Terjebak BI*Rahi Duda Gila

Rumah utama

Keluarga besar Abizard

Begitu mobil yang Indri naiki sudah masuk ke area halaman luas seluas lapangan golf ⛳ tersebut, bisa Indri lihat rumah mewah yang berdiri kokoh di hadapannya tersebut.

Gadis itu yang sejak tadi melamun dan masih dalam keadaan bersedih hati karena ucapan Mama Reno didalam tokoh pakaian tadi seketika terkejut melihat pemandangan didepannya.

Indri jelas mencoba membuka bola matanya dengan sebaik-baiknya, takut siapa tahu bola matanya salah dalam melihat pemandangan yang ada dihadapan nya itu.

Oh my god, Allahuakbar.

Alamakkkkkkk diri ku masuk ke alam dunia mimpi yang mana? aku masuk lewat pintu bagian mana pula?.

Pekik Indri sambil mencoba mengedip-ngedip kan bola matanya, dia ingin megucek-ucek matanya tapi jelas di urungkan oleh nya, sebab realita nya dia baru saja habis didandani beberapa waktu yang lalu.

Ini mah istana.

Batin Indri pelan sambil menggigit bibir bawah nya.

Bisa dia lihat rumah mewah bergaya Eropa dihadapan nya yang berdiri kokoh menjulang tinggi menyilaukan matanya.

Indri fikir kalau di bersihkan entah butuh berapa jam baru bisa selesai menyapu semua lantai nya, bahkan jika harus mengepel nya juga jelas benar-benar membuat lelah penghuni nya, dia fikir jika dia yang melakukan nya kemungkinan dia bisa patah pinggang jika mengerjakan semua nya Sendirian.

Bahkan bisa jadi dia kena serangan encok mendadak setelah membersihkan semua sudut rumah tersebut tanpa henti.

Benar-benar tidak bisa Indri bayangkan.

"Come"

Tiba-tiba suara Abizard mengejutkan dirinya.

"Ah ya.."

Indri seketika mendongak saat sadar Abizard sudah berdiri tepat disamping pintu mobil dimana dia duduk, laki-laki itu mengulurkan tangannya ke arah Indri.

Secara perlahan gadis itu mulai meraih tangan itu dan turun dari mobil nya.

Bisa dia lihat beberapa orang berdiri seperti pelayan-pelayan di drama-drama China, Korea atau drama lainnya yang sering dia tonton.

Mereka mulai menundukkan kepala mereka saat Abizard membawa Indri melangkah masuk ke dalam rumah bak istana kerajaan Eropa tersebut.

Seketika ingatan nya soal istana di film walt Disney menghantam fikiran nya, dan dia tahu beginilah rumah yang baru saja dia masuki saat ini.

Bisa dibayangkan saat para putri bangsawan berjalan di sana dengan para pasangan nya.

Rumah ini benar-benar serupa istana impian nya dimasa kanak-kanak dulu.

Dimana jalanan menuju ke ruangan utama terlalu luar biasa, bahkan terlalu menyilaukan bola mata nya.

Seperti putri Cinderella yang di bawa masuk menuju ke istana pangeran berkuda, bisa dia rasakan bagaimana rasanya menjadi putri didalam istana Indah tersebut.

Tapi khayalan nya tiba-tiba pecah, tidak tahu kenapa Dia merasa dirinya begitu kecil dan tidak sempurna.

Rumah ini dibandingkan rumah nya bagaikan susunan langit dan bumi, bahkan bisa di bilang mungkin kamar mandi rumah ini tidak sebanding dengan rumah nya.

Terlalu indah untuk di bayangkan.

Dia tiba-lagi merasa begitu tidak berharga ketika masuk kesana, Seolah-olah menjadi Cinderella yang tengah bermimpi di siang bolong dan siap terbangun dari tidur panjangnya dengan cara terhempas ke lantai paling bawah dari ranjang kayu gubuk peot milik mereka.

Seketika Indri menghentikan langkah kakinya.

Abizard jelas mengerut kan keningnya.

"Ada apa?"

"Aku fikir bapak salah membawa seseorang untuk masuk ke tempat ini, aku bukan siapa-siapa dan jelas tidak sebanding dengan apa yang bapak miliki"

Ucap Indri pelan, dia berusaha untuk melepaskan genggaman tangan Abizard dari tangan nya.

"Tentu saja tidak, kamu pantas berada disini"

Alih-alih melepaskan telapak tangan tersebut, Abizard malah semakin mempererat genggaman nya.

"Mereka menunggu kita didalam"

Seulas senyuman tulus mengembang di balik bibir laki-laki tampan tersebut.

Indri tahu dia terpesona sejak awal melihat laki-laki itu, tapi dia tidak pernah bermimpi untuk ikut masuk kedalam dunia yang jelas bukan dunia nya.

"Pak!."

Indri Fikir sebaiknya dia kembali pulang sekarang juga, realita nya dia sadar diri dia bukan Cinderella.

Tapi saat dia berniat untuk pergi, tiba-tiba suara seseorang mengejutkan dirinya.

"Kau sudah datang?"

Suara itu terdengar memenuhi seluruh ruangan indah tersebut.

Seketika dia dan Abizard menoleh ke arah asal suara.

Seorang laki-laki seusia papa nya Tampak berdiri gagah di hadapan mereka, cukup jauh mungkin berjarak sekitar 10 meteran.

"Kenapa kamu berhenti disana?"

Bukan sosok laki-laki itu yang membuat dirinya terkejut, tapi sosok lain yang membuat Indri terlihat membulatkan bola matanya, menatap terkejut dengan pemandangan yang ada didepan nya.

Dia?.

Seketika bola mata Indri dan pemilik suara terakhir saling bertemu, mereka sama-sama saling terkejut antara satu dengan yang lainnya.

Indri secepat kilat menoleh kearah Abizard, dia ingin bertanya ada apa dengan keadaan ini semua, bisa dia lihat bagaimana Abizard semakin erat menggenggam telapak tangannya, menatap tidak begitu suka dengan sosok yang ada dihadapan mereka.