Naya seorang Intel negara harus bertransmigrasi ke tubuh seorang wanita malam dan lebih gilanya lagi ternyata pria-pria simpanan wanita itu adalah bandit kelas kakap. Mampukah Naya bertahan di tubuh wanita itu dan menjalani hidup layaknya orang normal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sellachan23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pintu rahasia
Setelah menerima hadiah dari Damian, Naya akhirnya berpamitan untuk pergi ke rumah orang tuanya yang sebenarnya hanya kebohongan Naya.
Berat bagi Damian membiarkan Naya pergi malam ini namun karena desakan Naya yang bilang ayahnya belum sembuh jadi Damian tak bisa berbuat apa pun
"Huftt.. bisa sakit kepala ku jika menginap di rumah Damian malam ini" batin Naya
Ia menjalankan mobilnya ke tempat Samuel dan ternyata sang tuan rumah sudah menunggu dengan wajah yang cemberut. Karena lelah Naya jadi malas berdebat dan membawa barang-barang pemberian dari Damian
"Eitss.. kenapa di bawa masuk barang nya? Itu dari sih brengsek kan?" Tanya Samuel bete
"Diem ya Samuel.... Aku sedang malas cari ribut" ucap Naya malas
"Buang saja itu!" Perintah nya
"Enak saja! Ini sudah jadi milikku" kata Naya tidak suka
"Aku bisa belikan yang lebih bagus, jadi buang saja"
"Tidak!" Akhir keputusan Naya
Naya berjalan masuk tanpa memperdulikan Samuel yang sudah mencak-mencak tidak terima jika ada barang dari Damian di bawa masuk. Naya malah senang bisa mendapatkan apapun dari uang Damian kalau bisa semua hartanya di serahkan untuk Naya
"Naya stop!" Perintah Samuel
Tak Naya hiraukan dan ia terus berjalan masuk ke kamar nya, namun saat ingin menutup pintu Samuel mencegat serta ikut masuk ke dalam dengan wajah yang tampak emosi
"Hufttt apa lagi?" Tanya Naya lemah
"Buang!" Ketus nya
"Kalau aku tidak mau bagaimana?"
"Tetap harus buang mau tidak mau!" Perintah nya telak
"Jangan mengatur ku Samuel " tekan Naya
"Jika aku ingin mengatur kenapa ha!"
Kini mereka berdua saling berdebat hanya karena sebuah barang dan saling tidak mengalah
"Diam atau kau akan ku tampar!" Ancam Naya
Naya tidak main-main kini dia sudah lelah dan Samuel malah memancing emosinya sungguh kepala nya mau pecah. Jika di buang pemberian Damian sungguh di sayangkan sebab kalung dan dress nya luar biasa cantiknya
"Tampar jika kau bisa! Kenapa kau sudah tidak bisa berkelahi semenjak di tubuh Selena?" Ucap nya remeh
Cukup sudah emosi Naya benar-benar meningkat seakan Samuel sengaja memancing emosinya dan tiba-tiba
Plakk...
Satu tamparan keras melayang ke pipi Samuel, jujur Naya sebenarnya terkejut karena tangan nya refleks menampar pipi Samuel
"Hahaha hanya segitu kemampuan mu Naya? Kemari lah lakukan lebih, salurkan semua emosi mu bukan nya kau sedang kesal sekarang" tantang Samuel
"Kalau begitu jangan menyesal menantang ku Samuel!" Ucap Naya dengan suara berat
Naya biasa jika emosi selalu memukuli samsak tinju namun kini tak ada samsak maka Samuel pun jadi sebab dia sendiri menantang Naya. Sebenarnya Naya dulu pernah di bawa ke psikiater karena didikan militer sedikit merusak mentalnya
Naya memiliki gangguan emosi sejak kecil, emosi nya dapat meledak-ledak dan sangat susah untuk di kontrol. Di tambah lagi dia masuk ke badan penyelidik yang sudah pasti ada didikan militer sehingga emosi serta kekasaran Naya jauh di luar batas
Tapi ia selalu tutupi masa kelam nya itu dan tak boleh ada satu pun yang tau bagaimana wujud aslinya, biarlah hanya dia dan para korbannya yang tau
"Kenapa diam saja? Takut?" Tantang Samuel
Senyum menyeramkan kini muncul di wajah Naya namun siapa sangka ini lah yang di tunggu-tunggu Samuel sejak tadi dan dia dambakan
"Iya bagus Naya! Jadi lah diri mu yang dulu aku menginginkan nya" batin Samuel
Gelap sudah tatapan Naya seakan selama ini yang dia tahan dapat di lepaskan dengan bebas dan tak perlu takut jika korbannya akan melapor atau marah
"Tak akan ku lepaskan diri mu" ucap nya serak
Bughh...
Satu tinju dia layangkan ke wajah Samuel dan tak lama tinju lain ia layangkan ke perut Samuel hingga Samuel tersungkur. Tak sampai di sana Naya segera membuka dasi Samuel dan mengikat tangannya dengan kuat agar tak lepas
Karena takut di lihat para pelayan Naya menarik rambut Samuel untuk masuk ke kamar, setelah itu dia lempar Samuel ke tempat tidur dan mengunci kamarnya. Dia beranjak dan naik ke tempat tidur perlahan seakan sedang menikmati ketakutan di wajah mainan nya
Namun aneh Samuel seperti tidak ketakutan dan malah tersenyum gembira yang membuat Naya sedikit tersentak
Plakk...
Tamparan Naya berikan kembali namun tak lama dia mencium bibir Samuel kasar hingga bibir nya berdarah. Samuel tak melawan sama sekali ia seakan menikmati setiap luka yang akan di berikan Naya
"Kali ini kau akan memohon ampun pada ku Samuel" kata Naya
"Maka lakukan lebih-lebih lagi Naya "
Naya mengambil tali pinggang berbahan kulit tebal dan setelah itu ia buka kemeja Samuel dengan kasar dan membalikkan tubuhnya
Ctass...
Suara cambukan di badan Samuel dan dia hanya meringis menahan sakit di tubuhnya. Tak tega-tega Naya mencabuk Samuel sampai kulit di tubuhnya mengeluarkan darah sungguh wanita yang gila, namun tidak tau dari mereka berdua siapa yang lebih gila Korban atau pelaku?
Karena tak kunjung melihat orang yang ia siksa memohon ampun Naya jadi menghentikan permainan nya dan mulai menenangkan deru nafasnya. Kembali ia tenang agar kesadarannya kembali
"Kenapa tak kau hentikan aku?" Tanya Naya lirih
Dia jadi menyesal sendiri lepas kendali, sebenarnya bukan kemauan Naya begini hanya saja seperti ada orang lain yang mengendalikan tubuhnya saat dia benar-benar emosi atau lelah
"Tak masalah asal kau senang" ucap Samuel sembari membalikkan badan
"Akhh... Sakit" ringis Samuel
Melihat itu Naya langsung mengambil kotak p3k di laci nya dan mengobati luka Samuel. Hanya ada ringisan yang keluar dari mulut nya saat alkohol di siram dan obat di letakkan. Setelah memberikan saleb luka Naya membalut luka Samuel dengan perban dan mencari pakaian lain di lemarinya
"Jika aku lepas kendali segera sadar kan Samuel" kata Naya
"Tidak mau!" Tolak nya
"Apa maksudmu!?" Tanya Naya sewot
Samuel hanya diam dan tersenyum menikmati setiap jengkal tangan Naya yang mengobati lukanya. Tak lama mereka tertidur dan bangun di pagi hari untuk menjalani aktifitas sehari-hari
"Apa kau bisa mandi? Luka mu masih basah" tanya Naya yang baru bangun tidur
"Bisa kau tenang saja, aku kan dokter " ucap nya sombong
"Hmm bagus lah"
Tak lama Samuel pergi ke rumah sakit dan meninggalkan Naya sendiri di rumah hanya dengan para pembantu dan tukang kebun.
"Aneh dia kenapa seperti orang gila yang suka di pukuli?" Batin Naya
Saat asik dengan pikirannya yang memikirkan bagaimana tingkah Samuel ia jadi teringat tentang pintu rahasia yang ada di lorong area belakang. Segera Naya pergi ke sana dan mulai melihat pintu itu lagi
"Kira-kira apa ya sandi nya? Katanya dia suka angka empat apa mungkin 4444 atau 0000?"
Naya segera mencoba menekan angka empat namun gagal dan mencoba menekan angka kosong namun tetap salah juga
"Ayo berfikir Naya, Apa kira-kira kata sandinya! Tidak mungkin kan tanggal lahir ku?"
Saat di coba tanggal lahir dan bulan Naya benar saja pintu terbuka dengan bunyi suara mesin smart door
Tininit...
Pintu terbuka dan segera Naya masuk, namun sungguh gelap ruangan ini sehingga Naya berusaha keras mencari di mana saklar lampunya
Saat di temukan segera Naya tekan dan dia sungguh terkejut melihat pemandangan di dalam ruangan ini. Ia berjalan sangat pelan menghampiri setiap Poto yang tergantung dan kini sungguh dia merasa merinding serta ketakutan
"A..apa ini? I..ini aku sewaktu kecil?" Tanya Naya panik
Nafas nya jadi tidak beraturan, di dalam ruangan itu terdapat ratusan foto Naya dari dia berumur sepuluh tahun sampai dia telah masuk ke sekolah badan penyelidik. Bahkan ada poto saat di mana Naya sedang di terapi di psikiater karena menghajar seseorang
Tak hanya Poto di sini banyak sekali alat-alat untuk menyiksa seseorang seperti cambuk, tiang gantung, borgol dan lainnya. Sungguh ruangan ini seperti neraka dan Naya tak habis pikir untuk apa Samuel buat ini semua
Karena merasa atmosfer di ruangan ini menekan mental dan keberanian Naya ia jadi memutuskan ingin keluar dari sana. Dan saat dia ingin kabur alangkah terkejutnya dia melihat seorang pria berdiri tegap dengan tatapan yang sangat dingin menatapnya
"Sedang apa kau?" Tanya suara berat di sana
sudah terangsang tp belum di tuntasin,Damian bangun jd sakit struk😂😂😂
aku suka novel yg begini
serasa kita masuk ke dalam novel