NovelToon NovelToon
SAAT AKU SUDAH DIAM

SAAT AKU SUDAH DIAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:44.7k
Nilai: 5
Nama Author: iraurah

Tamparan, pukulan, serta hinaan sudah seperti makanan sehari-hari untuk Anita, namun tak sedikitpun ia mengeluh atas perlakuan sang suami.

Dituduh menggugurkan anak sendiri, membuat Arsenio gelap mata terhadap istrinya. Perlahan dia berubah sikap, siksaan demi siksaan Arsen lakukan demi membalas rasa sakit di hatinya.

Anita menerima dengan lapang dada, menganggap penyiksaan itu adalah sebuah bentuk cinta sang suami kepadanya.

Hingga akhirnya Anita mengetahui pengkhianatan Arsenio yang membuatnya memilih diam dan tak lagi mempedulikan sang suami.

Follow Instragramm : @iraurah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teman Lama

Anita meneruskan tujuannya menuju pom pengisian bahan bakar, wanita itu kehabisan bensin ditengah perjalanannya menuju tempat kerja.

Namun Anita kebingungan ketika harus mengisi bensin sendiri, dia tak menemukan SPBU yang dilayani oleh operator disekitar sini. Hanya SPBU self service yang Anita dapatkan. Kalau dia mencari lagi Anita khawatir mobilnya akan mogok di jalan.

Dengan penuh kebingungan Anita keluar sambil menatap linglung dispenser bensin yang tidak mencantumkan langkah-langkah pengisian.

Sontak hal itu membuat mobil di belakangnya antri panjang.

"Aduhhh... Bagaimana ini, apa aku boleh cari tahu dulu di internet? Tapi disini kan tidak diperbolehkan untuk menghidupkan ponsel" gumamnya berperang di dalam hati.

Tiba-tiba seorang lelaki turun dari mobil dan menghampiri Anita, pria itu menepuk pundak sang wanita untuk menawarkan bantuan.

"Permisi, Nona. Ada yang bisa saya bantu?"

Mendengar seseorang berseru di belakang, Anita lantas berbalik badan. Dia mendapati seorang pria berkemeja putih disana, Anita tak menyadari jika pria tersebut terkejut melihatnya.

"Begini Tuan, saya tidak mengerti cara mengisi bahan bakar ini. Apakah anda bisa--"

"Anita?"

Mendengar pria itu menyebut namanya seketika ia langsung menatap lekat wajah si lawan bicara, tetapi dia tidak bisa mengenali siapa lelaki ini.

"Maaf, apa anda mengenali saya?" Tanya Anita.

Lelaki itu pun melepas kacamatanya, lalu menunjuk wajahnya sendiri.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Seketika Anita terbelalak kala menyadari siapa sosok tersebut.

"Baim?!!"

Si pemilik nama pun langsung tersenyum lebar saat Anita mengenalinya, tanpa bisa dicegah dia spontan memeluk wanita itu sebelum Anita bisa mencegahnya, dekapan tersebut menandai betapa rindunya dia pada sang teman lama.

"Jadi benar kau Baim? Astaga, aku hampir tidak mengenalimu!" Imbuh Anita tak menyangka.

"Hahaha.... Aku memang sangat berbeda sekarang, lebih tampan bukan?" Tanggapnya menaikkan satu alis ke atas.

Anita refleks memukul pelan sobatnya ini, kejahilan baim memang tidak pernah musnah meski dimakan usia.

"Bagaimana kabar mu?"

"Aku sangat baik, dan kau?"

"Sepertinya yang kau lihat aku juga baik" jawab Anita.

Percakapan penuh kerinduan itu harus terjeda saat mobil yang lain mengklakson mereka berdua.

"Tolong bantu aku dulu, aku kesulitan menggunakannya"

"Tentu, biar aku yang urus"

Baim pun menekan pilihan yang tertera pada layar monitor kemudian mengeluarkan kartu debitnya untuk melakukan pembayaran.

"Eh, pakai yang aku saja"

"Tidak usah, ini hanya bensin"

"Tapi kau mengisinya sampai 500 ribu!"

"Sstttt.... Jangan cerewet! Dasar betina" timpal Baim mengatai.

Anita pun mendengus meski dia tahu Baim cuma bercanda, tapi Anita tetap tak bisa apa-apa, baim tetap tak menerima uangnya.

Seusai kendaraan Anita diisi penuh wanita itu menunggu mobil Baim terlebih dahulu, barulah keduanya memutuskan untuk mampir ke salah satu kafe terdekat.

Sesampainya disana Baim maupun Anita berbincang sedikit sebelum masuk ke dalam kafe.

"Kau sungguh tidak sedang sibuk?"

"Santai saja, aku masuk siang"

"Sungguh? Kau tidak berbohong hanya karena ingin bertemu denganku kan?" Tatap Anita memicingkan mata.

"Haisss untuk apa aku sampai sebegitunya? Kau sendiri bekerja?"

"Ya, tapi tidak masalah jika masuk agak siangan. Aku juga baru pulang dari rumah saudara"

"Aku kira kau pengangguran sekarang" celetuk Baim.

"Mana ada, aku juga wanita karir tau!"

"Ya ya ya, ayo kita masuk"

Dan sepasang manusia itu pun meneruskan obrolannya di sana ditemani dengan segelas kopi dan roti.

Di dalam kafe yang cukup nyaman itu, Baim dan Anita duduk di sudut ruangan yang sedikit tersembunyi. Suasana tenang dengan alunan musik jazz membuat perbincangan mereka terasa hangat.

Baim menatap sahabat lamanya itu dengan senyum mengembang. Bagaimanapun, ia tidak pernah menyangka akan bertemu kembali dengan Anita dalam situasi tak terduga seperti ini. Dulu, di masa sekolah, Anita adalah sahabat perempuan terdekatnya, bahkan sempat menjadi seseorang yang lebih dari sekadar teman dalam diamnya.

"Jadi, kau bekerja di bidang apa sekarang?" tanya Baim, mengaduk kopinya perlahan.

Anita tersenyum kecil. "Aku punya usaha di bidang kecantikan. Tidak besar, tetapi cukup stabil."

Baim terperangah kagum. "Wah, keren sekali! Aku bangga mendengarnya. Sejak dulu kau memang pintar membuat usaha. Tidak heran kalau kau sukses memiliki brand mu sendiri"

Anita tertawa kecil, cukup senang karena ada yang memuji usahanya. Ia buru-buru menyeruput kopinya untuk menutupi kegugupan yang perlahan muncul.

"Bagaimana denganmu? Dari penampilanmu yang rapi dan tenang ini, aku tebak... kau seorang profesional?" balas Anita, mencoba mengalihkan pembicaraan.

Baim tersenyum bangga. "Aku seorang dokter sekarang. Spesialis bedah umum di rumah sakit kota."

Anita seketika membelalakkan mata. "Wah, sungguh luar biasa!“ ia sampai menutup mulutnya yang terbuka. “Astaga, Baim... Aku bahkan belum bisa membayangkan kau jadi dokter. Dulu kau nakal setengah mati di sekolah!"

Baim tertawa renyah, tawa khasnya yang dulu sering mengisi hari-hari masa SMA mereka. "Hidup itu harus berubah, Nita. Lagipula itu tidak mudah, butuh proses yang sangat panjang”

“Tentunya, kau hebat bisa melalui itu semua!”

Perbincangan mereka mengalir begitu saja, mengisi kekosongan yang telah lama tercipta di antara mereka. Namun, sesekali Baim menangkap raut wajah Anita yang seolah memendam sesuatu. Seperti ada kesedihan yang berusaha disembunyikan di balik senyumannya.

"Anita..." panggil Baim perlahan.

"Ya?" sahut Anita, meletakkan cangkir kopinya.

"Kau sedang memikir sesuatu? Kau terlihat sedikit berbeda. Kau memikirkan pekerjaanmu ya?" Tebak Baim.

Anita terdiam beberapa detik, lalu menggeleng cepat.

"Tidak ada apa-apa. Hanya lelah saja, mungkin," jawabnya singkat, dengan senyum dipaksakan.

Baim tidak langsung menanggapi. Ia tahu Anita cukup keras kepala dan enggan membuka diri jika belum merasa nyaman. Karena itu, ia memutuskan untuk tidak mendesak.

Mereka melanjutkan obrolan ringan tentang masa lalu, membahas teman-teman lama, kejadian-kejadian lucu di sekolah, hingga impian-impian mereka dulu. Sesekali mereka tertawa lepas, membuat seolah-olah waktu tidak pernah memisahkan mereka.

Namun, saat pembicaraan mulai mengarah pada kehidupan pribadi, Anita mendadak canggung.

"Kau sudah menikah?" tanya Baim dengan nada santai, meski di hatinya ada sedikit kegelisahan yang sulit dijelaskan.

Anita tersenyum, kali ini lebih getir. "Sudah."

"Baguslah," balas Baim, meskipun hatinya terasa berat. "Bagaimana suamimu? Aku belum pernah melihatnya, aku juga tidak tau kalau kau menikah karena kita sudah lama hilang kontak"

Anita menundukkan kepala, bermain-main dengan sendok di piring rotinya. Ia berusaha mencari jawaban yang tepat, namun kebenaran terasa terlalu pahit untuk diucapkan.

"Tidak masalah, aku juga mendapat pesan dari teman kita kalau kau sedang sibuk saat itu" jawab Anita memaklumi. "Namanya Arsen, kami sudah menikah dua tahun lebih"

Ada jeda aneh dalam kata-katanya, yang tidak luput dari perhatian Baim.

"Lalu apa kau sudah punya anak?" tanya Baim lembut.

“Sayangnya belum, dulu aku pernah hamil tapi tiba-tiba saja keguguran karena meminum obat yang diberikan dokter. Hingga saat itu aku belum lagi diberi kepercayaan untuk mengandung” jelas Anita bercerita.

“Astaga, aku turut berdukacita. Tapi kau pasti bisa melalui semua ini karena dukungan suamimu. Benar kan?

Pertanyaan itu membuat Anita membeku sejenak. Ia ingin berkata 'ya', ingin menunjukkan kepada dunia bahwa pernikahannya berjalan sempurna. Tetapi hatinya tidak mampu berbohong.

"Aku berusaha," jawabnya akhirnya.

Baim menatap Anita dalam-dalam, memahami lebih dari apa yang diucapkan wanita itu. Ia tidak menanyakan lebih lanjut, hanya menyentuh tangan Anita di atas meja sebagai bentuk dukungan tanpa kata.

"Tuhan pasti memberikan yang terbaik untuk kalian, kalau kau mau aku bisa mengenalkanmu pada dokter obgyn, dia temanku di rumah sakit sekarang" ucap Baim tulus.

Anita menatapnya sejenak, matanya sedikit berkaca-kaca. Sudah lama sekali ia merasa sendirian, memikul beban rumah tangga yang rapuh tanpa tempat bersandar.

"Terima kasih, Baim," balasnya lirih.

1
Halimah
Mending Anita cerai aja lah sm Arsen dr pd dia harus menderita trs menerus karna punya suami yg ga tau diri
Uba Muhammad Al-varo
si Arsen suami yang nggak punya pikiran,dia ingin nya kesenangan dirinya sendiri,dasar Arsen laki-laki pecundang /Hammer//Hammer//Hammer//Hammer//Hammer/
Ma Em
Anita kalau emang merasa Arsen sdh tdk peduli lagi sama Anita lebih baik Anita jgn memaksakan diri dari pada hati Anita selalu tersakiti lebih baik berpisah saja, suami seperti Arsen TDK pantas untuk dimaafkan ketika Anita butuh dukungan seorang suami Arsen malah pergi dan menghilang .
Uthie
Penasaran bagaimana reaksi Anita yaa...
apakah akan terus memaklumi sikap suaminya yg semau dia sendiri!! 🤨
Ana_Mar
Arsen terlalu mudah berkata maaf dan maaf, tapi berbeda dengan hati dan pemikirannya.
dia hanya bisa sakitin Anita dan bakal respek ke Anita kalo bisa kasih keturunan.
padahal Anita wanita yang baik, meski berkarir pun ga pernah tuhhh lupa dengan kewajiban sebagai istri.
percayalah Arsen, belum tentu ada istri yang se Ter baik kayak Anita di luaran sana.
apalagi di bandingan Natasya dan adek loee, jauhhhh bangettt donk sen... tetep anitalah yg Ter Ter baik ...
Rahma Inayah
sampe rumah sakit BKN nya mikroan istri malah sennyum2 bayangkan pertemuan sepanjg hari dgn Natasha bibit pelakor.sungguh suami egois .
ChikoRamadani
Aneh si arsen nih istrinya operasi dia malah enak2an duduk berduaan di cafe dengan natasha si ulat bulu...
kena mental gak yah sama ucapan baim "jangan tinggalkan anita lagi"...
partini
yg satu up jg Kya ini ya Thor ,ini bagus tapi satu nya sangat menantang ceritanya
partini
cerita nya bagus bikin esmosi up and down karena ini masalah rumah tangga penghianat
partini
awal temen bicara lama lama teman sekamar kuda kuda keterusan dah selingkuh dah
Uthie
Silahkan kau nikmati terombang-ambing kamu Arsen !!
biar terseret arus aja kau sekalian! 😤

biar Anita nanti dengan laki2 yg benar2 bisa mencintainya dan membahagiakan dia dengan sempurna dan tulus ikhlas...
gak Mudi an kaya kamu!! 🤨
Mudah tergoda juga!!
dan intinya kau Egois !!!!
Hanya memikirkan diri mu saja, tanpa memikirkan bagaimana perasaan pasangan mu!! 🤨😡

Biar Tau rasa kalau kau Jadi sama cewek manja macam itu!!! 😡🤨
atau.. skalian matre!!! biar habis harta mu yg kau kerja capek-capek!!!
dan yg paling penting, Cewek macam itu Gak akan bisa di andalkan!!! hanya bagus di Awal nya aja!!! karena itu cuma sekedar Pancingan aja bagi laki2 Plin plan kaya kamu 😝😏😏
Uthie: kita dukung Anita jadi wanita yg punya Prinsip dan bisa bersikap Tegas yaaa 👍
Gak Lemah dan selalu mengalah teruss 💪💪💪😡
Yoona Mell Abdullah: Benci arsen …anita tahu jgn sesekali maaf…😡😡
total 3 replies
Uba Muhammad Al-varo
si Arsen lelaki pecundang berkedok cinta ke Anita tapi dia menyakiti hati dan raga nya Anita, lepaskan saja Arsen Anita kamu berhak bahagia buat apa hidup bersama Arsen kalau kenyataannya kamu disakiti,masih ada kok laki-laki yang tulus mencintai mu dan menerima kekurangan dan kelebihan mu Anita.
Ma Em
Sepertinya Natasya bibit pelakor yg sengaja mau menggoda Arsen agar Arsen dan Anita berpisah , mungkin lebih baik Anita berpisah dgn Arsen daripada Anita hdp nya menderita dan tersiksa batinnya.
Ana_Mar
modelan cewek seperti Natasya itu hanya berkedok modus, memancing si umpan kena dalam jebakannya sendiri.
dan di jebak pun pas banget lelaki pecundang. selamat kalian pasangan serasi, tapi ingatlah karma itu nyata.
Anita berhak bahagia tanpa di sisi Arsen.
Siti Zaid
Arsen..kamu sedang utk menhancurkan rumah tangga mu sendiri...jgn menyesal dikemudian hari..sekiranya benar2 terjadi tak akan ada kemaafan utk mu lagi..😠
Nuraeny Prince's
laki2 ga tau diri itu mah
Fitri Yani
arsen A nya Anjg gasih 😭😭😭😭
Fitri Yani
nah kan benar si Natasha ini calon pelakornya, dahlah Anita km berharga bersama laki-laki yg lebih tepat dan baik
Fitri Yani
sedih banget ya ampun 😭😢😵😷
Fitri Yani
ananda kamu jahat banget jadi seorang perempuan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!