Dihari ulang tahunnya yang ke 23 tahun Marlena Susianti atau yang sering di panggil Lena berharap hadiah spesial dari sang kekasih. Namun ternyata yang dia dapat tidak sesuai apa yang diharapkan. Lena justru mendapati kekasihnya sedang melalui malam panas dengan sahabatnya sendiri, Sherin. Karena kecewa, Lena pun berlari keluar dari apartemen kekasihnya secepat yang ia bisa untuk menghindar dari kenyataan pahit itu.
Rasa kecewa dan sakit hati membuat Lena pun putus asa hingga ia masuk ke sebuah club malam. Terlalu banyak menenggak alkohol membuat Lena akhirnya menghabiskan malam dengan seorang pria tampan yang tidak dia kenal sama sekali.
“Sayang.. Kamu milikku sekarang.”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafsienaff, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18
Hari yang sangat di nanti oleh Erlan akhirnya tiba. Yaitu hari dimana pernikahannya dengan Lena akan di laksanakan. Seluruh rekan bisnis bahkan seluruh karyawan dan teman lamanya Erlan undang. Begitu juga dengan semua orang yang Lena kenal.
Orang orang yang mengenal Lena termasuk semua karyawan di perusahaan Alex sangat terkejut begitu tau Lena yang menikah dengan Erlan memang Lena rekan kerja mereka. Tidak heran beberapa pertanyaan menghinggapi hati mereka mengingat hubungan Lena dan Alex yang sudah begitu serius dan lama terjalin. Namun mereka juga tidak ingin ambil pusing dan menghadiri saja undangan dari Erlan.
“Kamu benar benar sangat cantik Lena.. Aku sekarang bahkan masih tidak percaya bahwa ini memang kamu.” Senyum Sasha menatap kagum pada Lena yang sudah mengenakan kebaya putih lengkap dengan hiasan di kepalanya yang Sasha yakini beratnya lebih dari satu kilo itu.
Lena hanya bisa tersenyum saja. Tidak hanya Sasha, bahkan Lena sendiri sempat tidak mengenali dirinya sendiri begitu selesai di dandani oleh perias handal yang Lena tau adalah perias dengan bayaran termahal tahun ini. Bahkan bayarannya bisa berlipat lipat dari make up artis terkenal sekalipun. Lena juga sempat berpikir seberapa kaya seorang Erlan Dallin Harrison itu. Namun kemudian Lena membuang jauh jauh pemikirannya tentang kekayaan tuan muda Harrison itu karena menurut Lena itu bukan hal penting yang harus di pikirkan.
“Tenang saja, kamu punya aku Lena. Kalau nanti kamu menikah, aku lah keluarga kamu yang akan siap hadir menemani kamu.”
Senyuman di bibir Lena tiba tiba memudar begitu suara ceria Sherin terngiang kembali di indra pendengarannya. Saat itu Sherin memang mengatakan akan menjadi satu satunya orang sebagai keluarga Lena yang akan hadir saat Lena menikah dengan Alex. Tapi sekarang, Sherin tidak ada di sampingnya. Lena juga tidak menikah dengan Alex. Lena menikah dengan Erlan, dan hanya ada Sasha yang siap menjadi satu satunya keluarga bagi Lena yang hadir hari ini.
Sasha yang melihat Lena melamun tersenyum. Sasha tau sebenarnya, jauh di dalam lubuk hati Lena sekarang Lena pasti sedang memikirkan Sherin dan Alex.
Tok tok tok
Bahkan suara ketukan pintu tidak di dengar sama sekali oleh Lena. Sasha yang mengerti dengan perasaan Lena pun bangkit dari duduknya di tepi ranjang pengantin Lena dan Erlan. Sasha melangkah pelan menuju pintu dan membukanya.
“Maaf nona, acaranya sudah akan di mulai.” Ujar seorang pelayan memberitahu.
“Oh iyah.. Saya akan membawa Lena turun. Terimakasih sudah memberitahu.” Senyum Sasha ramah pada pelayan tersebut.
“Sama sama nyonya. Saya permisi.”
Sasha hanya menganggukkan kepalanya. Setelah pelayan itu berlalu, Sasha pun menutup kembali pintu kamar Erlan dan Lena. Sasha melangkah menghampiri Lena yang masih melamun kemudian menepuk pelan bahu Lena untuk mengalihkan pemikiran Lena sekarang.
Dan berhasil. Lamunan Lena buyar seketika saat Sasha menepuk bahunya.
“Tidak baik pengantin melamun. Apa yang sudah terjadi biarlah berlalu Lena. Jadikan itu pelajaran hidup. Jangan pula mendendam karena itu tidak baik. Tuan Erlan terlihat sangat mencintai kamu. Dia begitu baik dan perhatian sama kamu. Aku tau karena aku juga seorang perempuan Lena. Tatapannya begitu lembut dan dalam setiap kali menatap kamu. Aku yakin kamu akan bahagia menjadi nyonya muda Harrison.”
Lena menatap Sasha yang tersenyum padanya. Ucapan Sasha memang benar. Erlan sangat baik dan penuh perhatian. Pria itu juga penuh kelembutan dan tidak pernah memaksanya untuk melakukan sesuatu. Bahkan meski selama tinggal bersama mereka tidur di satu ranjang, Erlan tidak pernah kurang ajar padanya. Erlan begitu sangat menjaga dan menghormatinya sebagai seorang wanita.
“Acaranya sudah akan di mulai Lena. Sebaiknya kita turun. Kamu tersenyumlah, kamu harus bahagia mulai hari ini. Lupakan Alex dan Sherin. Mereka tidak pantas kamu pikirkan. Dan mulai sekarang aku adalah keluarga kamu.”
Lena merasa sangat terharu mendengarnya. Sasha yang dia anggap hanya teman kerja biasa begitu baik dan pengertian padanya. Sasha yang selalu membantunya dalam keadaan apapun. Sasha juga yang berhasil mengalihkan pemikirannya tentang rasa benci dan dendam yang hampir saja menguasai hati Lena.
“Jangan menangis, nanti make up nya luntur. Akan sangat lama untuk memolesnya lagi Lena. Tersenyumlah. Tersenyum sebagai awal kehidupan kamu yang akan sangat indah kedepannya dengan tuan Erlan.”
Lena hanya mengangguk saja. Semua yang Sasha katakan memang benar dan Lena menyetujui itu. Setelah ini hidupnya akan berubah. Statusnya juga akan berubah menjadi istri dari tuan muda Harrison. Yang artinya Lena harus bisa membuka lembaran baru dan melupakan semua masa lalunya dengan Alex.
“Ayo kita keluar sekarang. Acaranya sudah mau di mulai. Senyum yang cantik ya.. Hari ini kamu ratunya.”
Sasha meraih lengan Lena yang kemudian langsung bangkit dari duduknya di tepi ranjang. Mereka berdua keluar dari kamar pengantin Erlan dan Lena yang sudah di sulap sedemikian indahnya.
Kemunculan Lena yang menuruni satu persatu anak tangga dengan para pelayan yang mengiring juga Sasha yang menuntunnya menarik perhatian semua para tamu undangan. Begitu juga dengan Erlan. Pria itu tersenyum merasa sangat beruntung karena akhirnya impiannya untuk bisa memiliki Lena terwujud hari ini. Rasanya benar benar seperti mimpi yang tiba tiba menjadi kenyataan.
Erlan menghela napas pelan. Meski Lena bersedia menikah dengannya hari ini, tapi Erlan tau Lena belum mencintainya. Lena belum memiliki perasaan seperti perasaan yang selama ini Erlan miliki untuk Lena. Tapi Erlan sudah bertekad bahkan berjanji pada dirinya sendiri. Erlan akan membuat Lena jatuh cinta padanya. Erlan akan membuat Lena menjadi wanita paling bahagia seumur hidupnya.
Pelan pelan Lena melangkah menghampiri Erlan dengan Sasha yang terus menuntunnya. Detak jantung Lena berdetak begitu cepat seiring dengan dirinya yang semakin dekat dengan Erlan. Lena akui Erlan memang sangat tampan. Tapi bukan itu yang membuat Lena deg degan, melainkan tatapan semua tamu undangan yang tertuju padanya.
Erlan tersenyum manis begitu Lena sampai tepat di depannya. Pria itu mengulurkan tangannya yang tentu tidak langsung Lena sambut. Lena terdiam sesaat sebelum akhirnya menerima uluran tangan Erlan.
“Tetap tenang sayang.. Semuanya akan berjalan dengan lancar.” Bisik Erlan begitu Lena sudah berada disampingnya.
“Ya.. Erlan.” Saut Lena dengan suara berbisik pula.
Erlan kemudian mengajak Lena untuk duduk di depan penghulu. Semua para tamu undangan tampak begitu sangat tenang menunggu acara sakral itu di mulai.
Namun dari sekian banyaknya tamu undangan ada satu tamu yang menatap sinis dan penuh benci pada Erlan. Dia adalah Alex. Ya, Alex memang sengaja datang untuk menyaksikan bagaimana acara tersebut akan berjalan tidak sesuai keinginan Erlan dan Lena.
“Kalau aku nggak bisa menikahi kamu, maka siapapun juga tidak bisa melakukan itu Lena..” Batin Alex tersenyum licik.
Erlan hbat y,pdhl baby'ny blm staun...tp udh otw yg k 2....🤭🤭🤭