NovelToon NovelToon
Cinta Dua Dunia

Cinta Dua Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Duniahiburan / Romansa Fantasi / Hamil di luar nikah / Cinta Beda Dunia
Popularitas:535
Nilai: 5
Nama Author: Bono Ramadhani

Zihan, adalah seorang gadis yang dibawa ke dunia asing oleh penguni asli dunia itu. sebuah dunia pararel yang di huni oleh siluman dan praktisi saja. dengan sistem kerajaan. gadis itu dibawa untuk dijadikan wanita persembahan oleh salah satu siluman yang menyamar menjadi manusia di dunia asal Zihan.

siapa sangka, ia justru mendapatkan keuntungan dan hal tak terduga saat itu.
akankah Zihan kembali ke dunia asal nya? atau justru memilih tetap tinggal di dunia asing itu?

ayoo, cari tau.. 😚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bono Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

dua pasang

malam itu menciptakan kejutan demi kejutan untuk pendatang baru dunia asing. Zihan, Vero, juga Renal.. mereka bertiga memiliki hal yang mengejutkan saat berada di dunia asing itu. semua yang mereka alami hari itu sungguh tidak akan terlupakan.

.......................

kembali ke istana..

Arsenio begitu cermat mengganti perban di pergelangan tangan Zihan. sesekali ia melihat wajah Zihan, untuk memastikan apakah membuat nya kesakitan atau tidak.

" jika kau merasa sakit, katakan saja. aku akan meniup nya untuk mu.. " ujar Arsenio

" tidak apa, aku bisa menahan nya. " jawab Zihan.

namun baru beberapa detik setelah Zihan mengatakan itu, ia pun mengaduh kesakitan.

" aauwww" pekik Zihan kesakitan.

Arsenio pun langsung meniup tangan Zihan yang terluka.

" huh.. huhhh.. huh.. " tiup nya dengan lembut. membuat Zihan tersipu malu, diperlakukan lembut dan romantis seperti itu.

" kenapa wajah ku terasa panas.. ini pasti gara gara dia bersikap lembut seperti itu. jangan harap aku tersentuh. " gerutu Zihan dalam hati. seraya memegangi pipi nya dengan tangan yang tidak terluka.

" baiklah.. ini sudah selesai..istirahat lah.. " ujar Arsenio, ia pun beranjak dari duduk nya, seraya membawa kembali peralatan p3k bersama nya. dan segera pergi dari sana.

melihat Arsenio yang berjalan menjauh, Zihan pun segera berkata..

" terimakasih, dan.. selamat malam. " balas Zihan malu malu.

Arsenio yang mendengarnya pun tersenyum kecil, ia memutar balik tubuh nya untuk kembali menghadap ke Zihan.

" selamat malam juga.. " jawab nya dengan tersenyum manis, sebelum akhirnya ia benar benar kembali memutar tubuh nya, dan keluar dari kamar Zihan.

Zihan sendiri hanya membalas senyuman itu dengan senyum terindah milik nya.

setelah hanya dirinya sendiri yang ada di kamar itu, Zihan mulai membaringkan tubuh nya di tempat tidur. ia memandangi langit langit kamar nya.

" entah mengapa, aku merasa nyaman berada di dekat nya. meski dia sedikit mesum, tapi sejauh yang ku rasa.. dia begitu melindungi ku. bahkan aku juga melihat kekhawatiran nya tadi. aaahhh, kenapa aku jadi memikirkan nya.. tidak tidak.. ini mungkin karena aku lelah. lebih baik segera tidur. " gumam Zihan pada diri nya sendiri. ia pun bergegas tidur. karena tidak ingin terus memikirkan pria penguasa itu.

sedangkan di kamar pria penguasa itu, yang tak lain adalah Arsenio, saat ini sedang berdiri di balkon kamar nya, setelah sebelumnya berganti pakaian tidur. dan membawa segelas wine bersama nya sebagai teman.

" bukan kah nama nya Zihan... aku merasa bahagia sejak awal kehadiran mu....dan memilih mu, memang hal yang tepat.. " gumam Arsenio. ia pun menghabiskan wine nya dalam sekali teguk. kemudian ia memandangi langit malam dengan pandangan penuh kebahagiaan.

...----------------...

di tempat lain yang jauuuuh dari istana.

" ap.. apa yang terjadi pada mu? ke.. kenapa.. kenapa berubah menjadi seorang gadis muda bersayap? " tanya Renal yang terkejut melihat wujud asli gadis itu.

" apa kau terkejut melihat nya? apa kau takut? " tanya gadis bersayap itu dengan suara lirik. ia terlihat sangat lemah saat ini.

" tidak.. aku tidak takut.. aku hanya cukup terkejut melihat nya. aku tak pernah menyangka jika kau menyamar sebagai nenek nenek. " jawab Renal dengan jujur.

" hehe, maaf kan aku. itu ku lakukan untuk melindungi diri ku. untung saja, aku sekarang ada bersama mu. kau pasti akan menjaga ku bukan.. " tanya gadis bersayap itu lagi..

" tentu saja. aku akan menjaga mu. kau berbaringlah. aku akan membawa mu sampai ke tujuan. " ujar Renal penuh semangat.

akhirnya, gadis bersayap itu pun berbaring di punggung lebar Renal. ia mempercayakan semuanya pada Renal. ia yakin, bahwa Renal akan menepati perkataan nya.

sedangkan dua orang lain nya hanya diam terpaku. mereka seperti melihat sepasang kekasih yang sedang manja dan memanjakan pasangan nya. sungguh membuat hati tersentuh.

" apa kau cemburu? " tanya Vero pada gadis di samping nya.

" apa kau bercanda?! mana ada aku cemburu. hah, dia bukan tipe ku?! " jawab gadis itu seraya memukul lengan tangan Vero. tapi air wajah nya berkata lain. itu jelas seperti wajah seorang yang tidak rela dan cemburu.

" auwww! okey.. okey.. santaaaii " ujar Vero kesakitan, seraya menggosok lengan nya.

mereka berdua pun menyusul Renal dan gadis bersayap itu yang sudah berjalan lebih dulu menuju utara.

" jangan berjalan di dekat ku! " pekik gadis dengan jaket bulu itu pada Vero. ia pun menjaga jarak dari Vero.

" apa salah nya.. aku hanya berjalan di samping mu.. dan tidak ada niat apapun. apa kau sekarang ingin berubah juga menjadi gadis beruang dengan jaket bulu mu itu? " tanya Vero menyindir.

" apa kau bilang?! siapa yang kau sebut gadis beruang?! aku punya nama!!! " teriak gadis itu dengan geram.

" jadi... siapa nama mu nona manis? " tanya Vero sedikit menggoda nya. ia merasa senang saat menggoda gadis itu.

" heeemggh!! Ingat baik baik!! nama ku Vania! " jawab gadis itu dengan penuh penekanan. seraya mengangkat dagu nya dengan angkuh.

" nama yang cantik.. " gumam Vero dengan menganggukan kepala nya.

mendengar pujian itu, gadis bernama Vania itu pun merasa pipi nya panas. ia pun mulai menutup kedua pipi nya dengan kedua tangan nya.

" aahhh, dasar pria penggoda! bisa bisa nya dia memuji di depan ku! aku maluuuuu! " gumam Vania dalam hati. ia pun mencoba mengambil segenggam salju di bawah dan menempelkan nya ke kedua sisi wajah nya.

" ap.. apa kau gila?! itu bisa membuat mu flu! " larang Vero seraya membersihkan gumpalan salju di tangan Vania.

" apa yang salah, aku hanya ingin mendingin kan wajah ku. " jawab Vania tak Terima.

dan Vero seketika menempelkan telapak tangan nya pada kening Vania. kemudian setelah itu, kembali menempelkan tangan nya pada kening nya sendiri.

" waah, seperti nya kau demam. sudah jangan memaksa kan diri. kemari lah, aku akan menggendong mu.. " ajak Vero dengan tulus dan sungguh sungguh.

mendengar perkataan Vero yang terus terang.. Renal pun menghentikan langkah nya. ia menoleh kebelakang dimana Vero dan Vania berada.

" apa sekarang kau menjadi es yang mencair karena seorang wanita? atau kau ingin menjadi seperti ku? haha" ejek Renal dengan bangga.

" diam kau!! aku ini seorang pria sejati. harus mengambil sikap jika diperlukan. bukan seperti mu yang selalu memikirkan bersama wanita. " jawab Vero ketus. ia langsung mengungkapkan kenyataan yang ada.

" heeiii.. " pekik Renal merasa terhina. namun saat ini, ada seorang gadis yang sedang tertidur di belakang punggung nya. ia pun memilih untuk mengalah demi gadis itu.

" sudahlah.. aku sedang tidak mood berdebat dengan mu Vero. lebih baik kau berusaha meluluhkan hati gadis itu agar mengikuti kemauan mu. daripada berusaha menjatuhkan harga diri ku. semoga berhasil. hahaha " ejek Renal lagi dengan puas.

" sialan.. lihat saja, aku pasti bisa menaklukan nya. " gumam Vero dalam hati. ia pun kembali berkata pada Vania.

" cepat lah naik ke punggung ku. apa kau ingin aku tetap seperti ini beralaskan salju yang dingin? " tanya Vero dengan dramatis. ia mengeluarkan daya tarik nya, dengan kata kata yang menyentuh agar gadis itu luluh dan menghawatirkan nya.

" emmm, tidak perlu. aku baik baik saja. terimakasih. " jawab Vania seraya mulai berjalan melewati Vero yang berlutut satu kaki di depan nya.

namun tiba tiba, karena jalan tertutup oleh salju.. Vania tak melihat jika jalan yang ia injak adalah sebuah lubang jalan yang rusak. akhirnya kaki nya terkilir karena tak seimbang saat berjalan.

" aaauwwww!! sstttt.. salju menyebalkan! bagaimana bisa sekarang aku berjalan. ini terlalu sakit. " gerutu Vania menyesal.

dengan segera Vero menghampiri dan berkata.

" sudah ku bilang. naik lah ke punggung ku. maka kau akan aman. " ujar nya dengan percaya diri. kini ia yakin bahwa Vania tidak akan menolak nya.

" tidak. aku masih bisa berjalan sendiri. " jawab Vania, ia pun menahan gengsi nya.

" apa kau yakin.. jika kau memaksakan nya, itu justru akan semakin memperparah cidera nya. " ujar Vero alih alih memberi pengertian.

sejenak, Vania pun terdiam. ia memikirkan apa yang baru saja dikatakan oleh Vero pada nya. dalam diam, ia pun mendekati Vero.

" baiklah. jika begitu, aku tidak akan sungkan. " ujar Vania masih dengan sedikit angkuh. ia pun naik ke atas punggung Vero, dan pada akhirnya ia berakhir dengan digendong oleh Vero.

" dengan senang hati nona cantik. " ujar Vero seraya mengeratkan rangkulan pada kaki Vania dan mulai membawanya di belakang punggung. ia pun berjalan menyusul Renal yang sudah jauh di depan.

dalam hening, 2 pasangan yang tak di sengaja itu pun berjalan terus menuju utara. namun sayang seribu sayang, salju turun lebih lebat. hingga sejauh mata memandang hanya terlihat salju.

" bagaimana ini.. salju turun semakin lebat. kita tidak mungkin melanjutkan perjalanan. ini terlalu beresiko Ver. " ujar Renal dengan panik.

" jadi, lebih baik kita cari gubuk ataupun persinggahan untuk sementara. " jawab Vero setuju.

mereka berdua pun berusaha mencari sebuah bangunan ke sekeliling mereka. namun tidak satu pun terlihat.

" aku tidak bisa menemukan nya Vero. apa kau melihat sebuah bangunan disekitar? " tanya Renal

" aku juga tidak bisa menemukan nya. mungkin ada di depan sana. ayo kita coba jalan ke depan lagi. " ajak Vero tak ingin menyerah.

" apa kau yakin?! bagaimana jika itu tetap sama. apa yang harus kita lakukan? " tanya Renal lagi pesimis.

" itu belum tentu sama.. lebih baik kita mencoba untuk memastikan nya. " jawab Vero mencoba bijaksana.

" baiklah.. " balas Renal akhirnya.

naas.... tidak jauh dari mereka berhenti, dari kejauhan di arah selatan, ada segerombolan serigala yang berlari ke arah mereka.

1
Professor Ochanomizu
Ngebayangin jadi karakternya!
Bono Ramadhani: boleh kak.. aku ikutan.. /Smile/
total 1 replies
Kuro Kagami
Aku tahu pasti thor punya banyak ide kreatif lagi!
Bono Ramadhani: terimakasih kaka buat dukungannya.. semoga selalu suka yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!