My Perfect Ghost

BAB 18

“Tidak. Tidak, Lisa! Kau tahu, setiap aku merasakan sesuatu yang aneh bahkan aku sempat ingin dijebak oleh rekan kerja dahulu, instingku selalu mengatakannya dengan benar. Dan itu tidak pernah meleset. Kau tahu pasti itu, Lisa!” tegasnya.

“Iya, benar. Aku tahu, tapi ini adalah calon istrimu. Masa kau menaruh curiga terhadap dirinya?”

“Iya, aku menaruh curiga kalau dia bermain di belakangku.”

“Lalu, kau akan merencanakan sesuatu untuk mulai menjebaknya?” tanya Lisa.

“Tepat. Aku akan menyewa mata-mata untuk memantau dirinya. Aku tidak percaya begitu saja terhadapnya.” Direktur Choi menganggukkan kepalanya.

“Kalau menurutmu itu baik kau bisa melakukannya demi dirimu,” ujar Lisa kemudian.

“Baiklah. Sudah malam, aku lain kali akan berkunjung kembali. Kau jaga diri baik-baik. Apabila kau ingin meminta bantuanku jangan sungkan, Lisa, untuk mengungkapkannya kepadaku.” Direktur Choi berdiri dari bangkunya dan mulai berjalan menuju pintu depan.

Lisa pun ikut berdiri, berjalan tepat di belakang tubuh tegap Direktur Choi. Lalu Lisa menarik ganggang pintu, membukakan untuk Direktur Choi.

Sekali dia berbalik dan tersenyum ke arah Lisa. “Aku pulang. Selalu jaga kesehatanmu.”

“Hati-hati di jalan, Direktur,” lambai Lisa ke arah Direktur.

Direktur pun meninggalkan halaman rumah Lisa dengan mobil yang dikendarainya.

...****************...

Sementara di dalam rumah, Lisa bergegas untuk menuju kamarnya dan membersihkan dirinya. Tiba-tiba saja Doja muncul di hadapannya, menghadang dirinya.

“Ada apa Doja?”

“Heh, tumben sekali kau memanggilku dengan sebutan nama. Apakah kau baru saja di lamar oleh pacarmu? Kurasa pacarmu bukan sembarang orang.” Dengan muka masamnya, Doja mengatakan hal itu seenak ucapan yang menggumpal di hatinya.

“Kau kenapa tiba-tiba berkata seperti itu? Apakah aku terlihat seperti itu di matamu?”

“Tidak. Tidak, Lisa. Jangan salah paham akan hal apa yang barusan aku ucapkan. Aku hanya menerka dari raut wajahmu yang bahagia setelah bertemu dengan pacarmu,” cetus Doja kembali.

Lisa mendenguskan napasnya kasar saat mendengar kata-kata dari hantu cowok yang ada di depannya ini. “Apakah kau sudah selesai?”

Doja menganggukkan kepalanya sambil melipat kedua tangan di dada. Lisa pun dengan posisi yang sama.

“Baiklah. Kurasa kau memang hantu yang cukup aneh untuk tahu akan hal yang bukan urusanmu.Pertama, kalau dia memang pacarku, apakah ada hubungannya denganmu?” ujar Lisa terdengar ketus.

“Kedua, kau terlalu sibuk dengan urusan manusia yang tidak ada sangkut pautnya dengan dirimu. Dan yang terakhir, tolong berhenti sok dekat denganku. Aku tetap menolongmu untuk kembali ke alammu dengan cepat tanpa harus menunggu selama dua puluh hari.” Lisa langsung beranjak dari hadapan Doja dan meninggalkan hantu itu seorang diri, terpaku dengan kata-kata yang baru saja di dengarnya.

Tak ada kata yang bisa diucapkan lagi. Dengan ini Lisa akan bertekad membantu hantu lelaki itu keluar dari rumahnya dengan segera dan berkumpul dengan keluarganya yang sudah berada di alam sana. Doja pun terdiam seribu bahasa, hanya bisa membiarkan Lisa pergi menuju kamarnya.

Terdengar debaman pintu yang di banting agak keras di telinga hantu itu sehingga membuatnya terperanjat dan tersadar dengan lamunannya. Doja juga langsung beralih dari ujung tangga, kembali ke tempatnya di mana dirinya untuk berbaring. Menunduk dengan apa yang saat ini bergejolak di hatinya sendiri.

Aneh. Iya, sangat aneh yang dirasakan oleh Doja. Apakah hantu bisa merasakan jatuh cinta terhadap manusia?

...****************...

Tbc