Aya seorang gadis lugu dari desa yang bertemu seorang pria kaya, mapan dan punya jabatan tinggi di kota. Yang membuat Aya bingung saat Anwar ingin menyatakan cinta padanya. Padahal dirinya yang hanya gadis desa berniat melanjutkan.sekolahnya di kota. Dengan banyak pertimbangan dan mengingat adat istiadat di desa dan dalam kehidupannya. Aya harus berpikir keras untuk bisa menerima Anwar yang terkesan playboy. Bagaimana ceritanya.... baca disini ya !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Ken tersenyum menatap Aya. Sedangkan Aya melangkah mendekati Kenzie teman satu sekolahnya. Namun Kenzie jurusan desain gedung di sekolah Aya. Sedangkan Aya mengambil desain grafis.
" Aku kerja disini sepulang sekolah," kata Ken tersenyum tanpa rasa malu.
" Itu bagus, aku juga mau. Tapi aku belum dapat, Aku maunya kerja dekat rumah tanteku Ken. Supaya gampang pulangnya," kata Aya.
" Sabar, mungkin lain kali ada lowongan Ay. Sana pergi gih, aku mau bersih bersih," kata Ken
" Ya , selamat bekerja ya Ken," kata Aya tersenyum.
" Hmmm," angguk Kenzie. Yang tahu Aya sangat supel dan ramah pada semua orang. Sebab gadis cantik itu tidak sombong padanya. Sehingga Aya banyak di senangi teman temannya. Yang juga satu kelas dengan Kenzie.
Setelah itu Aya pun kembali ke mejanya. Terlihat Tika dan Tiwi tertawa lepas sambil menyantap makanan pesanan mereka.
" Kok lama sih ya, ayo cepat makan. Nanti keburu ngak enak lho" kata Tiwi. Ketika Aya sudah kembali.
" Ya ...." kata Aya sembari kembali duduk. Sedangkan Dani menatap Aya dari ujung rambut sampai ke ujung kaki.
" Cantik juga nih anak, pasti dia masih fresh dan polos," batin Dani seraya melirik sekilas wajah Tiwi yang hanya biasa saja.
" Aya kelas berapa?" tanya Dani basa basi
" Oh Aya itu kelas dua Dan, dia jurusan desain grafis . Tadinya dia mau masuk jurusan desain gedung. Tapi karna porsinya penuh, akhirnya dia dapat desain grafis," jelas Tiwi
" Kenapa ngak sekalian otomotif saja , kayanya keren deh ada cewek bisa jadi mekanik," goda Dani
" Hahaha....iya sih, cocok juga buat Aya. Lagian dia lebih memilih masuk SMK. Ketimbang SMA. Kalo kita ngak mau masuk SMK.," kata Tika yang sekolah di SMA bersama Tiwi.
" Aku ingin cepat dapat kerja kak. Dan kuliah setelah lulus dan bekerja," kata Aya yang tahu pilihannya menjadi diskriminasi oleh kedua sepupunya.
" Lah lulusan SMK kan jarang bisa lolos universitas," kata Tiwi
" Tidak juga, SMK dan SMA itu sama saja. Jika mau lanjut kuliah juga bisa. Hanya saja harus dengan nilai bagus," sela Dani
" Tuh dengar ," kata Aya merasa di bela.
" Tahu , cepat makan gih, apa kamu mau kita tinggalin di sini," senggol tangan Tika sembari berbisik. Melihat Aya yang belum melahap makanan di depannya.
" Maaf kak, apa makanannya gratis ?" kata Aya menatap Dani sembari melihat makanan di depannya.
" Ya kenapa, nanti saya yang akan membayar semuanya. Tapi besok malam minggu kamu juga harus ikut keluar nonton sama saya , Tiwi dan Tika ya," kata Dani.
" Hah.... begitu ya kak, ngak jadi deh makannya. Maaf saya ngak bisa ikut," kata Aya hanya menelan salivanya. Karna ada pamrih di balik makanan itu.
" Ya...." kata Tiwi melotot begitu juga Tika karna Aya berulah di depan Dani. Sehingga Dani pun terkejut mendengarkan perkataan Aya. Namun....
" Hahaha.....hei saya hanya bercanda. Makan lah !! " kata Dani yang tahu Aya gadis yang masih polos. Tidak seperti Tiwi dan Tika. Yang lebih agresif dan cukup matre di matanya
" Tuh cepat makan," kata Tika.
" Iya ....tapi benar nih kak. naktir nya iklas?" Aya pun menatap Dani. Sehingga Dani tersenyum menatap Aya yang terlihat ragu. Saat akan menyantap makanannya.
" Iklas de Aya, makan lah !! " kata Dani tersenyum simpul. Karna ia bisa menilai ketiga gadis belia itu. Mana yang baik dan lugu. Dan mana yang agresif dan matre.
" Aya ...apaan sih, dasar orang kampung. Maaf ya Dan, emang gini nih kalo punya sepupu dari kampung. Terlalu ribet dan berbelit juga cerewet," kata Tiwi ketus.
" Hahaha .. tidak apa apa wi, mungkin Aya belum terbiasa. Saya bisa maklum kok.," kata Dani yang tersenyum sinis pada Tiwi. Tahu gadis itu memang terlihat sudah terbiasa mencari mangsa pria. Agar bisa di manfaatkan bagi keutungan dirinya sendiri.
" Hehehe....maaf kak, itu karna saya belum terbiasa dengan orang asing," kata Aya jujur
Sebab selama ini, Aya belum pernah sama sekali memanfaatkan orang lain untuk meminta atau membelikan sesuatu kepada orang yang bukan keluarganya.
" Hmm....santai saja. Jika Aya nanti mau nambah lagi. bisa di bungkus kok" kata Dani yang membuat Tika langsung melirik Lisa
" Oh tidak perlu ini sudah cukup kok kak. Terimakasih," kata Aya yang langsung melahap makanannya. Dengan perasaannya yang tidak nyaman. Sebab Tiwi dan Tika memperhatikannya.
***************
Malamnya Tiwi langsung berkacak pinggang di depan Aya. Setelah mereka selesai makan malam. Saat Tiwi masuk ke kamar Aya.
" Dasar gadis kampung kamu ya, ngak usah sok polos dan memasang wajah lugu di hadapan Dani. Bikin aku naik pitam saja ," kata Tiwi yang sedari siang tadi menahan rasa kesalnya pada Aya.
" Ih kenapa sih wi, kan aku sudah bilang ngak mau ikut ikutan. Dosa tahu meretin tuh orang," kata Aya.
" Diam, tutup tuh mulut mu!! itu bukan urusan mu. Lagian ngapain pake nanya dan bertingkah. Aku ngajak kamu ikut itu biar kita bisa makan enak dan di jajanin gratis tahu," Tiwi melotot kan matanya kepada Aya
" Astaga wi, hanya karna itu. Kita juga masih bisa makan enak di rumah. Ngak harus pake mengerjai orang. Jika om dan tante tahu. Kita bisa di marahin habis habisan," kata Aya.
" Awas saja kalo kamu berani mengadu, aku sobek sobek tuh mulut !!!" ancam Tiwi makin melotot. Membuat Aya langsung terdiam
" Mati aku," batin Aya sembari mundur. dari tempatnya duduk.
" O....oke aku ngak akan mengadu. Janji ," kata Aya mengangkat tangannya. Sehingga Tiwi langsung berbalik badan dan keluar dari kamar Aya.
Brak..... pintu kamar Aya pun dibanting oleh Tiwi.
" Ya Tuhan, galak banget tuh sih Tiwi pantas saja ngak laku laku," batin Aya sembari mengusap dadanya. Karna jika ia melawan Tiwi sama halnya dengan mencari masalah pada kakak sepupunya itu.
" Huh....nasib nasib. Aku harus cari cara akan tidak selalu mengikuti kemauannya. Jika tidak aku yang akan terperangkap," kata Aya yang risih dengan kelakuan kedua sepupunya itu
" Huh ...apa mereka dulu lahir dari rahim sengketa ya. Sehingga kelakuannya jadi begitu," guman Aya yang merasa tidak nyaman tinggal berlama lama di rumah tantenya. Karna Aya selalu terlibat kasus dengan Tiwi dan Tika. Padahal selama ini Aya sangat tahu, tantenya itu sangat baik dan tidak pernah mengajarkan Tiwi dan Tika yang macam macam..Apalagi sampai berani dan terang terangan memanfaatkan orang lain. Bahkan dengan sengaja minta di belikan tas, sepatu dan jajanan. .
Lalu Aya pun turun dari tempat tidur Melangkah mendekati pintu kamarnya. Berniat untuk mengunci pintu. Namun tiba tiba pintu kamarnya terbuka
" Aya .. lagi apa ?" tanya tante Atik berdiri di depannya.
" O ...ini sudah mau tidur tante. Sudah Aya cek semua jendela dan pintu" kata Aya tergagap. Karna Aya terkejut, ketika tantenya itu sudah berdiri di depannya.
" Ya sudah, tidurlah " kata Tante Atik meninggalkan Aya yang berdiri mematung menuju kamarnya. Sehingga Aya pun cepat cepat menutup dan mengunci pintu kamar.
" Huh.....syukurlah tante tidak bertanya macam macam. Jika tidak, aku akan di interogasi lagi kaya minggu kemaren" kata Aya bersandar di balik pintu kamarnya. Sambil mengusap dadanya.
" Tok...tok ...Aya buka pintunya, kamu belum tidurkan!!" teriak suara Tika dari luar pintu. Membuat Aya melangkah cepat sambil berjingkat jingkat menuju tempat tidurnya. Lalu berbaring pelan sembari memejamkan matanya. Untuk berpura pura tidur. Karna malas bicara dengan Tika.
" Biarin sana, mending gue tidur," kata Aya yang tidak perduli Tika mengetuk ngetuk pintu kamarnya
" Aya sudah tidur ka, ada apa sih berisik ," terdengar teriakan tante Atik dengan kepala muncul di balik pintu kamar menatap Tika
" Ya ma, Tika pikir belum," kata Tika dengan wajah cemberut. Terdengar langkah kakinya pergi menjauh dari depan kamar Aya.
" Yes ...aman.....," batin Aya lega. Bersyukur ia tidak diganggu Tika.
Serem efeknya
Moga dapat pertolongan
Jahat amat otak Tiwi
Amit amit
Aku masih penasaran siapa lelaki yang sangat mencurigakan ,sepertinya dia yang memgirim guna guna ke Aya sama Anwar
Aku siap mbantu Mak ,ikut gregetan ini tanganku Mak
Kuatkan imanmu cah ayu