Dia memiliki hidup yang sempurna. Memiliki keluarga yang sangat menyayanginya dan menjadikannya sebagai mata hati mereka. Namun karena dia mengasihani tokoh dalam novel "Kisah Cinta Sang Pangeran" yang berakhir mengenaskan yang secara kebetulan memiliki nama yang sama dengannya. Dia bangun tidur di tempat yang tidak dia kenali.
Dan yang paling penting adalah dia berpindah menjadi tokoh itu. Yang berakhir dengan kematian yang mengenaskan.
Panik?
Tentu saja tidak. Dia adalah Lu Jing Yu. Memiliki segudang kemampuan dengan otak yang encer.
Nasib Tragis yang menanti? Takut apa?
Dia adalah Lu Jing Yu yang menggunakan tidak hanya otot untuk menyelamatkan hidupnya, tetapi dia juga menggunakan Akalnya untuk lepas darinya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen_OK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Penyakit Lama Pei Zhang Xi Kambuh
Pei Zhang Xi sudah lama melupakan niatnya datang ke paviliun Lan Hua untuk memberi pelajaran pada Lu Jing Yu yang berani-berani memikirkan masalah perceraian. Jika suatu hari ada perceraian di antara mereka, itu tidak boleh datang dari pihak Lu Jing Yu dan hanya boleh datang darinya. Dia tidak akan pernah diceraikan karena dialah yang akan menceraikan terlebih dulu.
Sebagai seorang pria, harga diri Pei Zhang Xi seperti diinjak-injak saat ia mendengar Lu Jing Yu yang mencari tahu mengenai perceraian. Sebagai suami, tentu saja dia tidak bisa menerima. Tetapi saat pulang dari paviliun Lan Hua, dia tidak lagi memerlukan harga dirinya. Ia pergi begitu saja tanpa pamit saat ia merasa perutnya bermasalah.
"Ada apa dengan Yang Mulia?" Gumam Lu Jing Yu menatap punggung Pei Zhang Xi yang semakin menjauh. Di belakangnya, Mo Han dan bibi Wu berjalan tergesa-gesa mengikutinya.
"Xiao Bei, coba icipi masakanku. apakah ada masalah?" Lu Jing Yu benar-benar tidak mengerti. Ia berpikir jika masakan yang ia masak kali ini tidak enak. Tapi setelah dipikir-pikir, ia sendiri juga makan dan rasanya sama seperti yang ia rasakan sebelumnya. Enak. Dan juga, Pei Zhang Xi juga makan dengan lahap.
Tapi, kenapa tiba-tiba saja pergi?
"Lezat Permaisuri. Masakan permaisuri lezat seperti biasanya." Xiao Bei berkata setelah ia mencicipi semua masakannya. Lagipula sebelum mereka kembali ke paviliun Lan Hua, mereka sudah mencicipinya sebelumnya. Dan rasanya masih sama dengan yang dia ingat.
"Enak kan. Tapi kenapa Yang Mulia memiliki ekspresi seperti itu di wajahnya tadi?" Lu Jing Yu ingat bahwa sebelum pergi tadi Pei Zhang Xi memiliki ekspresi yang seperti menahan sesuatu.
"Mungkin saja Yang Mulia baru saja mengingat bahwa ia memiliki perkerjaan yang harus diselesaikan. Makanya pergi terburu-buru seperti itu."
"Bisa jadi. Yah sudahlah jadi laki-laki memang harus bekerja dengan giat. Xiao Bei Lebih baik temani aku makan saja. " Lu Jing Yu sudah tidak memikirkannya lagi dan menenggelamkan dirinya pada makanan-makanan pedas di depannya yang menggugah selera.
Sedangkan saat ini, Pei Zhang Xi yang dikira memiliki pekerjaan penting untuk dikerjakan berada di bilik mandi. Tabib Fang yang merupakan tabib kediaman Raja Rui dipanggil untuk memeriksa keadaan Pei Zhang Xi. Tapi yang akan diperiksa masih bolak balik masuk ke dalam kamar mandi.
"Sebenarnya apa yang terjadi pada Yang Mulia?" Tabib Fang pusing setelah melihat Pei Zhang Xi yang terus saja masuk keluar kamar mandi. Dia belum memeriksanya sama sekali.
"Tadi Yang Mulia makan makanan pedas di paviliun Lan Hua." Jawab Bibi Wu.
"Kenapa Bibi biarkan? Bibi kan tahu Yang Mulia tidak bisa makan makanan yang terlalu pedas."
"Aku juga tidak berdaya. Aku sudah menyarankan untuk mengambil makanan di dapur. Tapi Yang Mulia melarang."
Mereka masih berdebat hingga Pei Zhang Xi masuk ruangan dengan dipapah oleh Mo Han. Wajahnya sudah pucat pasi. Seperti akan pingsan kapan saja. Alisnya yang tajam telahblama layu. Matanya buram tanpa sinar. Tabib segera datang dan memeriksanya setelah Mo Han membaringkannya di atas ranjang yang empuk.
Tabib Fang mengeluarkan jarum peraknya dan menekan beberapa titik akupuntur untuk menghilangkan rasa sakit dan menormalkan aliran darah Pei Zhang Xi. Setelah mendapatkan perawatan, secara bertahap Pei Zhang Xi akhirnya dapat tenang. Tekanan di keningnya sudah berkurang.
Pelayan datang dari luar. Namun tidak bisa masuk ke dalam dan hanya dapat pergi ke depan pintu untuk memberikan kantung hangat. Bibi Wu segera memberi perintah untuk menyiapkan air panas dalam jumlah besar.
Tabib selesai memeriksa. Meminta kantung hangat untuk ditempatkan di perut Pei Zhang Xi yang kesakitan. Rasa hangatnya akan mengurangi rasa sakit.
"Rebus resep ini selama beberapa hari ke depan. Kondisi Yang Mulia akan segera stabil." Tabib Fang memberikan resep ramuan pada bibi Wu. Bibi Wu sendiri yang pergi untuk mengawasi pelayan menyiapkan resep obat.
"Kenapa kamu melakukan ini? Bukankah kamu sudah tidak malam pedas lama. Kenapa bisa kembali lagi? Apa gara-gara wanita itu memaksamu? Tenang saja. Aku akan memberi balasan yang setimpal untuknya nanti. Aku juga akan membuatnya tidak bisa keluar dari kamar mandi." Tabib Fang, Fang Ji Yuan merupakan salah satu teman karib Pei Zhang Xi. Ayahnya juga merupakan Tabib utama di istana. Jadi saat Tabib Fang kecil, dia juga tumbuh di istana bersama dengan para putri dan pangeran. Pada saat Pei Zhang Xi keluar dari Istana, ia pun memilih untuk mengikutinya.
"Diamlah Ji Yuan. Kamu terlalu banyak omong." Pei Zhang Xi menggerakkan di ranjangnya.
"Kamu... kamu berbicara begitu kasar padaku hanya demi wanita jahat itu? Apa dia tidak cukup dengan memaksamu menikahinya dan sekarang bahkan memaksamu memakan makanan pedas yang adalah pantanganmu? Apa tujuan sebenarnya menikah denganmu? Aku curiga dia adalah mata-mata yang sengaja dikirim oleh orang itu."
"Bukan dia yang memaksamu makan. Tidak ada yang bisa memaksaku jika aku tidak mau."
"Kalau begitu berarti kami sengaja untuk sakit? Kamu melindunginya dengan ketat. Apa yang diberikan padamu?"
"Diamlah Ji Yuan. Sebagai Tabib apa begitu caramu memperlakukan pasienmu? Kamu sangat menjengkelkan. Pergi sana! Biarkan aku istirahat." Pei zhang Xi melambaikan tangannya sebelum menarik selimutnya menutupi seluruh tubuhnya.
"Huh." Fang Ji Yuan mendengus sebelum ia keluar dari kamar. Mo Han juga ikut meninggalkan kamar.
"Apa yang terjadi sebenarnya? Jika aku tahu jika wanita itu lah yang memaksa Yang Mulia makan makanan pedas, aku akan memasukkan ramuan spesial ke dalam makanannya nanti. Biar dia juga merasakan hal yang bahkan lebih buruk dari Yang Mulia." Gang Ji Yuan masih menyimpan amarahnya.
"Bukan seperti itu tabib Fang. Yang Mulia awalnya datang setelah mendengar laporan bahwa permaisuri mencari tahu mengenai perceraian. Tapi saat sampai di paviliun Lan Hua, kebetulan Permaisuri sedang makan malam, bibi Wu mendapat tugas dari Selir Su untuk mendekatkan Yang Mulia dengan Permaisuri. Jadinya bibi Wu menyarankan untuk makan bersama karena tidak tahu makanan yang ada di paviliun Lan Hua adalah makanan pedas yang dimasak sendiri oleh Permaisuri."
"Kenapa kamu bilang Selir Su menyuruh Bibi Wu untuk mendekatkan Yang Mulia dengan Permaisuri? Bukankah Selir Su juga tidak setuju dengan pernikahan ini?"
"Saya juga tidak tahu."
"Huh baiklah kalau begitu. Aku juga akan membantu Selir Su." Fang Ji Yuan menyeringai licik di bibirnya. Ia memberi isyarat pada Mo Han untuk mendekat dan membisikkan sebuah rencana.
"Tidak dapat dipungkiri bahwa itu memang ide yang bagus. Tapi bagaimana jika Yang Mulia marah nanti?"
"Itu masalah belakangan. Kalau ada sesuatu aku akan menanggungnya. Sekarang lakukan saja apa yang aku lakukan. Mengerti?"
~○○○~
♡Permaisuri Tidak Ingin Mati_22♡
*
*
*
Jangan lupa like, komentar, Vote, favorit dan share ya reader. ..