"Apa ini? ternyata selama ini kamu selingkuh di belakangku? setelah apa yang aku berikan padamu?"
Fee melempar foto-foto mesra Ronald bersama dengan Dinda, sekretaris pribadinya.
"Aku minta maaf, aku khilaf. Tapi aku tidak bisa melepasnya begitu saja, karena dia sedang hamil anakku?"
Fee tersenyum sinis," apa kamu yakin jika ia hamil anakmu?"
PLAk!
Satu tamparan mendarat di pipi Fee.
"Baiklah, kalau begitu!"
Apakah yang akan di lakukan oleh, Fee pada Ronald dan Dinda?"
Mari kita simak kisah Fee, yang tegar menghadapi permasalahan hidupnya karena di hianati suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejahatan Elsa
Esok harinya, Elsa datang ke rumah Boby di saat Boby sedang berada di bengkel, dan Bu Nina sedang berada di pasar. Fee begitu kaget pada saat melihat kedatangan, Elsa.
"Aku harus hati-hati dengan wanita yang satu ini. Pasti saat ini dia sedang berniat jahat padaku," batin Fee selalu waspada.
"Hay, Fee. Pasti kaget kan aku datang kemari? aku ingin mengajakmu sedikit bermain petak umpet mau kan? aku datang untuk memijat perutmu itu, supaya janinmu menyusul kakaknya yang kamu pikir masih hidup."
Dengan senyuman sinis, perlahan tapi pasti Elsa menghampiri Fee dengan kedua tangan siap untuk mencengkeram perut Fee. Sontak saja Fee langsung beranjak bangkit dari duduknya dan ia memundurkan tubuhnya dengan cepat.
Tetapi Elsa tidak menyerah begitu saja, ia terus saja mendekati Fee walaupun Fee terus saja menghindar, bahkan melempari Elsa dengan barang-barang yang ada di sekitarnya," pergi kamu, wanita jahat!"
Elsa selalu berhasil menghindar dari barang-barang yang di lempar oleh Fee ke arahnya. Terus saja Elsa mengejar Fee, tanpa ada rasa ragu.
"Kamu tidak bisa berkutik, biarkan aku mengirimkan janinmu ke akhirat. Nggak usah takut Fee, paling kamu hanya akan merasakan sakit sejenak saja. Kemarilah Fee, biar aku mudah dan cepat mengirim calon anakmu ke surga."
Fee pun mulai mencari sesuatu di sekitarnya, dan ia menemukan sebuah pisau buah," sedikit saja kamu mendekatiku akan aku lukai dengan pisau ini!" bentaknya mengancam Elsa.
Pada saat Elsa sudah hampir dekat dengan Fee, datanglah Bu Nina," kalian sedang apa sih? kok lantainya berantakan sekali?"
Sontak saja Elsa tersentak kaget dan tergagap," Eh ibu, aku hanya sedang bermain sejenak dengan Fee. Iya kan, Fee?"
"Bohong, Bu. Dia ingin menyakiti janin yang ada di dalam kandunganku. Alhamdulillah, ibu segera pulang. Lain kali jangan meninggalkan diriku sendiri. Karena wanita ini begitu licik dan mempunyai rencana yang sangat jahat untukku!"
Sejenak Elsa terus saja membantah tuduhan dari Fee. Hingga membuat Bu Nina menjadi bingung. Selagi Bu Nina bingung karena baik Fee maupun Elsa terus saja saling berdebat, pulanglah Boby.
Dia juga sempat kaget pada saat melihat lantai ruang tamu berserakan benda-benda yang pecah," ada apa ini?"
Fee langsung berlari kecil dan memeluk Boby," mas, dia ingin menyakiti calon anak kita."
Fee menunjuk kasar ke arah Elsa, dan Boby pun menatap ke arah Elsa juga dengan penuh heran," apa yang ingin kamu lakukan pada calon anakku, hah? aku tidak akan memaafkanmu jika memang kamu terbukti salah!"
Elsa yang saat ini sedang panik, berusaha menutupi rasa paniknya tersebut," ya ampun, Boby. Kamu percaya saja dengan apa yang barusan di katakan oleh, Fee. Dia itu dari awal nggak pernah suka padaku, hingga membuat alasan palsu seperti ini supaya kamu membenciku."
Elsa terus saja memberikan alasan palsu supaya Boby percaya padanya dan tidak percaya pada Fee. Hal serupa juga di lakukan oleh Fee. Dia mengatakan banyak hal pada Boby, jika dirinya tidak berbohong.
"Aduhhh...aku harus percaya dengan siapa ya? yang satu istriku, dan yang satunya lagi adalah teman bmssa kecilku?"
Boby mendadak gundah gulana pada saat mendengar perkataan dari Fee dan Elsa. Dia bingung harus percaya pada siapa?
Tetapi tiba-tiba Fee berbisik pada Boby seraya memberikan ponselnya," jika mas ingin suatu kebenaran, cek rekaman video CCTV. Karena aku telah memasang CCTV di beberapa tempat."
Boby pun menerima ponsel pemberian dari Fee, dan ia segera membuka rekaman video CCTV dari ponsel tersebut. Dirinya terperangah melihatnya. Setelah itu matanya melotot ke arah Elsa" kurang ajar kamu ya! ingin menghilangkan calon anakku!"
Satu tangan Boby tetap memegang ponsel Fee, sambil bergerak cepat ke arah Elsa dan satu tangannya yang kosong mencekal lengan Elsa dengan sangat kencang hingga membuatnya merintih kesakitan," aduhhhhhh sakit!"
Bu Nina mencoba mengingatkan Boby," lepaskan, apa kamu nggak melihat jika Elsa kesakitan?"
"Bu, ia ingin menyingkirkan calon anakku. Dan ini tidak bisa di biarkan, aku akan membawanya ke kantor polisi!"
Boby menyeret paksa Elsa melangkah keluar dari rumahnya. Ia pun segera menelpon beberapa anak buahnya untuk segera datang. Sementara Boby tidak melepaskan cekalan tangannya pada lengan, Elsa.
"Bob, sakit tahu! kamu percaya saja dengan apa yang di katakan oleh, Fee! aku bisa tuntut balik kamu loh!" ancam Elsa.
Tetapi Boby sama sekali tidak gentar," silahkan saja, karena aku punya bukti kuat atas perbuatanmu pada Fee! di ponsel ini ada rekaman video CCTV!"
Elsa terperangah, karena ia tidak tahu menahu jika ternyata rumah Boby telah di pasang rekaman video CCTV.
"Astaga, aku pikir rumah Boby tidak ada CCTVnya. Kenapa aku tidak tahu menahu tentang hal ini ya?" batin Elsa mulai panik.
Boby tersenyum sinis pada saat melihat expresi wajah panik dari Elsa," kenapa takut seperti itu? katanya nggak takut dan akan menuntut balik?"
Elsa sejenak diam seolah sedang memikirkan sesuatu cara. Hingga ia pun mulai berakting di hadapan Boby," aku mohon maafkan aku. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi."
Namun Boby tetap membawa Elsa ke kantor polisi, karena ia tidak ingin membuat kesalahan dengan melepaskan Elsa begitu saja.
Setelah sampai di kantor polisi, Boby melaporkan tindakan kriminal yang di lakukan Elsa pada Fee. Tanpa ia lupa menunjukkan bukti rekaman video CCTV kepada salah satu aparat kepolisian yang bertugas.
Saat itu juga Elsa di masukkan ke dalam sel sementara. Karena aparat kepolisian ingin menyelidiki dahulu kasus tersebut. Bahkan Fee juga di minta datang untuk bersaksi sebagai seorang korban.
Di dalam sel sementara, Elsa sama sekali tidak menyesali perbuatannya. Dia justru bergumam di dalam hatinya," awas saja ya Bob! aku tidak akan tinggal diam, karena suatu saat nanti aku akan membalas semua perlakuan dirimu padaku! sekarang rasa cintaku padamu sudah hilang seiring dengan apa yang kamu lakukan padaku!"
Sementara Boby pulang sejenak untuk menjemput Fee. Karena aparat kepolisian butuh dengan kesaksian dari Fee selaku korban.
Hanya beberapa menit saja, Boby sudah datang lagi dengan Fee. Saat itu juga Fee menceritakan apa yang terjadi pada dirinya. Segala ancaman yang di berikan Elsa, ia ceritakan semuanya pada aparat kepolisian.
Salah satu aparat kepolisian mencatat semua laporan dari Fee, sedangkan satu aparat kepolisian yang lain, terus saja bertanya banyak hal pada, Fee.
Beberapa menit kemudian...
Aparat kepolisian mengizinkan Fee dan Boby pulang. Esok hari mereka diminta datang lagi untuk menghadiri persidangan penentuan masa hukuman bagi, Elsa.
2X pembakaran rmh & perusahaan
1X penculikan
aneh bgt polisi ga bs ungkap or Bobby yg slm ini lahir sbg penyelidik