Di usianya 19 Tahun Andara di jodohkan oleh Ayah dan ibu nya, karena takut menjadi beban keluarga Andar menerima perjodohan tersebut.
Suami Andara yang bekerja di Pertambangan batu bara membuat mereka harus terpisah oleh jarak, jadwal pulang yang hanya 1 kali dalam sebulan membuat Adara kesepian apalagi diri nya masih muda dan cantik membuat hasrat nya tak terpuaskan.
Bagaimana kisah hidup Andara selanjutnya yuuk Mampir di cerita ku Pernikahan luar biasa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kangen
Pagi ini Dara terlihat bahagia karena dua malam ini mereka bermain rutin di kamar.
Heri mengantarkan Dara bekerja dan hal itu terlihat jelas oleh David membuat lelaki tampan ini bertambah cemburu.
Dara menyalami punggung tangan Heri dan melambaikan tangan nya saat sang suami pergi.
"Cie.... yang suaminya pulang"goda Ranti
"Di gempur dong Ra" celetuk Ratih
"Hahaha.....ya iya lah, orang lagi kangen-kangen nya" jawab Dara menanggapi godaan sang sahabat membuat mereka bertiga tertawa tapi hal itu justru membuat David terluka.
Siang ini setelah istirahat David sengaja langsung mengawasi bagian produksi membuat para ibu-ibu muda itu histeris dengan kedatangan bos tampan mereka.
David terus menatap Dara yang sama sekali tak menggubris kedatangan nya,Dara sibuk dengan pekerjaan nya sendiri sambil bersenandung kecil.
"Dara,nanti kamu ke ruangan saya, karena kemarin penjelasan nya belum selesai" ujar David dingin membuat Dara tersentak
"Tapi pak saya harus pulang cepat"tolak Dara
"Kamu niat bekerja atau tidak! "bentak David membuat yang lain ketakutan,baru kali ini mereka melihat David marah mungkin efek cemburu.
"Sudah Ra pergi saja suasana hati pak Bos sedang nggak baik" bisik Ranti
"Dara....!!! ini masih jam kerja jangan membantah " sahut bu Kia membuat Dara tak bisa berkata apa-apa lagi
David segera pergi meninggalkan ruang Produksi Dara tau ini pasti akal-akalan David,tapi bukan nya mereka sudah sepakat kalau seminggu ini akan menghindari pertemuan dulu.
Tok....tok... tok...
"Masuk"
Dara masuk dengan wajah cemberut dan menutup pintu keras karena kesal David membentaknya tadi.
"Ada apa? "Tanya Dara ketus
"Sayang jangan cemberut gitu dong,mas kan kangen" ujar David langsung memeluk Dara
"Mas ini di kantor lagi pula kita sudah sepakat nggak ketemu dulu satu Minggu ini"
"Maaf sayang,mas nggak bisa setidaknya kamu beri mas waktu selama di kantor"David menuntun Dara untuk duduk di pangkuan nya
"Mas jangan di cium gitu,nanti ada bekas nya mas Heri curiga" Dara mencoba menghindar tapi membuat David kesal karena Dara berbicara tentang Heri ,dada nya terasa sesak menahan cemburu.
Tangan David sudah melingkar sempurna di perut dan dada Dara sesekali meremas kecil dari luar sana.
"Mas kangen sayang"
"Ini sudah ketemu mas"
"Mas mau kasih kamu hadiah" ujar David mengeluarkan satu kartu ATM
"Ini untuk kamu,pin nya tanggal lahir kamu sayang"
"Buat apa?" tanya Dara
"Buat beli apapun kebutuhan kamu dan buat kamu ke salon sayang,kamu bisa pakai sepuasnya buat rawat diri kamu agar selalu tampil cantik dan wangi,aku suka itu"
"Tapi mas,aku bukan siapa-siapa mas,jadi aku nggak berhak menerima ini" tolak Dara
"Kamu perempuan paling Spesial di hati mas jadi apapun akan mas berikan untuk kamu" ucap David membuat Dara merasa tersentuh
Bukan tanpa alasan David memberikan kemewahan untuk Dara, David ingin Dara selalu bergantung pada nya dan selalu merasa membutuhkan dirinya hingga Dara tak bisa terlepas dari David nanti nya.
Dara terdiam sejenak,dia ingin mengakhiri hubungan ini tapi kenapa justru David menjebak nya lebih dalam lagi.
"Mas,aku mohon akhiri hubungan ini,aku tidak butuh ini mas, aku hanya ingin hidup sederhana dan bahagia bersama suamiku"
"Tidak Dara jangan pernah mengatakan akan pergi,mas tidak bisa jauh dari kamu, mohon Dara mas mencintai kamu" ujar David memohon membuat Dara dilema, jujur separuh hatinya saat ini memang ada David tapi dia berstatus istri.
"Mas mohon ambil ini,mas merasa bertanggung jawab dengan kamu" pinta David
Dara mengambil kartu pemberian dari David lalu segera pamit keluar, David tak melarang Dara karena bisa mencium sang pujaan hati saja sudah membuat nya bahagia.