NovelToon NovelToon
BERI AKU CINTA

BERI AKU CINTA

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Perjodohan / Duda / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:158.6k
Nilai: 5
Nama Author: Julia Fajar

Devina Arsyla meninggal akibat kecelakaan mobil, saat dia hendak menjemput putrinya di sekolah. Mobil Devina menabrak pohon ketika menghindari para pengendara motor yang ugal-ugalan di jalan raya.

Sejak kejadian itu Mahen Yazid Arham, suami Devina sangat terpukul. Dia lebih banyak menghabiskan waktu di kantor serta di club malam bersama teman-temannya daripada tinggal di rumah.

Hal ini membuat kedua keluarga sangat cemas dan prihatin, lalu mereka sepakat untuk meminta Mahen ganti tikar yaitu dengan menikahi Devani Arsya, adik kembar sang istri.

Namun, Mahen dan Devani sama-sama menolak. Keduanya beranggapan tidak akan pernah menemukan kecocokan, dengan sifat dan keinginan mereka yang selalu bertolak belakang.

Mahen sejak dulu selalu mengira Devani itu adalah gadis liar, urakan yang hanya bisa membuat malu keluarga, sedangkan Devani juga merasa kehadiran Mahen telah membuat dirinya jauh dari Devina.

Bagaimanakah kisah mereka selanjutnya? Apakah akhirnya mereka akan menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia Fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18. MAMA BIMBANG

"Ayo kita berangkat, salam dulu dengan Eyang dan Bunda. Pagi ini Papa yang antar Nisa dan nanti jam 10, Papa akan kembali lagi ke sekolah kamu untuk rapat dengan para guru," ucap Mahen.

"Kenapa bukan Bunda yang antar Nisa Pa?"

"Bunda sedang repot Nis, hari ini Bunda harus bersiap untuk ikut sidang pertanggung jawaban skripsi. Bunda 'kan sebentar lagi mau wisuda NIS," jawab Devani sebelum Mahen menjawabnya.

"Oh...Bunda sudah mau tamat ya kuliahnya? Selamat deh, Bunda. Semoga lulus dengan nilai terbaik ya Bun," ucap Nisa sambil mengulurkan tangannya, pamit pergi ke sekolah. Lalu Annisa juga pamit kepada Eyang putrinya.

Mahen juga pamit kepada Mama Intan, tapi sebelum dirinya sampai ke pintu, Devani menghentikan langkahnya.

"Tunggu!" seru Devina.

Mahen pun berbalik, dia melihat Devina mengacungkan berkas yang harusnya dia bawa kepertemuan penting dengan klien pagi ini.

Mahen pun mengambil berkas itu dari tangan Devani sembari mengucapkan terimakasih.

Devani membalasnya dengan anggukan. Mama Intan memperhatikan hal itu dan beliau membatin, kenapa sejak dulu Mahen dan Devani tidak pernah bisa dekat.

Beliau jadi ragu untuk memenuhi permintaan besannya yang menginginkan Mahen untuk ganti tikar yaitu menjodohkan Mahen dengan Devani.

Mama Intan menarik nafas dalam, dia sebenarnya senang dengan usul sang besan dan yang pasti, Mahen tidak akan pergi membawa Annisa dari rumahnya jika menikah dengan Devani, tapi beliau juga sedih apabila nantinya Devani setuju tapi tidak akan mendapatkan kebahagian dalam pernikahannya.

"Ma...kenapa melamun? Mereka sudah pergi lho...kenapa mama masih memandang kearah luar, memangnya apa yang mengganggu pikiran mama?" tanya Devani.

"Tidak ada apa-apa Van, oh ya besok hari kamis 'kan, Papa kamu besok pulang bersamaan dengan kedatangan orangtua Mahen dan adiknya. Kamu belanja bahan makanan ya Van untuk stok di kulkas, jadi mbok Ijah biar gampang jika ingin memasak dadakan. Soalnya stok bahan makanan kita kata simbok sudah pada habis."

"Iya Ma, nanti pulang dari kampus aku langsung belanja. Memangnya lama mereka di sini Ma?"

"Kalau mama dan papanya Mahen akan lama di sini tapi adiknya paling juga seminggu, katanya tidak bisa lama-lama meninggalkan perusahaan dan kuliahnya."

"Tapi mereka akan tinggal sementara di rumah pribadi Mahen, dan kemungkinan Mahen serta Annisa juga akan menginap di sana selama Opa dan Omanya berada di Indonesia," ucap Mama Intan.

"Ya...sepi dong rumah ini," ucap Devani kecewa.

"Iya sih, tapi kan cuma sementara, lagipula kalau rindu kita bisa main kesana. Tapi kamu harus janji Van, selama Annisa di sana, kamu jangan keluar balapan lagi ya. Mama nggak mau, kamu balik ke kebiasaan lamamu dan jika terjadi apa-apa denganmu mama lebih baik mati."

"Ma...kenapa ngomong begitu. Vani janji tidak akan balapan, tapi jika hanya melihat mereka balapan sesekali boleh ya Ma? Vani 'kan juga butuh bergaul, nggak mungkin Vani di rumah terus hingga jadi perawan tua," ucap Vani sambil tersenyum.

"Satu lagi Ma, sebentar lagi Vani 'kan lulus kuliah, boleh ya Ma teman pria Vani main ke sini? Vani janji akan bantu Papa dulu di perusahaan, baru mikirin pernikahan," ucap Vani kembali sembari mengatupkan kedua tangannya.

"Memangnya kamu punya teman pria Van? teman biasa atau teman spesial nih!" tanya mama Intan penasaran.

"Vani tidak menjawab, lalu dia berkata, "Masih ngambang Mah, belum jelas. Dia juga masih harus menyelesaikan permasalahan dalam keluarganya, jadi belum bisa serius berkomitmen," ucap Vani dengan nada sedikit kecewa.

"Oh...memang apa permasalahan keluarganya?"

"Biasalah Ma, orang tua seorang pejabat dan satu lagi pebisnis, masing-masing sibuk di luaran akhirnya orang ketiga pun cari kesempatan."

"Maksudnya, salah satu orangtuanya selingkuh?"

Devani pun mengangguk, lalu dia pamit untuk berangkat ke kampus, karena Devani tidak mau telat mengikuti sidang meja hijau.

Mama Intan masih merenung, dia bimbang untuk membicarakan perjodohan, ternyata putrinya sudah memiliki teman pria.

Namun dengan cerita Devani tadi, mama juga tidak mau jika Vani nantinya masuk dalam keluarga yang kacau balau, tidak ada keharmonisan di dalamnya.

Beliau juga berfikir, bagaimana jika teman pria Vani suatu saat juga mengikuti jejak orangtuanya yaitu berselingkuh. Mama jelas tidak rela, putri yang tinggal satu-satunya hidup sengsara.

"Tidak boleh! hal itu tidak boleh terjadi! Lebih baik aku menikahkan Devani dengan Mahen saja. Suatu saat aku yakin Mahen bisa mencintai Devani seperti dia dulu mencintai Devina," monolog mama sambil menjalankan kursi rodanya menuju dapur.

Devina yang sedang nyetir mendengar ponselnya berdering, ternyata dari Bastian.

"Hallo...ya Bas, kamu sudah di kampus ya. Maaf...aku masih di jalan, tadi rada telat berangkatnya," ucap Devani.

"Kamu sih! masih gadis sudah punya anak! repot 'kan! Papanya dong suruh urus atau suruh cari pendamping baru, biar ada yang ngurus itu anak," ucap Bastian asal nyeplos saja.

Devani terdiam, dia merasa tidak rela jika secepat itu Annisa akan pergi bersama mama barunya jika Mahen menikah lagi.

Dia terlanjur mencintai gadis kecil itu seperti putrinya sendiri walau Devani sering dibuat bete oleh sikap menyebalkan papanya.

"Van...hallo Van! hallo...kamu dengar 'kan? Kenapa kamu diam?" tanya Bastian.

"Eh...iya Bas. Kamu tunggu di dekat ruang Dekan saja ya! Sebentar lagi aku juga sampai," ucap Devani sambil menutup ponselnya tanpa persetujuan Bastian.

"Kebiasaan nih anak! main putus saja panggilanku tanpa pamit," gerutu Bastian.

Bastian pun menuju ke ruang Dekan di mana Vani memintanya untuk menunggu. Di sana Bastian bertemu dengan teman-teman Vani yang akan ujian meja hijau juga. Bastian ingin mendampingi sang kekasih di saat hari terpentingnya menjelang kelulusan.

Sedangkan Bastian sendiri sudah selesai ujian, dia tinggal menunggu wisuda saja di kampusnya.

Bastian dan Devani mengambil jurusan yang sama tapi di kampus yang berbeda. Papa Bastian memintanya untuk lanjut kuliah S2 tapi Bastian masih ragu gara-gara gonjang-ganjing rumah tangga orangtuanya.

Sedangkan Devani ingin membantu papanya dulu di kantor baru memikirkan mau lanjut atau tidak kuliahnya.

Devani sudah tiba di kampus, dia langsung menuju ke ruang Dekan sesuai janjinya dengan Bastian.

Di sana dia melihat Bastian sedang ngobrol dengan teman-temannya. Bastian memang orangnya sangat supel, ramah dan mudah bergaul hingga sebentar saja teman-teman Devani akrab dengannya.

"Sudah dulu ya teman-teman, itu permaisuri ku sudah tiba, aku akan mensupport dia ujian, biar lulus dengan nilai terbaik," ucap Bastian sambil melambai meninggalkan teman-teman Devani dan menyambut kedatangan kekasihnya.

"Pagi Sayang...cantik sekali permaisuri ku. Kamu sudah siap untuk bertempur?" tanya Bastian.

"Tentu saja! Harus siap dong, karena kursi perusahaan sudah menunggu kelulusan ku."

"Ini baru kekasih Bastian! Tetap semangat walau dalam kondisi apapun," ucap Bastian sambil mengacungkan kedua jempolnya.

"Masuklah, itu teman-teman mu sudah berkumpul. Aku tunggu di sini bersama doaku, semoga permaisuri ku lulus dengan nilai terbaik," ucap Bastian lagi.

"Oke...aku tinggal dulu ya Bas! Oh ya, terimakasih atas dukungannya," ucap Devina.

Bastian tersenyum lalu kembali mengacungkan kedua jempolnya.

Saat Devina sudah diambang pintu ruangan sidang, Bastian berteriak, "Semangat ya Van!"

Devani pun mengangguk, lalu menghilang di balik pintu.

1
Sri Puryani
kenapa mahen gj minta tlg gara bantu nyari istri nya trus ksh foto istri nya biar tau wanitanya istri mahen...
Sri Puryani
mahen horang kaya kok istri diculik nyarinya nyantai....msk gk punya anak buah.....
Lilik Juhariah
gk berani baca pemerkosaa hms iks
Euis Kindar Wulan
up
Sulati Cus
alasan mu pak nggak masuk akal, kyk cm km doang yg merasa stres krn pekerjaan 😂terus di bolehin gitu selingkuh, di dunia nyata banyak kok suami yg tertekan dh pekerjaan tp y g selingkuh jg
Bunda Aish
ceritanya sebenarnya bagus, tapi mungkin author nya lebih teliti lagi karena ada bbrp cerita jd berlawanan spt hp Devani waktu diculik Bastian kan sudah dibuang kok bisa ada lg, penjabaran yg maksudnya baik tp jd terasa agak membosankan karena terlalu panjang; contoh makanan khas Turki,hukum memakai pakaian spt lelaki; mngkn bisa dikutip sedikit ; ini menurut saya ya thor, penyampaian nya di buat mengalir tidak dipaksakan. maaf kalau tidak berkenan, tetap semangat berkarya semoga lebih banyak lagi yang baca dan kasih like'...... terimakasih.....💪🏻💕
Bunda Aish
polisi bisa cek cctv kan? atau bisa sewa detektif....masa pasif aja...
Bunda Aish
lho hp Devani bukannya dibuang sama Bastian, kok bisa ada lagi?
Bunda Aish
Annisa itu umur berapa ya thor? dialognya bukan seperti anak-anak usia 5-6 th?
Bunda Aish
kadang lebih dewasa pemikiran Bastian timbang mahen
Bunda Aish
ikhlaskan bukan dilupakan mahen.....
Bunda Aish
sebelum pergi, Devina kan seperti sudah memberikan tanda²....
Bunda Aish
ya tho kita dukung, yang sabar yaa... tetap semangat....💪🏻
Bunda Aish
duh, segitu nya sama ipar sendiri....
Bunda Aish
yang baca juga ikut bingung,devani devina....😉
Bunda Aish
tetap semangat ya thor...
🍁Dhita ❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
bagys
Mardiana Se
Semangat selalu berkarya Author💪💪👍👍👍
Mardiana Se
Dr bab 1 sampai bab ini aku baca, bagus ceritanya... Semangat berkarya selalu ya Author💪💪💪👍👍👍
Imoy
keluarganya bukannya pada tajir..masa g punya anak buah..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!