NovelToon NovelToon
Jika Aku Jodohmu, Maka Akan Jadi Milikmu

Jika Aku Jodohmu, Maka Akan Jadi Milikmu

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:293.5k
Nilai: 5
Nama Author: Kalang

gadis pemberani yang menaklukkan banyak pemuda. tidak sengaja bertemu dengan pemuda misterius yang selalu bertemu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kalang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 18

"Zi bangun udah waktu kewajiban pagi" ketuk mama, Zivannya membuka matanya dan beranjak menuju pintu.

"ya ma" lalu Zivannya untuk mengambil air suci melaksanakan kewajiban paginya.

"mama punya kebaya yang bagus Zi, mau kembaran sama mama nggak" tanya mama memperlihatkan dua kotak berisi kebaya yang anggun. Zivannya duduk sambil mengusap rambut sehabis dibersihkan.

"tumben mama pake ginian" tanya Zivannya membuka kotak bungkusan kebaya.

"sekali-kali Zi, pingin kliatan cantik, lagian mama bosen kalo pake sendirian" senyum mama. Zivannya menatap mamanya sesaat dan mengangguk.

"nanti sekalian Zi bawa ketempat om saat ditouch sama perias" topang dagu Zivannya dengan tangan kiri.

"emang acaranya resmi banget ya ma, pake kebaya kayak gini" tanya Zivannya menatap mamanya.

"ya iyalah resmi, masak kw. ada-ada aja sih kamu kalo nanya, sekali-kali kita tampil cantik kalo ada acara resmi gini, biar orang tau kita juga bisa tampil sempurna" tiru mama memperagakan seorang pesulap dengan tangannya sambil berlalu menuju kamar.

Zivannya tersenyum menatap wajah mamanya yang terlihat ceria dan bahagia. semenjak dia pulang, senyum selalu menghiasi wajah mamanya. hal itu membuat Zivannya merasa bersalah karena lebih mementingkan kuliahnya agar cepat selesai daripada menemani mamanya saat libur semester tiba.

"siap-siap Zi, kamu kan harus kerumah om mu untuk semakin cantik" seru mama.

"iya" jawab Zivannya tak kalah seru dan segera beranjak kedalam kamarnya untuk berganti baju dengan kemeja agar lebih mudah dilepas jika memakai kebaya nanti.

"ma, Zi berangkat kerumah om dulu" pamit Zivannya memeluk mamanya erat.

"iya, hati-hati dijalan jangan buru-buru. nanti mama diantar sama tetangga sekitar. nggak usah terlalu kuatir" tepuk-tepuk punggung mama. Zivannya mengangguk dan berjalan keluar rumah.

"pagi om..." sapa Zivannya turun dari motornya menyalami tangan om yang tersenyum menyambutnya.

"dah datang Zi, sudah sarapan belum" tanya om menyentuh bahu Zivannya dan mendorongnya untuk masuk kedalam rumah dimana orang-orang sudah sibuk untuk acara hari ini.

"sudah om, tadi mama sudah menyiapkan nasi goreng dengan telur ceplok" senyum Zivannya. om manggut-manggut mendudukkan Zi, disofa yang tidak ada orang sama sekali.

"Zi, om mau ngomong sesuatu" pandang om sesaat dan menoleh kesekeliling ruangan memastikan tidak ada orang yang mendengarkan pembicaraan mereka. Zivannya mengerutkan keningnya tidak paham dengan arah pembicaraan om nya.

"sebelumnya om mau meminta maaf atas segala khilaf dan salah yang disengaja maupun tidak selama ini atas sikap om dan keluarga om, nenek dan kakek. sebagai satu-satunya keluarga papamu, om benar-benar meminta maaf atas ketidaknyamanan mu dan mamamu selama ini" kata om merasa bersalah. Zivannya hanya terdiam mendengarkan perkataan om nya.

"dan sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab om untuk menjadi walimu jika nanti kamu memutuskan untuk menikah, sebenarnya mamamu sudah menemui om beberapa hari lalu sebelum kamu pulang tanpa sepengetahuan yang lain termasuk kakek dan nenekmu untuk meminta om menemaninya ketika kamu akan diminta seseorang untuk menjadi pendamping hidupnya" kata om pelan.

Zivannya tersentak kaget dan menatap om nya dengan raut muka penuh tanda tanya.

om nya tersenyum dan mengelus bahu Zi pelan. "mamamu belum memberi tahumu bukan, ini memang kemauan mamamu untuk merahasiakannya hingga hari ini. sebenarnya om tidak tega jika tidak mengatakannya kepadamu. tapi mamamu pasti memberikan yang terbaik kepadamu. percayalah pada mamamu... om hanya mengikuti permintaan mamamu yang hampir tidak pernah meminta om melakukan apapun selama ini" pandang om.

"om juga tidak tahu siapa yang nanti akan menjadi jodohmu, kita semua tidak ada yang tahu. hanya mamamu yang mengetahuinya dan om yakin mamamu pasti memiliki pilihan yang terbaik untuk anak satu-satunya" kata om, Zivannya meneteskan air mata dan buru-buru menghapusnya.

om tersenyum dan menatap Zivannya mengelus rambutnya pelan.

"hingga sekarang papa dan mamamu selalu memberikan yang terbaik untukmu, selalu ada dan menjadi panutan dan sandaran bagimu, jadi tidak mungkin jika mamamu akan memberikan jodoh yang tidak baik dalam segala hal untukmu anak gadisnya" pandang om menatap Zivannya yang menganggukkan kepalanya sambil meneteskan airmata tanpa suara.

"jadi hari ini adalah acara untuk dirimu dan mamamu, tidak ada yang tahu kecuali om. buat mamamu bahagia dan tersenyum ceria Zi dihari ini, anggap kamu belum tahu acara hari ini dari om agar mamamu merasa bahagia"

"om tidak pernah melihat mamamu sampai menemui om untuk meminta sesuatu seperti ini, om juga sudah lama tidak melihat pancaran kebahagiaan dari wajah mamamu seperti ini, om berharap kamu tetap merahasiakan hal ini dari siapapun dan terutama mamamu, pura-pura tidak tahu apapun mengenai acara ini agar mamamu bahagia juga merupakan kebohongan putih kan Zi" senyum om. Zivannya mengangguk pelan mengusap airmatanya yang turun terus menerus tanpa dimintanya.

om menghela nafasnya panjang dan menepuk tangan Zivannya agar kembali tenang dan sadar.

"udah Zi, nanti matamu bengkak dan mamamu akan merasa curiga jika kamu seperti ini. basuhlah mukamu di kamar mandi, agar terlihat lebih segar dan tidak ada orang yang akan mencurigaimu termasuk Tante dan aisya" kata om. Zivannya segera beranjak, "terimakasih sebelumnya om sudah memberitahu Zivannya soal ini" kata Zivannya sebelum berlalu, om menganggukkan kepalanya.

"dan kami sudah memaafkan semua perlakuan keluarga papa selama ini. setiap lebaran kami kesini hanya untuk mendapat restu kakek dan nenek, mama tidak pernah mengajarkan untuk membalas perlakuan buruk siapapun yang menyakiti kami selama ini. tapi sebagai anak Zivannya pernah merasa kecewa yang teramat sangat atas perlakuan berbeda dari keluarga papa, hanya itu om, maafkan Zivannya yang sudah berani mengatakan hal yang sudah lama Zi pendam" bungkuk Zi hormat sebelum benar-benar berlalu dari hadapan om nya.

pria itu duduk terpaku mendengar ucapan Zi yang memang sudah lama dia rasakan, dan dia tidak bisa menyalahkan siapa-siapa atas semuanya. hanya waktu yang bisa merubah keadaan ini.

pria paruh baya itu menatap kepergian Zivannya dengan mata nanar, tidak mampu untuk berkata apa-apa lagi kepada Zivannya dan mamanya.

"kemana aja sih kamu Zi, dicariin nggak ketemu juga" gerutu Aisya yang mencarinya dari tadi. Zivannya meletakkan paperbag berisi kebaya yang diberikan mamanya tadi.

"Zi abis dari kamar mandi bentar kak, mules. kalo acara resmi gini Zi sering nervous" senyum Zi sembari duduk menunggu giliran.

"dasar, nggak ilang-ilang udiknya" kata Aisya sarkas. Zivannya hanya terdiam mendengar ucapan Aisya yang selalu bersikap ketus padanya, dirinya justru merasa kasihan pada Aisya yang tidak pernah menghargai apapun dalam hidupnya.

"Miss, saya terakhir aja di touch nya, biar yang lain selesai dulu, nggak buru-buru" kata Zivannya pelan kepada perias.

"ok, hanya 4 orang saja yang saya rias, anda yang kelima terakhir" perias tersenyum menatap Zivannya. Zivannya mengacungkan ibu jarinya tanda Ok.

ponsel Zivannya berdering pelan, "hallo kak" salam Zivannya pelan.

"kenapa seperti bisik-bisik sih Zi" tanya Aga yang mendengar suara Zi yang pelan.

"banyak orang, masak harus teriak kayak dihutan, digunung aja sebisa mungkin nggak banyak omong" jawab Zi datar.

"ini anak, mulutnya kalo jauh minta dicium biar kalo ngomong enakan dikit" kata Aga. Zivannya tertawa pelan.

"coba aja kalo berani kesini" goda Zivannya. aga tertawa pelan.

"awas ya Zi, aku tagih janjimu" kata Aga.

"siap kak, berlaku 12 jam dari sekarang" tawa Zivannya. Aga tertawa lebar mendengar ucapan Zivannya.

"kamu sedang apa" tanya Aga.

"sedang bersiap-siap untuk acara hari ini kak, mama tidak juga memberitahu acaranya. jadi Zi hanya bisa ngikut aja" hembus nafas Zivannya.

"lho katamu itu acaranya kak Aisya" tanya Aga.

"aku kira sih gitu kak" angguk Zivannya tanpa sadar.

"sedang dinas kak" tanya Zivannya.

"engg... tidak aku sedang berkumpul bersama keluarga, ngambil cuti dua hari, Sabtu dan Minggu tidak termasuk cuti. jadi bisa 4 hari berkumpul dengan ayah, kakak dan abang" jawab Aga.

"oh, sama. Zi juga baru berkumpul dengan mama, kebetulan juga bersama dengan keluarga papa" kata Zivannya.

"Zi, giliranmu. udah tau telat main ponsel aja" kata Aisya.

Zivannya memandang Aisya dan mengangguk.

"ya udah, bunda udah manggil, nanti kita sambung lagi" dengar suara Aga.

"baik kak, maafkan Zivannya harus pergi dulu" kata Zivannya.

"tidak apa, sampai ketemu nanti Zi" ceplos Aga.

"ya, sampai jumpa lagi jika Zivannya balik kuliah kak" senyum Zivannya menutup panggilan Aga.

Zivannya beranjak mendekati perias.

"Miss, bisakah saya meminta untuk makeup natural" tanya Zivannya menatap kaca besar. perias menatap Zivannya sesaat dari layar kaca didepannya.

"apakah ingin makeup flawless aja" senyum nya menatap manik mata Zivannya. Zivannya tersenyum dan menganggukkan kepalanya mantap mengacungkan ibu jarinya tanda Ok. perias tertawa lebar melihat ekspresi Zivannya yang terlihat seperti anak kecil.

"baiklah, itu juga akan lebih terlihat menampilkan aura kecantikanmu" angguk perias melihat sekilas wajah Zivannya sebelum memulai pekerjaannya.

perias terlihat serius saat merias Zivannya yang tergolong mudah saat disentuh make up.

"jarang berdandan kah" tanyanya pelan, Zivannya mengangguk.

"kulitmu halus dan terlihat segar, jadi tidak banyak yang harus aku perbaiki. hanya dengan sedikit pulasan sudah terlihat cantik" kata perias. Zivannya tersenyum.

"sudah selesai" senyum perias, Zivannya membuka matanya, tidak percaya bahwa dia bisa seperti itu dengan riasan yang tidak terlalu mencolok.

"sesuai harapanmu kan" pandang perias puas, Zivannya mengangguk.

"jadi mau pake baju apa, aku bantu. karena setelah ini tidak ada lagi yang harus dirias, aku akan membantumu" tepuk tangan perias melihat sekeliling.

Zivannya mengeluarkan kotak kebaya dan membukanya.

"wow, kebaya yang cantik" ambil perias dan segera membantu Zivannya memakai kebayanya.

"you looks perfect" senyum perias setelah membantu Zivannya berdandan.

"kita harap hari ini berlalu dengan baik Miss" hembus nafas Zivannya nervous. perias tersenyum mengangguk.

hai hai hai... para readers, love you all sekebon pisang, biar bisa dibuat pisang goreng yang banyak hehehehehe..

selamat menikmati cerita kedua kalang di sini. jadi mohon maaf jika ada banyak kesalahan dalam merangkai kata dan kalimat.

ciehhh... udah kayak mau tampil dikondangan aja nih hahahaha...

dukung yaaa... karya kedua ku.

love...love...love all sekebon pisang biar bisa bikin pisang goreng banyak..

thanks a lot pisang sekebon...😘

1
Qaisaa Nazarudin
Kok Aga nya meninggal sih thor? Aku Pengen nya happy ending,bukan sad Ending kek gini..😭😭😭

Sorry aku bacanya sampai di bab ini aja..Cerita mu bagus kok,Tapi aku gak bisa lanjutin bacanya lagi..Tetap semangat buat Outhornya ya..👍👍🙏🙏🙏🙏
Qaisaa Nazarudin
Ya Allah..Tu kan ..Semoga Aga selamat,Kasian Vanya..😭😭
Qaisaa Nazarudin
OMG Pasti terjadi sesuatu sama Aga..🥹🥹
Qaisaa Nazarudin
Aku suka sikap keTEGESAN nya Matahari..👍👍
Qaisaa Nazarudin
Kamu harus bersikap TEGAS Aga,Sebelum rumah tangga kamu hancur karna orang ke tiga..
Qaisaa Nazarudin
Keluarga yg penuh kehangatan dan bahagia banget..👍👍👍
Qaisaa Nazarudin
KEBAHAGIAAN ORTU ADALAH SAAT MELIHAT ANAK2 PADA NGUMPUL SEMUA SAMBIL CERITA DAN MENGENANG MASA LALU...
Qaisaa Nazarudin
Wooww pakpol ternyata..
mampir thor..🙋🙋
yuli sepna
Luar biasa
Lala Kusumah
aku selalu suka ceritamu Kak... semangat berkarya, ditunggu karya mu selanjutnya....
Gloria Iyoras
keren thor 👍
Gloria Iyoras
mantap thor 👍👍👍
kavena ayunda
janda nya cantik banyak yg antri
kavena ayunda
baru kenal cium kening😂🙄 haduh
Qaisaa Nazarudin
Waah gercep juga si Aga 😂😂😜
Qaisaa Nazarudin
Whaat apa maksudnya dia suruh Vannya mencium tangannya dan dia mencium kening Vannya?? Udah kayak suami istri aja..Kok bisa gitu 🤫🤫😇😇
evellyn rengil
good
yg murahan itu Lu wahai jalang
ehh jalang ada jg Lu kli
D'wi Rosmala Maku Sumah
kalo arga mati,aku malas baca terus thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!