apa jadinya jika seorang santri pondok pesantren diharuskan bersekolah disekolah umum. annasya semenjak ayahnya meninggal dia harus menikah muda kemudian pindah sekolah ke sekolah umum.
araf abinaya diusianya yg masih 18 tahun dia harus menikah dengan seorang gadis anak dari sahabat ayahnya. akankah cinta berpihak pada mereka? akankah annasya merasakan kebahagiaan yang tidak pernah ia dapatkan selama ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rulinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18
Flashback on
Arya berlari sekuat tenaga ke arah lapangan hendak melaporkan kejadian yang dia lihat tadi. Dengan terengah-engah arya berteriak memanggil araf, "kak araf... kak..." semua yang berada dilapangan menoleh pada pria kurus tingg itu yang terlihat ngos-ngosan berlari.
Araf menghampiri, "lo bukannya temen sekelas nasya ya?" Arya mengangguk
"Ada apa? kok lari-lari begitu?" tanya araf pada arya yang sudah dikelilingi teman-teman araf
"kak.... nasya kak..." ucap arya putus-putus sambil mengatur nafasnya
Fariz yang ada didekat arya berucap, "lo tenangin dulu diri lo atur nafas yang bener baru ngomong" saran fariz yang diikuti arya
Setelah tenanh arya berucap, "kak... dihalte nasya diganggu sama vano dan kawan-kawanya kak"
Araf yang terkejut langsung melempar bola asal, "apa??? kenapa ga bilang dari tadi!!" teriak araf sambil berlari keluar sekolah menuju halte. Namun saat dia tiba di halte dia rerkejut melihat pemandangan dihadapannya. Bagaimana tidak dia melihat nasya sedang duduk manis membaca novel sedangkan vano dan teman-temannya bergelimpangan ditrotoar.
Begitu pun dengan arya yang langsung melongo melihat keadaan itu. Daffa yang takjub melihat ke arah mereka Begitu pun dengan teman-teman araf yang lain.
flash back off
Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore nasya yang merasa bosan menunggu araf latihan pun beranjak dari duduknya hendak ke toilet.
Namun saat ditoilet dia terkejut dengan apa yang dia dengar, ada suara perempuan sedang marah-marah ditelepon dengan menyebut namanya.
"lo bilang lo berandal sekolah, ga ada yang berani ngelawan lo tapi apa masa lo kalah sama 1 cewe macam nasya malu-maluin lo!!!"
Dilihatnya karen yang dengan kasar menutup pembicaraanya. Nasya yang dari tadi bersembunyi kelur dari persembunyiannya kemudian mendekat pada karen yang terkejut dengan kedatangan nasya.
Dengan mata melotot tajam karen membentak nasya, "mau apa lo! minggir!"
Nasya berdiri dipintu dia menyilangkan tangan didepan dada kemudian berucap, "jadi berandalan sekolah itu kerjaan lo? ga nyangka ya seorang karen hadipranoto anak seorang pengusaha terhormat memakai cara kotor hanya karena cemburu"
Karen yang mendengar langsung menatap nasya dengan wajah penuh amarah, "jangan lo pikir dengan kekalahan teman-teman gue lo bisa menang. pertarungan kita belum selesai! gue ga akan pernah nyerah!"
Nasya mendekatkan wajahnya pada karen yang lebih pendek darinya, "untuk apa? dari awal kamu yang ganggu saya. kita ga saling kenal tapi kamu sangat membenci saya tanpa alasan!"
Karen yang wajahnya sudah merah padam membalas ucapan nasya sambil menunjuk pada dada sebelah kiri nasya, "karena lo udah ngerebut araf dari gue. Gue ga akan pernah terima kalau yang udah jadi milik gue direbut sama orang lain. apapun itu!" karen makin melotot dan berucap dengan nada yang ditekan, "gue akan rebut yang udah jadi milik gue!" ucap karen sambil menyenggol bahu nasya dengn bahunya.
"tunggu!" seru nasya membuat karen berhenti melangkah
"kenapa sulit untuk kamu melepas araf? kamu cantik dan populer ga akan sulit buat kamu mendapat lelaki lain" ucap nasya sambil membalikkan badan ke arah karen yang membekakanginya
"kenapa bukan lo aja? gue sama araf udah berhubungan terlalu dalam. Segalanya udah gue kasih!" ucap karen sambil berlalu pergi. Membuat nasya tercengang berdiri dipintu toilet sambil berpikir
***
Nasya termenung dibangku taman memikirkan ucapan karen. Dia jadi penasaran kenapa karen bisa begitu mencintai araf. Hingga tidak mau melepaskan araf. Apa benar karena mereka sudah terlalu dalam berhubungan seperti ucapan karen tadi ditoilet? Nasya menghela nafas panjang.
"ternyata kamu disini? aku panik nyariin kamu" ucap araf yang mengejutkan nasya.
"mas..." seru nasya sambil berdiri dari duduknya
"apa yang lagi kamu pikirin?" tanya araf sambil mengelus pipi nasya lembut
"ga ada mas udah selesai?" Nasya balik bertanya
"iya ya udah ayok kita pulang. aku capek banget" ucap araf sambil menarik tangan nasya dalam genggamannya.
***
Malam semakin larut, bulan seperti enggan muncul menerangi bumi. Nasya yang sulit memejamkan mata duduk dibalkon. Ucapan karen tadi siang terus menerus terngiang di telinganya membuat dia tidak bisa tenang.
"sebenarnya hubungan apa yang mereka miliki hingga karen bisa seperti itu?" pikir nasya. Dia terus menghembuskan nafas sesekali memejamkan matanya. Saat nasya memejamkan mata tiba-tiba ada sebuah tangan memeluk nasya dari belakang membuat nasya terpekik.
"kamu kenapa sih?" tanya araf yang sudah menumpu dagunya diatas bahu kanan nasya.
Nasya berbalik menghadap araf menatap netra coklat terang milik araf. Dia menangkupkan tangannya pada wajah araf.
"Ngeliatnya sampe begitunya, aku tau aku tampan" cengir araf membuat nasya tersenyum sambil berdecih.
"dihhh pede bgt kamu mas" ujar nasya sambil menoleh ke arah lain.
Araf menghadapkan wajah nasya padanya, "ada apa?" tanya araf yang sangat ingin tau apa yang sedang dipikirkan istrinya.
"mas..." panggil nasya ragu dia takut jika jujur membuat araf tersinggung
"apa sayang?"
"hmmm.... aku... mau tanya tapi... mas janji untuk ga marah ya" ujar nasya sedikit takut membuat araf marah
"iya aku janji" ucap araf sambil mengacungkan 2 jarinya membentuk huruf v
"sebenarnya sedalam apa hubungan kamu sama karen?" tanya nasya pelan takut araf tersinggung.
"kenapa bahas itu lagi sayang? semuanya udah aku bilang kan" jawab araf
"Dia seperti ga rela kehilangan kamu mas"
"jelas lah sayang aku kan anak pemilik saham terbesar disekolah kalau karen bisa pacaran sama aku dia bakalan sok kuasa ga akan ada yv berani sentuh dia ataupun ngelawan sama dia"
"tapi... dia bilang dia dah kasih segalanya buat kamu. Bisa kamu jelaskan ke aku mas mksud dia?"
"Bukan apa-apa sayang" ucap araf yang enggan menjelaskan
"mas..." panggil nasya dengan tatapan tajam tak suka dibuat penasaran
"hufff.... ok aku jelaskan, kami.... sudah.... melakukan hal layaknya suami istri. Mesum ditoilet itu salah satunya"
"apa???" nasya syok bukan main
"sya... tapi demi Allah bukan aku yang pertama kali melakukan itu ke dia" ujar araf berusaha menjelaskan
Tiba-tiba airmata nasya luruh turun dengan derasnya dia tidak menyangka sama sekali dengan apa yang didengarnya barusan. Nasya terduduk lemas
"sya... aku udah berubah sya aku ga seperti dulu. apalagi setelah aku...."
"aku harus gimana mas?"
"apa maksud kamu?" tanya araf bingung sambil menatap nasya
"aku.... udah merebut yang bukan hak aku. Aku harusnya dulu bertanya apa kamu punya pacar taw ga" ujar nasya yang mulai emosional, "ya Allah bodohnya aku" ucap nasya sambil menangis.
"syaaa...." panggil araf
"aku istirahat dulu mas" ucap nasya sambil berlalu meninggalkan araf dibalkon
KESEEEL😡
the best😍💕