Life After Marriage ( Jenar & Arya )

"Bagaimana keadaan Jenar mah?" Tanya Chaca saat melihat Tamara baru keluar dari kamar Jenar. Kemarin ia sampai rumah sudah sore dan tidak sempat melihat keadaan ipar nya.

"Jenar sudah lebih baik kok." Jawab Tamara tersenyum.

"Bagaimana? Honeymoon kalian? Apakah lancar membuat cucu untuk mama?" Tanya Tamara sambil menggandeng tangan Chaca menuruni tangga.

"Mama apaan sih." Ucap Chaca merona malu.

"Udah gak usah malu sama mama. Bagaimana anak mama? Dia sudah terlalu lama puasa, pasti kalian sangat bersemangat." Ucap Tamara sambil terkekeh karena melihat baju yang di kenakan Chaca hingga menutupi leher.

"Mama." Rajuk Chaca semakin malu membuat Tamara semakin tergelak.

"Ini mama mau kemana?" Tanya Chaca yang berjalan menuju meja makan.

"Mama mau bawain makan untuk Jenar. Dia sekarang lagi di kamar sama anak anak nya." Ucap tamara dengan telaten mengambilkan nasi beserta lauk nya untuk Jenar. Arya sudah mulai aktif bekerja, jadi Tamara lah yang mengambil alih tugas Arya.

"Biar Chaca aja ya ma. Chaca mau ngobrol sama Jenar." Ucap Chaca. "Mama istirahat saja. Biar Jenar sama Chaca." Katanya lagi.

"Hemm baiklah, nanti kalau ada apa apa kamu panggil Mama ya." Ucap Tamara memberikan nampan kepada Chaca.

Chaca segera pergi ke kamar Jenar dengan membawa makan siang, padahal tadi rencana nya keluar kamar ia mau makan karena lapar. Semalam meskipun tidur bertiga tapi Dimas tetap saja memaksa masuk ke rumah nya dan mengajaknya bertanding di kamar mandi. Hingga membuat tubuh Chaca semakin remuk, makanya ia bangun kesiangan.

Ceklek!

Chaca tersenyum kala melihat Jenar juga tersenyum padanya. Chaca pun segera mendekat lalu meletakkan makanan nya di meja.

"Bagaimana keadaan kamu Je?" Tanya Chaca lembut.

"Aku baik Cha, bagaimana liburan kamu?" Tanya Jenar.

"Syukurlah, aku seneng kamu sudah lebih baik." Ucap Chaca langsung memeluk Jenar, ia sampai berkaca kaca karena sebelum ia pergi, Jenar masih irit berbicara dan masih banyak menatap kosong. Tapi lihat sekarang dia bahkan sudah berani menggoda nya.

"Eh iya dimana anak anak? Kata Mama ada twin J sama encus disini?" tanya Chaca karena tidak melihat keberadaan Twin J dan Encus.

"Mereka mengantuk makanya encus membawa anak anak tidur siang." Kata Jenar.

"Gak usah ngalihin topik Cha. Gimana acara kalian?" Tanya Jenar lagi penasaran.

"Sakit Je." Lirih Chaca malu malu membuat Jenar menahan tawanya.

"Kamu tau Je, dia itu kaya singa kelaparan yang sudah lama tidak makan." Cerita Chaca membuat Jenar semakin kuat menahan tawa nya.

"Wajar Cha, dia itu libur nya sudah kelamaan. hampir 10 tahun kamu bayangin aja. Setelah kalian Sah juga kan masih harus di tunda karena sirup kamu pecah." Chaca sukses membuat Jenar tertawa.

Chaca tidak perduli mskipun Jenar mengejeknya yang penting ia bisa melihat Jenar tertawa lagi, Chaca sudah bersyukur akan hal itu.

"Iya sih tapi--" Chaca tidak melanjutkan ucapan nya dan menghembuskan napasnya kasar.

"Di makan dong Je, aku udah susah susah lo demi kamu." Ucap Chaca pura pura merajuk.

"Susah susah apaan? Gak mungkin kamu masak. Masak air aja pasti gosong." Ucap Jenar terkekeh lalu segera mengambil nampan makanan itu dan memakan nya.

"Nah itu kamu tau aku gak mungkin masak, maksud ku udah susah bawa kesini nya." Chaca tertawa melihat Jenar cemberut namun sedetik kemudian Jenar juga ikut tertawa.

Tanpa mereka sadari, sedari tadi Arya dan Dimas melihat interaksi istri mereka dari balik pintu kamar yang tidak tertutup rapat.

Arya bersyukur karena bisa mendengar tawa Jenar lagi.

.

.

.

.

Mommy sempetin buat nulis meskipun lagi sibuk bgt karena anak sakit.

So kalian jangan pelit like dan komen yah 😘🥰