NovelToon NovelToon
From Korea With Love

From Korea With Love

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 5
Nama Author: AMaeera

Aiu Himmler harus menanggung semua atas apa yang dia lakukan di masa lampau. Tak punya belas kasih dan sombong waktu duduk di bangku sekolah berimbas pada kehidupannya setelah dia mulai bekerja.

Dulu ada seorang murid laki laki pindahan dari korea, penampilannya bisa di bilang di bawah rata rata. Gemuk sipit dan semua yang berbau bau aneh melekat pada dirinya. Kang Joong Woo, dia laki laki yang tak pernah mengenal rasa benci kepada sesama, penuh dengan belas kasih dan kebaikan.

Namun semua itu berubah karena perlakuan Aiu terhadapnya.
Dia di buly habis habisan setelah berani menyatakan perasaannya kepada Aiu.

Di situlah Joong Woo yang selalu menebar senyum, seketika tak pernah terlihat sama sekali.

Beberapa tahun kemudian Aiu di pertemukan kembali dengan Joong Woo yang sudah berubah.

Tetapi Aiu di tuntut untuk merubah penampilannya di depan Joong Woo.

"Kau pasti akan menyesal ketika tahu siapa perempuan ini sebenarnya"

Apa yang sebenarnya terjadi?
Baca kisah mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AMaeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merawat Joong Woo

Tok tok tok!

Aiu membuka pintu kamar setelahnya masuk ke dalam. Pandangannya langsung tertuju ke arah laki laki yang sedang berdiri memunggunginya.

Aiu terpaku menatap punggung Joong Woo yang terlihat sangat kekar dari arah belakang. Seberkas cahaya yang mencuat dari kaca jendela yang terbentang di depan sana memancarkan sinar ke tubuh Joong Woo membuat laki laki itu terlihat bersinar.

Terlabih lagi ketika Joong Woo menggelengkan kepala berkali kali membuat rambutnya yang basah bergerak seirama dengan air yang berterbangan di sekitatnya.

"Bi bantu aku memakai ka-" ucapannya terputus ketika Joong Woo memutar tubuhnya ke belang dan melihat Aiu berada di kamarnya. Joong Woo terkejut namun dia mampu bersikap tenang.

"Sedang apa kau di sini!" ucapnya dengan nada ketus, keningnya berkerut halus.

"Ah itu Presdir, Bibi serang memasak jadi saya yang akan membantu Anda" sesaat mereka terdiam, arah pandangan Aiu bergerak tak beraturan.

"Lalu kau akan berdiri di situ sampai kapan!" Joong Woo berucap seolah meminta Aiu segera mendekat dan menolongnya.

Tubuh Aiu tersentak kaget dia kemudian melangkah mendekat matanya terbelalak dia baru tersadar kalau bahu Joong Woo ternyata terluka parah kali itu bahkan terlihat membengkak.

Joong Woo sempat melepas perban elastis yang melingkar di pundaknya sebelum dia masuk ke kamar mandi sehingga Aiu bisa melihat lukanya.

"Presdir apa, apa ini terluka kemarin karena menolongku?" Aiu ingin menyentuh bahunya tetapi dia tak sanggup karena yakin itu pasti terasa sakit.

Joong Woo tak menjawab dia hanya berdehem kemudian mengulurkan tangan dengan koas berwarna putih di sana.

Aiu perlahan meraihnya namun seketika ujung matanya beralih ke atas nakas. Di sana dia melihat peralatan yang sepertinya di gunakan Joong Woo untuk mengganti perban yang menutupi lukanya karena di sana juga terdapat perban elastis yang masih baru.

Belum sempat dia membantu Joong Woo memakai kaos dia berjalan ke arah nakas kemudian berucap.

"Presdir saya akan membantu Anda memasang perban ini terlabih dulu."

Joong Woo menoleh ke arah bahunya dan dia baru tersadar lupa kalau belum menutup lukanya kembali.

"Tidak perlu aku bisa memakai sendiri" Joong Woo berjalan mendekati Aiu dan ketika laki laki itu berdiri tepat di depan matanya seketika jantung Aiu berdebar kencang.

Dia bahkan bisa mencium aroma sabun sisa sisa mandinya. Aiu menunduk karena malu, dia tak sadar ternyata Joong Woo telah mengambil alih perban beserta peralatan yang lain dari tangannya.

Pandangan Aiu kini tertuju ke perut Joong Woo, dia juga baru tersadar tubuh laki laki itu sangat indah, Aiu menelan ludahnya ketika menyadari setiap lekukan tubuhnya terpahat dengan sempurna. Perutnya terlihat sixpack membuat Aiu melamun dengan pandangan kosong fokus ke perut.

Joong Woo menunduk melihat ke arah mana Aiu melihat. Dia sadar bahwa Aiu terpesona dengan perutnya.

"Kau sedang melihat apa!" ucapnya seketika membuat Aiu tersadar.

Perempuan itu bergidik menyadarkan diri.

"Usap air liurmu" entah pikiran dari mana Joong Woo tiba tiba menggodanya padahal bibir Aiu bersih tak basah karena air liurnya.

"Eh" Aiu dengan cepat mengusap bibirnya.

Joong Woo memutar tubuhnya membelakangi Aiu, dia terpaku terkejut ketika dirinya tersnyum karena berhasil menggoda Aiu. Dia bahkan tak sadar bisa melakukannya.

Seketika senyum tipis yang sempat menghiasi bibirnya menghilang perlahan.

"Ee, Presdir saya akan membantu anda mengoleskan obatnya" Aiu merampas peralatan medis dari tangan Joong Woo ketika laki laki itu tengah melamun.

"Presdir duduklah" Aiu meraih tangannya memaksa Joong Woo yang belum sepenuhnya sadar untuk duduk di bibir ranjang.

Joong Woo masih speechless dia mengikuti perintah Aiu tanpa penolakan sedikit pun seakan dia merasa mereka sudah sangat akrab. Joong Woo tak bisa memungkiri bahwa dia merasa sangat dekat dengan Aiu padahal dia tahu mereka belum lama saling mengenal.

Aiu membungkukkan setengah badannya untuk mempermudahkan diri ketika membantu mengoles obat ke bahu Joong Woo.

Perempuan itu tak sadar bahwa wajahnya dengan wajah Joong Woo saling berdekatan. Aiu terlalu fokus mengobati lukanya sementara Joong Woo terdiam menatap wajah Aiu.

"Maaf Presdir Saya tidak menyangka luka Anda sampai separah ini. Semua karena menolong Saya" Aiu berucap sembari terus mengoles obat dan ketika tahu Joong Woo hanya diam saja, Aiu menggerakkan bola matanya melirik ke arah Joong Woo.

Saat itu Aiu baru tersadar kalau wajah mereka sangat berdekatan, dia terpaku lalu kemudian menarik kepalanya kebelakang sedikit menjauh.

"Ee, sudah selesai Presdir" Aiu menutup kembali obatnya.

Joong Woo mengambil kain kasa untuk menutup lukanya namun dengan cepat Aiu mengambil alih.

"Biar saya Presdir yang melakukannya" Aiu menutup luka Joong Woo dengan kain kasa itu dan melekatkan plester di atasnya setelah itu Aiu memakai plester elastis untuk mengikap bahu Joong Woo agar lebih aman.

Joong Woo terlihat gugup saat berdekatan dengan Aiu dia seperti anak kecil yang penurut ketika sedang berhadapan dengan Aiu saat itu.

Aiu berdebar dia harus menyentuh lengan Joong Woo yang berotot saat membantu memasang plester elastis ke bahunya.

Aiu menelan ludahnya dengan susah payah.

Aiu kemudian tengah bersiap membantu Joong Woo memakai kaos. Pertama tama Aiu memasukkan tangan kanan Joong Woo yang terluka setelahnya menarik kaos ke atas kepala perlahan dan hati hati agar tak menyentuh bahunya yang terluka.

Setelah koas sampai ke bagian kepala, Joong Woo dengan mudah memasukakn lengannya yang sebelah kiri dan menarik kaos ke arah bawah untuk menutupi bagian perutnya.

Aiu mendorong tubuhnya maju mendekati Joong Woo bahkan kepalanya sampai melewati bahu sementara kedua tangannya melingakar kebelakang tubuh Joong Woo untuk memastika kaos bagian belakang menutup sempurna tanpa ada kaos yang terlipat ke atas.

Joong Woo semakin gugup karena dengan posisi seperti itu Aiu terlihat seperti sedang memeluk Joong Woo.

Laki laki itu berdehem mencoba mencairkan suasanya

Aiu menarik tubuhnya kebelakang menjauh.

"Sudah selesai Presdir, anda bisa keluar untuk makan" Aiu berucap dengan senyum manis yang menghiasi bibirnya.

"Saya akan menyiapkan makan malam untuk Anda" Aiu berjalan menuju ke pintu.

Joong Woo masih terdiam berusaha bersikap tenang.

***

Aiu terlihat sibuk menyiapkan makan malam untuk Joong Woo dia di bantu oleh Pelayan di sana.

"Bi tolong ambilkan mangkuk itu."

"Baik Nona" Pelayan meninggalkan pekerjaannya dan mengambilkan mangkuk.

"Silakan" ucapnya sembari memberikan mangkuk kepada Aiu.

"Terimakasih" Aiu seketika terdiam dia baru saja menyadari sikapnya berubah.

Dulu dia tak pernah bersikap sopan dan lebih ketus kepada orang lain. Tapi menjadi Aiu sekarang dia seperti merasa lebih bisa menghormati orang lain.

Tak lama Joong Woo datang kemudian duduk di bangku meja makan.

Aiu menoleh melihat ke arah Joong Woo.

"Bibi biar Saya saja" ucapnya saat melihat Pelayan ingin membawa semangkuk sup hangat dan makanan lainnya untuk Joong Woo.

"Oh baiklah Nona" Pelayan itu mengangguk dan membiarkan semua pekerjaan diambil alih oleh Aiu.

"Bibi istirahat saja serahkan semuanya kepadaku."

Setelah pelayan itu meninggalkan pantry Aiu berjalan membawa nampan dengan berbagai makanan yang sudah dia persiapkan untuk Joong Woo di atasnya.

Aiu menata semua makanan di atas meja tak lupa sendok untuk sup dan sumpit di sebelahnya.

"Silakan Presdir" Aiu tersenyum sembari membenarkan kacamatanya.

Perempuan itu kemudian kembali ke sisi meja untuk membereskan peralatan yang kotor.

Aiu berdiri memunggunginya sembari sibuk mencuci peralatan di wastafel sementara Joong Woo sibuk mencoba mengambil makanan dengan tangan kiri menggunakan sumpit.

Beberapa kali dia mencoba mengambil sayur namun tangan kiri tak mampu melakukannya dan ketika mencoba memaksa menggunakan tangan kanan, Joong Woo merasakan sakit di bahunya.

Joong Woo frustasi dia bahkan tak mampu menyuapi diri sendiri. Ingin menyerah namun saat melihat nasi yang masih hangat berasap itu perutnya bernyayi air liur memenuhi mulutnya.

Pantas Joong Woo tak bisa menahan saat melihat nasi karena dia jarang memakan makanan itu.

Joong Woo berusaha keras mengambilnya dengan sumpit tetapi sekeras apa pun dia tak bisa melakukannya.

"Huuuft!!" Joong Woo menghela nafas kasar, dia melempar sumpit aluminium edisi kusus itu sembarangan ke atas meja dan lebih memilih menikmati sup dengan sendok.

Aiu yang mendengarnya terkejut, dia menoleh dengan cepat dan melihat apa yang terjadi.

Di sana Joong Woo sedang tertunduk memijat kening, perutnya lapar tapi tak bisa menggunakan tangannya untuk makan.

Aiu melihat Joong Woo sedang meraba bahunya yang sakit dan ketika melihat sumpit berserakan di atas meja, Aiu mencoba menebak kalau Joong Woo tak bisa makan sendiri.

Aiu merasa bersalah semua yang terjadi menimpa Joong Woo itu karena dia menyelamatkan dirinya.

Aiu melepas sarung tangan yang dia gunakan untuk mencuci piring setelahnya melepas celemek dan berjalan mendekati Joong Woo.

Aiu mengambil sumpit yang ada di atas meja.

"Presdir."

Joong Woo mengangkat kepalanya mendongak menatap Aiu yang berdiri di depan matanya.

"Saya akan menyuapi Anda."

1
Sekar Sekar
aiu yg terkenal pintar knp jdi Oneng😁😁
upiknira
Luar biasa
Cicih Sophiana
Sayang buat kak thor💋💋❤❤❤
Semangat dan sehat sllu..
amaeera: baca lagi kak novelku yg baru, judulnya hamil anak presdir😍😍😍😘
total 1 replies
Cicih Sophiana
ko END sih kak... kaya belum puas deh... makasih karya kakak 👍👍😍😍😍
Cicih Sophiana
ahh akhirnya aq bahagia Joong woo... ohh salah maksud nya Aiu yg bahagia...🥰😍😍😍😍
Cicih Sophiana
gimana coba sakitnya Aiu dan Joong woo...udah berharap mereka yg akan menikah
Cicih Sophiana
jujur aja dulu Joong woo dgn ibu mu... klo kalian mau menikah
Cicih Sophiana
Joong woo kalah cepat...ayo Joong Woo kejar duluin mereka...
Cicih Sophiana
ko bisa sambil ngorol yah... 😂padahak kan mereka lagi sibuk...
Cicih Sophiana
kenapa harus bertanya Joong woo... lakukanlah🤭panaasssss ahhh
Cicih Sophiana
hajar Joong woo Aiu... 😁bikin enak enak sampai lemas...🤭
Cicih Sophiana
Il sung kakak yg baik😍😍
dia berkorban lagi untuk Joong woo
Cicih Sophiana
aq sedih jikalau Joong woo pisah dgn Aiu 😭😭😭😭😭
Cicih Sophiana
Il Sung😔😪😪
Cicih Sophiana
semangat Presdir Joong... aq akan mendorong mu dari belakang 😁😆😆
Cicih Sophiana
kakak yg super baik Il Sung... 🥰🥰🥰dia sll mengalah untuk Joong woo..
Cicih Sophiana
semangat Joong woo ada penghalang di antara kalian... padahal Oh nari udah mengalah...
Cicih Sophiana
aq jadi bingung thor mau pilih yg mana yahhh...
Cicih Sophiana
Joong woo fighting... cepat datang debelum di duluin kakamu...
Cicih Sophiana
😪😭😭😭😭😭😭 sedih untuk cinta Joong woo dan Aiu...
ayo Joong woo kejar Aiu ke jakarta...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!