SENIA

Hari ini Senia mengajak Feriska pergi ke taman bermain , Feriska sangat antusias ketika Senia mengajaknya . Gadis kecil itu penasaran dengan perempuan yang mengajak bicara .

"Tante , siapa ibu-ibu tadi yang bicara dengan tante ?" tanya Feriska menatap Senia dengan wajah imut .

"Oh itu keluarga Tante ," jawab Senia jujur . Ia tahu kalau Feriska bukan gadis yang mudah dibohongi jadi ia memberikan jawaban yang mungkin membuat gadis kecil itu tidak bertanya lagi .

Feriska mendengarnya kurang puas dengan jawaban Senia dan ingin tahu lebih jauh tentang sebuah keluarga .

"Maksud Tante keluarga yang mana kan Tante sudah punya keluarga di sini ?" pertanyaan Feriska membuat Senia bingung mau menjawab .

"Sudah tidak usah membahas itu , sekarang kita akan bersenang-senang di taman bermain . Sudah sampai ayo kita turun ," akhirnya sampai di taman bermain dengan begitu pertanyaan tadi tidak perlu ia jawab .

Mereka turun dan masuk ke area taman bermain Feriska melihat aneka permainan bersemangat ia langsung pergi ke salah satu permainan yang menjadi favoritnya yaitu dance .

Senia terkejut melihat Feriska bermain dance ketika Feriska memulai gerakan dengan gesit dan lincah Senia di buat takjub . Bagaimana bisa anak seusia Feriska sudah hapal gerakan ketika kakinya menginjak lantai dance .

Feriska menikmati permainan itu sementara Senia mencari minuman dan makanan . "Senia ," panggil seseorang dari samping . Senia menoleh lalu tersenyum tapi ia tidak merasa mengenal orang tersebut .

“Apakah kamu lupa sama aku ?" tanya orang itu meyakinkan Senia .

Senia melihat orang itu sambil mengingat namun ingatannya tertuju pada gadis kecil Feriska ia langsung pergi meninggalkan orang tersebut tanpa berkata-kata membuat orang itu mengernyitkan dahi dan mengikuti Senia dari jarak lumayan jauh .

"Tante , sini ikut main asyik loh ," ajak Feriska yang sudah berpindah ke permainan ambil boneka . Di tangan Feriska sudah ada boneka panda kecil dan kelinci .

Senia terkejut melihat Feriska yang memegang dua boneka dan masih ingin lagi .

"Sudah sayang bonekanya jangan banyak-banyak kasihan temannya ingin bermain tuh lihat sudah ada yang mengantri ," Senia membujuk Feriska agar berhenti bermain .

"Sedikit lagi dapat Tante , yeiii akhirnya aku dapat boneka hello kitty ," ucap Feriska dengan sangat bahagia .

"Ayo kita makan dulu kamu pasti lapar kan ," Senia mengajak Feriska duduk di sebuah tempat duduk dekat area permainan dan menikmati camilan .

"Tante nanti aku mau main perosotan yang itu ,," kata Feriska menunjukkan perosotan yang agak tinggi .

"Jangan sayang nanti kamu jatuh itu tinggi sekali buat anak seusia kamu ," sahut Senia dengan perasaan khawatir .

"Senia , ini anak kamu wah ternyata kamu sudah banyak berubah ya , dulu begitu pendiam ternyata sekarang berubah drastis tak kusangka dunia di luar bisa membuatmu berani mengambil resiko terlalu berat ," kata orang itu melihat Senia dengan sinis.

Sekarang Senia baru ingat orang yang ada di dalamnya saat ini adalah teman semasa sekolah yang sering membullynya . Tapi ia tidak membalas dan bersikap tenang karena saat ini sedang berada di tempat umum .

“Apa maksud perkataan mu itu ,Nola ?" kata Senia menatap tajam menahan rasa yang bergejolak di dalam dadanya .

“Masa tidak paham sama yang aku katakan , simple saja sih kamu tidak lebih dari sampah , ya memang begitu anak dari hasil buangan orang tuanya ," perkataan Nola membuat darah di dalam dirinya mendidih .

"Keterlaluan kamu , Nola . Apapun yang kamu katakan tentangku aku tidak peduli tapi jangan melibatkan orang tuaku ," Senia bangkit dan menatap dekat ke wajah Nola .

"Ada apa ini ?" tanya seorang pria datang melerai Senia dan Nola .

Keduanya menoleh mata Senia membulat sempurna melihat pria yang berdiri di samping Nola . Imran batin Senia tak percaya .

“Kak Senia ," gumam Imran sama terkejutnya .

Nola merasa heran melihat adiknya bersama Nola merasa curiga dan melihat sikap Nola yang posesif kepada adiknya merasa muak memilih mengajak Feriska pergi dari sana .

Imran ingin mengejar tapi di tahan oleh Nola ."Kamu mau mengejar perempuan sampah itu , aku tidak rela ," rengek Nola memegang tangan Imran dengan kuat .

"Apa katamu sampah , apa aku tidak salah dengar . Mulai saat ini jangan lagi temui aku dan jangan pernah hubungi aku ," ancam Imran lalu pergi meninggalkan Nola dengan wajah terkejut .

Nola terdiam setelah mendengar perkataan Imran kepalanya terasa pusing dan hatinya sakit , ia menangis sambil melihat kepergian Imran .

"Tega sekali kamu meninggalkan aku dan memilih mengejar perempuan sialan itu , aku tidak mau kamu ninggalin aku . Kamu harus kembali padaku ," katanya berjalan keluar mencari anaknya yang sedang bermain .

Seorang gadis kecil berlari ketika melihat Nola tersenyum padanya . "Mama darimana , aku cari di sana tidak ada ?" tanya gadis kecil bernama Sila anak dari Nola dan mantan suaminya .

Mereka berpisah karena mantan suaminya berselingkuh . Sedangkan hak asuh anak jatuh pada Nola .

Imran mengejar Senia yang akan masuk ke sebuah mall bersama Feriska .

“Kak Senia ," panggilnya sambil ngos-ngosan.

Senia menoleh melihat Imran mengejarnya merasa kasihan . Feriska gadis kecil itu melihat interaksi orang dewasa rasa ingin tahunya semakin besar .

"Tante , siapa om ini kenapa bersama kita ?" tanya Feriska .

“Kenalkan dia om Imran adik Tante ," kata Senia mengenalkan Imran kepada Feriska .

"Halo gadis kecil namamu cantik seperti orangnya , kamu pintar sekali ," kata Imran membelai rambut Feriska gemas .

"Ayo kita ke dalam ," ajak Senia berjalan lebih dulu sambil menggandeng tangan Feriska di samping Imran juga melakukan hal yang sama membuat gadis kecil itu sangat senang .

"Aku senang deh di ajak pergi sama kalian . Kalian sangat cocok sekali seperti pasangan kekasih ," celetuk Feriska tersenyum malu sambil berjalan mengikuti langkah mereka .

“Kamu bisa aja ,“ sahut Senia .

Mereka bertiga masuk ke dalam sebuah tempat mainan , Feriska sangat senang ketika melihat aneka boneka dan langsung mengambil salah satu boneka kecil yang berwarna pink .

"Kamu berhubungan dengan perempuan itu sejak kapan ?" tanya Senia melirik adiknya yang sedang membantu Feriska mengambil boneka .

Imran beralih melihat kakaknya berdiri di sampingnya . “Baru beberapa minggu ini ," jawab Imran dengan perasaan tidak enak .

"Kamu tahu dia siapa , keluarganya seperti apa dan latar belakangnya bagaimana ?" tanya Senia tapi pandangannya ke arah lain .

Imran belum mengenal keluarga Nola dan latar belakangnya yang ia tahu Nola adalah seorang janda karena ditinggal suaminya selingkuh . Mereka bertemu ketika anaknya Nola hampir tertabrak motornya ketika akan menyeberang jalan .

"Maaf Kak . Kami baru dekat dan belum saling mengenal satu sama lain , aku tidak tahu kalau Nola teman kakak ," jawab Imran jujur .

“Apa kamu mencintainya ?" tanya Senia dengan serius .