Aurora Felicia atau biasa dipanggil dengan Cia. Gadis manis dan polos berusia 16 tahun yang hidupnya tiba-tiba berubah setelah bertemu dengan keluarga kandungnya.
Cia yang biasanya hidup susah tiba-tiba menjadi anak dan cucu kesayangan keluarga kaya raya. Bahkan Cia juga memiliki tiga orang kakak yang sangat posesif padanya.
Bagaimana Cia menghadapi keluarga yang ternyata sangat posesif padanya?.
Dan bagaimana bisa Cia terpisah dari keluarga kandungnya?.
ikuti terus kelanjutan ceritanya ya 🤗 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bungabunga2929, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Arsen yang sudah sampai di desa dimana adik kesayangannya berada bergegas menuju rumah dimana sang adik tinggal.
Arsen sendiri sudah merasa tidak sabar ingin bertemu dengan adik kesayangannya.
"Tunggu kakak princess. Kakak akan segera menjemputmu" batin Arsen.
Sampai di rumah yang anak buahnya beritahu, Arsen bergegas turun dari mobil. Saat melihat rumah dimana adiknya tinggal, hati Arsen langsung merasa sedih.
"Princess, selama ini kamu tinggal di tempat kecil seperti ini. Kamu udah banyak menderita princess. Tenang aja, mulai sekarang kamu hanya akan merasakan kebahagiaan".
"Kakak yang akan memberikan kebahagiaan itu buat kamu" gumam Arsen.
Arsen langsung memberikan kode pada Leon untuk mengetuk pintu rumah tersebut. Leon yang tahu maksud Arsen langsung melaksanakan perintahnya.
"Tok....tok...tok".
"Permisi" ucap Leon.
"Tok...tok...tok".
"Iya tunggu sebentar" jawab sang pemilik rumah.
Saat membuka pintu, pemilik rumah tersebut langsung terkejut melihat begitu banyak mobil dan orang berpakaian hitam berada di depan rumahnya.
"A-ada apa ini?" tanya Rini dengan perasaan takut.
Iya, rumah yang Arsen datangi adalah rumah milik Joko dan Rini.
"Siapa yang datang Bu?" tanya Joko langsung menghampiri istrinya.
Saat melihat kedepan, Joko ikut terkejut.
"Si-siapa kalian?" tanya Joko.
"Dimana adikku?" tanya Arsen tanpa basa basi.
"Maksudnya?" tanya Joko yang tidak mengerti dengan ucapan pria di depannya.
"Begini pak, kita mendapat informasi bahwa nona muda kami ada disini. Dia sudah lama hilang dan anak buah kami baru saja menemukan keberadaannya di rumah ini" ucap Leon mewakili Arsen.
"Pak, sepertinya dia orang jahat. Lihat saja pakaiannya hitam-hitam begitu" bisik Rini.
"Iya Bu, bapak juga merasa begitu. Sebaiknya kita jangan beritahu tentang Cia pada mereka. Bapak takut mereka ingin mencelakai Cia".
"Lagipula sekarang Cia kan sudah bahagia bersama keluarga kandungnya. Jadi mana mungkin Cia punya keluarga menyeramkan seperti ini".
"Kakak Cia juga seorang dokter kan" bisik Joko.
"Iya bapak benar. Kayanya mereka benar-benar penipu deh" bisik Rini lagi.
"Maaf sebelumnya, saya tidak mengerti maksud tuan-tuan semua. Tapi di rumah ini tidak ada nona muda kalian".
"Kalau tidak percaya silahkan masuk dan lihat sendiri" ucap Joko.
"Pak, kok membiarkan mereka masuk si. Kalau mereka membuat keributan gimana" bisik Rini.
"Udah ibu tenang aja. Kalau kita menghalangi mereka yang ada mereka akan memaksa masuk dan menghancurkan rumah kita. Emang ibu mau" bisik Joko.
"Jangan dong pak" bisik Rini.
"Yaudah, sekarang biarkan saja mereka masuk dan melihat" bisik Joko.
Arsen sendiri bergegas masuk kedalam untuk mencari keberadaan adik kesayangannya. Joko dan Rini memilih menunggu di luar.
"Princess".
"Princess ini kakak, keluar princess" teriak Arsen.
Anak buah Arsen bergegas mencari ke seluruh rumah, tapi sudah berkeliling mereka tidak menemukan siapapun di rumah tersebut.
"Bagaimana?" tanya Arsen pada anak buahnya.
"Tidak ada siapapun tuan" jawab anak buah Arsen.
"Sial, kalian bagaimana si. Apa informasi yang kalian berikan benar atau tidak?" marah Arsen .
"Maaf tuan" ucap anak buah Arsen.
"Dasar bodoh!" marah Arsen.
Arsen merasa sangat kecewa karena ternyata dirinya belum bisa menemukan keberadaan adik kesayangannya.
"Sebenarnya kamu dimana princess. Kakak benar-benar ingin bertemu denganmu" gumam Arsen.
Arsen bergegas keluar dengan perasaan penuh kecewa.
"Bagaimana, apa kalian menemukan nona muda yang kalian cari?" tanya Joko.
"Tidak. Maaf mungkin anak buah kami salah informasi. Sekali lagi maaf karena sudah membuat kegaduhan disini" ucap Leon.
"Iya tidak apa-apa" ucap Joko.
"Baiklah kalau begitu kita permisi dulu" ucap Leon.
"Iya silahkan" ucap Joko.
Sebelum pergi, Arsen meminta Leon untuk memberikan uang pada pemilik rumah tersebut sebagai ganti rugi karena mereka sudah masuk kedalam rumah.
"Beri mereka uang, anggap sebagai kompensasi karena kita sudah membuat keributan dan mengganggu waktu mereka" perintah Arsen.
"Baik tuan" ucap Leon.
Arsen sendiri langsung masuk kedalam mobil. Sedangkan Leon memberikan uang sesuai perintah Arsen.
"Maaf pak Bu, ini ada sedikit uang untuk kalian sebagai kompensasi karena kita sudah mengganggu waktu kalian" ucap Leon.
"Ehh gak perlu tuan. Kita gak merasa di rugikan kok" ucap Joko.
"Udah gak papa kalian terima saja yang ini" ucap Leon yang langsung menaruh segepok uang ke tangan Joko.
"Sekali lagi maaf ya karena sudah membuat kalian kurang nyaman" ucap Leon.
"Iya tidak apa-apa. Semoga nona muda kalian segera di temukan ya" ucap Joko.
"Iya pak terima kasih. Kalau begitu kami permisi dulu" ucap Leon.
"Iya silahkan. Hati-hati di jalan" ucap Joko dan Rini.
Melihat kepergian orang-orang tersebut, Joko dan Rini langsung merasa lega.
"Huftt....".
"Akhirnya mereka semua pergi ya Bu" ucap Joko.
"Iya kak, ibu tadi udah takut banget. Mereka sebenarnya siapa ya pak, wajahnya seram-seram gitu" ucap Rini.
"Gak tahu Bu, udah gak usah dipikirkan lagi. Yang penting mereka semua udah pergi" ucap Joko.
"Tapi pak, apa nona muda yang mereka maksud adalah Cia ya pak" ucap Rini.
"Gak mungkin Bu, Cia kan udah bertemu keluarga kandungnya. Kita juga udah lihat semua bukti dari dokter Gara kalau Cia itu bagian dari keluarganya kan".
"Jadi mana mungkin Cia adalah orang yang mereka cari" ucap Joko.
"Oh iya benar juga si. Apalagi penampilan mereka tadi menakutkan gitu. Gak mungkin banget mereka keluarga Cia kan" ucap Rini.
"Yaudah gak usah dipikirin lagi. Sebaiknya sekarang kita masuk aja. Lagipula kalau kita kangen sama Cia kita bisa hubungi Cia dengan ponsel yang dokter Gara berikan pada kita kan" ucap Joko.
"Bapak benar. Ehh tapi tunggu, gimana dengan uang itu pak?" tanya Rini menunjuk uang yang ada di tangan suaminya.
"Loh iya bapak sampai lupa. Lebih baik nanti kita sumbangkan saja Bu. Bapak takut sama uang ini" ucap Joko.
"Iya boleh juga tuh pak. Ibu juga takut, jangan-jangan uang ini uang hasil....".
"Ehh Bu gak boleh berprasangka buruk gitu" ucap Joko.
"Iya gimana ibu gak berprasangka buruk pak. Lihat aja penampilan mereka tadi. Lagipula bapak juga takut kan sama uang itu" ucap Rini.
"Iya si Bu" ucap Joko sambil tersenyum.
"Tuh kan bapak aja takut. Dasar bapak ini" ucap Rini.
Sedangkan di dalam mobil, Arsen merasa sangat kecewa dan marah karena tidak berhasil menemukan keberadaan adik kesayangannya.
"Kalian ini kenapa bisa ceroboh seperti ini hah!".
"Kenapa kalian bisa salah mendapat informasi seperti ini" marah Arsen.
"Maaf tuan, ini salah saya karena tidak memastikan semuanya dengan baik" ucap Leon.
"Aku tidak mau tahu, kalian harus berusaha lebih keras lagi untuk menemukan keberadaan adikku" perintah Arsen.
"Baik tuan" ucap Leon.
"Kamu dimana si princess. Kakak benar-benar ingin bertemu sama kamu. Semoga di luar sana kamu baik-baik aja ya" batin Arsen.
