NovelToon NovelToon
MIMPI MENGUASAI DUNIA

MIMPI MENGUASAI DUNIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Spiritual / Mafia / Matabatin / Dikelilingi wanita cantik / Si Mujur
Popularitas:726
Nilai: 5
Nama Author: Aira Sakti

Cerita ini hanya fiktif semata, hanya karangan belaka dari penulis, mohon maaf jika ada ke samaan nama & tempat.
Kisah seorang anak manusia yang mempunyai kelebihan dari anak-anak yang lain yang berjuang bertahan hidup setelah kematian yang tragis kedua orang tua nya yang menjadikan nya seorang penguasa dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira Sakti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEMBALI NYA GERHANA KE SEKOLAH

Keesokan harinya, Gerhana akan memulai kembali aktivitasnya untuk berangkat pergi lagi ke sekolah guna menimba ilmu dan menyempurnakan rencananya bersama Mat Codet beberapa hari yang lalu. Tepat pukul 06.00 pagi, Lyra dan juga Pak Adi Cokro sudah duduk di meja makan untuk segera sarapan pagi. Gerhana pun langsung menyapa kedua orang yang disayangi dan dicintainya tersebut, "Assalamualaikum, Pak, Dik," sapa Gerhana kepada Pak Adi Cokro dan Lyra. "Waalaikumsalam, Nak," jawab Pak Adi Cokro kepada Gerhana, "Waalaikumsalam, Kak," jawab Lyra kepada Gerhana.

Setelah mengucapkan salam kepada Pak Adi Cokro, Gerhana pun langsung mendekati Pak Adi Cokro untuk segera mengambil punggung tangan kanannya Pak Adi Cokro dan menciumnya. Setelahnya, Gerhana lalu menghampiri Lyra dan Lyra pun melakukan hal yang sama kepada Gerhana sama seperti yang dilakukan Gerhana kepada Papinya Pak Adi Cokro.

"Mari sini, Nak, kita sarapan dulu," ajak Pak Adi Cokro kepada Gerhana untuk bergabung bersama mereka (Pak Adi Cokro dan Lyra) sarapan bersama-sama. "Baik, Pak," ucap Gerhana kepada Pak Adi Cokro. Di ruang makan pun mereka tidak ada yang bersuara dan berbicara, mereka semua menikmati sarapan yang ada di hadapannya. Ada roti tawar + selai, nasi goreng, dan juga ada dua gelas susu hangat dan satu gelas kopi hitam hangat.

Setelah selesai sarapan, mereka pun langsung menuju ke luar rumah tepatnya di halaman depan rumah yang mana sudah siap dua mobil di halaman depan rumah untuk mengantar mereka semua, dan mereka pun segera menuju ke mobil tersebut untuk menaikinya guna mengantarkan mereka ke tujuan mereka masing-masing.

Sesampainya di sekolah, Gerhana pun langsung disambut oleh teman-temannya (Toni, Rio, Anca, dan Leo). Mereka berempat sangat senang sekali melihat Gerhana telah kembali lagi masuk sekolah. "Bagaimana keadaanmu, Bro?" Tanya Toni kepada Gerhana. "Alhamdulillah, Ton, seperti yang kalian lihat, saya baik-baik saja sekarang," ucap Gerhana kepada Toni. "Aku dengar katanya kamu diserang oleh beberapa orang, Bro?" Kata Rio yang kali ini bertanya kepada Gerhana. "Iya, beberapa hari yang lalu saya mendapatkan serangan dari beberapa orang dan untungnya, Alhamdulillah, saya masih bisa selamat, hanya ada beberapa luka-luka kecil serta sedikit lebam saja dan Alhamdulillah semuanya sudah membaik," ucap Gerhana kepada Rio.

"Ku dengar ada seseorang yang sudah membayar sekelompok preman untuk mencelakaimu, Bro?" Tanya Anca kepada Gerhana. "Iya, benar, Bro," jawab Gerhana kepada Anca. "Jangan bilang dalang dari semua ini adalah ulahnya Isa dan gengnya, Bro?" Kali ini Leo yang bertanya kepada Gerhana. Gerhana tidak menjawab dengan kata-kata melainkan hanya anggukan kepala kepada Leo.

"Ini sudah tidak bisa dibiarkan, Bro, kita harus membalas perbuatannya Isa dan gengnya," kata mereka berempat serempak berkata kepada Gerhana. "Tidak usah dibalas, Bro-broku, biar nanti Allah SWT saja yang membalas semua perbuatan mereka," "Setiap perbuatan pasti akan ada pertanggungjawabannya," kata Gerhana kepada keempat temannya (Toni, Rio, Anca, dan Leo).

"Ayo, sekarang kita masuk ke kelas, nanti jam pertama sudah dimulai dan kita bisa dihukum karena kita telat masuk," seru Gerhana kepada keempat temannya.

"Siap, Bos, laksanakan!" jawab mereka berempat serempak kepada Gerhana. Dan mereka berlima pun segera melangkah menuju ruang kelas.

Di parkiran sekolah, geng Badboy (Isa, Ucil, Nico, Boby, dan Jery) pun telah tiba di sekolah. Tiba-tiba Nico, salah satu anggota geng Badboy, melihat ke arah Gerhana dan teman-temannya yang sedang melintas menuju ke ruang kelas. "Bos, bukanlah itu Gerhana?" Ucap Nico kepada Isa.

Mendengar ucapan dari Nico, sontak saja Isa dan ketiga teman lainnya langsung melihat ke arah Gerhana. Dan benar saja, mereka melihat Gerhana dan teman-temannya sedang berjalan menuju ruang kelas.

"Ternyata anak itu sudah sembuh dan kembali lagi ke sekolah," ucap Isa kepada keempat teman-temannya. "Iya, Bos, sepertinya anak itu sudah benar-benar sudah sembuh sekarang," jawab Ucil kepada Isa. "Apa yang harus kita lakukan selanjutnya, Bos?" Tanya Boby kepada Isa. "Untuk sementara waktu, kita biarkan dulu," "Kalau kita memberikan dia pelajaran lagi, takutnya malah ada yang curiga kepada kita," ucap Isa kepada Boby. "Siap, Bos, laksanakan!" sambil membuat gerakan seperti orang yang sedang hormat. Jawab Boby kepada Isa. "Ayo, sekarang kita masuk ke kelas," ajak Isa kepada teman-temannya. "Ok, Bos," jawab mereka berempat (Ucil, Nico, Boby, dan Jery) serempak. Dan mereka berlima pun segera melangkah menuju ruang kelas.

Sesampainya di kelas, Anca menatap tajam ke arah Isa dan gengnya, seakan-akan Anca ingin menghajar mereka berlima, tapi pandangan Anca pun dilihat oleh Gerhana yang mengarah kepada Isa dan gengnya. "Sudah, Bro, tidak perlu kamu menatap mereka seperti itu," "Suatu saat nanti, mereka berlima (Isa, Unyil, Nico, Boby, dan Jery) pasti akan mendapatkan balasan atas apa yang telah mereka lakukan," ucap Gerhana kepada Anca. Mendengar ucapan dari Gerhana, Anca pun langsung melihat ke arah lain dan tidak menatap tajam lagi kepada Isa dan gengnya. Tapi di dalam hatinya Anca, dia bertekad akan membalas perbuatan yang telah dilakukan oleh Isa dan gengnya yang membuat sahabatnya Gerhana harus babak belur dan harus dirawat serta harus beristirahat selama seminggu.

Gerhana pun mengetahui isi hatinya Anca, namun Gerhana tidak langsung mengungkapkan kepada Anca.

Pada saat jam istirahat, Gerhana dan teman-temannya beserta Lyra pun segera menuju ke kantin sekolah. Di saat mereka tengah menikmati makanan yang mereka pesan, muncullah Isa dan gengnya di hadapan mereka, dan tanpa basa-basi Isa pun langsung duduk bergabung bersama mereka.

Melihat Isa dan gengnya yang tiba-tiba duduk di tempat duduk mereka, Leo pun merasa marah dan ingin langsung berdiri untuk menghajar Isa, tapi buru-buru Gerhana menahan Leo dan segera menyuruh Leo duduk kembali.

Dengan santainya dan dengan wajah tanpa dosa, Isa pun memulai obrolan kepada Gerhana, "Ku dengar kau beberapa hari yang lalu dikeroyok oleh beberapa orang ya, Bro?" Tanya Isa kepada Gerhana. "Iya," jawab Gerhana singkat kepada Isa. "Kok bisa kau dikeroyok oleh beberapa orang?" "Apa kau ada masalah dengan seseorang atau sekelompok orang sehingga kau sampai dikeroyok mereka?" Tanya Isa lagi kepada Gerhana. Gerhana pun dengan santainya menjawab, "Namanya hidup, pasti ada yang suka dan tidak suka kepada kita, Bro," "Selagi kita bisa berbuat baik kepada sesama dan tidak merugikan orang lain, biarlah Sang Maha Pencipta Allah SWT yang akan membalas semua perbuatan mereka." "Di dunia ini ada hukum tuai tabur dan itu pasti akan terjadi cepat atau lambat," jawab Gerhana sambil tersenyum manis yang memperlihatkan giginya yang putih kepada Isa. Mendengar apa yang dikatakan Gerhana barusan, sontak membuat Isa terdiam bak disambar petir di siang bolong. Gerhana pun segera mengajak Lyra dan teman-temannya untuk segera pergi meninggalkan Isa dan gengnya. Dan dengan sopannya, Gerhana berpamitan kepada Isa dan gengnya, "Kami sudah selesai, sekarang kalian silakan nikmati saja makanan kalian, kami permisi dulu sekalian biar saya yang akan bayar apa saja yang telah kalian pesan," Ucap Gerhana kepada Isa. Dan mereka berenam (Gerhana, Lyra, Toni, Rio, Anca, dan Leo) pun segera pergi meninggalkan kantin sekolah dan tak lupa Gerhana pun menuju ke kasir kantin sekolah untuk membayar makanan yang telah mereka pesan dan juga makanan yang telah dipesan oleh Isa dan gengnya.

Setelah Gerhana pergi meninggalkan kantin sekolah bersama teman-temannya, Jery pun langsung marah dan berkata, "Kurang ajar, Bos, tuh anak berani-beraninya ia menyindir Bos dan mempermalukan Bos di depan umum," hasut Jery kepada Isa.

Sebenarnya, sebelum Jery berkata seperti itu, Isa pun sudah naik pitam karena ucapan Gerhana dan tindakannya yang telah mempermalukannya di depan umum terutama di depan teman-teman geng Badboy. "Anak ini seperti harus diberikan pelajaran yang lebih serius lagi dari tempo hari," "Bila perlu, langsung saja dikirim ke kuburan sekalian," ucap Isa dengan emosi tinggi dan membanting minuman yang ada di tangannya.

Sementara itu, Rio pun langsung mengacungkan jempolnya kepada Gerhana sembari berkata, "Mantap, Bro, kata-kata dan tindakanmu tadi langsung kena tepat sasaran dan ku rasa saat ini Isa pasti sangat meradang olehmu, Bro."

"Kakakku memang benar-benar paling is the best lah," tak perlu bertarung dengan musuh, musuhnya pun langsung dibuat KO, ucap Lyra kepada Gerhana dan juga teman-temannya yang lain. Menanggapi ucapan Rio dan Lyra, Gerhana pun hanya tersenyum manis yang memperlihatkan giginya yang putih dan tanpa berbicara sepatah kata pun.

Akhirnya, mereka berenam (Gerhana, Lyra, Toni, Rio, Anca, dan Leo) sudah sampai di dalam kelas dan bel pun berbunyi tanda waktu istirahat sudah habis. Di dalam kelas Gerhana, Lyra, dan teman-temannya pun fokus ke materi yang diberikan oleh guru yang sedang mengajar, tidak ada lagi obrolan di antara mereka, sampai akhirnya bel tanda waktu pelajaran telah selesai dan waktunya untuk pulang berbunyi.

Semua murid-murid di kelas tersebut segera merapikan peralatan mereka masing-masing termasuk juga Gerhana, Lyra, dan juga teman-temannya yang lain, dan hari ini rencananya Toni, Rio, Anca, dan Leo akan ke rumahnya Lyra dan Gerhana untuk belajar bersama karena mereka mendapat tugas kelompok dari sekolah. Setelah mobil jemputan Lyra dan Gerhana tiba, mereka semua langsung masuk ke dalam mobil, dan mobil pun segera melaju ke rumahnya Lyra dan Gerhana.

Sesampainya di rumahnya Lyra dan Gerhana, semua teman-teman terkejut dan kagum melihat rumahnya.

"Gila, ini rumah apa istana, Bro?" Besar dan megah banget," ucap Leo kepada Lyra dan Gerhana. "Ini rumah, Bro Leo," ucap Lyra kepada Leo. Mereka pun segera masuk ke dalam rumahnya Lyra dan Gerhana, tidak lupa Lyra pun meminta kepada ART-nya untuk menyiapkan beberapa makanan kecil dan juga minuman dingin untuk disajikan kepada teman-teman.

Setelah mereka selesai mengerjakan tugas kelompok yang diberikan dari sekolah, Lyra pun menyuruh sopir pribadinya untuk mengantarkan semua teman-temannya (Toni, Rio, Anca, dan Leo) pulang ke rumah mereka masing-masing.

1
Ricky Adhitya
LAH WONG KAYU AGONG AUTHOR 🤣🤣🤣
Aira Sakti: wong kayu agung jugo apo lor ?
jangan lupo enjok jempol nyo samo bagi-bagi hadiahnyo yo lor...
🤣🙏👍
total 1 replies
Graziela Lima
Nggak nyangka
Zuzaki Noroga
Asik banget!
Aira Sakti: Terima Kasih
🙏👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!