 
                            "Karina, seorang gadis kecil dengan hati yang penuh warna, terutama biru. Ia memiliki sahabat bernama Alaska yang dingin dan misterius. Meskipun berbeda, mereka menjadi tak terpisahkan. Namun, Alaska tiba-tiba menghilang dari hidup Karina. Tahun berganti, Karina tumbuh menjadi gadis cantik yang masih menyimpan kenangan indah dengan Alaska. Suatu hari, ia bertemu dengan El, cowok tampan yang ceria dan suka bermain-main. Apakah Karina akan menemukan cinta baru dengan El, ataukah Alaska akan kembali ke dalam hidupnya? Baca cerita ini untuk mengetahui bagaimana Karina menghadapi kehilangan dan menemukan cinta baru dalam hidupnya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dara bluv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17-kecewa berat
karinn" teriak Clara yang menjenguk karina di rumah sakit.
"kami bawain minuman matcha ni" rayya menunjukkan minuman warna hijau.
"wih kalian kok tau gua suka matcha?"
"tau dong apasih yang ga kami tau"
"btw giselle mana? kok ga kelihatan? " tanya karina.
"hm kayanya dia lagi sibuk deh"
karina hanya membulat kan bibir nya sebagai jawaban.
"btw lo udah makan belum?" tanya rayya.
"udah sih tadi kalo kalian udah makan belum?"
"udah kok"
rayya membuka minuman matcha lalu menyodorkan ke karin.
"nih buat lo"
"makasih "
"hm rin gua cuman mau bilang sama lo jangan terlalu dekat sama giselle" ucap rayya.
"kenapa?"
"feeling gua kalo dia dalang dari lo yang jatuh di kolam"
Clara hanya diam mendengar nya karna benar kalo giselle menghianati mereka.
bahkan berniat mencelakai sahabat nya sendiri.
"paling feeling lo doang"
"tapi lo tau kan kalo feeling gua ga pernah salah"
"udah deh lo gausah berlebihan gitu giselle itu sahabat gua juga"
rayya hanya diam karna karina yang sangat keras kepala.
"lo kenapa diam aja? sariawan lo?" tanya rayya.
"ga kok gua cuman pengen ajak kalian buat jalan jalan di rumah sakit"
"yaudah ayok" karina segera menarik tangan Clara.
"eh tunggu lo naik kursi roda dulu ntar lo kenapa napa lagi"
"huft ya deh"
Clara dan rayya mencoba memopoh karina ke kursi roda.
Clara mendorong nya secara perlahan lahan keluar dari pintu ruangan.
"lo pasti butuh udara segar."
"jelas dong gua muak di kamar mulu"
mereka berbincang bincang dekat taman.
"besok lo udah bisa sekolah kan?tanya rayya
"udah sih"
"baguslah "
"eh kalian tau ga yang nolongin gua itu siapa?"
rayya dan Clara terdiam sejenak lalu Clara berbicara.
"alaska yang nolongin lo bahkan dia ngasih .. " Clara mencontoh tangan nya yang seperti berciuman.
sontak saja karina kaget.
"serius?" tanya kaget karina.
"iya tapi gua heran kenapa dia yang buat lo di bully tapi dia juga yang nolongin lo"
pertanyaan itu membuat karina terdiam sejenak. dalam hatinya ia bertanya tanya juga.
*****
karina kembali ke sekolah dengan di antar supirnya. semua siswa siswi melihat ke arah nya. ia tidak heran jika bakal jadi pusat perhatian karna kejadian di pesta.
"st st liat liat itu karina ga sih"
"gua ga nyangka sebenarnya hubungan dia sama Alaska apa sih?"
pembicaraan mereka terhenti saat melihat geng inti blackwood tengah berjalan di koridor.
karin hanya berjalan seperti biasa tanpa memperdulikan gosip gosip orang lain.
seseorang melempar botol minum ke arah karina botol itu pengenai wajah karina.
"kalian kenapa sih nge lempar gua pakek botol? gua gada salah sama kalian" terlihat jelas mata karina mulai berkaca namun ia menahan nya.
bahkan ada siswi yang secara terang terang meludahi tepat di sepatu karina.
karina yang sudah kehilangan kesabaran ia menarik rambut siswi yang meludahi nya
"aw lepas bangsat" siswi itu mendorong karina hingga terhempas.
lutut karina berdarah bahkan berdiri aja lutut nya terasa sakit.
"aw" rintih karina.
"EH SIALAN LO JALANG BERANI BANGET LO NARIK RAMBUT GUA NYARI MATI LO HAH?!" siswi itu melayang kan tamparan namun tangan nya di tahan seseorang.
"a-laska" ucap gugup siswi itu.
alaska melihat kearah karina yang tengah terduduk di lantai.
"siapa yang nyuruh lo mukul dia?" tanya alaska dengan nada datar.
siswi itu terdiam karna ia merasa takut saat ini.
"sekali lagi lo mukul dia gua pasti in tangan lo patah" ancam alaska.
alaska berjalan mendekat ke arah karina lalu ia melihat kearah lutut karina yang berdarah. ada perasaan aneh di tubuh nya seperti ia ingin membunuh siapa saja yang melukai karina namun ia bingung kenapa ia sangat semarah itu.
"naik" alaska men jongkokan tubuh nya.
"ha?" bingung karina.
"naik"
karina segera naik ke punggung nya Alaska seisi koridor histeris melihat nya.
terlintas bayangan Alaska kecil yang tengah menggendong di punggung nya seorang anak perempuan yang menggunakan serba biru.
"lo sebenarnya siapa? kenapa lo selalu terlintas di benak gua?"
"gua bukan siapa siapa lo kita baru kenal" karina berusaha berbohong.
"lo pasti bohong kenapa gua ngerasa ada perasaan aneh saat di dekat lo"
"gua ga tau alaska"
"ga mungkin gua punya hubungan sama gadis sialan kayak lo"
"iya emang ngga seharusnya gua kenal sama lo angkasa, kita sekarang benar benar orang asing. turunin gua" karina berusaha turun dari gendongan alaska.
alaska menuruni karina yang tengah tertatih tatih. seorang pria datang ke arah karina.
"karin? lo kenapa kok lutut lo berdarah?"
"el? lo kenapa bisa di sini?"
"ngga jawab dulu kenapa lutut lo bisa berdarah siapa yang buat?"
"panjang cerita nya nanti karina jelasin deh"
"lo bisa jalan mau gua gendong?"
"emang kuat?"
"kuat kok yaudah ayok gua anter lo ke uks"
el men jongkokan tubuh karina segera naik memeluk leher el mereka berjalan menuju uks.
pemandangan itu membuat alaska marah bahkan ya ga menyadari kuku tangan nya telah menembus kulit tangan nya akibat kepalan tangan yang kuat.
*****
"makasih ya " ucap karina.
"santai aja " el mengambil kotak p3k lalu mengobati lutut karina yang tengah berdarah.
"lo kenapa bisa di sini?"
"gua ada urusan soal nya papa gua nyuruh mantau giselle"
"ha? kenapa di pantau?"
"bokap nya giselle mengelap kan dana perusahaan sekarang bokap nya giselle melarikan diri"
karina yang mendengar kan berita itu tentu sangat syok dia tak bisa berkata lagi.
"gua mau balik lo mau sekalian gua antar ke kelas?"
"eh gausah gua ada urusan bentar lo balik luan aja"
"tapi kan lutut lo masih sakit serius gapapa?"
"iya gapapa gua luan ya el makasih karna udah nolongin gua"
el membantu karina berdiri dari kasur uks.
karina berjalan pelan pelan menuju kelas el hanya bisa melihat punggung karina dari belakang yang tengah berjalan pergi.
"kenapa ya perasaan gua ga enak" gumam karin yang tengah berjalan pelan ke arah kelas.
langkah kaki nya terhenti saat sebuah perpustakaan karina mendengar kan suara yang tidak asing.
"gua ga ada niatan buat masalah lagi sama karina?"
"gua punya satu rencana lagi sih soal gua belum puas waktu lo dorong dia ke kolam"
"giselle giselle rencana lo yang itu gua akui emang bagus cuman kenapa si jalang itu harus di tolongin sama angkasa? gua makin benci sama karina"
karina bungkam dengan mendengar percakapan orang yang ia kenal.
seperti Clara yang tidak menyangka dengan kejadian ini. seolah olah ini hanya mimpi untuk karina.