Atasan Ku Berondong Ku

Sore ini tepat jam 5 sore,mobil Mercedes Benz keluaran terbaru itu sampai didepan gerbang kosan almeera,para penghuni kosan yang kebetulan sedang berkumpul di rooftoof sampe terperangah melihat Mahendra yang turun dari mobil dengan gaya casual mahal, baju kaos putih,celana jeans warna coklat muda,kacamata dan sepatu cat, terlihat gagah sekali.

"waw.... pangeran siapakah ini???kata mbak Selvia salah satu penghuni kos.

"hmm..ya benar benar ganteng...ucap yang lainnya...

Sementara jelita yang sedang menelepon melirik sekilas ketika mendengar suara teman teman nya,dan ketika dia melihat siapa yang datang dia langsung teriak tak terkendali..

"mbak Almera....

Yang lain langsung saling lirik ketika mendengar jelita memanggil nama Almera tetangga sebelah kamarnya.

"what??? Almera? maksud nya itu kekasihnya almerra??

"ya Mbak,dia itu direktur utama PT Tirta Investama Sedaya,nah si Almera kekasih sekaligus sekretaris nya...ucap jelita sok tau..

"omaygat... beruntung banget si almeera ucap bela salah satu penghuni kos itu

Tak lama kemudian karna mendengar suara jelita memanggil namanya Almera pun keluar dari kamar nya.

"ada apa neng??kok teriak teriak manggil aku..tanya almerra

"itu loh mbak pak direktur mu ada di parkiran bawah...

"ooo ya...mana ??tanya almerra

"itu loh Mera Deket pos dia lagi ngobrol sama mang Kardi ..ucap mbak Selvi

"ooo,ya udah saya berangkat dulu ya,saya pulang ke Bandung dulu ya ..pamit Almera

"okey Mbak...

"hei Mera nanti cariin mbak satu ya yang kayak gitu..ucap mbak Selvi ambil ketawa...

Mera hanya tersenyum mendengar candaan teman teman nya, setelah sampai dibawah dia langsung menemui sang direktur,dia terkejut karna ternyata pak Mahendra menyetir sendiri gak bawa sopir.

"ayo Mera,masuk kamu duduk didepan ya,karna saya bukan sopir kamu tapi calon suami kamu..ucap Mahendra sambil membukakan pintu mobil dan menggerlingkan matanya mengoda almeera

Almeera yang mendengar perkataan sang direktur terkejut sekaligus kaget krna ternyata sang direktur yg dingin ini bisa becanda juga.

"bapak bisa aja becandanya ucap Almera

Dan kemudian Mahendra pun langsung masuk ke mobilnya,dan ketika dia sedang memegang setir sambil melihat lurus kedepan dia pun berkata dengan tegas,

"saya gak becanda Mera,saya serius..ucap Mahendra..

Almeera yg merasa bingung dengan semua perkataan dan tingkah laku Mahendra pun hanya bisa diam,dia takut salah ucap.

Tak lama kemudian setelah hening tanpa adanya obrolan, Mahendra berinisiatif buat mengajak ngobrol almeera.

"Mera kalo seandainya saya langsung ngelamar kamu,kamu mau nggak??

"hah??? maksudnya apa sih pak?saya bingung,bapak lagi becandain saya apa gimana..??tanya almerra,dia merasa jengah juga lama lama dengan semua tingkah laku Mahendra yang tidak jelas,dia takut berharap lebih tapi semua tingkah laku Mahendra seperti tingkah seorang pria ke wanita yang dicintainya.

melihat respon Almera yang setengah teriak membuat Mahendra segera menghentikan laju mobilnya.

Ciiitttt.... suara decitan ban mobil terdengar nyaring, untungnya mereka masih berada dijalan yng sepi sehingga tidak terjadi hal-hal yang berbahaya,dan almeera mu krna saking kagetnya langsung terlonjak kedepan dan hampir saja kena dasbor mobil kalo tidak segera ditarik badannya oleh Mahendra

Mahendra langsung memeluk Almera karna takut dia terkena dasbor mobil, Almera yg terkejut untuk sesaat hanya bisa terdiam dipelukan Mahendra, kemudian setelah sadar dia langsung mendorong tangan Mahendra yang berusaha memegang bahunya,..

"maaf Mera,saya gak bermaksud lancang...maafkan saya ..ucap Mahendra sambil menatap lurus kedepan tak berani menatap almerra.

"saya tanya sekali lagi Mahendra,apa maksud dari semua ini,apa ini memang hal yang biasa dilakukan seorang direktur kepada sekretaris nya?atau apa?saya gak ngerti,Saya juga gak suka dipermainkan...semua perlakuan kamu itu membuat saya berfikir terlalu jauh..ucap almeera

"saya ini wanita dewasa,saya bukan anak ABG yg bisa kamu permainkan ...yg bisa kamu becandain..ucap almeera

mendengar semua omongan almerra, Mahendra segera sadar bahwa dia harus mengutarakan semua perasaan nya agar Almera tidak jadi salah paham terhadap nya.

sambil menghadap almerra dia langsung mengangkat dagu Almera, menatap mata cantik perempuan itu, seolah menyelami semua perasaan yang ada pada perempuan cantik ini

"Maafkan saya Almera,saya serius,saya ingin punya hubungan yang serius sama kamu, mungkin ini kelihatan konyol tapi saya memimpikan kamu bisa menjadi ibu dari anak-anakku kelak ..ucap Mahendra secara lugas dan jelas

Almera yang tidak menyangka akan ditembak atau di nyatakan cinta oleh seorang direktur didalam mobil,yang hampir saja bikin kepalnya benjol,hanya bisa terdiam dan terpaku,otaknya seolah tak bisa mencerna semua kata-kata sang direktur.

Hingga akhirnya Mahendra langsung mencium keningnya sambil bilang,I Love You So Much baby....

Dan dalam hitungan detik dia langsung sadar dan langsung memalingkan wajahnya karna merasa malu,dia merasa mungkin saat ini kedua pipinya merona Mera seperti tomat..

Mahendra yg melihat gelagat almerra yang seperti merasa malu atas perlakuan nya pun langsung melanjutkan menyetir mobilnya sambil memberikan waktu untuk Almerra bisa mengatur detak jantung nya,..

kemudian setelah sekian detik, akhirnya almerra angkat bicara, sebagai Wanita dewasa dia tidak ingin dianggap murahan dan terlihat gampangan...

"kalo kamu punya niat serius sama saya,temui orang tua saya, katakan apa yang seharusnya kamu katakan...ucap Almera

Mahendra yang mendengar perkataan itu jadi yakin bahwa almeera tidak menolaknya,dia hanya ini diperjuangkan,maka dia akan dengan senang hati memperjuangkan nya

Setelah selesai dengan percakapan singkat itu mereka pun berhenti di sebuah restoran untuk makan malam sebelum melanjutkan perjalanan mereka ke bandung..

Dalam sesi makan malam ini tak banyak yg bisa mereka bicarakan karna suasana canggung itu masih terasa, almeera hanya menikmati makanannya dan ingin segera sampai kerumah dan menceritakan semua hal yang terjadi padanya karna dia benar-benar dibuat pusing oleh berondong elite ini...

Begitupun juga Mahendra,dia merasa malu atas semua tingkah lakunya, termasuk mencium kening Almera,itu hanya spontanitasnya nya saja tidak ada maksud lain...

akhirnya mereka melanjutkan perjalanan menuju Bandung ini dalam diam,dengan pikiran masing-masing,tak ada yang berani untuk memulai percakapan sampai akhirnya mereka tiba di bandung.