NovelToon NovelToon
PANASNYA CINTA MASS ADI

PANASNYA CINTA MASS ADI

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: ELLIYANA

" kita ngomong pake bahasa kalbu sayang" ucapnya dengan tangan terulur memegang dagu ku, " cup" sekali lagi Adi Putra mencium bibirku.

Biar sekilas aku sudah seperti orang mabok minum tuak tiga jerigen, " kamu nggak bisa menolak sayang" katanya masih menghipnotis.

Aku seperti kembali tersihir, habis-habisan Adi Putra melumat bibirku. Herannya walau tidak mengerti cara membalas aku malah menikmati kelembutannya.

" Hey... son belum waktunya" suara teguran itu membuat Adi Putra berhenti m3nghi$4p bibirku, sedang aku tegang karena malu dan takut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ELLIYANA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#17. dasar mesum

Aku rasa Adi Putra memang sengaja, aku mundur dia malah maju, dengan terpaksa aku mundur lagi ee dia juga maju lagi terus begitu sampai akhirnya aku mentok di dinding.

Sekarang dia berada tepat di depan ku, aku merasakan aura di seputaran terasa lebih tegang dan seram, Dia begitu dekat entah sengaja atau tidak dia beneran bikin aku sport jantung.

" mau apa!?" tanyaku sekali lagi.

" Saya mau halalin kamu" kata itu keluar lagi dari mulut Adi Putra entah dia sadar apa enggak yang jelas aku tidak tau harus berekspresi seperti apa.

" Deg..." jantung ku berdebar kencang, Aku berusaha menghindar tapi dengan gerakan cepat Adi putra meletakkan tangan nya di sisi kiri dan kanan, aku seperti di himpit nggak bisa kemana mana lagi.

Adi Putra menatap ku, tatapan mata kami bertemu aku seperti tersihir lewat tatapan itu aku merasa seperti di kunci, Adi Putra mencondongkan tubuhnya yang lebih tinggi dari ku sungguh aku nggak sadar. sekarang mukanya tepat berada di depan mukaku." saya nggak main main dengan ucapan saya " ucapnya tegas nyaris bikin kaki ku lemas.

Aku diam karena tidak tahu harus berkata apa, buat bernafas aja rasanya susah Adi Putra terlalu mendominasi nyaris berhasil bikin gagal jantung tolong aku nggak mau mati muda karena aku belum bisa membahagiakan ibuku.

Saat mendengar kata-kata itu dalam hati ada sedikit harapan yang nggak jelas, tapi di bagian hati lain berkata itu hanya candaan konyol yang nggak perlu di tanggapi.

Aku harus berfikir jernih, aku tidak mau salah menelaah ucapan nya, bisa aja dia menggunakan kata-kata itu cuma untuk menghibur atau menggoda ku. biasalah laki-laki lagian mana mungkin dia beneran dengan ucapan nya bagaimana pun aku sadar aku ini siapa, cuma anak pemilik ketring yang kebetulan menunya sedang di pesan hari ini.

Yang jelas aku nggak boleh baper, aku yang lagi asik tenggelam dalam fikiran ku sendiri tidak menyadari pergerakan Adi putra" tak.." Adi Putra menyentil jidat ku, " sssttthh sakit" rintih ku sambil mengusap jidat yang memang perih.

" Mana yang sakit!?" tanya nya seolah bukan dia yang berbuat, dengan sekonyong-konyong Adi Putra langsung mengusap dan meniup jidat ku.

Nggak munafik aku terharu dengan sentuhan dan perhatian yang Adi Putra berikan, Untuk sesaat aku diam menikmati sentuhan dan perhatian yang tidak seharusnya.

Detik berlalu aku terhanyut, ya begitulah kalau kurang perhatian sekali dapat perhatian Langsung keblinger.

" Dasar mesum " ucap ku untung cepat tersadar kemudian sengaja menolak dadanya, tapi ya gitu Adi Putra terlalu besar mana berarti apa-apa tolakan ku.

" tapi kamu suka kan!?" godanya sengaja, lagi lagi Adi Putra berhasil membuat aku salah tingkah. Aku menunduk sengaja ku hindari tatapan nya

" nah..nah..tu pipi kenapa merah!?" ucap nya lagi sampai tanpa sadar aku meraba pipiku sendiri, kalau boleh aku kepingin bisa menghilang segera.

" hahaha..." Dia malah tertawa.

" ya ampun di cariin ternyata kalian di sini " tiba-tiba Vega si nenek lampir datang kayak jalangkung, tawa Adi Putra berhenti karena kedatangan Vega.

Serempak aku dan Adi Putra menoleh, dapat ku lihat ada riak terkejut di muka Vega. Ya mungkin dia terkejut dengan keberadaan aku di dekat Adi Putra.

Biar bagaimanapun kedatangan Vega berhasil mengalihkan Adi Putra, aku tetap bersyukur dengan kedatangan nya aku terselamatkan berarti aku bisa bebas dari kekonyolan Adi Putra.

Sebaiknya aku balik untuk berkumpul dengan mbak marni dan yang lain fikir ku, tampa menunggu aku langsung berbalik ingin segera meninggalkan tempat itu.

" Tiara tunggu" lagi lagi Adi Putra menghalangi jalan ku yang baru dua langkah.

" Kak Tante nyariin kamu!" kata Vega terdengar akrab entah hubungan apa yang mereka miliki aku nggak tahu, Aku yang ada di situ cuma bisa diam seperti patung.

" Ya kamu duluan ntar saya nyusul" jawab Adi Putra seperti kurang suka gitu.

" Yaudah cepat ya " kata Vega kemudian pergi melewati aku begitu saja.

Tinggal aku dan Adi Putra, dia kembali menghampiri aku. " ingat kita punya pembicaraan yang belum selesai " katanya.

" Pembicaraan apa?" tanyaku kurang paham dengan maksud nya.

" ihh dasar kamu ini umur masih muda tapi udah pikun" katanya dengan tangan terangkat untung aku cepat sadar sebelum sentilan itu sampe di jidat aku sudah duluan menutup jidat dengan tangan, mataku langsung melotot nggak terima dikatain pikun, enak saja emang dimatanya aku ini nenek-nenek apa.

" Saya serius" ucapnya membuat aku semakin bingung.

" Serius apa!?" tanyaku yang belum mudeng.

" Halalin kamu " jawabnya fiks bikin aku diam otak ku langsung mupeng nggak karuan, entahlah kurasa dia kesambet setan ganjen. Apapun aku nggak mau denger lagi perkataan nya yang ada aku seperti mainannya.

" udah ah pak saya mau balik" pamit ku langsung berbalik.

Adi Putra langsung memegang pergelangan tangan ku, " kita sama-sama" katanya tampa ragu langsung mau melangkah tanpa melepas pegangannya.

Aku menarik tangan ku, " saya bisa jalan sendiri" kataku sebelum sempat dia perotes.

" Oh...ok " katanya mengangkat kedua tangan.

Aku langsung melangkah lama-lama dekat Adi Putra aku rasa aku bakalan cepat dapat penyakit, dengan kaki nya yang panjang mudah bagi Adi Putra mengimbangi langkah ku.

Aku diam dia juga diam sampai kami di depan pintu tempat mbak Marni dan yang lain, tampa perduli kan dia lagi aku mau segera masuk tapi apa Adi Putra kembali berbuat seenaknya.

Dia menarik tanganku sampai mukaku terjerembab di dadanya dan dia sengaja menggunakan kesempatan memeluk tubuhku seolah aku ini memang miliknya, kali ini aku benar-benar nggak bisa toleransi lagi, aku merasa harga diriku sedang di permainkan olehnya,

Aku hampir emosi, untung nya aku teringat ibu. Ya aku harus menjaga nama usaha ibu tangan yang sudah terangkat setengah turun lagi aku mati-matian mengontrol emosi.

Enak saja main peluk peluk, " Tolong lepaskan saya" kataku.

" Baik...cup" ucapnya kemudian mencium kepalaku, Ya Allah sungguh aku tidak tahu harus apa, aku seperti terperdaya.

Adi Putra melepas pelukan, " ingat saya nggak main-main dengan ucapan saya. Selesai acara ini saya akan langsung lamar kamu" ucapnya kemudian ngeloyor pergi.

Ucapan nya begitu jelas ku dengar Aku terdiam, larut dengan fikiranku sendiri." cie cie... yang ketemu jodoh " sorakan itu menyadarkan aku dari lamunan, Aku mengutuk Adi Putra semu gara-gara dia.

NOT: ( Hay Guys Tolong tinggalkan jejak ya 🙏 thank you guys love you All🥰🥰🙏)

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!