NovelToon NovelToon
Iblis Yang Merindukan Cahaya

Iblis Yang Merindukan Cahaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Iblis
Popularitas:359
Nilai: 5
Nama Author: Sofiatun anjani

Kevin terbangun dari komanya ketika seorang iblis merasuki tubuhnya dan melenyapkan jiwanya.

bersikap layaknya iblis yang hendak menghancurkan dunia, namun tidak bisa membunuh satu manusia pun.

Ria masih belum sanggup kehilangan satu-satunya orang yang menjadi alasan untuknya bertahan sampai detik ini juga. Tidak, Ria tidak bisa, setelah orang tuanya meninggal 5 tahun yang lalu, Kevin lah satu-satunya orang yang terus mendampingi dan menyemangatinya untuk terus bertahan. dan kehilangannya adalah sebuah mimpi buruk paling mengerikan yang pernah Ria alami.

Sanggupkah Ria bertahan dengan kepingan dihatinya? lalu apa sebenarnya motif sang iblis? akankah Kevin bisa hidup kembali dalam raganya yang perlahan hancur?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sofiatun anjani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Setelah pergi cukup jauh dari tempatnya menemukan Rama dan Lily, Ria pun mencoba mengatur pikirannya yang kacau, mencoba berpikir jernih dan mengingat kembali pertemuannya dengan mereka berdua.

Saat itu Ria tengah frustasi karena ia baru saja dipecat dan muncul masalah Kevin, ia tidak sengaja bertemu Rama yang juga kebetulan ada di sana dengan motornya yang tiba-tiba mogok. Dan setelah ia mengantarkannya pulang Rama bilang ingin berteman dengannya, dan setelah itu Rama malah pindah sekolah dan satu kelas dengannya.

Tapi, Rama tidak pernah bilang dia punya pacar yang sangat protektif, bukankah seharusnya Rama memberitahunya padahal dia tahu kalau punya pacar protektif tidak mudah punya teman cewek.

Dan hari itu ia akhirnya bertemu dengan pacarnya yaitu Lily atau mungkin bisa dibilang dialah yang ingin bertemu dengannya, Lily sudah tahu kalau Rama pindah sekolah dan punya teman cewek dia pasti cemburu karenanya.

"Dasar Rama bodoh!" tanpa sadar Ria berteriak di tengah kerumunan dan orang-orang terkejut dengan teriakan Ria yang cukup keras itu pun langsung memandangnya bingung.

"E e… ma maaf" merasa malu Ria pun segera pergi dari kerumunan orang dan akhirnya berakhir di taman yang cukup sepi. Lelah karena berlari Ria pun duduk di bangku taman sambil mengatur nafasnya.

"Permisi, apa benar anda nona Ria?" tiba-tiba seorang pria tua dengan mantel hitam panjang muncul di depan Ria dan bertanya padanya.

Ria pun cukup terkejut dengan kedatangan orang itu yang entah dari mana tiba-tiba saja sudah ada di depannya, bahkan saat pandangan pertamanya rasanya Ria seperti merasa Dejavu dengan penampilan orang itu.

"Ah… maaf membuat anda kaget, saya tidak bermaksud mengagetkan anda tapi saya punya penawaran bagus untuk anda” ucap orang itu yang kemudian menyingkap tudung yang menutupi wajahnya.

***

Setelah berhasil menemukan Aron Ria pun langsung pulang ke rumah tanpa menemui teman-temannya dulu, dan hanya mengabari lewat pesan di group saja.

Sesampainya di rumah Aron langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Ria yang mengantarkan Aron ke kamar pun tak langsung pergi, melihat kamarnya yang sedikit berantakan Ria pun membereskannya terlebih dahulu.

Setelah semua selesai dengan rapi dan bersih Ria tidak langsung keluar dan hanya diam di tempatnya, ia yakin pasti Aron sekarang sudah tertidur pulas.

"Saya punya penawaran bagus untuk anda" ucapnya sambil membuka tudungnya memperlihatkan wajahnya.

"Penawaran? penawaran apa? terus om ini siapa? kok bisa tau nama saya?" tanya Ria sedikit panik dan takut, entah kenapa instingnya mengatakan kalau pria di depannya ini bukan orang baik.

"Langsung saja ke intinya, and ingin teman anda kembali kan, dan saya juga ingin mengambil iblis yang ada di dalam tubuh teman anda” ucapnya lalu mengambil sebilah pisau kecil berlapis kain ke arah Ria.

"Anda hanya perlu menusuknya dengan pisau itu, tenang saja karena pisau itu dibuat khusus untuk iblis sepertinya, teman anda tidak akan terluka dan iblis itu juga akan keluar dari tubuh teman anda” terangnya meyakinkan.

Dan tanpa Ria sadari ia sudah memungut pisau itu, saat tiba-tiba ia sadar dengan apa yang ia lakukan Ria pun hendak bertanya lagi pada orang itu yang kini tidak ada lagi di depannya, seakan menghilang bersamaan dengan angin kencang yang berhembus.

Sekiranya seperti itulah Ria bertemu dengan pria asing itu dan mendapatkan pisau yang kini dipegangnya sekarang, entah kenapa rasanya Ria ingin mempercayai pria itu walaupun lubuk hatinya seperti tengah memberontak.

Tapi Ria juga ingin Kevin bisa kembali, ia yakin kalau Kevin belum meninggal, Ria yakin itu. Tapi… apa benar harus begini caranya? apa dengan menusuknya dengan pisau ini Kevin bisa kembali? lalu bagaimana dengan Aron? apa ia akan baik-baik saja? padahal Ria juga tidak ingin melukai siapapun demi memuaskan egonya.

Ria tidak ingin seperti Lily, yang akan menghalalkan segala cara untuk memenuhi egonya. Walaupun Ria tidak membenci Lily yang seperti itu karena mereka berdua sama meski dari keadaan yang berbeda, Ria tidak ingin melukai siapapun.

Saat tiba-tiba saja tubuhnya bergerak sendiri tanpa bisa ia kendalikan, Ria terus berjalan menuju kasur dimana Aron tengah tidur, dengan pisau di tangannya yang mengarah ke depan Ria pun semakin panik.

Sekeras apapun Ria melawan tubuhnya tetap tidak mau menurutinya.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Ria bingung dan panik karena kini ia sudah ada di depan Aron yang sudah siap ia tikam kapanpun.

"Jangan… gue nggak boleh bunuh siapapun…" sekuat tenaga Ria melawan pergerakan tangannya yang memegang pisau.

"Gue nggak bisa nahan lagi… ARON BANGUN!!!" Ria pun berteriak keras saat ia akhirnya tidak bisa menahan tangannya lagi yang kemudian melayang ke arah Aron yang langsung bangun dan menahannya dengan satu tangan saja.

Melihat hal itu Ria pun akhirnya bisa bernafas lega. Saat tiba-tiba Aron yang berhasil menahan tangannya yang memegang pisau, menariknya dan menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur dengan posisi tengkurap masih dengan tangan kanannya di pegang Aron yang bisa ia pelintir kapanpun.

Sementara tubuhnya di tahan Aron yang menindihnya, Ria tidak bisa bergerak sambil meringis kesakitan karena Aron yang mencengkram tangannya dengan erat.

"A Aron sakit…"

"Sudah aku duga kau pasti akan bermain licik, berani sekali kau ingin membunuhku dengan pisau mainan ini" ucap Aron terus mengeratkan cengkeramannya.

"Itu bukan gue" ucap Ria berusaha menahan sakit di tangannya yang hampir saja terpelintir "Aron lepas, sakit…"

Prok! Prok! Prok!

"Wah wah, sungguh pemandangan yang bagus sekali"

Baik Ria maupun Aeon sama-sama terkejut dengan suara seseorang yang mereka kenali.

"Kara?" ucap Aron memanggil nama orang yang tiba-tiba muncul di jendela kamarnya.

"Ya yang mulia pangeran Aron... senang bisa bertemu anda lagi" ucapnya penuh ramah tamah lalu turun dari bingkai jendela sambil memasang senyum manis yang sangat terlihat licik di mata Aron.

"Apa anda akan menahannya seperti itu terus?" tanya Kara melihat Aron yang masih setia di posisinya.

Benar, Aron tidak bergeming sedikitpun dari posisinya saat ini karena ia juga sadar dengan pisau yang ada di tangan Ria bukanlah pisau biasa, bukan hanya sekedar benda tapi pisau itu juga punya pemikirannya sendiri, pemikiran yang sudah ditanamkan Kara untuk menikamnya.

Dan itu sebabnya Aron masih belum melepaskan Ria yang masih menempel dengan pisau itu sekalipun Aron memotong tangan Ria pisau itu akan terus melayang dan menyerangnya, percuma saja.

"Cih! jadi kau sudah bertemu dengannya ya" ucap Aron pada Ria yang semakin bingung dengan keadaannya sekarang.

"Anda sebaiknya menurut saja yang mulia, seharusnya anda bisa membunuh manusia itu dengan mudah bukan? atau mungkin sekarang anda juga punya rasa dengan manusia?" tanya Kara yang kemudian berjalan mendekat dengan tenangnya.

"Diam kau! jika aku mau pun sudah kulakukan sejak awal…" ucap Aron dengan lirih penuh kekesalan yang hanya bisa didengar olehnya dan Ria saja.

Seketika muncul cahaya merah dari tangan Aron yang tengah memegang tangan Ria yang kemudian menyelimuti kedua tangan itu, terus menjalar sampai menutupi satu kepalan tangan. Ria pun cukup terkejut dengan hal itu. Namun, tiba-tiba seperti ada suara tali yang terputus saat itu juga pisau itu bisa lepas dari tangan Ria dan langsung terbang ke arah Aron.

"Dasar iblis bodoh" gumam Kara melihat apa yang tengah ingin Aron rencanakan.

"ARON DIBELAKANG LO!!"

Dalam sepersekian detik Aron berhasil menghindar, tapi tidak bisa mencegah arah pisau itu yang langsung menancap tepat di telapak tangan kirinya.

"Yah... memang apa yang saya harapkan dari iblis bodoh seperti anda, tapi sepertinya ini akan semakin seru" ucap Kara dengan tenangnya melihat Aron menjerit kesakitan sambil menahan pisau di tangan kirinya yang masih berusaha membelahnya.

"Aron!" Ria pun panik melihat darah mengucur deras membasahi lantai dari tangan Aron.

"Tetap di tempatmu!!" teriak Aron menyuruh Ria untuk tetap diam.

"Hei manusia… apa anda ingin jadi makanannya?" tanya Kara pada Ria yang bingung mendapat pertanyaan seperti itu. Dan sepertinya Ria cukup familiar dengan wajah orang itu, ketika ia akhirnya teringat dengan pria tua yang memberinya pisau itu di pasar malam, wajah mereka benar-benar mirip, hanya saja orang yang ada di depannya ini terlihat masih muda dan tidak seperti pria tua sama sekali. Apakah mungkin dia juga iblis, mengingat Aron yang juga mengenalinya bahkan menyebut namanya, karena setahunya iblis juga bisa merubah penampilan mereka sesuka hati mau itu bayi sampai kakek-kakek tua sekalipun.

"Manusia... dengarkan saya baik-baik, iblis seperti kami juga punya makanan khusus untuk mempertahankan wujud kami, alasan mengapa kami tidak bisa punya wujud di dunia ini, dan mengapa iblis yang tinggal bersama anda merasuki tubuh manusia yang sangat anda sayangi... apa anda tahu apa itu?" perlahan Kara berjalan menjauh ke jendela kamar dengan fokus yang masih tertuju pada Ria.

"Jiwa manusia…" ucapnya lirih seakan terbawa angin yang berhembus melewati telinga Ria.

Hingga akhirnya ia menghilang di balik tirai yang tertiup angin tanpa jejak.

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!