NovelToon NovelToon
Rindu

Rindu

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: devi oktavia_10

Sama seperti namanya, Rindu Trihapsari gadis cantik yang merindukan kasih sayang dari keluarganya.



Rindu gadis cantik dan sangat pintar, namun semua yang dia miliki tidak pernah terlihat di mata keluarganya, gadis cantik itu tidak pernah mendapatkan kasih sayang seperti kembarannya, Rindu seolah ada dan tiada di dalam keluarganya


Bagaimanakah kisah Rindu? yukkk.... kepoin karya terbaru mamak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

"Apa apaan anak sialan ini.!" geram Rinda saat melihat postingan Rindu di sosmednya, yang memperlihatkan kemesraan Rindu dan Karen, ada foto Karen yang memeluk Rindu di balkon kamar mereka yang bertepatan di belakangnya menara Eiffel, dan melihat foto Rindu yang sedang di beri buket bunga, ada juga saat foto Rindu dan Karen Dinner romantis, Rinda semakin iri saat Rindu sedang bermanja manja di salon kecantikan yang sangat terkenal di Paris, di tambah melihat Vidio Rindu yang membeli barang barang branded, uhhh... Panas sekali hati Rinda melihat itu semua.

"Sial sial.... Tidak tau malu, perempuan matre, nggak tau diri." Maki Rinda dengan mata berkilat marah melihat setiap postingan Rindu dan Karen itu, ingin rasanya dia membanting HP mahalnya itu, namun dia sadar karena HP itu baru saja di belikan oleh kakaknya.

Hahaha.....

"Mas..... Geli rengek Rindu saat di gelitiki oleh Karen.

" Habis kamu menggoda mas sayang, sudah tau lagi datang bulan, kamu sengaja memakai pakaian sexi seperti ini, kamu menyiksa mas, sayang. " gemes Karen terus saja menggelitik pinggang sang istri.

"Hahaha... Ampun ampun, aku nggak kuat lagi mas." keluh Rindu dengan nafas yang naik turun.

Karen tidak tega melihat sang istri yang sudah kelelahan, lansung menarik tubuh istrinya kedalam pangkuannya.

Rindu masih menetralkan pernafasannya, sementara Karen pandangannya tidak lepas dari wajah cantik sang istri, kini tidak terlihat lagi mata penuh luka, wajah yang murung menyimpan banyak kesedihan itu, kini mata itu selalu berbinar cerah, wajah cantik sang istri selalu di hiasi oleh senyum dan tawa, hati Karen ikut senang melihat perubahan sang istri.

"Kenapa menatap ku seperti itu, aku tau kok aku memang cantik." ucap Rindu memuji diri sendiri.

Karen terkekeh mendengar sang istri yang memuji diri sendiri itu, dia menarik istrinya kedalam pelukannya.

"Tetap lah seperti ini sayang, selalu ceria, banyak senyum di bibir ini, jangan lagi bersedih hmm..." ucap Karen menangkup pipi sang istri penuh kasih.

Cuppp....

Karen melabuhkan satu kecupan di bibir merah alami itu.

"Aku bisa tersenyum karena mas, mama dan papa, yang selalu perhatian padaku, walaupun aku jauh dari mereka, tapi mama dan papa selalu menanyakan kabar ku, sudah makan apa belum, mau jalan jalan kemana hari ini, bosan nggak di apartemen sendiri, haaa.... Aku merasa benar benar merasa sangat di inginkan di keluarga ini, dulu berada dekat dan di kelilingi keluarga, aku tidak pernah terlihat ada, mungkin aku hanya di anggap makluk tak kasat mata, di saat aku angkat bicara, yang mereka tangkap hanya aku butuh uang, bukan bertanya aku butuh apa, sehat nggak sakit nggak atau sudah mati." ucap Rindu tertahan saat bibirnya di tutup oleh jari telunjuk sang suami.

"Nggak boleh di ingat lagi, dan mas nggak suka mendengar bibir manis kamu mengucapkan kata mati, mas nggak suka, kamu harus tetap sehat dan hidup lebih lama lagi mendampingi suami mu ini, sayang" ucap Karen lirih namun terkesan tegas dengan sorot mata yang sedikit menajam, dia tidak suka istrinya menyebut kata kata mati, sungguh dia tidak suka.

Rindu tersenyum manis, namun air matanya merembes di pipi chuby nya.

"Mas juga jangan berubah ya, tetap lah seperti ini, aku nggak sanggup hidup lagi klau mas pergi dan mengacuhkan mu, hanya mas dan keluarga mas yang aku punya, saat ini." isak Rindu.

"Mas akan selalu ada untuk kamu sayang, kemana pun mas pergi, kamu akan selalu ada bersama mas, sesibuk sibuknya mas, kamu adalah prioritas mas." ucap Karen sungguh sungguh.

"Makasih mas." ucap Rindu memeluk erat suaminya itu, tentu saja Karen tidak akan melewati kesempatan itu, dia pun membalas pelukan sang istri dan mengecup sayang puncak kepala sang istri berkali kali.

"Loh, Mayang ada di sini juga? " sapa nyonya Karin saat bertemu dengan nyonya Mayang yang sedang memilih milih makanan di salah satu supermarket terlengkap di wilayah mereka.

"Ehhh... Iya mbak, apa kabar." kekeh nyonya Mayang, walau mereka bertetanggaan, semenjak Rindu menjadi menantu nyonya Mayang, dan nyonya Karin yang pernah membuat ulah apa lagi saat pernikahan Rindu yang tidak di hadiri oleh keluarganya itu, nyonya Mayang memang sengaja menjaga jarak dari keluarga Baskoro itu.

"Baik, seperti yang kamu lihat, saya dalam keadaan sehat." sahut nyonya Karin, matanya menatap belanjaan nyonya Mayang yang sangat banyak, apa lagi nyonya Mayang di bantu oleh beberapa orang pekerja di rumahnya.

"Kok tumben belanja sebanyak ini sendirian, bukan suruh pelayan saja." tanya nyonya Karin.

"Ahhh... Nggak apa apa mbak, aku ingin memilih sendiri makanan kesukaan anak anak." kekeh nyonya Mayang yang mengambil snack kesukaan Rindu.

"Anak anak? bukannya anak kamu cuma Karen, dan sekarang bukannya nggak di rumah, lalu anak siapa yang kamu belanja in." heran nyonya Karin.

Nyonya Mayang hanya tersenyum hambar me dengar pertanyaan tetangga sekaligus besannya itu.

"Iya memang benar Karen dan Rindu nggak di rumah, kebetulan besok mas Dinata mau ke Paris ada kerjaan, jadi aku sengaja beli makanan dan snack kesukaan Rindu, takut di sana dia kesusahan mencari makanan, kebetulan papanya berangkat kesana, ya udah aku titip sama papanya aja." sindir nyonya Mayang.

Nyonya Karin tertegun mendengar penuturan nyonya Mayang, bahkan dia yang orang kandung Rindu tidak makanan kesukaan anaknya itu.

"Nggak usah terlalu di manjakan menantunya tan, takutnya nanti dia ngelunjak." sela Rinda yang datang entah dari mana.

"Tentu tante harus memanjakan Rindu, secara sekarang dia kan juga anak kesayangan tante, jadi harus di manjakan, biar dia tidak merasa tidak di inginkan sama keluarganya." sindir nyonya Mayang dengan halus dan bahkan melempar senyum manis, walau di dalam dadanya ingin sekali mengumpat gadis jahat itu.

Mendengar jawaban dari nyonya Mayang itu, membuat Rinda semakin kesal saja, wanita paruh baya itu tidak bisa dia hasut.

Namun tidak dengan nyonya Karin yang merasa tersindir, apa lagi selama ini memang dia sangat acuh kepada anak perempuannya itu.

"Emang tante nggak lihat, klau di sana Rindu berfoya foya, menghambur hamburkan uang kalian, padahal bang Karen, om dan tante capek capek bekerja keras, tapi lihatlah, belum seberapa lama Rindu menjadi menantu kalian, dia sudah berlagak kaya anak sosialita, belanjanya di tempat tempat elit, dan memanjakan diri di salon terkenal, apa nggak jebol itu kantong bang Karen, tante jangan mau lah di bodoh bodohi oleh anak itu. " hasut Rindu.

"Ohhh... perawatan ya, itu tante yang kasih rekomendasi salon kecantikan di sana kepada Rindu, biar dia bisa berbaur bersama kalangan elit di sana, dan untuk shoping shoping, kamu tenang aja, walau pun uang suaminya terkuras habis sama Rindu, papanya selalu mentransfer jatah jajan mingguannya, jadi nggak perlu kamu pusingkan, kami aja santai." sahut nyonya Mayang tersenyum penuh arti.

Kebakar nggak tuh.

Bersambung....

Haiii.... Jangan lupa like komen dan vote ya... 😘😘😘

1
Teh Euis Tea
rasain km rinda emang enak km di gina karen, mantaplah karen
Putri Laely
lanjut Thor
Lala Kusumah
rasain Lo Rinda, fitnah terus sih kerjaan nya , heran 🫣🫣🙆🙆😡😡
aroem
bagus
Teh Euis Tea
maklum baru jd bawaannya on trs🤣
syukurlah bu fatimah sm ayah jajangnya ikut rindu biar rindu ada temannya
Nurainimaulina Ayu
awas KLO dah sukses jgn merasa d abaikan
Bak Mis
semoga slalu bahagia selamanya
Putri Laely
lanjut thor
Lala Kusumah
bahagia selalu ya Rindu n Karen 🙏🙏
Teh Euis Tea
makanya jgnsuka ngerendahin orang sekarang diamkan, ternyata orang yg km rendahin ternyata lebih pintar dari km amelia
Bak Mis
makanya jgn liat orang dari luar nya aja, sekarang mati kutu kan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Lala Kusumah
baru nyaho siapa itu Rindu Lo pada ya, Rindu gitu loh dilawan 😍😍👍👍
Putri Laely
lanjut thor
Teh Euis Tea
mantap jawaban papa dinata mergua idaman😁
Bak Mis
panas ya makanya omongan nya ngelantur 😇😇😇
Lala Kusumah
iri bilang bos 😜😜😁😁
Bak Mis
sudah terlambat Bu sekarang nikmatin aja penyesalan nya
Lala Kusumah
kalian pada baru menyadarinya bahwa kalian sudah begitu dalam menyakiti Rindu, terlambat huhf 😡😡
Teh Euis Tea
alahhhh rindu udah bahagia baru pd nyesel nanti tuan putri marah lupa lg sm rindu
Bak Mis
kebakarlah niatnya mau hasut gak taunya kebakaran tuh /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!