Warung sate milik Pak Parmin selalu ramai pengunjung, setiap yang makan di sini selalu saja kembali karena ketagihan akan rasa nya.
namun semakin ramai maka semakin banyak juga yang menyebarkan kabar tidak sedap, konon kata nya mereka pakai pesugihan sehingga dagangan laris manis.
pesugihan apa yang mereka anut?
Apa kah mereka memang memiliki pesugihan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Di tolak ketua
"Jadi apa yang bisa kami bantu untuk masalah ini?" tanya ketua serigala hitam yang sudah menemui tamu nya.
"Purnama ingin kalian membantu mencari di mana istana nya Asu baung." jelas Aksara menatap ketua bermata merah ini.
"Asu baung!" ketua saja sampai kaget mendengar lawan yang harus mereka cari saat ini.
Landak dan Aksara saling pandang karena ketua saja nampak kaget begitu soal lawan yang mau di hadapi, bagai mana dengan mereka yang pasti hanya akan jadi makanan bagi Asu baung ini. jelas bahwa lawan mereka sangat kuat dan punya power luar biasa, maka nya banyak yang takut dan tidak ingin cari urusan dengan dia.
Namun yang jadi pertanyaan lagi di hati mereka, bila memang Asu baung ini sangat kuat dan juga jahat. dari mana Pak Min bisa bertemu dan sekarang menjalan kan kerja sama mantap, apa yang sudah di tawarkan oleh Pak Min pada iblis kejam dan juga jahat luar biasa itu.
Mungkin benar kalau Bu Endah adalah ras Madura yang tau soal Asu baung, tapi bukan berarti karena tau saja maka bisa kerja sama satu sama lain. harus ada sesuatu yang menarik maka baru lah mereka bisa kerja sama, sebab iblis paling licik dan tidak mau mengalami hal yang merugikan bagi diri nya.
Pasti ada sesuatu yang di tawarkan oleh Pak Min agar semua masalah pesugihan selesai dan Asu baung ini mau di ajak kerja sama mengurus masalah yang akan datang, Pak Min pasti sudah tau kalau Purnama dan Arya akan jadi masalah untuk kedepan nya pada usaha yang tengah ia jalani.
Maka bisa jadi dia segera mencari iblis kuat untuk menghalau nya agar semua kedok ini tidak terbongkar oleh Purnama, kehebatan Purnama kan memang sudah jadi buah bibir yang sangat tidak bisa mau di ragukan lagi. jadi jelas mereka akan mencari yang lebih kuat untuk menghentikan Purnama, mana sudah lama juga Pak Min kaya seperti itu.
"Di kampung ada yang sedang di curigai punya sesuatu, member kami hilang dan Purnama bilang kalau Asu baung yang mencuri nya." jelas Landak.
"Namun bukan perkara yang mudah apa bila Asu baung memang sudah turun tangan." jawab ketua.
"Kata Purnama lawan nya adalah kalian atau bisa juga kucing." ujar Aksara.
"Asu Baung ini tidak murni anjing, ada campuran serigala juga." jelas ketua mata merah.
"Jadi kalian tidak bisa membantu karena dia klan campuran?" Landak langsung point nya saja.
"Bukan begitu, aku sangat menghargai dulu Purnama mau membantu dan kami kalau bisa juga pasti membantu. namun ini masalah nya perang dengan klan kami sendiri." lirih ketua jadi serba salah.
"Baik lah kalau memang tidak bisa, akan kami katakan pada Ratu kami." Landak langsung bangkit karena ketua tampak keberatan mau membantu.
"Tolong sampai kan pada dia bahwa kami akan mempertimbangkan ini dulu, nanti malam aku akan datang pada nya." pesan ketua.
Aksara dan Landak mengangguk sambil pergi dari sana, ada rasa kecewa juga karena ketua tidak langsung memberikan keputusan soal masalah ini. padahal Purnama membantu tanpa pikir dua kali, tapi mau bagai mana lagi karena semua orang kan tidak sama sehingga tidak bisa juga mau memaksa.
"Kurang ajar, bangsat!" Landak menendangi pohon yang ada di hutan ghaib.
"Wes angel, ketularan Purnama pisan Iki tukang naik darah." Aksara menjauh karena Landak emosi.
"Kau lihat tadi, dia pikir pikir dulu mau membantu kita!" sentak Landak.
"Ya karena ini lawan nya sama saja melawan klan dia, tenang lah dulu." bujuk Aksara.
"Bangsat! aku tidak akan pernah mau menolong iblis seperti itu, dasar tidak tau terima kasih." Landak marah marah karena tak terima.
"Permisi." seorang serigala wanita datang menemui mereka.
"Apa lagi kau? ayo gelut sini dengan ku!" Landak malah menantang nya karena masih terbawa emosi besar seperti Ratu nya.
Serigala wanita ini reflek mundur karena takut juga melihat pedang Landak yang berkilat siap menebas tubuh nya, karena emosi ini Landak langsung main cabut saja pedang yang ada di tubuh nya sehingga lawan pun jadi minder untuk bicara lagi karena nyali sudah habis untuk membuka mulut menimbulkan suara.
"Ada apa?" Aksara yang maju agar Landak tidak bablas.
"Ketua memberi kan batu yang untuk menyegel Bara, kalian bila mau membangkitkan nya silahkan beri tetesan darah burung hantu." ujar serigala wanita ini agak ketar ketir.
"Darah burung hantu? bahkan untuk membangkitkan Bara pun harus darah istriku juga!" Landak tambah sengit.
Aksara cepat mengambil batu tersebut dan menyuruh serigala wanita itu kabur dari sini, terserah Landak mau jungkir balik karena emosi. tapi mau sekuat apa pun emosi nya, dia tidak akan menyakiti Aksara yang sangat dia sayang, maka nya Aksara santai saja walau Landak sudah kepanasan siap membantai para lawan yang datang.
"Tidak apa apa biar pun ketua nya tidak membantu, tapi kan kita sudah dapat Bara." bujuk Aksara.
"Kau mau mengorbankan Maharani untuk dia bangkit?" Landak menatap Aksara sengit.
"Landak! ini bukan berarti sampai habis darah nya, cuma beberapa tetes saja dan dia akan bangkit." bentak Aksara menatap Landak tajam.
"Cuma beberapa tetes?"
"Iya, Maharani bisa mencari luka di tangan atau di bagian yang tidak parah lah asal kan darah nya keluar." jelas Aksara.
"Baik lah, ayo bawa pulang dulu biar Maharani melihat batu ini." ajak Landak sudah lupa dengan emosi nya yang tadi meledak ledak siap membantai siapa pun.
Mereka berdua pergi dari sini untuk menemui Maharani dulu, terserah lah kalau ketua mata merah tidak mau membantu, tapi yang jelas akan ada Bara di sini. yang Jalak inginkan juga adalah Bara, bukan ketua nya yang tidak tau terima kasih itu sehingga membuat siapa pun jadi emosi.
"Jadi dia tidak musnah ya selama ini?" Aksara melihat batu hitam itu.
"Tidak, eh bagai mana pas nanti sudah di bangkit kan malah membuat masalah pula dia?" cemas Landak.
"Itu Maharani pasti tau lah, tidak usah cemas kalau soal masalah itu." ujar Aksara.
"Awas saja kalau banyak tingkah nya, akan ku tebas habis leher dia." ancam Landak pula.
Aksara mengangguk setuju karena dia pun tidak akan tinggal diam bila nanti Bara malah banyak tingkah, akan di urus nya juga sampai selesai, mana mungkin dia mau membiarkan penjahat yang mengurus itu semua. Kasar kalau sudah bertindak pun tak kalah kejam, mangsa nya selalu habis di bantai.
Selamat pagi, mari kita sarapan dulu guys.
stock bumbunya hilang pasti besok pa min libur jualannya.....alesannya lagi kurang enak badan.....padahal lagi mau cari darah buat bumbunya...
siap2 aja pasti bakalan ada yang kecelakaan nih....
ancamannya bener2 membuktikan kalo Sam dan Arini di tangan asu baung..
harus hati2 bertindak karna, asu baung mengintai para member bahkan sang rtau dan pengeran ular...
semua pergerakan mereka selalu di awasi oleh asu baung....
apa ya kelemahan asu baung....
sampai2 Purnama malas berhadaoan dengan musuh bebuyutannya itu....
apa benar kalo Ular kalah sama anjing.......
waah ketuanya asu mungkin yg udah cium seruni kali ya🤔
xaiver Sama Sagara udh dapt asu baung dan darah kental untuk sate pak min
nanti klu pak min tau bahan utama hilang pasti kalang kabut dia ngk bisa jualn sate darah campuran air liur anjing
pasti yg ksih ancaman itu ketua nya yg ngawasi xaiver dan Sagara