NovelToon NovelToon
My Cold Husband

My Cold Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Penyesalan Suami
Popularitas:40.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Afria Lusiana

"Harusnya dulu aku sadar diri, bahwa aku sama sekali nggak pantas untuk kamu. Dengan begitu, mungkin aku nggak akan terluka seperti sekarang ini" ~Anindhiya Salsabila


Tindakan bodoh yang Anin lakukan satu tahun yang lalu adalah menerima lamaran dari cowok populer di sekolahnya begitu saja. Padahal mereka sama sekali tidak pernah dekat, dan mungkin bisa dikatakan tidak saling mengenal.

Anin bahkan tidak memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya. Hingga cowok dingin itu sama sekali tidak pernah mengajak Anin berbicara setelah meminta Anin untuk menjadi istrinya. Mereka hanya seperti orang asing yang tinggal di atap yang sama.

--------------------------------------------------------------------------
Bagaimana mungkin aku hidup satu atap dengan seorang pria yang bahkan tidak pernah mengajakku berbicara? Bagaimana mungkin aku hidup dengan seorang suami yang bahkan tidak pernah menganggapku ada?

Ya, aku adalah seorang gadis yang tidak dicintai oleh suamiku. Seorang gadis yang masih berusia sembilan belas tahun. Aku bahkan tidak tau, kenapa dulu dia melamarku, menjadikan aku istrinya, kemudian mengabaikanku begitu saja.

Terkadang aku lelah, aku ingin menyerah. Tapi entah kenapa seuatu hal memaksaku untuk bertahan. Aku bahkan tidak tau, sampai kapan semua ini akan menimpaku. Aku tidak tau, sampai kapan ini semua akan berakhir.

~ Anindhiya Salsabila~


Mau tau gimana kisah Anindhiya? Yuk cuss baca.

Jangan lupa like, komen dan vote ya. Jangan lupa follow ig Author juga @Afrialusiana
Makasih :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afria Lusiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17

"Sini tangan lo!" Ucap Stevan saat mobil yang ia kemudikan tadi baru saja terhenti di garasi.

Kening Anin tertaut. "Buat apa?" Tanya Anin sedikit-takut.

"Sini aja, nggak usah banyak tanya!" Jawab Stevan ketus.

Anin perlahan mengulurkan tangannya ragu pada Stevan. Sementara Stevan, mengambil sesuatu yang barusan ia beli di apotek dari dashboard mobil.

Stevan membuka tutup benda kecil yang tidak lain adalah salep yang barusan dia beli. Tangan Stevan mengoleskan salep tersebut ke pergelangan tangan Anin bekas cengkraman Meisya tadi siang.

Stevan mengoleskan dengan hati-hati. Membuat pandangan Anin sedikitpun tak beralih dari Stevan. Anin menatap Stevan yang masih fokus memolesi salep pada tangannya. Hal seperti ini benar-benar membuat hati Anin terasa tidak karuan.

Anin bahkan tidak tau harus merasakan apa. Senang? bahagia? atau bingung? ataupun sedih setiap kali perlakuan Stevan sesekali manis seperti ini?

"Udah" Stevan melepaskan tangan Anin, kemudian keluar dari mobil begitu saja tanpa mengucapakan sepatah kata. Anin yang masih terlihat bingung pun menurut, gadis itu ikut keluar dari mobil dan segera masuk ke dalam rumah.

***

Di dalam kelas, Anin duduk sendiri di kursinya. Sementara Barra, sedari tadi pria itu belum juga menampakkan diri, tumben dan tidak seperti biasanya. Anin memperhatikan teman-teman kelasnya satu persatu dengan rasa takut.

Anin benar-benar takut akan di bully lagi seperti masa SMA. Apalagi jika mengingat perlakuan Meisya yang terangat sangat kejam pada dirinya.

Tapi hari ini Anin tidak melihat sesuatu yang berbeda, semua masih sama seperti hari hari sebelumnya. Teman-teman Anin terlihat sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing seperti biasa.

Tidak ada yang menghampiri Anin, tidak ada yang membully Anin, tidak ada yang membicarakan Anin, tidak ada yang mencaci Anin. Karena semua tidaklah seperti yang Anin fikirkan. Sebab, tidak semua mahasiswa akan bersikap sama seperti teman Anin pada masa SMA.

Mengingat, mereka semua bukan lagi remaja labil yang hanya akan membully satu sama lain hanya karena seorang pria yang bahkan bukan siapa siapa mereka.

Terlebih, fikiran mereka juga sudah dewasa. Mereka lebih mementingkan masa depan daripada membahas hal yang tidak penting seperti itu. Karena mereka juga sadar, kagum sama seseorang boleh, tapi gobl*k jangan. Apalagi sampai menyakiti orang yang tidak bersalah.

Seperti Meisya misalnya. Pasalnya, apa yang Meisya lakukan pada Anin bukanlah cinta, tapi hanya obsesi semata.

Hal itu benar-benar membuat Anin merasa lega.

"Eh Nin..."

Anin menoleh saat dirinya merasa ada seseorang yang memanggil namanya. Gadis itu menoleh ke arah pintu kelas mencari asal suara. Alhasil, Anin mendapati El tengah tersenyum sembringah dari tempat duduknya.

"El..? Ngapain lo disini?" Tanya Anin bingung.

"Mau minta pertanggung jawaban!"

Kening Anin tertaut bingung. "Pertanggung jawaban?" Lirih Anin tidak mengerti dengan apa yang diucapkan oleh El.

"Udah, buruan sini Anin lemot."

"Ck! Apaan sih lo" Anin bangkit dari duduknya dan menghampiri El di ambang pintu.

"Ikut gue.!" El menarik tangan Anin saat gadis itu sudah berada di depannya.

"El apaan sih main tarik tarik gini?"

El melepaskan tangan Anin. "Traktir gue di kantin karena lo udah seenaknya ninggalin gue waktu itu, waktu ultah si..." El menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Gadis itu berfikir. "Siapa sih namanya, gue lupa." Tanya El.

"Meisya?"

"Oh iya. Annabel"

"Lah kok Annabel?"

"Iya Annabel, nama dia Annabel, titik nggak pake koma!" Setelahnya El menarik tangan Anin untuk segera pergi dari sana.

1
Sultan Scout
Luar biasa
Najwa Suci
kuliah perawat kan? kok di kampus Mulu deh? perasaan prakteknya tiap semester di rs jarang di kampus
Alina Bams
dih, cwek oon..
tinggalin saja laki kek gt, harga diri lah.. terlalu lemah
Arida Susida
Luar biasa
Riski
mbak lusina biasanya buat novel waktu apa
Riski
mbak lusina salam kenal
boleh tanya kah mbak gimana buat novel biar cepet dan konsisiten
Marhaban ya Nur17
gw jg ikutan tegang wkwkw
Marhaban ya Nur17
devan anaknya mama Stella y trs di angkat jd anak nya mama Alice tp ganti nama jd steven
Marhaban ya Nur17
good el 👍
Marhaban ya Nur17
masa metong ???
Marhaban ya Nur17
Steven = devan , alfi = bayu ????
Marhaban ya Nur17
apa kah Steven itu devan ???
Marhaban ya Nur17
maka e jujur
Marhaban ya Nur17
prank !!!
Marhaban ya Nur17
sekongkol alfi ama mei
Marhaban ya Nur17
tuh kan tebakan gw bener 😁 sebenere Stive punya rasa tuh hanya saja keadaan kali yg hrs begini
Marhaban ya Nur17
yo ws kabur be
Marhaban ya Nur17
meisya
Marhaban ya Nur17
di satu sisi Stive emang egois tp di sisi lain mungkin buat kebaikan kali
Marhaban ya Nur17
mungkin yg kaya gini kli y yg di maksud stive
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!