Dion Wardana, adalah seseorang tanpa ayah dan ibu, semasa kecil ia tinggal dipanti asuhan. ia sering dibuly. namun, suatu saat ia mendapat keajaiban melalui kotak peninggalan orang tuanya. sejak saat itu, hidup Dion berubah.
Novel ini adalah pengulangan dan lanjutkan dari novel gagal yang berjudul "SYSTEM KUADRILIUNER". yang pernah saya buat (UP) di fizzo novel. namun, dikarenakan akun Fizzo saya terblokir.!! saya membuat ulang ceritanya dan melanjutkannya di Noveltoon dengan judul "System Warisan". Mohon maaf yang sebesar-besarnya 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sky Eyes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17: Kuasai Dunia Bawah Tanah Bandung!!
Aula Utama, Markas Gengstar Macan Tutul.!
Saat ini, di aula itu beberapa orang sedang duduk berhadap-hadapan.
Tentu saja, Dion duduk di kursi paling tengah. Atau bisa dikatakan Dion duduk di kursi utama yang ada di atas.
Meskipun awalnya, sebagian orang yang tidak mengenal Dion tidak puas. Tetapi, pada akhirnya mereka mengakui kekuatan Dion.
"Tuan muda Dion, apa yang ingin kamu bicarakan dengan kami? Apakah Tuan Muda Dion Memiliki perintah?" Tanya kak macan tutul setelah beberapa orang duduk disana.
"Katakan apa yang kamu ketahui tentang kondisi dunia bawah tanah Bandung."
Balas Dion santai.
"Emmm,,,, dari mana harus memulainya ya"
"Ekhem,,, ekhem,,,, jadi di Kota Bandung, ada tiga kekuatan bawah tanah terbesar. Di antaranya, adalah gengstar macan tutul kami."
"Lalu, dua lainnya adalah gengstar kalajengking merah dan gengstar Naga azure. Di antara ketiganya, Gengstar naga azure adalah yang paling kuat."
"Meskipun perbedaan kekuatan antara ketiganya tidak terlalu jauh. Tetapi, Gengstar naga azure adalah sebuah organisasi kuat yang tersebar di setiap wilayah." Kak macan tutul menjelaskan.
"Jadi, gengstar Naga azure. Yang ada di Kota Bandung sekarang, hanyalah sebuah cabang?"
Tanya Dion.
"Benar sekali, Gengstar naga azure yang di Kota Bandung hanyalah sebuah cabang kecil. Sementara, kekuatan gengstar Naga azure yang sebenarnya tidak ada yang tahu." Ucap kak macan tutul.
"Lalu, apakah Gengstar Macan tutul dan kalajengking merah juga hanyalah sebuah cabang?" Dion bertanya dengan serius.
"Bukan, Gengstar kami yaitu Gengstar Macan tutul dan kalajengking merah adalah Gengstar lokal. Dua Gengstar ini memang awal mulanya berasal dari Kota Bandung." Jawab kak macan tutul.
"Jadi, intinya ketiga kekuatan ini hampir sama kuat. Tetapi, Naga Azure sedikit lebih kuat dari dua lainnya dikarenakan di belakang mereka Organisasi Naga Azure yang lebih besar mendukungnya?" Tanya Dion memastikan.
"Ya, kurang lebih seperti itu." Balas Kak macan tutul dengan pasti.
"Lalu, apakah kalian memiliki informasi lain?" Tanya Dion sambil melirik semua orang yang hadir.
"Tidak~"
"Tidak~
Semua orang disana Menggelengkan kepala mereka.
"Tuan muda Dion, Semua yang kami tahu. Sama dengan apa yang kak macan tutul katakan." Kak serigala berkata dengan hormat.
"Baiklah, karena seperti itu. Semuanya akan lebih mudah"
"Dengar, kali ini aku memiliki tugas yang agak sulit untuk kalian."
Dion berkata sambil tersenyum tipis.
Mendengar apa yang Dion katakan, semua orang berdiri dengan sedikit membungkuk pada Dion.
Lalu, mereka berkata Serempak.! Dengan di Pimpin oleh kak macan tutul.
"Tuan muda Dion, silahkan katakan saja apa tugas kami. Kami akan berusaha memenuhi tugas yang Tuan Muda Dion berikan."
"Tuan muda Dion, silahkan katakan saja apa tugas kami. Kami akan berusaha memenuhi tugas yang Tuan Muda Dion berikan."
Melihat mereka melakukan hal itu, Dion pun mengangguk puas. Lalu, dia melambaikan tangannya agar orang-orang Disana kembali duduk.
"Hahaha~ Bagus, Bagus, aku suka orang-orang yang bersemangat seperti kalian."
"Baiklah, dengarkan baik-baik. Tugas yang ku berikan adalah, Aku ingin kalian menguasai seluruh Dunia bawah tanah Kota Bandung dalam satu bulan."
Dion mengatakan tugas yang ia berikan dengan santai.
Apaa~
Apaa~
Tetapi, semua orang yang mendengar nya ingin memuntahkan seteguk darah.
~Menguasai Seluruh dunia Bawah Tanah Kota Bandung, dalam satu bulan?.
Apakah dia pikir kita sedang bermain film?
Apakah semudah itu, untuk menguasai seluruh dunia bawah tanah Kota Bandung?.
Dia Tidak mungkin Seorang idiot, kan?!
Semua orang disana menggerutu dalam hati masing-masing.
•••••
Di Bandung Bagian Utara, Tepatnya di Leuweung Arcamanik.
Leuweung Arcamanik adalah sebuah hutan Konservasi. Dimana, Keasrian nya terjaga.
Hutan ini berbasis kearifan lokal Sunda.
Pemandangan yang memanjakan mata dengan sedikit sentuhan kuno dan Udara yang segar di Leuweung Arcamanik, membuat kita merasa segar dan merasa telah kembali ke masa lampau.
Banyak Para wisatawan berkunjung ke sana, untuk menikmati alam.
Sementara itu, Di pedalaman Leuweung Arcamanik. Sebuah tulisan yang bertuliskan:
"Markas Gengstar Kalajengking Merah"
Tertulis di sana. Berjalan lebih ke depan terdapat sebuah gua yang sangat besar.
Di dalam gua itu, terdapat banyak ruangan yang sangat sepi, agak gelap dan sedikit menakutkan.
Namun, berbeda dari ruangan lainnya. Sebuah ruangan paling besar yang ada disana sangat ramai.
Terlihat beberapa orang sedang berdiskusi disana.
Salah satu di antara nya adalah Kepala Keluarga Hermawan, yaitu Herman Hermawan.
Dia duduk di bangku paling depan sebelah kanan.
Di sampingnya, Seorang lelaki berusia sekitar 55 tahun duduk dengan tegap.
Di sekelilingnya, aura kuat melayang-layang. Aura itu membuat orang-orang merasa kedinginan.
Sementara itu, di bangku paling Atas seorang wanita berusia sekitar 35 tahun duduk dengan tenang.
Di matanya, memancarkan ketajaman yang terkesan sangat ekstrim.
Wajah wanita itu cukup menawan, meskipun sudah berusia 35 tahun. Tetapi, wanita itu lebih seperti orang yang baru berusia 25 tahunan.
Di tambah dengan pakaian yang terkesan tom boy namun mewah. Membuat wanita itu terlihat sangat energik.
"Kepala Keluarga Hermawan, Tuan Herman Hermawan. Kalau boleh tahu, Ada keperluan apa kamu datang ke markas Gengstar Kalajengking Merah ku?." Tanya wanita itu pada Herman dengan nada dinginnya.
Mendengar suara dingin dari wanita itu, tubuh Herman sedikit menggigil.
"Nona Mawar merah, Aku datang kesini Karena ingin bekerja sama denganmu." Patriack Herman membalas dengan sopan.
Ya, Wanita itu di kenal dengan nama Nona Mawar Merah. Dia adalah ketua Gengstar Kalajengking Merah.
Jangan melihatnya dia seorang wanita, sebenarnya dia lebih kejam dan menakutkan dari iblis.
Dia di juluki mawar merah, dikarenakan dia cukup cantik dan awet muda. Namun, kehidupannya sering di penuhi dengan darah merah.
Kehidupan nya di isi oleh pembunuhan dan kejahatan-kejahatan.
Jadi, orang-orang menyebutnya mawar merah (Kecantikan yang ternodai oleh darah)
Dan wanita ini, di kenal sebagai ketua Gengstar paling kejam di antara dua lainnya.
"Kau ingin bekerja sama dengan ku?" Tanya Mawar merah dengan tatapan curiga.
"Ya, Bekerja sama dengan Gengstar Kalajengking Merah."
"Ouh, coba katakan bagaimana kamu ingin bekerja sama dengan ku?"
Mereka pun akhirnya berdiskusi.!
*****
Kembali ke Markas Gengstar Macan tutul. Tempat Dion berada.
"Kenapa kalian diam saja?" Tanya Dion heran setelah melihat kak Macan tutul dan bawahannya tidak menanggapi ucapan nya barusan.
"Ini,,,, tuan muda Dion, untuk menguasai seluruh dunia Bawah Tanah Kota Bandung itu tidak mudah. Apalagi hal ini harus di lakukan dalam sebulan."
Kak serigala yang pertama sadar dari pikirannya, buru-buru berkata.
"Benar sekali apa yang di katakan serigala kecil." Timpal kak macan tutul
"Benar sekali,,,"
"Benar sekali,,,"
Yang lain pun ikut berkomentar.
"Kalian tenang saja, Bukankah aku membantu kalian." Ucap Dion dengan tenang.
"Aku juga tau, pasti kamu akan membantu kami. Tetapi, tetap saja. Untuk menguasai seluruh dunia Bawah Tanah dalam satu bulan, itu agak mustahil."
"Jangan banyak omong kosong, jika kita tidak mencoba bagaimana kalian bisa tahu?" Dion berkata dengan sedikit tidak puas.
