NovelToon NovelToon
ZAYRA

ZAYRA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: MayLiinda

Kehidupan Zayn berubah dalam semalam karena orang tuanya tega 'Membuangnya' ke Pondok Pesantren As-Syafir.
"Gila gila. Tega banget sih nyokap ama bokap buang gue ke tempat ginian". Gerutu Zayn.
---
Selain itu Zayn menemukan fakta kalau ia akan dijodohkan dengan anak pemilik pondok namanya "Amira".

"Gue yakin elo nggak mau kan kalau di jodohin sama gue?". Tanya Zayn
"Maaf. Aku tidak bisa membantah keputusan orang tuaku."
---
Bagaimana kalau badboy berbisik “Bismillah Hijrah”?
Akankah hati kerasnya luluh di Pondok As-Syafir?
Atau perjodohan ini justru menjerat mereka di antara dosa masa lalu dan mimpi menuju jannah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MayLiinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Author POV

Amira Zahrattul Syafira.

Dia adalah anak pemilik Pondok Pesantren As-Syafir, Kyai Ahmad Syafi'i dan Nyai Fira Adinda.

Dia terkenal santun, bertutur kata lembut, tapi juga tegas bila ada santriwati yang melanggar aturan.

Amira pun sudah hafidz Qur'an sejak usia 10 tahun yang membuatnya dijuluki ‘Bunga Pondok’ oleh para santri.

Siang itu, Amira duduk di taman belakang pondok. Tangannya membalik lembar demi lembar mushaf Al-Qur'an kecil yang selalu dibawanya kemana-mana.

Sesekali, angin sepoi menyingkap hijabnya, membuat beberapa santriwati melirik kagum.

“Subhanallah, Amira selalu istiqomah ya…” bisik Syakilla pada Alfiya yang duduk tak jauh.

“Iya. Padahal jadwalnya padat banget. Dulu jadi hafidz, sekarang jadi teladan. Pantas Hamdan… eh…” Alfiya buru-buru menutup mulutnya.

Syakilla nyengir.

“Pantas Hamdan naksir, kan?” bisiknya pelan.

Amira yang mendengar sepatah kata itu hanya menunduk. Pura-pura tak peduli. Meski hatinya kadang terusik juga apalagi Kyai Syafi'i selaku Ayahnya pernah bilang, ‘Jodoh itu rahasia Allah, Mi… InsyaAllah yang terbaik…’

Tapi tanpa sepengetahuan Amira, Ayahnya menyimpan surat wasiat dari Kakek Amira yang berisi tentang perjodohannya dengan Zayn.

---

Author POV

Tiba-tiba, langkah kaki tergesa terdengar dari jalan setapak taman.

Hamdan, santri teladan yang diam-diam lama menyimpan rasa pada Amira, mendekat.

Ia berdiri di depan Amira, sedikit menunduk hormat.

“Assalamualaikum, Amira.”

“Waalaikumsalam, ada apa Hamdan?” jawab Amira lembut.

Hamdan mengusap tengkuknya gugup.

“Ada yang ingin saya bicarakan. Tentang… tamu baru pondok.”

Amira mengatupkan Al-Qur'an di pangkuannya. Matanya menatap Hamdan heran.

“Tamu baru?”

“Iya. Ahmad Zayn Fadlur Athalla. Katanya dia mau mondok di sini mulai hari ini.”

Amira tertegun. Nama itu entah kenapa familiar ditelinganya.

“Oh… Zayn. Emang kenapa ya kalau boleh tau?”

Hamdan menatap Amira lekat. “Iya. Dia… dia seperti anak geng motor, Mira. Kamu nggak khawatir?”

Amira tersenyum kecil.

“Kalau Ayah dan Ibu sudah setuju, aku hanya bisa percaya. Lagipula siapa pun berhak hijrah,Hamdan.”

Kalimat itu bagai duri di dada Hamdan. Ia menunduk, menahan nada cemburu yang sempat memerah di pipinya.

“Baiklah… kalau butuh bantuan, saya ada di sini,” ucap Hamdan pelan.

Amira hanya menunduk sopan.

---

Flashback – Author Pov

"APA..?MONDOK..?PESANTREN..??" Ucap Zayn dengan kaget dan tidak sengaja melempar ponselnya ke lantai.

"Iya..mondok,kenapa kamu tadi setuju kan?". Tanya Fadlur– papah Zayn

"Kapan aku setuju pah mah?"

"Loh tadi kamu manggut-manggut sambil bilang boleh?" Kata Dania– Mamah Zayn

"Nggak." Ucap Zayn

"Loh kenapa nggak?" Tanya Papah Zayn

"Iya Zayn kenapa kamu nggak setuju?"lanjut Mamah Zayn

"Nggak pokoknya aku nggak mau." Kekeh Zayn sambil memainkan ponselnya lagi setelah ia ambil tadi.

"Papah nggak butuh jawaban kamu,lagian kamu akan tetep mondok karena papah sudah daftarin kamu ke Pondok kenalannya Papah."

"Kenapa Papah sama Mamah nggak bilang dulu sih?"

"Lagian juga percuma kalau Papah sama Mamah bilang dulu ke kamu pasti kamu bakalan minta bantuan ke teman-teman kamu buat kabur." Ucap Papah Zayn

"Yaelah Pah seenggaknya kan aku tahu dulu biar nggak kaget kayak tadi."

"Biar kamu nggak ada alasan. Udah sekarang kamu ganti baju dan siap-siap Papah sama Mamah mau antar kamu sekarang."

"Loh Pah kok sekarang sih?"

"Udah buruan,papah tadi udah telfon dan janjinya sekarang ke pemilik pondoknya."

"Jadi Papah mau usir aku?"

"Bukan ngusir sayang,tapi mencoba agar kamu bisa hidup mandiri." Ucap Mamah Zayn sambil mengelus rambut anaknya sedangkan Papahnya sedang mengangkat telfon.

Dengan di temani Mamahnya Zayn merapikan bajunya dan barang-barang lainnya untuk di masukkan ke koper.

"Sayang,nanti kamu di sana jangan bandel ya. Harus nurut sama Pak Kyai,Nyai,dan guru yang mengajar disana." Ucap Mamah Zayn sambil memeluk anaknya.

"Yaelah kayaknya gue beneran 'di buang' dah sama bokap nyokap. Nasib-nasib." Batin Zayn

Setelah siap mereka di dalam mobil dan dalam perjalanan Papahnya Zayn menceritakan siapa-siapa saja yang berada disana termasuk Kakeknya yang mengenal dengan pemilik pondok sebelumnya yang sekarang di teruskan oleh anaknya.

Di perjalanan Zayn hanya melihat pohon-pohon yang berjajar dan seperti berada di dalam hutan. Ia juga belum sempat berpamitan ke teman-temannya karena ponsel dan fasilitas lainnya disita oleh ayahnya.

Setelah sampak pondok ia turun dari mobil dan terlihat pemandang pondok pesantren yang asri dan sejuk,para santri yang berpakaian sederhana dengan hanya memakai sarung dan baju koko berlalu lalang melewatinya dan tak lupa mereka memberi salam kepadanya dan mamah papahnya,selain itu mereka juga berlalu lalang dengan membawa al-qur'an atau kitab. Dan banyak juga mereka hanya duduk dan membacanya.

Sedangkan para santriwati yang berada di sebelah kirinya juga sama tapi bedanya mereka kebanyakan berpakaian syar'i dan bercadar,kenapa Zayn bisa melihat Santri dan Santriwati karena pintu masuk untuk ke rumah keluarga pemilik pondok berada di tengah-tengah antara asrama Santri sebelah kanan dan santriwati sebelah kiri dan dengan penghalang pagar besi.

Zayn Pov

Saat sampai di tempat yang katanya pondok pesantren ini gue di ajak nyokap sama bokap ke rumah yang berada tepat di tengah-tengah asrama untuk menemui pemilik pondok.

"Assalamu'alaikum wr.wb." ucap Papah

"Wa'alaikum salam wr.wb." ucap seorang laki-laki seumuran Papah,kayaknya sih pemilik pondok

"Dengan Pak Fadlur ya?"

"Iya Bah."

"Hehehe salam kenal ya,jadi gimana?"

"Ini Bah saya mau mondokkan anak saya namanya Ahmad Zayn Fadlur Athalla."

Papah dan Mamah nyuruh gue salim,gue pun nurut.

"Saya Zayn B..bah."

"Oh jadi ini Zayn. Baiklah saya menerima anak Pak Fadlur mondok disini,tapi harus mematuhi aturan disini."

"Insyaallah Zayn akan mematuhi semua aturan disini Bah." Ucap Mamah

'Aturan-aturan?aturan apaan sih? Kayaknya hidup gue terkekang banget dah ini. Ckckck.' Ucap gue dalam hati sambil berdecak.

"Pokoknya aturan yang paling penting harus sholat 5 waktu,setelah sholat langsung baca Al-Qur'an,hafalan ayat,dan tidak boleh melewati batas ke tempat santriwati."

"Insyaallah Zayn akan mematuhi semuanya Bah,iya kan Zayn?" Tanya Mamah sambil menyenggol bahu gue karena gue lagi gerutu dalam hati.

'Yaelah banyak amat peraturannya. Fix gue bakalan terkekang hidup disini.'

"Zayn?Zayn?" Mamah nyenggol bahu gue lagi

"Apa mah?" Tanya ke Mamah

"Iya kan?"

"Iya apa Mah?"

"Udah jawab aja iya." Bisik Mamah

"I..iy..iya."

"Bagus kalau gitu."

Setelah itu muncul perempuan bercadar yang membawakan gue dan orangtua gue minuman,untuk beberapa menit gue terpukau lihat mata hazelnya yang indah dan bulu matanya yang lentik. Dia sempet ngelirik gue tapi cuman 1 detik dan kembali menundukkan matanya.

Zayn Pov end

---

Amira Pov

Aku mendengar kalau hari ini ada kenalan dari kakek dan juga ayah yang akan mengantarkan anaknya mondok di sini dan aku disuruh bunda untuk membantu menyiapkan beberapa kue kering,gorengan dan teh sebagai suguhan saat tamunya datang.

"Amira tolong bantuin bunda buat kue yuk?"

"Boleh bun,Amira seneng kalau disuruh bunda bantuin buat kue."

"Hehehe pasti kamu suka nyicipinnya kan?" Ucap bunda sambil bercanda

"Itu bunda tau." Ucapku sambil tersenyum ke bunda

Setelah semua selesai bertepatan dengan tamu Ayah yang juga sudah sampai,aku mendengarkan percakapan mereka dari dalam rumah bersama bunda dan teman-temanku yang juga di suruh bunda untuk membantu buat kue,gorengan dan teh.

"Wah subhanallah ganteng sekali ya dia." Bisik Alfiya ke Syakilla.

"Iya Fi,ganteng banget. Itu orangtuanya aja ganteng dan cantik. Masyaallah." Ucap Syakilla

"Namanya cowok ya ganteng terus cewek ya cantik Alfiya,Syakilla." Ucapku sambil menggeleng-gelengkan kepalaku.

"Udah-udah kalian ini selalu aja,itu udah di panggil Abah ayo kita suguhkan ke depan." Ucap bundaku

Saat akan meletakkan kue kering di hadapan laki-laki itu aku sempat ngelirik dia 1 detik dan menundukkan kepala pandanganku sambil berkata dalam hati,

'Astaghfirullah hal adzim,maafkan hamba ya allah karena tidak sengaja menatap yang bukan mahramku.'

Setelah itu aku izin ke Bunda untuk kembali masuk ke kamarku.

Aku terngiang-ngiang namanya dan menulisnya di buku Diary-ku

'Ahmad Zayn Fadlur Athalla'.

Saat sadar aku langsung berucap istighfar sebanyak-banyaknya dan menutup buku Diary-ku dan aku mengganti dengan membuka Al-Qur'an dan membacanya lagi.

Amira Pov end.

---

Author Pov

Setelah ngobrol cukup lama akhirnya Papah Zayn dan Mamah Zayn meninggalkannya di Pondok Pesantren As-Syafir.

“Gila. Tega banget sih Nyokap sama Bokap buang gue ke tempat ginian.”

Zayn Fadlur Athalla mendengus kesal. Langkahnya menendang kerikil di halaman Pondok Pesantren As-Syafir — tempat yang katanya suci, tapi buat Zayn cuma mirip penjara bersarung.

Badboy sepertinya mana betah mondok? Geng motor, malam minggu, adrenalin, rokok semua harus dia kubur hidup-hidup begitu saja.

Zayn memandang gerbang pondok yang perlahan menutup. Sementara orang tuanya sudah tancap gas pulang tanpa pamit.

'Yah, selamat datang di pesantren, Zayn. Neraka versimu sendiri.' gumamnya sinis.

---

Kembali ke sekarang – Author Pov

Beberapa santri lewat, menatap Zayn dengan tatapan heran. Baju kasualnya kontras dengan sarung dan baju koko para santri.

“Assalamualaikum…” sapa salah satu ustadz muda.

Zayn hanya menaikkan alis. Apa pula ini? batinnya.

---

To Be Continued..😊

1
Tarwiyah Tarwiyah
critanya jngan bertele" kak jdi bosen .maaf ya bukan mksd apa" cuma saran
MayLiinda: Siap. Terima kasih kak atas masukkannya .., 🫶
total 1 replies
Rukawasfound
Baca cerita ini jadi penghilang suntukku setiap hari
MayLiinda: Terima kasih 🙏😊
total 1 replies
Donny Chandra
Bagus banget thor! Bisa jadi film nih!
MayLiinda: Terima kasih .., 🙏😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!