NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah

Terpaksa Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Yatim Piatu
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Alice Alison adalah salah satu anak panti asuhan yang berada di bawah naungan keluarga Anderson.

Lucas Anderson merupakan ahli waris utama keluarga Anderson, namun sayang dia mengalami kecelakaan dan membutuhkan donor darah. Alice yang memiliki golongan darah yang sama dengan Lucas pun akhirnya mendonorkannya.

Sebagai balas budi, kakek Anderson menjodohkan Lucas dengan Alice.

Menikah dengan Lucas merupakan impian semua perempuan, tapi tidak dengan Alice. Gadis itu merasa tersiksa menjalani pernikahannya dengan pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

Lucas merasa terjaga dari tidurnya ketika merasakan kehadiran orang lain di atas ranjangnya.

Perlahan, Lucas membuka matanya yang masih mengantuk, mencoba untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi.

Di tengah keheningan, mata Lucas terbuka perlahan. Suasana kamar yang gelap gulita membuatnya sempat merasa bingung, namun tak lama kemudian matanya mulai terbiasa dengan kegelapan.

Dia menoleh ke samping dan melihat Alice, istrinya, tidur di sampingnya sambil memeluk gulingnya erat-erat. Wajah cantik Alice terlihat begitu tenang dalam tidurnya, seolah-olah tak ada yang bisa mengganggunya.

Lucas tak bisa menahan senyum tipis yang terukir di bibirnya saat menyaksikan pemandangan tersebut. Namun, sedetik kemudian raut wajah Lucas berubah kesal.

Dia merasa tidak nyaman dengan sang istri yang tidur di sampingnya. "Ngapain kamu tidur di sini! kamu mau mencari kesempatan dalam kesempitan?" pekik Lucas sambil mendorong tubuh Alice hingga terjatuh ke lantai.

Alice terbangun dengan kaget, matanya membelalak menatap suaminya yang tampak marah. Sejenak mata keduanya saling bertatapan.

"Maaf, aku terpaksa pindah ke atas ranjang, tadi kakek masuk ke kamar kita" jawab Alice lirih.

"pantas saja, ternyata kakek sengaja memantau kita. Tapi aku akui gadis ini cepat juga dalam merespon" ucapnya dalam hati.

Lucas menghela napas panjang, mencoba meredakan emosinya yang mulai naik.

"Hmm" balas Lucas, kemudian pria itu menyibakkan selimutnya, dan beranjak dari atas ranjang. Ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Alice menghembuskan nafas berat, sepertinya pernikahannya dengan Lucas tidak akan bertahan lama. Suaminya masih saja menolak kehadirannya.

Tidak ingin ambil pusing, Alice pun lantas bangkit. Dia merapihkan tempat tidur, dan menyiapakan baju ganti untuk suaminya.

Setelah itu Alice keluar kamar, kemudian menuju ke dapur berniat ingin menyiapkan makanan untuk sang kakek dan juga suaminya.

Setibanya di dapur, ia mengamati para pembantu yang sedang sibuk menyelesaikan pekerjaannya. Tak lama kemudian, salah satu pembantu yang dikenal sebagai Bi Tini mendekatinya dengan wajah ramah.

"Apakah nyonya membutuhkan sesuatu?" tanya Bi Tini dengan sopan.

Alice menggeleng, kemudian tersenyum manis.

"Emm... tidak, Bi. Barusan aku berencana ingin membantu kalian. Tapi ternyata semuanya sudah selesai," jelas Alice.

"Kalau begitu besok aku akan bangun lebih awal lagi, Bi. Biar bisa bantu kalian," ucap Alice sambil tersenyum ramah.

Bi Tini tersenyum mengangguk, lalu kembali melanjutkan pekerjaannya. Alice pun merasa lega, ia sangat menghargai kerja keras para pembantu di rumah ini dan ingin turut serta membantu mereka.

Karena tidak ada yang bisa dikerjakan, akhirnya Alice kembali ke kamarnya bersamaan dengan Lucas yang baru saja keluar dari kamar mandi. Lucas tampak segar dengan handuk yang tergantung di lehernya. Namun, ia tampak terkejut melihat Alice di lorong.

Tanpa menyapanya lebih dulu, Alice langsung saja masuk ke dalam kamar mandi untuk menggantikan Lucas. Ia merasa malu karena tadi sempat melihat tubuh suaminya yang hanya dibalut handuk.

Lima belas menit kemudian Alice keluar dari dalam kamar mandi, ia segera memakai pakaiannya, serta memoles sedikit wajahnya dengan make up tipis.

Karena sudah merasa sembuh, hari ini Alice berniat masuk kerja lagi seperti biasanya. Bersyukur wanita itu tidak mengalami trauma yang mendalam.

Di raihnya tas miliknya dari atas meja, setelah itu dia keluar dari kamar menuju keruang makan, terlihat Lucas dan kakek Anderson sudah duduk di meja makan, menunggu dirinya.

"Pagi kek" sapa Alice, dan menarik kursi untuk duduk.

"Pagi, mari kita makan" ucap tuan Anderson.

Mendadak suasana di meja makan berubah hening, hanya anda suara dentingan sendok dan garpu yang saling bersahutan.

Usai makan selesai, Lucas dan Alice berpamitan dengan kakek Anderson.

"Kamu mau kemana Alice? Kamu baru saja keluar dari rumah sakit, harusnya istirahat di rumah saja jangan pergi-pergi dulu" tanya tuan Anderson.

"Aku ingin bertemu dengan teman kek. Kakek tenang saja, Alice sudah sembuh kok" jawab Alice sambil mengusap punggung tangan kakek Anderson.

Kakek Anderson menghela nafas pelan, ia menatap kearah cucunya. "Antar lah Alice menemui temannya Lucas. Dia baru saja sembuh, jangan biarkan dia pergi sendirian" pinta kakek Anderson.

"Hmmm" jawab Lucas malas.

Mau tak mau dia pun mengantar Alice terlebih dahulu.

"Turunkan aku di depan saja, aku akan naik busway" pinta Alice seraya menunjuk sebuah halte busway yang ada di depan.

Jack menatap Lucas dari spion depan, ia seolah sedang meminta persetujuan dengan bosnya itu.

"Kau ingin bertemu dengan siapa" tanya Lucas dengan tatapan penuh selidik.

Alice menarik nafas dalam. "Aku tidak ingin bertemu dengan teman, tapi aku ingin berangkat kerja" jawab Alice.

Ia sengaja berbohong di hadapan kakek Anderson. Ia tidak mau pria itu tahu kalau dirinya bekerja di sebuah galeri lukis, atau nanti akan menimbulkan masalah baru antara dirinya dan Lucas.

"Turunkan dia di depan Jack" perintah Lucas.

"Baik tuan" balas Jack.

Jack menurut perintah Lucas, perlahan menepikan mobilnya tidak jauh dari halte yang cukup sepi. Alice menunggu dengan sabar, wajahnya memancarkan kebahagiaan yang tidak terbendung.

Begitu mobil berhenti sempurna, Alice segera membuka pintu dan turun dari mobil. Saat turun, Alice meraih tangan Lucas dan menyalaminya dengan sopan. Tidak hanya itu, Alice juga mencium punggung tangan suaminya sebagai tanda penghormatan dan kasih sayang yang mendalam.

Lucas, yang sejak tadi terpaku pada perbuatan Alice, merasa perasaan aneh menjalar di seluruh tubuhnya. Bagaimana mungkin, belum ada satu wanita pun yang mencium punggung tangannya, termasuk Elena, sahabat nya. Bertahun-tahun dia menjalin hubungan dengan wanita itu, namun tidak pernah sekalipun merasakan kehangatan seperti yang baru saja dirasakannya dari Alice.

Mata Lucas tak bisa berpaling dari sosok Alice yang perlahan menjauhi mobilnya. Dia terus mengawasi gadis itu berjalan, melangkah pasti dengan anggunnya, hingga tubuh Alice lenyap di dalam busway yang baru saja berhenti. Rasa hampa langsung menyelimuti hati Lucas saat sosok Alice hilang dari pandangannya.

"Kita ke kantor Jack" perintah Lucas.

Jack mengangguk, lalu segera melajukan kendaraannya menuju ke perusahaan Anderson. Sejenak Lucas masih menatap ke arah tempat Alice menghilang, sebelum akhirnya memfokuskan diri pada tujuan mereka berikutnya

Setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit, akhirnya mereka tiba di gedung megah perusahaan Anderson. Lucas segera keluar dari mobil, memasang kacamata hitamnya untuk menyembunyikan perasaannya yang belum bisa ia kendalikan.

Dengan langkah mantap, ia memasuki gedung perusahaan, di ikuti Jack di belakangnya.

Mereka masuk kedalam lift yang membawanya naik keatas, keruangannya yang berada di lantai dua puluh.

Ting

Pintu lift terbuka, Lucas melangkahkan kakinya keluar dari lift dan masuk kedalam ruangannya.

1
Zian Putri
menarik cerita na,gak sabar nunggu up nya
partini
ini cerita mengsedihhhh luar binasa menyek menyek karakter cewek nya cuma bisa nangis doang,,be strong aihhh lama lama gumussss ini mah
partini
aihh di gatal Napa tuduh bini yg gatal behhhh saiko ni orang
Srie Handayantie
egoisss bgt kau Lucas , mau enak sendiri . Mun bisa ma asa hyang nyuntrungkeun da 😠
partini
mau menang sendiri ini Lucas ,perlu di Sentil ini Thor si Lucas
aihhh bikin lah Alice strong woman Thor jangan terlalu myek menyek
Ziezah Azizah
lawan elis...
partini
Lucas kamu ga ada otak
partini
👍👍👍
partini
ihhh cemburu ,,ga tau malu
Srie Handayantie: bodohh sekali yaa si lucass ini, liat istri sma orang lain marahh lah dia sndiri gak bisa ngacaa sama kelakuan dia 🤦
total 1 replies
Srie Handayantie
jangan mau lice , Lucas masih seenaknya bgtu kalau dia berubah sdikit2 sikap kasar nya baru dehh 🤭
Srie Handayantie
Alice yg slalu berusaha sndirian berjuang sndiri smoga akhirnya Lucas sadarr ya lice ..
partini
hadirkan karakter baru Thor yg ganteng pari purna yg dekat ma Alice
Srie Handayantie
makan aja tuh gengsii , stelah pergi baru kerasa nantii 😏
Srie Handayantie
kasih lucass pelajaran kek , biarr kapok
Srie Handayantie
rasanya aku ingin mengumpat😠😠
Srie Handayantie
ayoo tolongin Alice jgn sampe dia ternodaa . tpi jgn marah2 ya lucass
Srie Handayantie
kapan sadarrr atas kebodohan mu ini lucass 🤦
Srie Handayantie
lanjut lagi thorrr 💪
Srie Handayantie
harusnya kamu malu Lucas membiarkan istrimu bekerja sedangkan punya suami yg kaya raya 😏
Novi Pardosi
kita tunggu penyesalan Lukas ya
hadirkan juga laki² bertanggung jawab, mapan pokoknya impian para wanitalah untuk melindungi Alice
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!