NovelToon NovelToon
Cinta Istri Kedua

Cinta Istri Kedua

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:6.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: susi sartika

IG : Srt_tika92

Giska, gadis yatim piatu yang tinggal dengan keluarga mantan majikan kedua orang tuanya.

Aurel adalah salah satu anak dari keluarga dimana Giska tinggal.

Aurel dan Giska selalu bersekolah di tempat yang sama, karena memang usia mereka sebaya.

Mereka pun terjebak mencintai pria yang sama. Hingga Giska merelakan pria itu untuk menikah dengan Aurel.

Hingga suatu saat, Aurel datang tiba tiba menemui Giska untuk menikah dengan suaminya.


Ikuti kisah cinta mere hanya disini..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon susi sartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 17

Jam kerja kantor pun telah usai, Giska terlebih dahulu meninggalkan kantor tanpa menunggu Davon untuk pulang bersama.

Di perjalanan, Giska menyempatkan diri untuk mampir ke sebuah supermarket untuk membeli bahan-bahan untuk memasak, malam ini Giska akan memasak makanan spesial untuk Davon.

Sesampainya di apartemen, Giska langsung mengeksekusi belanjaan yang telah ia beli, Giska sangat telaten dalam urusan memasak. Butuh waktu dua jam untuk menyelesaikan beberapa menu masakan.

Setelah selesai, Giska langsung membersihkan tubuh yang lengket karena keringat. Aktifitas hari ini cukup melelahkan dari pada hari sebelumnya yang hanya menghabiskan hanya di apartemen saja.

Jam sudah menunjukan pukul 19.30 namun Davon belum ada tanda-tanda akan pulang. Giska sudah terlihat sangat cantik malam ini menggunakan gaun malam yang sangat sexy untuk menyambut kedatangan Davon, seperti janjinya tadi siang yang akan memberikan sesuatu yang spesial untuk Davon.

Giska duduk di sofa sembari menonton televisi, menghilangkan kejenuhan.

" Sudah jam delapan lewat, tapi Davon belum pulang juga. " gumam Giska sembari menatap jam dinding yang tergantung di dinding.

" Telfon gak yah.. " Giska memegang, membolak-balikan ponselnya ragu untuk menghubungi suaminya.

Giska masih bertahan menunggunya kedatangan Davon hingga pukul sembilan lewat.

" Apa dia pulang ke rumah Aurel? " tebak Giska. Giska beranjak dari duduknya menuju ke meja makan yang sudah tersedia menu makanan yang tidak sedikit.

Giska mendengus kesal melihat hasil masakannya yang sudah dingin, masakan yang di buatnya dengan penuh cinta.

" Kayak nya dia gak pulang kesini. " lirihnya. Giska meniup beberapa lilin yang bertengger di meja sebagai pemanis makan malam romantisnya yang sudah di pastikan gagal total.

Dengan malas, Giska menuju ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya. " Kenapa gak menghubungi ku kalo memang gak bisa dateng. " gumam Giska sebelum tertidur.

*

Di tempat lain, Davon pun tidak bisa tidur dengan nyenyak karena memikirkan Giska.

Saat Aurel datang ke kantor nya, dia memaksa Davon untuk menemaninya pulang ke rumah orang tuanya dan menginap di sana. Davon tidak bisa menolaknya, karena mertuanya menghubungi langsung memintanya untuk berkunjung. Ponsel Davon pun entah dimana, saat Aurel meminjamnya tadi sore tidak di kembalikan lagi. Dan saat diminta, Aurel sama sekali tak menghiraukan nya. Davon memilih diam karena tidak ingin bertengkar di rumah mertuanya.

*

Pagi harinya, Giska bangun dengan malas. Di lihatnya jam sudah menunjukan pukul 07.30 " Aduh.. gue kesiangan. " pekik Giska dan langsung menyambar handuknya untuk segera mandi dan bersiap pergi ke kantor.

Sesampainya di lobby kantor, Giska berjalan dengan terburu-buru agar tidak tertinggal lift yang akan segera tertutup.

" Tunggu.. tunggu... " ucap Giska seraya berjalan cepat dengan tangan berusaha melambai agar orang yang di dalam lift bisa menunggunya.

" Terimakasih.. " ucap Giska dengan nafas yang terengah.

" Pagi Nila.. apa aku telat. " tanya Giska yang baru masuk ruangan divisi keuangan.

Nila melihat jam terlebih dahulu, " Belum Gis, Pak Angga juga belum dateng tuh. " ucap Nila.

" Syukurlah.. " Giska menghela nafas lega. Terlihat kantung mata yang menghitam akibat semalam menunggu kedatangan Davon hingga larut malam, yang membuat pagi ini dirinya bangun terlambat. Untung saja dia tidak terlambat di hari keduanya bekerja.

Giska tidak konsen dalam mengerjakan pekerjaannya, Giska selalu saja menoleh ke arah ponselnya yang ia letakkan tepat si samping keyboard, menanti sebuah kabar dari suaminya yang belum juga mengabari sejak kemarin sore.

Pikiran nya di buat gelisah, dirinya tidak tentang sebelum mendapat kabar jika suaminya itu dalam keadaan baik-baik saja.

Akhirnya Giska memutuskan untuk menelfon Tomi sang asisten dan sekertaris pribadi Davon. Ingin sekali Giska menelpon langsung ke ponsel Davon, tapi lagi-lagi Giska tidak berani, dia takut jika David sedang bersama Aurel.

" Hallo Tom, "

" Iya Gis, ada apa? "

" Em, apa lo lagi sama Davon? sejak kemarin sore dia gak ada kabar sama sekali, apa dia baik-baik aja? gak ada masalah kan? " cecar Giska.

" Davon hari ini cuti, dia lagi dirumah mertuanya. "

" Oh.. syukurlah kalo dia baik-baik aja. Yasudah ya, tengkyu Tom. "

" Iya Gis. "

Sambungan telepon pun terputus.

" Jadi bener, dia lagi sama Aurel. Syukurlah. " gumam Giska.

Lain di hati lain di mulut. Mulutnya berkata tidak apa tapi hatinya terasa nyeri. Apalagi Davon tidak memberitahunya membuatnya bertanya-tanya, kenapa Davon begitu tega membuatnya menunggu.

*

Jam kerja kantor telah usai.

" Gis, lo jadi ikut kita gak? " tanya Lara sembari mengemasi barangnya ke dalam tas.

" Ayolah Gis, sekali-kali kita nonton bareng. " seru Nila membujuk Giska agar ikut bersama mereka.

" Okelah gue ikut. " Giska berpikir lebih baik ikut dengan mereka untuk havefun daripada menghabiskan waktu sendiri di apartemen.

" Woi.. pada mau kemana kalian? gak ngajak-ajak gue. " pekik Andre yang mendengar percakapan para gadis.

" Mau tau aja lo! " Lara.

" Yaelahh.. " Andre.

" Kita ikutlah, biar tambah seru. " Rizal ingin ikut juga bersama mereka.

" Yaudah deh bener juga biar tambah rame. " Nila yang memang tertarik dengan Rizal semakin bersemangat saat mendengar pria itu ingin ikut serta.

" Nil, lo gimana sih! " ucap Lara yang tidak setuju akan keputusan Nila mengijinkan Andre dan Rizal ikut bersama mereka.

" Lara, bener kata Nila. Biarkan saja mereka ikut. " Giska menengahi sebelum perdebatan terjadi.

" Yaudah deh.. " ucap Lara pasrah mengijinkan mengajak dua pria itu.

" Asyikkk.. " ucap Rizal dan Andre bersamaan.

Mereka berlima berjalan beriringan keluar dari perusahaan milik Davon, Alexander group. Langkah mereka terhenti ketika sebuah teriakan terdengar menyebutkan nama salah satu di antara mereka.

" Giska! " panggil Tomi yang baru saja keluar dari lift.

" Gis, pak Tomi kenal ama lo? " tanya Lara yang merasa heran jika pak Tomi mengenal Giska yang baru dua hari kerja di perusahaan itu. Sedangkan dirinya yang sudah genap 4 tahun lamanya tidak kenal dekat dengan para petinggi di kantornya.

" Emm... cum-- " belum selesai mengatakan, Romi sudah mengeluarkan kalimatnya.

" Lo mau kemana? di cariin tuh sama si Da-- " kali ini Tomi yang menghentikan ucapannya, dia melirik ke sekitar yang banyak karyawan berdiri tidak jauh darinya. Untung saja Tomi segera mengingatnya. jika tidak, rahasia bosnya akan segera menyebar ke penjuru kantor serta awak media dan berakibat fatal.

Giska langsung mengerti tanpa Tomi menyelesaikan kalimatnya. " Sorry Tomi, bilangin gue sibuk dan gak bisa di ganggu! " ucap Giska seraya membalikan tubuhnya dan melanjutkan langkahnya.

" Ayo. " ajak Giska pada ke empat teman barunya.

" Sumpah Gis, lo beneran kenal dekat sama pak Tomi? seberapa dekat kalian ampe ngomong pake lo gue? " Lara sangat penasaran akan kedekatan Giska dan Tomi.

" Cuma kenal dong gak lebih. kita pernah satu kampus. " jelas Giska.

" Oh.. pantesan. " Lara.

*

*

*

JANGAN LUPA BERIKAN DUKUNGAN KALIAN

BYE.. BYE..

1
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
kenapa ada bulu babi di kantornya devon
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
mampus kau arurel, dia pembohong besar sok suci sok tersakiti benci banget gue ama si aurel.
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
aurel egois , dia mementingkan dirinya sendiri ga menghargai perasan giska , apa salah benci istri pertama , aku mendukung pelakor yang yersakiti.
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
dah lah buar aja si aurel saatnya elu bahagia giska , jangan ngorbanin perasaan elo lagi hanya karna balas Budi.
cinta
jujur aj sama istri lo
cinta
nah mendingan mah dia bi dari pada mah ulat bulu melisa
cinta
wah ulat bulu semoga aby ga nikah mah dia dah
cinta
ceritain aja klu org tua angkatnya yg nyuruh prg
cinta
bodoh lawan lah
cinta
aurel ganggu aj ih
cinta
ngapain menjaga perasaan org sedangkan hati lo ga bahagia bodoh🤭
cinta
waw
Salbiah Usman
nah kan ,kamu harus tempatin janjimu buat beli tas sama sepatu buat mama mu/Drool/
Norlehaarsad Arsad995
cerita babi
syarofi nissa
wow Wow wow...mantul
Kostum Unik
Isss ngapain Rel kereta di baikin sih. Davon jg lembek.
Kostum Unik
Ngaca rel kereta.. Giska jg berhak atas suaminya
juwita
mampir
Yuni Ngsih
waduuuuuuh ngga berasa dah tamat ceriyramu bgs banget Thor .....lanjut dwngan ceritra " yg lainnya yg lebih ok..
👍👍👍💪💪💪🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Yuni Ngsih
Thooor bikin ku meleleh membacanya knp ya si aurel ngga trs terang ke Ortunya ....ih sedih kasian Giska dah rela berkorban tp tersakiti ....😭tapi tetap semangat ya Thor namanya jg ceritra kamu azah yg nulisnya berhasil bikin pembaca ngenes & marah .lanjut Thor ...👌👍💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!