Cinta Istri Kedua
Giska mustika gadis cantik yang kini tinggal sendiri di kota Bandung, Giska sudah dua tahun lamanya tinggal sendiri di kota ini.
Keputusannya meninggalkan ibu kota Jakarta bertujuan untuk menjauhi kehidupan sahabat dan mantan kekasihnya yang kini sudah membina rumah tangga.
Aurel Marissa Wijaya sahabat Giska semenjak kecil, mereka tumbuh besar selalu bersama. Giska sangat beruntung bisa tinggal bersama keluarga Wijaya.
Giska tidak pernah mendapatkan perlakuan buruk dari keluarga Wijaya, mereka selalu memberikan fasilitas yang hampir sama dengan Aurel, anak kandung mereka.
Begitupun Aurel, dia sangat baik pada Giska, meski tau bahwa Giska hanya anak dari pembantu di rumahnya.
Kedua orang tua Giska meninggal dunia karena menolong Tuan dan Nyonya Wijaya saat rumah mereka kedatangan tamu yang tak di undang.
Perampok itu dengan membabi buta membunuh kedua orang tua Giska yang mereka pikir adalah Tuan dan Nyonya Wijaya.
Hal itu membuat keluarga Wijaya merawat Giska seperti anak kandungnya sendiri.
***
Hari libur membuat Giska bersantai sejenak. Giska menghabiskan waktunya untuk menikmati secangkir kopi serta menonton serial drama Korea kesukaannya.
Tok.. tok.. tok...
Suara ketukan pintu membuyarkan keseriusan Giska menghayati drama yang sedang di tontonnya.
" Siapa sih yang bertamu, ganggu aja! " gerutu Giska.
Ceklekkk.. Pintu terbuka.
" Aurel.. " Giska terkejut melihat Aurel datang ke kontrakan nya yang tidak memberi kabar terlebih dahulu. Yah meski tinggal berjauhan Giska dan Aurel tidak pernah putus memberikan kabar mereka masing - masing.
" Lo kenapa Rel? kok nangis? " Giska heran melihat Aurel yang tengah terisak. " Ayo masuk dulu. "
Giska membawa Aurel masuk ke dalam rumahnya dan duduk di sofa.
" Lo kenapa? " Giska mengusap punggung Aurel untuk menenangkannya.
" Gis, tolongin gue.. " ucap Aurel di sela tangisannya.
" Tolongin apa? coba cerita ke gue, siapa tau gue bisa bantu. "
" Lo harus nikah ama laki gue. "
" Apa!! nikah ama laki lo, " pekik Giska. " Lo gila Rel! "
" Please Gis, cuma lo satu satunya harapan gue. "
" Aduh gue gak ngerti jalan fikiran lo. " Giska.
Aurel pun menceritakan masalahnya ke Giska yang selama ini ia tutupi.
Aurel sempat mengalami kecelakaan yang mengakibatkannya keguguran dan terpaksa harus mengangkat rahimnya sehingga tidak bisa lagi memberikan keturunan untuk suaminya.
Aurel datang jauh jauh dari Jakarta ke Bandung untuk menemui sahabatnya dan meminta bantuannya.
Sebelum Aurel datang menemui Giska, Aurel telah mendengar pembicaraan mertuanya yang ingin menjodohkan Davon dengan wanita lain untuk mendapatkan keturunan yang tidak bisa Aurel berikan.
Hal itu yang membuat Aurel berfikir jika Giska wanita yang tepat untuk menolong nya. Aurel tidak rela jika berbagi suami dengan wanita lain untuk selamanya.
" Please Gis, tolongin gue, hanya sampai lo punya anak dari laki gue, setelah itu lo bisa hidup bebas kembali. " ucap Aurel meyakinkan Giska agar mau menerima tawarannya.
" Rel, gue pikir - pikir dulu ya, ini bukan hal sepele, gue harus berpikir ulang kalo menyangkut masa depan gue. " ucap Giska.
" Oke, gue kasih waktu buat lo berfikir, tapi gue harap lo bisa bantuin gue. " Aurel.
*
Permintaan Aurel masih terngiang - ngiang di kepala Giska, meski Aurel sudah pergi dua jam yang lalu.
Menolak! ingin rasanya kata itu terucap dari bibirnya, namun Giska masih mengingat betapa berjasanya keluarga Wijaya terhadap hidupnya saat ini.
Jika bukan bantuan dari mereka, Giska tidak akan pernah hidup bahagia,nyaman,dan menggapai cita citanya untuk bersekolah tinggi.
Davon Alexander suami dari Aurel,serta mantan kekasihnya tiga tahun yang lalu.
Davon dan Giska saling mencintai dan menjalin asmara tanpa sepengetahuan Aurel waktu itu, Giska memang belum sempat memberi tahu hubungannya pada Aurel.
Bersamaan dengan Giska yang ingin memberitahu hubungannya dengan Davon, Aurel pun memberitahu bahwa dia di jodohkan dengan pria pilihan kedua orang tuanya yang tak lain adalah Davon.
Giska tidak mempunyai pilihan lain untuk mengakhiri hubungannya dengan Davon, tidak mungkin Giska melanjutkan harapan nya untuk hidup bersama Davon yang akan memberikan rasa kecewa pada keluarga Wijaya, terutama Aurel sahabat nya.
# Flashback.
" Giska, maksud lo apa ninggalin gue. " Davon bertanya dengan nada yang menyiratkan begitu kecewa dengan keputusan Giska yang memilih meninggalkan dirinya.
" Maaf Von, kita gak bisa ngelanjutin hubungan ini. " ucap Giska di sela isakan tangisannya.
" Apa alasannya? " Davon menggenggam kedua pipi Giska dengan telapak tangannya.
" Von, aku tau kamu sudah di jodohkan dengan Aurel... "
" Lo jangan khawatir, perjodohan itu gak akan pernah terjadi, karena gue hanya cinta sama lo bukan Aurel. " jelas Davon dengan penuh percaya diri.
" Gak Von, aku gak mau merusak perjodohan kalian. menikahlah dengan Aurel. "
" Gak Gis, gue gak mau, gue hanya mau nikah sama lo, kalo perlu kita bisa nikah sekarang. " Davon menarik tangan Giska untuk mengikuti langkahnya.
" Kita mau kemana Von, " tanya Giska.
" Kita nikah sekarang! " seru Davon.
Giska menghentikan langkahnya, " Gak Von, aku gak mau keluarga besar Wijaya kecewa sama aku, aku berhutang budi pada mereka. "
" Terus karena lo berhutang budi sama mereka, lo tega ngorbanin perasaan gue! " Davon menghempaskan tangan Giska dari genggamannya.
Davon tidak habis pikir, Giska mengorbankan perasaannya untuk membalas budi pada keluarga Wijaya.
" Gue gak bakal nikah sama Aurel! titik! " Davon menekankan perkataan nya.
" Oke, kalo kamu gak mau nikah sama Aurel, jangan harap kamu bisa lihat aku lagi. " ancam Giska.
Egois, iya memang Giska egois, Giska tau betul sifat Davon yang tidak akan menyerah akan kemauannya. Hanya dengan cara ini yang bisa membuat Davon menjauhi dirinya.
" Gis, please jangan ngomong kaya gitu, gue gak bakal bisa gak ketemu sama lo. "
" Aku mohon menikahlah dengan Aurel. " lirih Giska. Sebenarnya Giska pun hancur mengucapkan kata - kata itu, menyuruh pria yang dicintainya untuk menikah dengan wanita lain.
" Lo egois Gis! "
" Maaf.. "
Davon menghela nafasnya dalam, " Oke, gue mau nikah sama Aurel, tapi dengan syarat, lo jangan pernah muncul di hadapan gue, kalo lo muncul di hadapan gue, detik itu juga gue bilang sama Aurel kalo gue hanya cinta sama lo. " ucap Davon dalam kemarahannya.
Giska mengencangkan tangisannya seusai Davon meninggalkannya. Sungguh bukan hanya Davon yang merasakan sakit, Giska lebih jauh sakit karena cintanya untuk Davon begitu dalam.
# Flashback off.
Itulah alasan Giska tidak menghadiri acara sakral sahabat dekatnya dan memilih pindah ke kota Bandung seminggu sebelum acara pernikahan Davon dan Aurel.
Giska sering kali mencoba untuk melupakan Davon dan menghilangkan jejak Davon di hatinya namun entah kenapa itu sangat sulit.
Mungkin cinta Giska untuk Davon tidak akan pernah surut, yang membuat Giska selama tinggal di kota ini, tidak pernah menjalin hubungan dengan pria manapun meski banyak sekali pria yang menginginkannya.
*
*
*
Jangan lupa berikan dukungan kalian yak dan tinggalkan jejak.
Bye.. bye..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Anonymous
keren
2024-11-01
0
Yanti Sejati
kok skrng gak up lagi
2023-08-24
0
Hasrie Bakrie
Assalamualaikum mampir ya thor 💪
2023-07-01
0