Tiara pergi ke kantor catatan sipil menemani bibinya yang akan bercerai dengan suaminya. Siapa sangka seorang pria menarik tangannya dan memperkenalkan dirinya sebagai calon istri pada seorang wanita tua yang berada di sebuah kursi roda.
"Ibu, dia calon istriku. Aku pasti akan menikah lagi, dan memberikan Andrew seorang ibu. Sekarang ibu sudah mau di operasi kan?" tanya pria yang menggenggam erat tangan Tiara.
"Eh, pak ini apa..."
Mata Tiara melebar, pria itu menciumnya. Begitu saja. Lalu berbisik pada Tiara.
"Bekerja samalah dengan ku. Aku akan berikan apapun yang kamu mau!"
"Wah, kalian benar-benar mesra. Baiklah, kalau begitu langsung masuk saja. Ibu baru mau dioperasi kalau kalian sudah dapat sertifikat pernikahan!"
Rahang Tiara nyaris jatuh.
"Me.. menikah? nyonya, aku masih SMA" kata Tiara tergagap.
Pria matang dan dewasa yang menciumnya tadi cukup terkejut.
'Dia masih SMA?' batinnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
"Hayati!" teriak Tiara yang melihat Hayati juga baru datang ketika dia baru saja turun dari taksi yang dia tumpangi tadi.
Hayati membenarkan kacamatanya, dan diam menunggu Tiara yang datang menghampirinya.
"Hai" sapa Tiara yang langsung merangkul bahu Hayati.
"Hai Tiara, kenapa kemarin tidak masuk sekolah? Apa terjadi sesuatu di rumah kamu?" tanya Hayati.
Wajahnya terlihat pucat, mungkin dia tidak bisa tidur dengan nyenyak semalam. Gara-gara Trenz bilang mau menjadikan dia tumball.
Tapi, Hayati tetap terlihat sangat perduli pada Tiara.
"Tidak ada apa-apa, aku hanya menemani bibiku bercerai di kantor catatan sipil. Mantan suaminya itu matanya bermasalah, bibiku kamu tahu kan? dia cantik, bodinya sama Amanda Manopo sebelas dua belas kan ya. Tapi si Bruno tanpa Mars itu, malah memilih wanita yang kelihatannya lebih tua dari bibi, dan kamu tahu, bodynya persis triplek Plywood, PT Andatu yang bangkrutt karena gradernya curang semua itu..."
"Hussh, Tiara. Kamu kadang kalau ngomong, deskripsinya terlalu jauh. Kalau ada yang dengar nanti..."
"Siapa yang mau dengar, memangnya masih ada orang-orang itu sekarang? ibuku mantan karyawan di sana, untunglah pesangon masih di bayarkan, jadi ibu bisa punya toko. Aku kesal saja sama orang yang suka ngambil hak orang lain! lupakan itu! wajahmu kenapa pucat seperti ini?" tanya Tiara yang mencubit dengan cubitan besar di pipi Hayati.
"Kemarin Andrew cari kamu. Dia datang dengan dua temannya itu, dan Trenz itu, dia menakuti ku..."
Mata Tiara langsung melebar.
"Apa? di berani menakuti kamu?" tanya Tiara yang menarik tangannya dari bahu Hayati.
Tiara bahkan langsung menggulung lengan bajunya yang sudah pendek itu nyaris sampai hampir ke ketiak.
"Eh, mau ngapain?" tanya Hayati yang langsung menurunkan kembali lengan baju Tiara seperti semula.
"Mau kasih pelajaran sama itu orang lah. Aku akan buat dia jadi gepeng, aku bejek-bejek..."
"Tidak usah!" sela Hayati sambil menggandeng lengan Tiara, "lupakan saja, kan kamu sudah masuk hari ini. Dia tidak akan berani lagi menganggu ku!" kata Hayati.
"Tapi..."
"Sudah, ayo masuk saja. Kemarin ada pr loh, ayo cepat aku bantu kamu mengerjakannya!" kata Hayati yang membuat Tiara langsung bergegas mengikutinya masuk ke dalam kelas.
Sementara itu di rumah sakit, Andrew juga sudah pergi meninggalkan ruangan rawat Margaretha itu.
"Ibu, aku akan pergi ke perusahaan. Hanya sebentar, hanya untuk meeting dan tanda tangan dokumen. Tidak sampai dua jam, aku akan kembali kemari!"
Nicholas memegang tangan ibunya dan berbicara dengan nada yang begitu lembut. Mungkin, satu-satunya yang bisa membuat Nicholas bicara dengan lembut hanya ibunya saja.
"Kenapa tidak membawa Tiara kemari?" tanya Margaretha yang memang sangat suka pada Tiara.
"Dia..." Nicholas menoleh ke arah Will.
"Nona sedang sekolah nyonya, pulang sekolah nanti nona pasti akan menjenguk nyonya. Kemarin, Nona juga cukup lama menemani tuan saat nyonya di operasi!" kata Will panjang lebar.
Nicholas sedikit menunjukkan wajah yang tidak puas dengan jawaban Will. Seharusnya asisten pribadinya itu sama sekali tidak perlu menyebutkan tentang Tiara yang menemani Nicholas kan?
Tapi jutsru hal itulah yang membuat Margaretha tersenyum.
"Dia sangat manis. Kelihatannya juga sangat patuh"
Mata Nicholas sedikit melebar.
'Gadis itu? gadis itu mudah patuh? dia benar-benar tidak masuk akal, itu baru benar!' batin Nicholas.
"Benar nyonya, nona itu seperti apa ya? pokoknya lucu sekali. Kalau ada nona, pasti ada saja yang tertawa!" kata Will.
Dia merasa seperti itu, makanya dia mengatakannya pada Margaretha. Dan lagi-lagi, hal itu membuat Margaretha tersenyum.
"Itu bagus, kamu juga bisa merasakannya kan? Memang bagus sekali. Di rumah kita kan sudah lama tidak ada tawa seperti itu Will. Semoga kedatangan Tiara memberikan warna berbeda di rumah. Tidak lagi suram, kelihatannya saja ada orang. Tapi tidak saling bicara, tidak ada suara. Sangat sepi! lebih bagus lagi kalau kalian cepat punya anak...!"
"Ibu!" sela Nicholas.
"Ha ha ha, ibu bercanda. Ibu tahu Tiara masih SMA. Tapi ibu harap kalian bisa pikirkan ini setelah Tiara lulus. Tidak masalah jika dia mau kuliah. Biar ibu yang urus cucu ibu. Will, bisa kamu bayangkan, cucuku dari Nicholas dan Tiara. Pasti akan sangat manis!" kata Margaretha yang begitu senang.
Nicholas mendengus pelan. Dia tidak sama sekali berpikir untuk melangsungkan pernikahan dalam waktu yang lama. Lebih tepatnya, dia trauma dengan yang namanya pernikahan. Lebih tepatnya merasa sangat muak merasa di khianati. Dia pernah jatuh cinta, dia menikah karena cinta. Tapi pada akhirnya, hatinya patah, hancur berkeping-keping.
"Benar nyonya, dan pasti sangat lucu" Will kembali menimpali.
Tapi Nicholas tidak menyela atau membantah. Dia melihat ibunya dalam kondisi yang sangat baik. Itu sudah cukup membuatnya senang.
Dokter mengatakan, Margaretha kembali memiliki semangat yang luar biasa untuk pulih. Itu sebabnya dia tidak mempermasalahkan Will yang terus membela Tiara. Karena memang, ibunya seperti ini, sedikit banyak juga karena Tiara. Jika gadis itu tidak bekerja sama sebabnya. Dan setuju menikah dengannya, di catatan sipil itu. Pastinya ibunya tidak akan sangat senang dan bersemangat seperti ini.
Sementara itu di sekolah. Tiara yang sedang istirahat sambil menunggu pesanan seblak kimchi di kantin sekolah. Dibuat bad mood oleh kehadiran Andrew yang bahkan mengusir dua orang teman Tiara lainnya yang duduk di depannya.
"Yang..." Andrew memanggil Tiara dengan panggilan romantis ala mereka saat mereka masih pacaran dulu.
Dan Tiara yang menyadari kalau pemuda itu memanggilnya seperti itu, langsung mendelik ke arah Andrew.
Kira-kira, tatapan Tiara itu seperti film jaman dulu itu loh, yang judulnya Jum'at Kliwon. Dimana seorang wanita berambut keriting panjang acak-acakan. Dengan eyeliner sangat tebal, mendelik ke arah seorang penjaga keamanan desa dan berkata 'Bokirrrr' seperti itu kira-kira.
Trenz dan Choki yang ada di samping Andrew sampai mundur ke belakang beberapa langkah. Tatapan Tiara itu sungguh mengerikan.
"Yang, yang, yang. Pala lu peyang! ngapain sih duduk di sini? banyak bangku kosong juga!" omel Tiara.
"Yang, sudah dong marahnya. Kita balikan lagi ya, ya. Aku janji gak selingkuh lagi. Gimana kalau aku beliin kamu iPhone paling bar" tanya Andrew.
Tiara terkekeh pelan, sebenarnya dia bukan tipikal wanita yang terlalu naif. Dia itu tipikal wanita yang realistis. Dulu, mereka balikan lagi juga karena Andrew banyak sekali membujuk Tiara.
Tapi sekarang, semuanya berbeda. iPhone model baru harganya berapa? suaminya bisa membelikannya 5 sekaligus. Dia sekarang punya suami kaya raya, atm berjalan. Mana mungkin dia tergoda dengan iPhone model baru.
"Kamu tahu artinya talak tiga, enggak?" tanya Tiara dengan tatapan dingin pada Andrew.
***
Bersambung..m
malu Ama umur pak? tengah jalan di culik anak mu baru tau rasa🫣
kalau tuan nya ditalak 3😜🤣🤣
kira kira Tiara akan nurut gak ya 🤔🤔
jadi gaes,selama masih bisa dengerin Omelan mamah kalian
nikmati aja. percayalah ketika itu sudah ga kedengaran. rasanya malah hampa🥹
tapi ada benernya si
tapi..kalau mau disalahkan,ya bibinya
ngapain anak gadis ditinggalkan sendirian
kangen mamah ku🥹🥹🥹
tapi emang beda sih horang kayah smaa yg kayah" pas dulu cari receh di Singapura laki CEO bininya setara lah pergi cuma pakai sederhana make up pun tipis
pasti klu Andrew tau ya cuman dikit ada perang dunia ke3😃😃
biar seruuu
aku mau tau si Andrew playboy cap Kampak itu Tau mantannya jadi ibu tiri 🤣🤣😜
ug bertanggung jawab,penuh dukungan Ampe kadang rada jorokin.
Ama bau uit lah kyk om nicho🫣😜🤣
kalau mau ngurusin pernikahan Tiara itu gampang tinggal nanti aja setelah Tiara lulus bikin resepsi mewah, kan menantu mu si gapura kabupaten orang kaya tujuh turunan 🤣
bener apa enggak belakang
🤣🤣