Elangga Sky Raymond Wesley, seorang Badboy Tengil yang memiliki tubuh Hot. Dia adalah pemimpin geng motor Black Demon, yang selalu membuat onar di SMA Bintang Alam, masuk bk sudah langganan baginya.
Bagaikan air dan minyak yang tidak pernah bersatu, Elang dan papanya tidak pernah akur karena sebuah masalah. Papanya sudah muak dengan kenakalannya, hingga tiba-tiba menjodohkannya dengan seseorang.
Adzkia Kanaya Smith, anak baru di SMA Bintang Alam. Penampilannya yang culun ternyata menyimpan segudang rahasia. Tujuannya pindah sekolah karena ingin balas dendam pada seseorang. Dan takdir seakan berpihak padanya, ia di nikahkan dengan pria yang di incarnya.
"Ini akan menyenangkan," gumamnya sambil tersenyum smirk.
~HAPPY READING~
UP SEHARI 2X
PUKUL: 00.00 & 01.00
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon risma ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 29
Di sebuah rumah sederhana. Seorang laki-laki terus mengikuti langkah istrinya dengan wajah di tekuk. Sampai sekarang istrinya masih cuek pada dirinya, tanpa tahu apa salahnya.
"Sayang, ayo dong. Jangan cuekin terus, aku paling gak bisa di cuekin," rengeknya sambil berusaha meraih lengan istrinya.
Namun, lagi-lagi Kia menghempaskan tangannya. Membuat Elang sedikit kesal, refleks ia langsung menarik lengannya dengan sedikit kencang. Hingga membuat gadis itu terbentur dada bidangnya. Kia mendongak, menatap suaminya yang juga sedang menatapnya.
Untuk beberapa saat keduanya saling tatap. Jantungnya berdegup kencang, mata indah itu ... Teduh dan penuh ketulusan. Kia langsung mengalihkan pandangannya dan berusaha melepaskan tangannya.
"Lepas!" bentaknya sambil memberontak.
Elang semakin menguatkan genggamannya. Tenaganya begitu kuat, membuat Kia kewalahan. Tapi dia tidak menyerah, masih terus memberontak.
"Diem!!" sontak Kia langsung berhenti.
Menatap suaminya tidak percaya, lalu kembali mengalihkan pandangannya. Buliran bening mulai menetes dari pelupuk matanya. Sedangkan Elang yang tersadar langsung panik. Ia benar-benar merasa bersalah telah membentak istrinya.
"Sweetie, maaf ... Aku gak bermaksud bentak kamu," Elang membelai pipinya.
Namun, tangannya langsung di tepis kasar oleh istrinya. "Aku cuman sedih aja. Aku marah, aku gak suka kamu cuekin gini. Sebenernya kamu kenapa? Bilang sama aku, kenapa tiba-tiba gini? Aku ada salah?"
Kia menoleh dengan mata berair. Tatapan keduanya kembali bertemu, "Kamu mau tau aku kenapa?"
Elang menatapnya intens, lalu mengangguk. Kedua tangannya kembali terangkat menangkup wajah istrinya. Mengusap pelan air matanya, "Bilang, sayang. Aku gak mau lama-lama di cuekin."
Kia meraih ponselnya di saku celananya. Elang mengerutkan keningnya melihat istrinya yang malah fokus pada ponselnya.
"Kamu liat ini!" ucapnya sambil memperlihatkan layar ponselnya.
Elang langsung merebut pelan benda pipih tersebut. Tangannya mulai terkepal kuat, rahangnya mengeras, giginya menggertak.
"Aku jauhin kamu karena takut mereka macem-macem," lirihnya sambil terisak pelan.
"Kenapa kamu gak bilang sama aku?"
"Aku takut, mereka makin aneh-aneh. Aku juga takut kamu lebih bela mereka."
"Hei ..." Elang kembali menangkup wajahnya dan menatapnya dalam, "Kamu istri aku, gak terima mereka jahatin kamu. Walaupun itu temenku sendiri. Aku gak bakal biarin itu!" ujarnya sambil membelai rambutnya lembut dan menyelipkan anak rambut yang menutupi wajahnya.
"Kamu tunggu di rumah ya, aku ada urusan," pamitnya sambil mengecup kening istrinya.
Elang bergegas pergi dengan raut wajah sangat marah. Kia hanya menatap kepergian sambil tersenyum smirk.
Sedangkan di sisi lain. Elang mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Hingga tidak lama telah sampai di suatu tempat. Ia turun dari motor dan bergegas masuk ke dalam.
"JUAN ANJING! SINI LO BANGSAT!"
Anggota Black Demon yang sedang berkumpul, sontak menoleh. Begitupun dengan Juan yang sedang berjoget ria langsung berhenti. Ia mengernyit menatap Elang yang terlihat marah.
Bug!
"Akh! Lo kenapa?!"
Tanpa basa-basi Elang langsung memukuli Juan dengan emosi yang terus menggebu-gebu. Ia mencengkram kerah baju temannya dengan kuat, tatapannya begitu tajam, matanya sudah memerah.
"Bacot anjing! Gak usah pura-pura gak tau! Munafik lo!!"
Elang kembali memukulinya tanpa ampun. Tidak peduli itu temannya sendiri.
"ELANG! STOP! LO APA-APAAN SIH!" teriak yang lain mencoba menahannya.
"LEPAS BABI! KALIAN SAMA AJA!" Elang memberontak, dan menatap mereka satu persatu.
Bug! Bug! Bug!
Pukulan kembali di layangkan. Kali ini bukan pada Juan, melainkan Nathan, Bima, dan Aldo. Raka yang melihat itu langsung menariknya kasar dan mendorongnya ke tembok. Laki-laki itu terus memberontak.
"Tenangin diri lo dulu bangsat!!! Lo kenapa?!!"
Matanya semakin memerah. Elang menatap mereka satu persatu, tanpa memperdulikan Raka yang berada di hadapannya terus menatapnya datar.
"Lo!!" ia menunjuk Juan yang sudah babak belur, "Munafik!! Lo bilang udah ikhlasin, tapi di belakang lo mau nusuk gue!!"
"Dan lo, lo pada! Berani banget lo neror istri gue!!! Kalian gak ada hak buat larang orang jadi pasangan gue!!! Gue yang jalanin, gue bahagia!!! Dan gue, gak butuh pendapatan kalian!!!"
Ya, yang Kia perlihatkan adalah isi dm mereka. Juan yang terus menghasut Kia untuk bersama dirinya dan mencoba menjelek-jelekkan Elang. Dan yang membuat Elang semakin marah adalah pesan dari Nathan, Bima dan Aldo. Mereka sangat berani mengatai istrinya yang buruk-buruk. Dan tidak mendukung Elang bersama dirinya. Bahkan mereka mengancam untuk menjauhinya. Karena tidak senang, semenjak bersamanya membuat Elang lupa dengan mereka.
Perlu kalian tahu, Kia sudah menjadi bagian dari hidupnya. Siapapun yang berani mengusiknya, Elang tidak akan tinggal diam. Walaupun itu teman-temannya sendiri. Jika mereka salah, Elang tetap tidak akan membelanya.
"Maksud lo apa?! Kita gak paham!!"
"Persetan!! Mulai detik ini, gue serahin geng ini!! G.u.e bukan bagian lagi dari kalian!!" Elang menarik kalungnya, lalu membuka jaketnya dan melemparkannya begitu saja.
"Berani lo sentuh istri gue sedikitpun, habis lo pada!! Gue gak bakal tinggal diam!!" ancamnya menatap tajam mereka satu persatu, dan berlalu pergi begitu saja.
"LANG! TUNGGU!"
Ia tidak menggubris, masih fokus melangkahkan kakinya keluar dari markas. Tidak peduli pada temennya yang terus mencoba untuk menahannya.
"Arghh!! Kacau!! Ada apa sebenernya?!!" teriak Bima sambil mengacak-acak rambutnya kasar.
Semuanya hanya diam, masih mencerna yang Elang maksud. Padahal selama ini mereka tidak pernah mengusiknya. Mereka fine fine saja melihat Elang dengan siapapun, asal dirinya bahagia.
"Anjir, ig gue ada yang hack!" pekik Nathan yang membuat semuanya langsung menoleh
"Ada yang adu domba kalian!" timpal Raka dengan tatapan datar. Namun, pikirannya terus berkeliaran.
Beberapa menit berlalu, mereka masih sibuk mencari tahu masalah yang terjadi. Sedangkan di sisi lain. Elang sedang rebahan di paha istrinya sambil memeluk perutnya manja.
"Sweetie, kamu gak usah takut. Kalo mereka macem-macem lagi, bilang aja sama aku," ucapnya lembut sambil mendongak menatap wajah manis istrinya dari bawah.
Kia tersenyum sambil membelai rambutnya lembut, "Iyah, makasih."
"Kamu janji ya, gak boleh ninggalin aku kayak yang lain? Aku udah gak punya siapa-siapa lagi. Aku mau seterusnya sama kamu," Elang semakin mengeratkan pelukannya seolah sangat takut kehilangan. Tatapannya berkaca-kaca, menatapnya penuh harap.
Kia hanya mengangguk pelan, "Iya, sayang."
Elang menggelamkan wajahnya di perut istrinya. Menikmati elusan lembut pada kepalanya.
'Gue gak janji.'
'Sekarang, satu persatu mereka pergi dari kehidupan lo. Dan mungkin giliran gue yang pergi.'
'Tinggal nunggu waktunya lo hancur.'