NovelToon NovelToon
Dosenku Istriku

Dosenku Istriku

Status: tamat
Genre:Janda / Beda Usia / Wanita Karir / Romansa / Terpaksa Menikahi Murid / Tamat
Popularitas:4.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Siska Dewi Annisa

Asyifa Nadira harus menerima kenyataan pahit disaat dirinya hamil besar justru ditinggalkan sang suami mengejar wanita lain.
Dengan bekal pendidikannya dia terus berusaha membesarkan sang anak seorang diri dengan menjadi dosen di salah satu kampus terkenal.
Tanpa disangka dirinya terlibat kesalah pahaman dengan seorang mahasiswa yang mengharuskan mereka untuk menikah.
bagaimana perjalanan kisah cinta dua insan beda usia tersebut? ikuti terus ceritaku ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Dewi Annisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 terjebak di gudang

Berminggu-minggu dengan menahan perasaan itu nyatanya sangatlah tidak nyaman bagi keduanya.

Namun entah kenapa dua sosok manusia itu masih saja sama-sama mempertahankan egonya. Hanya Bella yang bisa mencairkan suasana.

Kehadiran bocah kecil itu yang selalu manja kepada kedua orang tuanya membuat Dion dan Syifa kompak saling membantu untuk merawatnya.

Meski sikap mereka sama-sama dingin namun sebenarnya keduanya diam-diam saling memperhatikan.

Dion setiap hari selalu datang ke kampus mengiringi Syifa. Meski tak ketara namun keduanya selalu datang bersamaan dengan kendaraan masing-masing.

Hal itu rupanya diperhatikan oleh Bianca. Dia merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Dion maupun Syifa.

Akhirnya diam-diam Bianca mengikuti mereka saat pulang. Dia sangat terkejut saat mobil Syifa menuju cafe milik Dion. Dan tak lama kemudian tampak Dion masuk ke dalam mobil Syifa.

"Oh, jadi mereka benar-benar memiliki hubungan." Bianca yang kesal pun menggebrak tangannya ke setir mobil.

Dia hendak mengikuti Dion dan Syifa namun tiba-tiba ayahnya menelepon untuk segera pulang.

Alhasil Bianca gagal mengikuti Dion. Tapi apa yang telah diketahuinya saat ini dirasa cukup. Dia berang sendiri mengetahui ada wanita lain didekat Dion.

"Lihat saja, bakal habis lo Syifa." gumam Bianca penuh kelicikan.

......................

Keesokan harinya seperti biasa mereka melakukan aktivitas seperti biasa. Rutinitas sehari-hari Syifa dan Dion mereka jalani dengan lancar.

Hingga akhirnya jam kerja Syifa sudah usai kini dia berjalan menuju parkiran.

Namun tiba-tiba saja salah seorang mahasiswi datang menghampiri Syifa.

"Bu Syifa.. Dion, Dion Bu.." ucap Mahasiswi itu dengan wajah paniknya.

"Ada apa dengan Dion?" tanya Syifa.

"Dion berkelahi dengan seseorang di gudang belakang." ujar Mahasiswa tersebut.

Pikiran Syifa langsung mengarah kepada Rangga, mantan suaminya. Pria itu selalu nekad dan bertindak ceroboh.

"Bu Syifa sebaiknya cepetan kesana. Karena Dion pasti nurutnya sama Bu Syifa." ujar Selly, gadis yang menjadi suruhan Bianca.

Tanpa pikir panjang Syifa segera berlari menuju gudang. Di sana terdapat Bianca dengan mimik muka yang sepertinya juga khawatir.

"Dimana Dion?" tanya syifa kepada Bianca.

"Dion di dalam Bu. Keadaannya sepertinya parah." ujar Bianca berbohong.

Syifa yang panik segera masuk ke dalam gudang. dia melihat ke setiap sudut gudang yang gelap itu. Tak ada Dion, hanya setumpuk barang-barang bekas tak terpakai menjulang tinggi hingga ke atap.

Namun tiba-tiba pintu gudang tertutup. Syifa yang menyadari hal itu segera menuju pintu. Sialnya pintu tersebut rupanya di kunci dari luar. Bianca sengaja menjebak Syifa.

Syifa yang ketakutan terus berteriak sembari menggedor pintu namun sama sekali tak ada yang merespon.

Syifa melihat sekeliling ruangan itu. Begitu gelap karena ventilasi yang minim. Ditambah rasa traumanya dulu saat Rangga pernah mengunci dirinya di dalam gudang semalaman membuatnya semakin takut.

Lalu dia mencari ponsel di dalam tasnya yang kebetulan dia bawa. Saat hendak menghubungi Dion sialnya ponselnya malah mati karena kehabisan baterai.

Syifa mengerang frustasi. Dia begitu takut, pikirannya terus bermacam-macam apalagi saat mengingat Bella putrinya. Bagaimana jika seseorang tak bisa menemukan dirinya di sini?

Sementara Dion yang hendak pulang melihat mobil Syifa masih ada. Dia pun berinisiatif menunggunya. Karena bagaimanapun Dion tak tega meninggalkan Syifa sendirian.

"Lo nggak pulang Bro? Udah sore ini." Nico menghampiri Dion yang tengah duduk sambil menghidupkan rokoknya.

"iya, bentaran gue pulang." jawabnya singkat.

Nico memperhatikan Dion berkali-kali melihat mobil Syifa.

"Nungguin Neng Syifa ye?" tanya Nico.

Bocah itu selalu slengean meski Dion sering menggertak nya. Cuma bedanya dia sudah tak lagi menyebut-nyebut calon istri.

Dion tak merespon namun tiba-tiba ada salah satu mahasiswi satu kelas Dion menghampiri.

"Dion, gawat." ucap Devi.

"Ada apa Dev?" tanya Nico.

"Gue tadi lihat Bu Syifa sama Selly dan Bianca. Gue takut terjadi sesuatu." ucap Devi.

Kebetulan tadi Devi tak sengaja melihat mereka. Karena tak berani melawan Bianca akhirnya Devi mencari Dion.

"Mereka dimana?" tanya Dion panik.

"Mereka tadi menuju gudang belakang. Lo coba cari ya, gue nggak ikut-ikut. Takut Bianca nyerang gue." ujar Devi.

Dion langsung membuang putung rokoknya yang masih tersisa setengah. Lalu berlari menuju gudang belakang diikuti Nico.

Dion berdiri di depan pintu gudang yang terkunci. Lalu dia mengetuk pintu tersebut.

"Syifa.. Syifa.." panggil Dion.

Nico sedikit terkejut saat Dion memanggil nama Syifa alih-alih menggunakan kata 'Bu'.

"Dion.. Itu kamu? Tolongin aku..." terdengar suara panik Syifa dari balik pintu.

"Syifa, tunggu sebentar aku buka pintunya." Dion mencari cara untuk membuka gembok pintu. Sebab gemboknya berukuran cukup besar.

"Dion aku takut, disini gelap." Dion semakin khawatir saat mendengar suara Syifa yang menangis.

"Sabar ya ini masih berusaha." ucap Dion.

Dion hendak meminta bantuan Nico tapi saat dia menoleh pria itu sudah tidak ada.

"Sial, kemana sih si oncom." gerutu Dion.

Namun tak berselang lama Nico berjalan mendekati Dion dengan mencengkeram lengan Bianca.

"Nih Bro, tersangkanya." Nico menghempaskan tubuh Bianca hingga hampir terjatuh. Bianca hendak memaki Nico namun melihat tatapan nyalang Dion langsung urung.

"Buka pintunya." ujar Dion dengan tatapan mengerikan.

"G-gue nggak.."

"CEPAT BUKA ATAU HABIS LO." Dion bak kesetanan saat Bianca mengelak.

Dengan tangan gemetar akhirnya Bianca mengeluarkan kunci dari sakunya kemudian membuka gembok pintu tersebut.

Saat gembok berhasil di buka Dion langsung mendorong tubuh Bianca agar menjauh. Dion langsung membuka pintu tersebut.

Dia melihat Syifa yang duduk meringkuk sambil menangis. Dion langsung menghampiri Syifa.

"Dion.." Syifa langsung berdiri dan menghambur ke pelukan Dion.

"A-aku takut, Dion a-aku takut.." Syifa terus meracau sambil terisak.

"Jangan takut Syifa aku disini. Aku bersamamu." Dion mengusap lembut air mata Syifa kemudian menuntun Syifa untuk keluar.

Nico dan Bianca sempat tertegun melihat kedekatan Syifa dan Dion. Sudah bisa dipastikan bahwa hubungan mereka bukan sekedar Dosen dan mahasiswa lagi.

"Lo bawa motor gue ya." Dion melempar kunci motornya kepada Nico.

Kemudian Dion menatap Bianca dengan tatapan yang menghunus. " urusan kita belum selesai." ancam Dion.

Bianca hanya bisa meneguk ludahnya sendiri. Kini dia benar-benar dalam masalah besar karena telah mengusik singa yang tertidur.

Sementara Dion kini telah membawa Syifa ke dalam mobilnya. Dia tampak sangat syok. Hampir dua jam berada di dalam gedung gelap itu pasti membuatnya panik dan ketakutan.

Wajahnya tampak pucat serta tangannya masih gemetar.

Dion mencoba untuk menenangkannya dengan mengusap lembut kepala Syifa. Sedangkan Syifa hanya bisa termenung. Entah apa yang sedang dipikirkannya.

"Kita pulang ya." ujar Dion. Syifa hanya mengangguk.

Saat di tengah perjalanan tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya hingga membatasi jarak pandang Dion. Alhasil mereka pun harus mengemudikan mobilnya dengan pelan.

Petir dan angin saling bersambut. Beberapa meter di depan mereka bahkan tampak pohon tumbang menimpa jalan.

Sementara Syifa sudah merasakan dadanya mulai nyeri. Itu akibat dia lupa tak memompa ASI nya. Parahnya lagi dia lupa tak membawa alat pemompa ASI.

"Syifa sepertinya kita terjebak disini untuk sementara waktu. Jalanan nggak bisa di lewati." ujar Dion sambil melihat kondisi jalan di depannya.

"Aapa?" Syifa merasa semakin sesak. Kenapa nasib sial terus menghampirinya hari ini.

...****************...

1
Mareta Minthul
zhaoliying
Suharsi Suharsi
Buruk
WwW
dmana mana ada sulaiman wk/Facepalm/
WwW
dmana mana ada sulaiman
Safa Almira
suka
Prafti Handayani
Di tgu season2nya y thor...
Apakah di season2 Hana akan hamil thor...🤔🤔🤔
Prafti Handayani
Hmm,,Sultan mah bebas euy...☺
Prafti Handayani
Masih itu.
Lom lagi lo tau siapa yg udah lo jambak.
Kalok sampek lo tau siapa kakak tuh gadis???
Mampus lo...
Macem"sama keluarga papa Wira...
kayla: Hallo jangan lupa mampir di karya terbaru ku
" My Baby Girl"
Tentang Baby Charll yang mengejar cinta seorang William Kenneth seorang laki-laki berkebangsaan Amerika Serikat selama 2 tahun lebih

kalau suka jangan lupa di like, komen, sama subscribe yah
THANKYOU 😊🙏🏻😘😘💗
total 1 replies
Prafti Handayani
Ada yg kebelet Hamil nich...
Ayo Mas Dion,Hamilin tuh bu Dosen /Facepalm//Facepalm/
Prafti Handayani
Biar Bella cepet dapet dedek y mas Dion...☺
Cusslah Gasskeun...💪💪💪💪💪
Jangan kasih kendor...
Hajar truss sampai gemporrr...😄😄😄
Prafti Handayani
Mantaaappp Dion...👍👍👍
Pujianto Ajha
Luar biasa
secret
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Sri Wahyuni
setelah melewati Lika-liku yg panjang, drama kehidupannya, akhirnya semua berbahagia, 👍👍👍👍💪💪💪💪🌹🌹🌹
Wahyu Sasmito
sapa salah seleh(siapa salah musti ketahuan)
Yani
Sabar Dion
Yani
Harus Dion hatimu hanya untuk Syifa
Yani
Udah lama baru mampir lagi
Almira Tsania
lanjut kk sampek bella udh dewasa
Siti Aminah Mmh Fidi
kusa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!