Dosenku Istriku

Dosenku Istriku

Bab 01 Hari pertama mengajar

"Bi, aku sudah setok ASI banyak di kulkas. Jangan sampai telat ya kasih susu ke Bela. Aku harus berangkat sekarang." Dengan sedikit tergesa-gesa Asyifa menghampiri putri kecilnya yang masih terlelap lalu mengecupnya dengan lembut.

"Jadi anak baik hari ini ya sayang. Mama harus kerja dulu, nggak boleh rewel dan nyusahin Bi Ida ya" bisik Syifa sambil mengusap lembut rambut halus putrinya.

"Baik Non, Non Syifa semangat ya buat hari ini. Semoga dilancarkan semua pekerjaannya." Jawab Bi Ida sembari membereskan beberapa pakaian bayi milik putrinya.

"Siap Bi Ida, terima kasih ya."

Syifa langsung bergegas berangkat ke salah satu kampus terkenal di tempatnya. Hari ini adalah hari pertama dia mengajar di kampus itu.

Meski berat meninggalkan putri semata wayangnya yang masih berusia sembilan bulan. Namun Syifa harus tetap bekerja demi masa depan mereka.

Asyifa Nadira, wanita berparas cantik dan selalu menebar senyum ramah kepada semua orang. Dia selalu terlihat ceria padahal jauh dalam hatinya menahan sakit yang mendalam.

Pernikahannya dengan Rangga yang diharapkan menjadi pernikahan terindah nyatanya harus pupus di tengah jalan.

Disaat dirinya hamil besar dan hendak melahirkan rupanya malah memergoki suaminya berselingkuh dengan Mona, sahabatnya sendiri.

Bahkan disaat dirinya berjuang melahirkan bayinya Rangga sama sekali tak menemaninya. Dia justru sibuk berlibur dengan Mona.

Sejak saat itu Syifa bertekad membesarkan buah hatinya sendiri dan berusaha sekuat tenaga agar tidak merepotkan orang lain, termasuk orang tuanya.

Kedua orang tua Syifa tinggal di luar negri. Meski lahir dari keluarga berada tak membuat Syifa menjadi manja dan bergantung pada orang tuanya.

Dia tetap berusaha menjadi sosok yang mandiri. Dengan bekal pendidikannya yang lulusan salah satu kampus besar di Inggris kini Syifa memantapkan dirinya menjadi seorang dosen.

.

Setelah mengendarai mobilnya membelah kemacetan ibukota akhirnya Syifa sampai di kampus tepat waktu. Sejenak dia menatap bangunan besar di depannya sambil menghirup nafas dalam untuk memantapkan hatinya.

Syifa memakai setelan formal rok span dengan blazer warna senada serta make up tipis dengan rambut panjangnya yang diikat rapi mulai berjalan menyusuri area kampus.

Setiap langkahnya tentu mengundang perhatian para mahasiswa yang melihatnya. Paras cantiknya tentu membuat orang-orang penasaran. Banyak di antara mereka saling menebak siapa dirinya.

Syifa hanya tersenyum ramah saat berpapasan dengan mereka. Hingga akhirnya Syifa sampai di salah satu ruang kelas dimana dia akan mengajar sesuai jadwalnya.

Semua mahasiswa sudah bersiap di tempatnya untuk menerima materi. Namun semua dibuat terkejut dengan kehadiran Syifa.

Bahkan tak jarang para mahasiswa laki-laki langsung heboh sendiri dengan kedatangannya.

"Selamat pagi semuanya, perkenalkan nama saya Asyifa Nadira. Saya adalah dosen kalian menggantikan Pak Bambang. Mohon kerja samanya ya. Ada pertanyaan?" ucap Syifa mengenalkan diri.

Sorak sorai pun langsung menggema menyambut Syifa. Bagaimana tidak, sosok dosen baru mereka adalah wanita muda yang begitu cantik. Sedangkan dosen lama adalah dosen tua yang killer.

"Bu Syifa sudah punya pacar belum?" tanya salah satu mahasiswa.

"Bu Syifa cantik banget, nggak cocok jadi dosen cocoknya jadi istri" celetuk yang lainnya.

Suara-suara para mahasiswa menjadi kehebohan sendiri tak ayal mengundang decakan kesal para mahasiswi.

"Udah dong, bu Syifa jangan di godain terus. Nanti nggak betah kabur lagi." protes salah satu mahasiswi.

Syifa hanya menimpali dengan senyuman singkat. Setelahnya dia meminta para mahasiswa untuk fokus kepada pembelajaran.

Saat materi sedang di mulai tiba-tiba terdengar derit pintu yang terbuka. Sosok pria dengan perawakan jangkung memasuki ruangan tersebut dengan santainya.

"Tunggu!" ucap Syifa menghentikan pria itu.

Pria itu langsung menoleh ke arah Syifa. Sejenak kedua netra itu saling beradu. Tatapan tajam pria itu sejenak membuat Syifa sempat terpaku.

Pria itu memang memiliki wajah tampan dengan hidung mancung dan tatapan yang tegas. Usianya tampak masih muda menandakan bahwa dia pasti salah satu mahasiswa di kampus ini.

"Siapa kamu? Kenapa telat di kelas saya?" ucap Syifa tegas.

Pria itu masih diam di tempatnya. Belum sempat dia menjawab pertanyaan Syifa tiba-tiba salah satu mahasiswi langsung menjelaskan.

"Wah, Dion masuk kuliah? Ada mukjizat apa yang membuatnya mau berangkat ke kampus."

"Dia mahasiswa spesial Bu Syifa, tolong perlakuan dia dengan spesial atau nanti jadi kabur." ucap yang lain.

Dion hanya bisa berdecak sebal sembari menatap tajam mahasiswa yang mencibirnya.

"Sudah-sudah.. Kamu, tolong kesini." Syifa meminta Dion untuk mendekat padanya.

Dion berjalan mendekati Syifa. Dengan diam Dion menatap netra Syifa tanpa ragu.

"Nama kamu Dion? Lain kali jangan telat. Saya tidak suka ada mahasiswa yang telat mengikuti kelas saya. Itu bisa mengganggu fokus teman yang lain, mengerti?" tegur Syifa.

Dion pun mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata.

"Baiklah, silahkan cari tempat dan ikuti materi saya dengan kooperatif." ujar Syifa.

Dion pun langsung melenggangkan kakinya mencari tempat duduk untuk mengikuti pembelajaran.

"Gila lo Dion, udah hampir sebulan nggak pernah nongol kemana aja lo?" tanya salah satu mahasiswa yang bernama Niko.

Dion hanya menimpali ucapan temannya dengan sedikit senyuman. Tatapannya masih lurus ke depan memandangi Syifa.

"Siapa dia?" tanya Dion.

"Dia dosen baru pengganti Pak Bambang. Gila cantik banget ya, kalau begini gue bakal rajin ke kampus deh." gumam Niko.

Syifa menyampaikan semua materinya hari ini dengan lancar. Bahkan ada beberapa mahasiswi yang memuji kepiawaian Syifa dalam menyampaikan informasi.

"Bu Syifa enak banget ngajarinnya. Jelas dan nggak bertele-tele. Dan juga nggak sadis-sadis amat" ujar Leni, salah satu mahasiswi yang mengikuti kelasnya tadi.

Baru sehari saja Syifa sudah memberikan kesan baik di kampus. Sehingga membuat beberapa dosen lain mulai penasaran.

Saat ini syifa sedang mempelajari beberapa materi di ruangan dosen, kemudian dia mendapat panggilan dari rektor kampus itu.

Sebenarnya Syifa sedikit gugup mengingat hari pertama ini dia takut melakukan kesalahan.

Dengan langkahnya yang sedikit gemetar Syifa menuju tuangan Rektor. Dia mengetuk pintu dengan hati-hati. Kemudian terdengar suara dari dalam memintanya untuk masuk.

"Selamat siang Pak, anda memanggil saya?" tanya Syifa ragu-ragu.

"Iya, selamat siang Bu Syifa. Silahkan duduk." ucap Rektor tersebut.

"Mohon maaf, apa ada yang bisa saya bantu?" ucap Syifa setelah duduk di kursi depan rektor tersebut.

"Santai saja Bu Syifa, saya hanya ingin mengobrol sebentar. Ini adalah hari pertama anda mengajar bukan? Dan saya juga mendengar dari beberapa mahasiswa yang mengikuti kelas anda. Mereka semua merasa puas dan memahami materi yang anda ajarkan. Selamat bu, semoga anda selalu bisa mempertahankan hal ini."

Syifa begitu lega setelah Rektor tersebut menyampaikan pesannya. Ada kebahagiaan tersendiri untuknya sebab di hari pertama dia sudah memberikan kesan baik untuk semua orang.

"Begini Bu, sebenarnya ada hal lain lagi yang ingin saya sampaikan." ujar Rektor itu.

"Maaf ada apa ya pak?" tanya Syifa penasaran.

"Begini, sebenarnya ada salah satu mahasiswa yang perlu bimbingan khusus. Dia mengalami masalah kedisiplinan sehingga beberapa nilai di semesternya sangat buruk. Dan dia memilih anda untuk menjadi dosen pembimbing khusus untuknya. Saya mohon kerja samanya sebab saya merasa tidak enak karena orang tua mahasiswa tersebut salah satu donatur terbesar di kampus ini." ujar Rektor.

"Maaf, saya? Tapi saya masih baru di sini Pak" Syifa sedikit terkejut.

"Iya, dia meminta anda Bu, jika tidak, dia akan menolak mengikuti semua pembelajaran."

Syifa jadi semakin penasaran dengan sosok mahasiswa yang meminta dirinya sebagai dosen pembimbing.

"Maaf kalau boleh tahu siapa mahasiswa yang ingin saya bimbing?" tanya Syifa penasaran.

"Sebentar," Rektor tersebut menghubungi seseorang melalui ponselnya. Dan tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka.

"Nah, ini mahasiswanya." ucap Rektor tersebut sembari menunjuk ke arah pria di depan pintu.

Syifa langsung menoleh ke arah pintu dan dia begitu terkejut dengan seseorang yang di lihatnya.

"Dion?"

...****************...

Terpopuler

Comments

Fransiska Widyanti

Fransiska Widyanti

baru nengokin nih thor 😁

2024-02-07

0

Alensa Talakua Telussa Alensa

Alensa Talakua Telussa Alensa

lnjt kk

2024-01-25

0

Nabila Nurmareta

Nabila Nurmareta

hai

2024-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 Hari pertama mengajar
2 Bab 02 Mahasiswa tengil
3 Bab 03 mulai timbul rasa
4 Bab 04 badmood to goodmood
5 Bab 05 perhatian untuk Syifa
6 Bab 06 Baru mengakui
7 Bab 07 merasa tersaingi
8 Bab 08 kesalah pahaman
9 Bab 09 keputusan akhir
10 Bab 10 ijab qabul
11 Bab 11 Status baru
12 Bab 12 Belum terbiasa
13 Bab 13 Ke rumah mertua
14 Bab 14 Papa Dion
15 Bab 15 godaan di kampus
16 Bab 16 hari yang penuh emosi
17 Bab 17 terjebak di gudang
18 Bab 18 Kesempatan dalam kesempitan
19 Bab 19 pacaran setelah menikah
20 Bab 20 Diratukan oleh suami
21 Bab 21 Tak terima
22 Bab 22 sisi lain Dion
23 Bab 23 di ruangan Dion
24 Bab 24 pengakuan
25 Bab 25 Suasana rumah
26 Bab 26 Selalu diremehkan
27 Bab 27 Emosi tak terkendali
28 Bab 28 aku bersamamu
29 Bab 29 bersama mertua
30 Bab 30 Fakta yang sesungguhnya
31 Bab 31 saling memaafkan
32 Bab 32 Kehangatan keluarga
33 Bab 33 drama kecil
34 Bab 34 Dia istriku
35 Bab 35 Skorsing
36 Bab 36 keluarga kecil
37 Bab 37 perasaan terpendam
38 Bab 38 Jawaban bijak
39 Bab 39 skin to skin
40 Bab 40 kembali bekerja
41 Bab 41 Kedatangan tak terduga
42 Bab 42 mulai mengusik
43 Bab 43 kecemburuan Shaka
44 Bab 44 Tanda Cinta
45 Bab 45 mencoba mencelakai
46 Bab 46 ciuman memabukkan
47 Bab 47 mengetahui fakta
48 Bab 48 jawaban yang ditunggu
49 Bab 49 Bisnis tersembunyi
50 Bab 50 tajir melintir
51 Bab 51 tak ada yang terlambat untuk jatuh cinta
52 Bab 52 ulang tahun Bella
53 Bab 53 Perjodohan di masa lalu
54 Bab 54 Harus tinggal seatap
55 Bab 55 Menyadarkan Shaka
56 Bab 56 sebuah keputusan
57 Bab 57 Cemburunya elegan
58 Bab 58 Rencana yang gagal
59 Bab 59 kecewa
60 Bab 60 salah paham
61 Bab 61 ketahuan biang keroknya
62 Bab 62 nasehat Shaka untuk Dion
63 Bab 63 terbongkar sudah
64 Bab 64 Saling mencinta, saling menjaga
65 Bab 65 bukan anak kandung
66 Bab 66 pengakuan Shaka
67 Bab 67 Hana kecelakaan
68 Bab 68 sudah saling nyaman
69 Bab 69 memutar balikkan fakta
70 Bab 70 mencari teman hidup
71 Bab 71 rencana jahat
72 Bab 72 Gagal
73 Bab 73 balasan setimpal
74 Bab 74 Musuh jadi saudara
75 Bab 75 di kampus bersama papa
76 Bab 76 sulit memaafkan
77 Bab 77 memaafkan dan ikhlas
78 Bab 78 obsesi tersembunyi
79 Bab 79 terhalang restu
80 Bab 80 berpikir positif
81 Bab 81 keluarga baru
82 Bab 82 jangan duakan aku
83 Bab 83 sambutan hangat
84 Bab 84 persiapan pernikahan
85 Bab 85 hari pernikahan
86 Bab 86 Dua pasang pengantin
87 Bab 87 pindah resort
88 Bab 88 menjaga kehormatan istri
89 Bab 89 melindungi Diana
90 Bab 90 gunjingan mahasiswa
91 Bab 91 jangan ganggu istriku
92 Bab 92 it's Ok
93 Bab 93 Masa lalu Bianca
94 Bab 94 akhirnya terbongkar sudah
95 Bab 95 suasana rumah
96 Bab 96 hamil
97 Bab 97 berbenah diri
98 Bab 98 kabar bahagia
99 Bab 99 istri serba bisa
100 Bab 100 Hasil kerja keras
101 Bab 101 hadiah terbaik
102 Bab 102 Badai rumah tangga
103 Bab 103 mulai terungkap dalangnya
104 Bab 104 mengungkap kebenaran
105 Bab 105 kabar baik
106 Bab 106 iri hati
107 Bab 107 Penyesalan Hana
108 Bab 108 Firasat buruk
109 Bab 109 ku mohon bertahanlah
110 Bab 110 doa seorang istri
111 Bab 111 sebuah keajaiban
112 Bab 112 penyelamat keluarga
113 Bab 113 Akhir kisah Antonio
114 Bab 114 belajar menghargai
115 Bab 115 ngidam mandi bareng
116 Bab 116 posesifnya Papa Dion
117 Bab 117 berita duka
118 Bab 118 tindakan tak terduga
119 Bab 119 berbanding terbalik
120 Bab 120 Gender reveal
121 Bab 121 insiden kecil
122 Bab 122 belajar dari kesalahan
123 Bab 123 berkunjung di rumah lama
124 Bab 124 perjuangan berat
125 Bab 125 keluarga terbaik (END)
126 Pengumuman Novel Baru
127 Karya Baru
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Bab 01 Hari pertama mengajar
2
Bab 02 Mahasiswa tengil
3
Bab 03 mulai timbul rasa
4
Bab 04 badmood to goodmood
5
Bab 05 perhatian untuk Syifa
6
Bab 06 Baru mengakui
7
Bab 07 merasa tersaingi
8
Bab 08 kesalah pahaman
9
Bab 09 keputusan akhir
10
Bab 10 ijab qabul
11
Bab 11 Status baru
12
Bab 12 Belum terbiasa
13
Bab 13 Ke rumah mertua
14
Bab 14 Papa Dion
15
Bab 15 godaan di kampus
16
Bab 16 hari yang penuh emosi
17
Bab 17 terjebak di gudang
18
Bab 18 Kesempatan dalam kesempitan
19
Bab 19 pacaran setelah menikah
20
Bab 20 Diratukan oleh suami
21
Bab 21 Tak terima
22
Bab 22 sisi lain Dion
23
Bab 23 di ruangan Dion
24
Bab 24 pengakuan
25
Bab 25 Suasana rumah
26
Bab 26 Selalu diremehkan
27
Bab 27 Emosi tak terkendali
28
Bab 28 aku bersamamu
29
Bab 29 bersama mertua
30
Bab 30 Fakta yang sesungguhnya
31
Bab 31 saling memaafkan
32
Bab 32 Kehangatan keluarga
33
Bab 33 drama kecil
34
Bab 34 Dia istriku
35
Bab 35 Skorsing
36
Bab 36 keluarga kecil
37
Bab 37 perasaan terpendam
38
Bab 38 Jawaban bijak
39
Bab 39 skin to skin
40
Bab 40 kembali bekerja
41
Bab 41 Kedatangan tak terduga
42
Bab 42 mulai mengusik
43
Bab 43 kecemburuan Shaka
44
Bab 44 Tanda Cinta
45
Bab 45 mencoba mencelakai
46
Bab 46 ciuman memabukkan
47
Bab 47 mengetahui fakta
48
Bab 48 jawaban yang ditunggu
49
Bab 49 Bisnis tersembunyi
50
Bab 50 tajir melintir
51
Bab 51 tak ada yang terlambat untuk jatuh cinta
52
Bab 52 ulang tahun Bella
53
Bab 53 Perjodohan di masa lalu
54
Bab 54 Harus tinggal seatap
55
Bab 55 Menyadarkan Shaka
56
Bab 56 sebuah keputusan
57
Bab 57 Cemburunya elegan
58
Bab 58 Rencana yang gagal
59
Bab 59 kecewa
60
Bab 60 salah paham
61
Bab 61 ketahuan biang keroknya
62
Bab 62 nasehat Shaka untuk Dion
63
Bab 63 terbongkar sudah
64
Bab 64 Saling mencinta, saling menjaga
65
Bab 65 bukan anak kandung
66
Bab 66 pengakuan Shaka
67
Bab 67 Hana kecelakaan
68
Bab 68 sudah saling nyaman
69
Bab 69 memutar balikkan fakta
70
Bab 70 mencari teman hidup
71
Bab 71 rencana jahat
72
Bab 72 Gagal
73
Bab 73 balasan setimpal
74
Bab 74 Musuh jadi saudara
75
Bab 75 di kampus bersama papa
76
Bab 76 sulit memaafkan
77
Bab 77 memaafkan dan ikhlas
78
Bab 78 obsesi tersembunyi
79
Bab 79 terhalang restu
80
Bab 80 berpikir positif
81
Bab 81 keluarga baru
82
Bab 82 jangan duakan aku
83
Bab 83 sambutan hangat
84
Bab 84 persiapan pernikahan
85
Bab 85 hari pernikahan
86
Bab 86 Dua pasang pengantin
87
Bab 87 pindah resort
88
Bab 88 menjaga kehormatan istri
89
Bab 89 melindungi Diana
90
Bab 90 gunjingan mahasiswa
91
Bab 91 jangan ganggu istriku
92
Bab 92 it's Ok
93
Bab 93 Masa lalu Bianca
94
Bab 94 akhirnya terbongkar sudah
95
Bab 95 suasana rumah
96
Bab 96 hamil
97
Bab 97 berbenah diri
98
Bab 98 kabar bahagia
99
Bab 99 istri serba bisa
100
Bab 100 Hasil kerja keras
101
Bab 101 hadiah terbaik
102
Bab 102 Badai rumah tangga
103
Bab 103 mulai terungkap dalangnya
104
Bab 104 mengungkap kebenaran
105
Bab 105 kabar baik
106
Bab 106 iri hati
107
Bab 107 Penyesalan Hana
108
Bab 108 Firasat buruk
109
Bab 109 ku mohon bertahanlah
110
Bab 110 doa seorang istri
111
Bab 111 sebuah keajaiban
112
Bab 112 penyelamat keluarga
113
Bab 113 Akhir kisah Antonio
114
Bab 114 belajar menghargai
115
Bab 115 ngidam mandi bareng
116
Bab 116 posesifnya Papa Dion
117
Bab 117 berita duka
118
Bab 118 tindakan tak terduga
119
Bab 119 berbanding terbalik
120
Bab 120 Gender reveal
121
Bab 121 insiden kecil
122
Bab 122 belajar dari kesalahan
123
Bab 123 berkunjung di rumah lama
124
Bab 124 perjuangan berat
125
Bab 125 keluarga terbaik (END)
126
Pengumuman Novel Baru
127
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!