Dosenku Istriku
"Bi, aku sudah setok ASI banyak di kulkas. Jangan sampai telat ya kasih susu ke Bela. Aku harus berangkat sekarang." Dengan sedikit tergesa-gesa Asyifa menghampiri putri kecilnya yang masih terlelap lalu mengecupnya dengan lembut.
"Jadi anak baik hari ini ya sayang. Mama harus kerja dulu, nggak boleh rewel dan nyusahin Bi Ida ya" bisik Syifa sambil mengusap lembut rambut halus putrinya.
"Baik Non, Non Syifa semangat ya buat hari ini. Semoga dilancarkan semua pekerjaannya." Jawab Bi Ida sembari membereskan beberapa pakaian bayi milik putrinya.
"Siap Bi Ida, terima kasih ya."
Syifa langsung bergegas berangkat ke salah satu kampus terkenal di tempatnya. Hari ini adalah hari pertama dia mengajar di kampus itu.
Meski berat meninggalkan putri semata wayangnya yang masih berusia sembilan bulan. Namun Syifa harus tetap bekerja demi masa depan mereka.
Asyifa Nadira, wanita berparas cantik dan selalu menebar senyum ramah kepada semua orang. Dia selalu terlihat ceria padahal jauh dalam hatinya menahan sakit yang mendalam.
Pernikahannya dengan Rangga yang diharapkan menjadi pernikahan terindah nyatanya harus pupus di tengah jalan.
Disaat dirinya hamil besar dan hendak melahirkan rupanya malah memergoki suaminya berselingkuh dengan Mona, sahabatnya sendiri.
Bahkan disaat dirinya berjuang melahirkan bayinya Rangga sama sekali tak menemaninya. Dia justru sibuk berlibur dengan Mona.
Sejak saat itu Syifa bertekad membesarkan buah hatinya sendiri dan berusaha sekuat tenaga agar tidak merepotkan orang lain, termasuk orang tuanya.
Kedua orang tua Syifa tinggal di luar negri. Meski lahir dari keluarga berada tak membuat Syifa menjadi manja dan bergantung pada orang tuanya.
Dia tetap berusaha menjadi sosok yang mandiri. Dengan bekal pendidikannya yang lulusan salah satu kampus besar di Inggris kini Syifa memantapkan dirinya menjadi seorang dosen.
.
Setelah mengendarai mobilnya membelah kemacetan ibukota akhirnya Syifa sampai di kampus tepat waktu. Sejenak dia menatap bangunan besar di depannya sambil menghirup nafas dalam untuk memantapkan hatinya.
Syifa memakai setelan formal rok span dengan blazer warna senada serta make up tipis dengan rambut panjangnya yang diikat rapi mulai berjalan menyusuri area kampus.
Setiap langkahnya tentu mengundang perhatian para mahasiswa yang melihatnya. Paras cantiknya tentu membuat orang-orang penasaran. Banyak di antara mereka saling menebak siapa dirinya.
Syifa hanya tersenyum ramah saat berpapasan dengan mereka. Hingga akhirnya Syifa sampai di salah satu ruang kelas dimana dia akan mengajar sesuai jadwalnya.
Semua mahasiswa sudah bersiap di tempatnya untuk menerima materi. Namun semua dibuat terkejut dengan kehadiran Syifa.
Bahkan tak jarang para mahasiswa laki-laki langsung heboh sendiri dengan kedatangannya.
"Selamat pagi semuanya, perkenalkan nama saya Asyifa Nadira. Saya adalah dosen kalian menggantikan Pak Bambang. Mohon kerja samanya ya. Ada pertanyaan?" ucap Syifa mengenalkan diri.
Sorak sorai pun langsung menggema menyambut Syifa. Bagaimana tidak, sosok dosen baru mereka adalah wanita muda yang begitu cantik. Sedangkan dosen lama adalah dosen tua yang killer.
"Bu Syifa sudah punya pacar belum?" tanya salah satu mahasiswa.
"Bu Syifa cantik banget, nggak cocok jadi dosen cocoknya jadi istri" celetuk yang lainnya.
Suara-suara para mahasiswa menjadi kehebohan sendiri tak ayal mengundang decakan kesal para mahasiswi.
"Udah dong, bu Syifa jangan di godain terus. Nanti nggak betah kabur lagi." protes salah satu mahasiswi.
Syifa hanya menimpali dengan senyuman singkat. Setelahnya dia meminta para mahasiswa untuk fokus kepada pembelajaran.
Saat materi sedang di mulai tiba-tiba terdengar derit pintu yang terbuka. Sosok pria dengan perawakan jangkung memasuki ruangan tersebut dengan santainya.
"Tunggu!" ucap Syifa menghentikan pria itu.
Pria itu langsung menoleh ke arah Syifa. Sejenak kedua netra itu saling beradu. Tatapan tajam pria itu sejenak membuat Syifa sempat terpaku.
Pria itu memang memiliki wajah tampan dengan hidung mancung dan tatapan yang tegas. Usianya tampak masih muda menandakan bahwa dia pasti salah satu mahasiswa di kampus ini.
"Siapa kamu? Kenapa telat di kelas saya?" ucap Syifa tegas.
Pria itu masih diam di tempatnya. Belum sempat dia menjawab pertanyaan Syifa tiba-tiba salah satu mahasiswi langsung menjelaskan.
"Wah, Dion masuk kuliah? Ada mukjizat apa yang membuatnya mau berangkat ke kampus."
"Dia mahasiswa spesial Bu Syifa, tolong perlakuan dia dengan spesial atau nanti jadi kabur." ucap yang lain.
Dion hanya bisa berdecak sebal sembari menatap tajam mahasiswa yang mencibirnya.
"Sudah-sudah.. Kamu, tolong kesini." Syifa meminta Dion untuk mendekat padanya.
Dion berjalan mendekati Syifa. Dengan diam Dion menatap netra Syifa tanpa ragu.
"Nama kamu Dion? Lain kali jangan telat. Saya tidak suka ada mahasiswa yang telat mengikuti kelas saya. Itu bisa mengganggu fokus teman yang lain, mengerti?" tegur Syifa.
Dion pun mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah kata.
"Baiklah, silahkan cari tempat dan ikuti materi saya dengan kooperatif." ujar Syifa.
Dion pun langsung melenggangkan kakinya mencari tempat duduk untuk mengikuti pembelajaran.
"Gila lo Dion, udah hampir sebulan nggak pernah nongol kemana aja lo?" tanya salah satu mahasiswa yang bernama Niko.
Dion hanya menimpali ucapan temannya dengan sedikit senyuman. Tatapannya masih lurus ke depan memandangi Syifa.
"Siapa dia?" tanya Dion.
"Dia dosen baru pengganti Pak Bambang. Gila cantik banget ya, kalau begini gue bakal rajin ke kampus deh." gumam Niko.
Syifa menyampaikan semua materinya hari ini dengan lancar. Bahkan ada beberapa mahasiswi yang memuji kepiawaian Syifa dalam menyampaikan informasi.
"Bu Syifa enak banget ngajarinnya. Jelas dan nggak bertele-tele. Dan juga nggak sadis-sadis amat" ujar Leni, salah satu mahasiswi yang mengikuti kelasnya tadi.
Baru sehari saja Syifa sudah memberikan kesan baik di kampus. Sehingga membuat beberapa dosen lain mulai penasaran.
Saat ini syifa sedang mempelajari beberapa materi di ruangan dosen, kemudian dia mendapat panggilan dari rektor kampus itu.
Sebenarnya Syifa sedikit gugup mengingat hari pertama ini dia takut melakukan kesalahan.
Dengan langkahnya yang sedikit gemetar Syifa menuju tuangan Rektor. Dia mengetuk pintu dengan hati-hati. Kemudian terdengar suara dari dalam memintanya untuk masuk.
"Selamat siang Pak, anda memanggil saya?" tanya Syifa ragu-ragu.
"Iya, selamat siang Bu Syifa. Silahkan duduk." ucap Rektor tersebut.
"Mohon maaf, apa ada yang bisa saya bantu?" ucap Syifa setelah duduk di kursi depan rektor tersebut.
"Santai saja Bu Syifa, saya hanya ingin mengobrol sebentar. Ini adalah hari pertama anda mengajar bukan? Dan saya juga mendengar dari beberapa mahasiswa yang mengikuti kelas anda. Mereka semua merasa puas dan memahami materi yang anda ajarkan. Selamat bu, semoga anda selalu bisa mempertahankan hal ini."
Syifa begitu lega setelah Rektor tersebut menyampaikan pesannya. Ada kebahagiaan tersendiri untuknya sebab di hari pertama dia sudah memberikan kesan baik untuk semua orang.
"Begini Bu, sebenarnya ada hal lain lagi yang ingin saya sampaikan." ujar Rektor itu.
"Maaf ada apa ya pak?" tanya Syifa penasaran.
"Begini, sebenarnya ada salah satu mahasiswa yang perlu bimbingan khusus. Dia mengalami masalah kedisiplinan sehingga beberapa nilai di semesternya sangat buruk. Dan dia memilih anda untuk menjadi dosen pembimbing khusus untuknya. Saya mohon kerja samanya sebab saya merasa tidak enak karena orang tua mahasiswa tersebut salah satu donatur terbesar di kampus ini." ujar Rektor.
"Maaf, saya? Tapi saya masih baru di sini Pak" Syifa sedikit terkejut.
"Iya, dia meminta anda Bu, jika tidak, dia akan menolak mengikuti semua pembelajaran."
Syifa jadi semakin penasaran dengan sosok mahasiswa yang meminta dirinya sebagai dosen pembimbing.
"Maaf kalau boleh tahu siapa mahasiswa yang ingin saya bimbing?" tanya Syifa penasaran.
"Sebentar," Rektor tersebut menghubungi seseorang melalui ponselnya. Dan tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka.
"Nah, ini mahasiswanya." ucap Rektor tersebut sembari menunjuk ke arah pria di depan pintu.
Syifa langsung menoleh ke arah pintu dan dia begitu terkejut dengan seseorang yang di lihatnya.
"Dion?"
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Fransiska Widyanti
baru nengokin nih thor 😁
2024-02-07
0
Alensa Talakua Telussa Alensa
lnjt kk
2024-01-25
0
Nabila Nurmareta
hai
2024-01-05
0