Wang Bao pemuda pekerja keras menyelamatkan sepupunya dari sebuah kecelakaan, namun malah tertabrak dan melakukan transmigrasi ke dunia lain memasuki tubuh pemuda yang memiliki nama yang sama dengannya. Di dunia tersebut jiwa Wang Bao masuk ke dalam tubuh tuan muda dari keluarga bangsawan, mengetahui hal tersebut Wang Bao sengat senang hidup dengan kekayaan Wang Bao berpikir akhirnya tiba kesempatan untuknya bersantai tanpa harus bekerja mati-matian untuk mencari uang sayangnya ternyata Wang Bao terjebak ke dalam keluarga seniman beladiri, yang mengutamakan kekuatan membuat Wang Bao berpikir untuk melarikan diri dari dunia bela diri tapi semakin ingin melarikan diri Wang Bao semakin terjebak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mirna Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Uji Tanding klan Wang
Saat sampai di arena tempat pelaksanaan uji tanding ternyata semua orang sudah berkumpul.
Akhirnya Wang Bao yang dengan sengaja datang terlambat menjadi tontonan orang-orang yang sudah hadir.
"Jadi ini anak yang dirumorkan sudah mati tapi hidup lagi."
"Bukannya dia anak yang diramalkan menjadi bintang pembawa sial klan wang?"
"Katanya tubuhnya rusak, tidak bisa lagi bertarung."
"Otak anak itu juga rusak, katanya lupa ingatan."
Terdengar berbagai macam gosip di penjuru arena, menjadikannya Wang Bao sebagai bahan candaan orang-orang yang hadir di sana.
'Aku bisa mendengar kalian semua tau!' wang Bao menggerutu kesal.
Setelah berkumpul bersama peserta uji tanding lainnya, mata Wang Bao terbelalak mulutnya menganga lebar setelah melihat peserta-peserta yang akan ikut ujian tanding bersamanya ternyata anak-anak berusia lima sampai sepuluh tahun saja.
Wang Bao berdiri di tengah-tengah anak-anak usia lima sampai sepuluh tahun dan dilihat dari manapun Wang Bao yang paling tua disana.
"Bukankan ini keterlaluan?" Wang Bao benar-benar merasa malu membayangkan akan melawan anak kecil.
Tidak lama setelah itu barulah Pemimpin klan menduduki kursi miliknya dan disampingnya ada Nyonya Wang, setingkat dibawanya duduk putra-putra keluarga Wang dari garis keturunan langsung dan sejajar dengan mereka juga duduk para tetua-tetua sekte besar dan menengah yang mencari anak berbakti untuk direkrut ke dalam sekte mereka masing-masing.
Setelah Pemimpi klan duduk Wang Bao tiba-tiba maju memberi salam berniat untuk mundur dari ujian tanding.
"Salam Pemimpin Klan, saya Wang Bao dari Paviliun barat meminta izin untuk mengajukan permintaan." Wang Bao memberanikan diri menemui pemimpin klan, ini kedua kalinya mereka bertemu setelah insiden terakhir kali.
"Lancang sekali anak ini, berbicara langsung pada pemimpin klan." Wang Tu, salah satu tetua klan Wang mencela saat melihat Wang Bao.
"Sudahlah jangan menindas anak kecil Wang Tu, pemimpin klan jika berkenan sebaiknya mari kita dengarkan dulu permintaan anak ini." Wang Guang memilih untuk bersikap netral pada kedua pihak.
"Katakan!" Pemimpin Klan akhirnya memberi izin.
"Pemimpin klan saya meminta maaf atas kurangnya saya dalam bersikap tapi bukankah sebaiknya saya tidak ikut ujian tanding ini melihat dari peserta yang umurnya lebih muda dari saja, saya rasa ini tidak adil bagi adik-adik yang ikut dalam uji tanding ini."
"Jadi maksudmu kamu terlalu besar untuk melawan anak-anak?" Tanya Pemimpin Klan Wang.
"Benar Pemimpin klan."
"Hah, sombong sekali. Walaupun mereka masih sangat muda tapi kemampuannya jauh diatasmu, tidak tau siapa yang akan dipermalukan nanti jika kau tetap bertanding makanya agar tidak malu dikalahkan anak kecil kau meminta mundur lebih dulu." Tetua Wang Tu berbicara begitu sinis pada Wang Bao, sengaja ingin mempermalukan Wang Bao.
" Wang Bao, Walaupun mereka masih anak-anak tapi mereka semua berbakat bahkan mereka semu sudah mempelajari pemurnian Qi ditambah dengan berbagai dukungan elixir yang diberikan masing-masing dari orang tua mereka membuat anak-anak kecil yang ikut bertanding ini lebih unggul tubuh mereka sangat kuat tidak bisa diremehkan dalam pertarungan tingkat pemula." Tutur Pemimpin Klan Wang, menjelaskan pada Wang Bao yang terlihat sangat bingung sekarang.
"Tapi pemimpin klan usia saya sudah lima belas tahun, lima tahun lebih tua dari mereka." Wang Bao membela diri berharap untuk tidak berpartisipasi dengan izin ayahnya.
"Tidak masalah, persyaratan uji tanding boleh ikut dari usia lima sampai lima belas tahun." Wang Guang memberi penjelasan singkat.
Akhirnya Wang Bao tidak punya alasan lagi untuk mundur, dan tetap ikut dalam ujian tanding.
Ujian tanding dimulai setelah memberikannya instruksi dari pengawas.
Peserta yang maju dipilih dari undian. Nama semua peserta dimasukkan dalam satu wadah, nama yang naik akan maju untuk saling bertanding.
Peraturannya sangat sederhana, para peserta hanya perlu saling bertarung jika pertarungan sudah berbahaya maka pengawas akan maju untuk menghentikan pertarungan.
Sedangkan perekrutan murid dari tetua sekte yang datang tidak hanya didasari dari menang dalam bertarung tapi dinilai dari tiap individu yang memiliki bakat baik pada ketangkasan, taktik, dan jurus yang berkesan dimata mereka.
Ujian tanding berlangsung dengan penuh tepuk tangan dan kekaguman orang-orang setiap ada anak-anak yang begitu bagus dalam bertarung dan bertahan.
"Akan sangat memalukan jika kalah dari anak-anak yang usianya jauh lebih muda dariku." Wang Bao duduk dipojok meratapi nasibnya, membayangkan bagaimana dirinya akan menjadi lelucon, siapa sangka ternyata uji tarung yang dimaksud ternyata diperuntukkan untuk anak-anak.
"Tuan muda jangan lengah, walaupun mereka masih muda tapi dari sebelum lahir orang tua merak sudah memberikannya yang terbaik mulai dari kandungan para ibu-ibu biasanya banyak mengonsumsinya elixir langka, berharap anaknya lahir dengan tubuh yang bagus setelah lahiran pun anak-anak itu dirawat dan dilatih dengan ketat dan dijaga dengan baik jadi kemampuan beladiri mereka tidak boleh diremehkan." Ming Fu memperingati Wang Bao untuk tidak lengah dan meremehkan lawannya.
"Benarkah anak-anak mungil itu sehebat itu?" Wang Bao terlihat meragukan perkataan Ming Fu.
Wang Bao akhirnya mengangkat kepalanya, wajahnya yang tadinya begitu lesu berubah saat menonton pertarungan anak-anak yang jauh lebih muda darinya itu.
Mereka terlihat begitu menabjukkan, terbang kesana-kemari, mengeluarkan berbagai jurus untuk bertahan dari serangan yang datang.
"Wah! Anak-anak itu memang sungguhan hebat." Wang Bao kagum melihat semua anak sangat berbakat.
"Hah! Apa yang bisa dimengerti orang bodoh sepertimu!"
Tiba-tiba muncul anak kecil berambut jingkrak mencemooh Wang Bao yang tengah asik menonton pertarungan di atas arena.
"Lihatlah, wajahnya nampak seperti orang bodoh. Kagum hanya untuk jurus lemah seperti itu."
Wang Bao tidak peduli pada sindiran anak itu, bahkan Wang Bao tidak repot-repot mencari tahu siapa yang sedang berbicara.
"Wah, otaknya benar-benar rusak ya. Dari tadi ada orang yang bicara tapi tidak membalas. Jangan-jangan setelah mengalami kematian otak dan pendengarnya sudah tidak berfungsi." Anak berambut jingkrak itu semakin tertantang dan semakin banyak menyindir karena Wang Bao sama sekali tidak peduli padanya.
'Tenang Wang Bao, tidak bijak untuk berseteru dengan anak-anak.' Wang Bao menarik nafas menutup mata sejenak untuk meredakan kedongkolannya dan berusaha untuk menjaga emosinya tetap stabil.
"Huss! Huss! Dari mana datangnya suara lalat ini, dari tadi terus saja berdengung ditelinga. Sangat menganggu! Huss!!" Wang Bao memukul-mukul udara di sekitarnya berputar-putar memukul lalat yang sebenarnya tidak ada, Wang Bao hanya tidak tahan dan membalas menyindir anak yang dari tadi terus mencari masalah dengannya.
...***...
