NovelToon NovelToon
Dear Alvin

Dear Alvin

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Murid Genius / Keluarga / Bad Boy
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fantastic World Story

"Heh, anak sialan! Pergi kamu dari

rumah ini. Keluar!! Gak sudi aku

nampungmu lagi!!" usir Bu Elanor.

membuat Alvin yang sedang melamun

segera terperanjat.

"Berhenti bicara yang tidak-tidak

Ela!!" hardik pak Rohman.

"Kamu pilih aku dan anak anak yang

keluar apa anak sialanmu ini yang keluar

pak!?" teriak Bu Elanor membuat pak Rohman terkejut.

Beliau tak pernah berfikir akan

dihadapkan pada situasi se rumit ini.

"Alvin yang akan keluar pak buk"

ucap Alvin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fantastic World Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31 Fakta

Malam hari, usai menyelesaikan

pekerjaannya, Alvin dikejutkan dengan

kehadiran pak Rohman yang sudah

menunggu di depan rumahnya. Membuat

Alvin segera menghampirinya.

Keduanya pun saling sapa dan

bersalaman sebelum memulai percakapan.

"Bapak sehat?" tanya Alvin.

"Alhamdulillah sehat le, kamu kalau

pingin tahu keadaan bapak, kok gak

pernah main ke rumah le" tegur pak

Rohman.

"Maaf pak, bukannya Alvin gak mau

main, tapi bukankah ibuk gak

mengharapkan kedatangan Alvin" jawalb

Alvin seadanya.

"Pernah juga bapak ikut mendiamkan

Alvin, tanpa Alvin tahu salah Alvin

apa sebelumnya pak" sambung Alvin

berkaca-kaca.

"Maafin bapak le, bapak terkena

hasutan ibukmu. Entahlah Elanor itu

kenapa tega sekali, tapi kamu tenang saja,

sekarang bapak sudah tahu kebenarannya,

kalau kamu gak seperti yang dituduhkan

ibumu" ujar pak Rohman seraya menepuk

pundak Alvin beberapa kali.

Sebelumnya memang pak Rohman,

selalu di hasut oleh Bu Elanor yang tidak

menyukai Alvin, Bu Elanor selalu berkata

bahwa setiap hari, Alvin masih meminta

uang saku padanya dengan cara memaksa,

saat pak Rohman sudah berangkat kerja.

Belum lagi, cerita mengenai Alvin

yang mengatakan hal buruk tentang

dirinya pada orang kampung.

Tentu saja awalnya pak Rohman tak

langsung percaya, namun begitu Dina, anak

perempuannya juga ikut mendukung

pernyataan sang ibu, dan hasutan yang

hampir tiap hari di dengarnya, membuat

pak Rohman lambat laun terpengaruh.

Apalagi melihat Alvin yang jarang

sekali mendatangi dirinya, seolah semakin

menguatkan pernyataan Bu Elanor.

Sampai siang tadi, pak Rohman

mendengar sebuah fakta saat Bu Elanor dan

Dina sedang mentertawakan kebodohannya

yang mudah saja tertipu, hingga ikut tak

menyukai Alvin. Makanya disinilah

beliau sekarang berada.

"Kenapa tempat rosokmu gak ada ini

Vin" ucap pak Rohman yang sejak tadi

sudah gatal ingin menanyakan hal itu.

"Iya pak, kemarin di rusak orang"

jawab Alvin seadanya.

"Hah, kok bisa?" tanya pak Rohman.

"Entahlah pak, sepertinya ada orang

yang gak suka dengan usaha Alvin"

jawab Alvin sesuai dengan

perkiraannya.

"Siapa orangnya le" tanya pak Rohman

sementara Alvin hanya mengedikkan

bahu dan menggelengkan kepalanya tanda

tak tahu apa-apa.

"Terus kamu gak bikin tempat lagi

ini?" tanya pak Rohman.

"Bikin lagi pak, tapi Alvin mau

minta ijin dulu sama pak Rusdi, soalnya

Alvin pingin bikin dari bata aja, biar gak

mudah di rusak, makanya nunggu pak

Rusdi pulang, soalnya dari kemarin masih

dirumah anaknya" jawab Alvin

Membuat pak Rohman setuju.

Keduanya pun terus berbincang

hingga larut malam, pak Rohman pun

sampai menginap di kediaman Alvin,

sejujurnya beliau amat merindukan

Alvin, anak yang sudah dianggapnya

seperti anak kandung sendiri.

"Kamu betah ya tinggal disini le,

keliatannya nyaman" ucap pak Rohman.

"Alhamdulillah pak" jawab Alvin.

"Kalung yang waktu itu bapak kasih

kamu pakai le, siapa tahu kalung itu

memberimu petunjuk pada orang tua

kandungmu" ujar pak Rohman

mengingatkan.

"Iya pak" jawab Alvin singkat.

Bukan apa-apa, ada keinginan untuk

bertemu orang tuanya, namun ia juga

takut jika fakta yang ada sebenarnya,

mungkin saja dirinya adalah anak yang tak diharapakan.

Pagi harinya, ketika Alvin

terbangun, pak Rohman sudah bangun

terlebih dahulu, bahkan membuatkan

Alvin mie instan untuk sarapan,

sebelum bekerja. Setelah itu pak Rohman

pun pamit pulang saat Alvin mulai

bekerja.

Hari Minggu membuatnya fokus

mengambil sampah hingga agak siang,

setelah menyelesaikan pekerjaannya,

Alvin pun pulang seperti biasa. Bedanya

kali ini ia menyempatkan mampir ke

rumah pak Rusdi terlebih dahulu.

"Mas Alvin!!" panggil penjaga

rumah pak Rusdi.

"Eh iya pak, ada apa ya?" jawab

Alvin seraya mendekat setelah

memarkirkan gerobak sampahnya.

"Itu mas, dicariin pak Rusdi, kata

beliau kalau mas Alvin lewat, saya

disuruh manggil soalnya" jawab penjaga

rumah tersebut.

"Waduh saya baru pulang dari ambil

sampah ini pak, masih kotor semua, tak

pulang dulu aja ya pak. Nanti setelah

mandi saya kesini lagi" ujar Alvin.

"Wes gak usah le" sahut pak Rusdi yang

baru keluar dari dalam rumah.

"Eh pak Rusdi, maaf pak tangan saya

kotor" ucap Alvin seraya

menangkupkan kedua tangannya, enggan

bersalaman karena merasa dirinya kotor.

"Halah kotor apane, ws gpp. Aku tadi

liat rumahmu, itu kenapa kamu belum

bikin tempat rosoknya vin?" tanya pak

Rusdi.

"Hehe saya nunggu bapak datang, soalnya takut salah ukuran, itu kan bukan

tanah saya pak" ujar Alvin membuat pak

Rusdi mengangguk.

"Yawes ayo kita lihat dan ukur bareng

kalau gitu" ucap pak Rusdi.

Keduanya pun berjalan beriringan ke

rumah Alvin, sambil berbincang

sembari berjalan. Sesampainya di rumah

yang di tempati Alvin, pak Rusdi pun

segera menunjuk petok atau batas tanah

milik pak Rusdi.

Beliau menjelaskan jika Alvin bisa

memakai lahannya, selama masih di

dalam batas petok tanah miliknya.

"Waduh, saya gak bakal bikin sebesar

ini kok pak" ucap Alvin ketika melihat

jarak petok tanah tersebut berada sekitar

15 meter dari rumah yang ia tempati.

"Mungkin saya cuma bikin seukuran 3x3 meter saja" sambungnya.

"Waduh, bikin yang besar sekalian

gpp le" saran pak Rusdi.

"Belum berani pak, modalnya kurang

kalau mnau bikin sebesar itu" jawab Alvin

realistis, membuat pak Rusdi

mengangguk mengerti.

"Hmmm yawes lah kalau maumu

begitu, tanah dan rumah ini gak bakal

kepakai le, anak anakku sudah punya

rumah sendiri sendiri. Jadi kamu

manfaatkan dengan baik saja gpp, besok

besok kalau misal aku butuh, bakal tak

kasih tahu sebelum meminta kamu pindah

ya" ujar pak Rusdi menegaskan.

"Baik pak, saya ijin pakai tanahnya ya

pak" ijin Alvin lagi, membuat pak Rusdi

mengangguk.

Mereka masih lanjut berbincang sebentar, membahas bangunan yang alkan

Alvin bangun. Pak Rusdi bahkan

menyarankan seorang tukang

langganannya.

Alvin pun merespon saran pak

Rusdi dengan baik, mengingat dirinya tak

kan bisa membuat bangunan dari bata

sendirian, Alvin memilih mengikuti

saran pak Rusdi.

Usia pak Rusdi pamit, Alvin segera

mendatangi rumah tukang yang

direkomendasikan oleh pak Rusdi. Setelah

menjelaskan maksud dari kedatangannya,

tukang yang dimaksud pun bersedia.

Siang itu juga tukang tersebut mulai

mengukur dan memperkirakan bahan apa

saja yang diperlukan untuk segera dibeli.

Usai memberikan sebuah catatan pada

Alvin, tukang tersebut pun mulai

menggali untuk membuat pondasi.

Sementara Alvin pergi ke toko

bangunan. Meski rumah yang ia tempati

berada di dalam gang sempit,

beruntungnya ada jalan memutar yang

lain, yang bisa dimasuki oleh pick up,

meskipun sedikit lebih jauh, paling tidak

tak perlu menyulitkan Alvin untuk

mengangkut bahan material bangunan

nantinya.

"Kamu sudah tahu siapa yang bikin

roboh gudangmu sebelumnya mas?" tanya

tukang tersebut sembari terus menggali.

"Belum tahu pak" jawab Alvin yang

juga ikut membantu menggali.

"Gak pingin cari tahu?" tanyanya lagi.

"Mau cari tahu bagaimana pak, gak

ada jejak yang tertinggal ee" jawab Alvin

seraya mengingat bentuk tempat rosoknya

sebelumnya.

"Yawes yang ini nanti dipasang cctv aja

mas, barangkali yang berbuat buruk

kemarin balik lagi, jadi bisa diselidiki" ide

tukang tersebut membuat Alvin

mengangguk setuju.

1
ラマSkuy
thor nama karakter utamanya sebenernya siapa sih thor kok kadang namanya ganti ganti dari Alvin terus Bintang?
ラマSkuy: oh boleh di spill kah thor di PF mana? hehehe
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!