NovelToon NovelToon
MAFIA GIRLS DEVIL

MAFIA GIRLS DEVIL

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Sri

Dituduh mencelakai sang kakak, Shani di usir dan dihabisi oleh orang yang tidak menyukainya.

Datang kembali membawa dendam setelah bertahun-tahun untuk menghabisi pengkhianat itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

Shani berniat ingin menggunakan perusahaannya untuk membantu panti.

PT.Miziana Group akan mengadakan bakti sosial, salah satunya donator untuk panti.

Shani menelpon sekretaris pribadinya.

“Hallo,“ kata Shani dalam telponnya.

“Iya Nona, ada apa?“

“Saya minta kamu siapkan donator untuk panti Harapan Kita bisa, kan.“

“Bisa Nona, nanti saya siapkan.“

“Baiklah, saya tunggu nantinya yahh. Terima kasih!“

Shani mematikan telponnya.

Terdengar dari luar ada yang mengetuk pintu.

"Masuk aja gak dikunci," sahut Shani.

Pintu pun terbuka.

"Mami," kata Shani yang sambil rebahan.

"Hay sayang," sapa Shina lalu mendekati Shani dan memeluknya.

"Mami kenapa? apa ada yang mengganggu Mami?" tanya Shani.

"Enggak ko sayang, Mami cuma pengen peluk kamu aja!"

"Ouh."

Shani lalu memainkan ponselnya sesekali melirik ke arah Maminya.

Karena tahu Maminya lagi mikirin sesuatu, Shani langsung bertanya dan mendesak.

"Mami kalau punya masalah cerita sama Shani, jangan dipendam. Shani gak suka!"

Shina mendongak ke atas melihat wajah Shani yang tampak sangat cantik dilihat dari dekat.

"Tapi janji yahh, jangan marah."

"Iya Mi, Shani gak akan marah."

Shina kembali memeluk tubuh Shani dengan posesif.

"Mami takut aja sayang."

"Takut kenapa?"

"Kamu jangan ninggalin Mami yah."

Shani mengangkat alisnya sebelah.

"Maksud Mami, Shani gak kemana-mana Mi."

"Huwaaaaa ... Mami takut nanti ketemu sama keluarga kandung kamu dan kamu ninggalin Mami sama Papi."

Shani tersenyum.

"Enggak Mi, itu gak bakalan terjadi."

"Janji yah sama Mami, soalnya Mami dah sayang banget sama kamu walaupun gak terlahir dari rahim Mami."

"Shuuut, udah ... Shani gak bakalan ninggalin Mami sama Papi itu yang penting."

"Mami sayang sama Shani."

"Shani juga."

Mereka saling berpelukan.

Terdengar suara perut yang sedang lapar merongrong, seketika keduanya tertawa.

"Hahaha ... anak mami yang canti ini lapar sampai bunyi lagi perutnya," ledek Shina.

"Hehe ... iya Mi," sahut Shani cengengesan.

"Ukh dasar yuk kita ke bawah, Mami masakin makanan kesukaan kamu."

"Yang bener Mi."

"Iya sayang, mau gak?"

"Mau ..."

"Ya udah, ayo!"

Shani mengangguk dan mereka berdua ke bawah.

***

Arga dari tadi mengintip Ken yang sedang bekerja, ternyata selama ini Arga bekerja di perusahaan Arizaya atas perintah Shani.

Arga menukar berkas yang ingin di ajukan dalam proyek ini, kebetulan proyek ini sangat besar.

'Akan aku pastikan proyek ini gagal, biar perusahaan Arizaya hancur,' batin Arga.

Ken duduk di kursinya.

"Akhhh ... akhirnya, hal yang paling aku tunggu bisa menguasai perusahaan Arizaya." Ken berujar dengan sendirinya.

Ternyata aktivitas Ken dilihat oleh Shani dari cctv tersembunyi.

Shani tersenyum miring melihat wajah Ken.

'Sebentar lagi hidup kamu akan menderita Ken,' kata Shani dalam hatinya.

Shina melihat Shani yang begitu fokus dengan ponselnya jadi penasaran.

"Sayangnya Mami, lihat apa sih? fokus banget lihat ponselnya, makan dulu Nak baru main ponsel!" kata Shina dengan tegas.

"Eh, maaf Mi." Shani meminta maaf lalu mematikan ponselnya.

"Iya gak papa, ayo makan."

"Iya."

Terdengar lagi ponsel Shani berdering terus-menerus, Shani tidak berani mengangkat.

"Duh berisiknya, angkat aja ponsel kamu sayang. Siapa tahu penting!"

Shani pun mengangkat ponselnya.

“Hallo.“

“Shaniiiiii ..." teriak Sifa dalam telponnya.

“Buset dah! biasaa aja lo ngomong, dah gila apa!“

“Dah itu gak penting, sekarang aku tanyak sama kamu! apa kamu udah mesan makanan ke panti, apa itu benar?“

“Ouh ... itu ... ya, emang benar! kenapa?“ sahut Shani santai.

“Tapi itu makanan mahal Shani! kenapa sih kamu beli itu, terus kamu belinya pakai uang siapa?“

“Udah gak usah banyak tanya, makan aja kalian bye!“

Shani mematikan ponselnya sepihak dan menonaktifkan data internetnya.

"Dari siapa sayang?" tanya Shina.

"Temen Mi," sahut Shani.

"Ya sudah lanjut makan."

Setelah selesai makan Shani langsung ke balkon karena baru saja menghidupkan data internetnya, sudah banyak pesan masuk.

”Queen, keamanan kita diserang mafia sebelah!” send Dara.

”Kamu tidak membalasnya,” balas Shani.

”Kemampuanku dibawah mereka, Queen.”

”Baiklah, serahkan padaku.”

”Maaf yah.”

”Tidak masalah, santai aja kak.”

Shani dengan sigap membuka komputernya lalu mencari cyber itu.

"Brengsek!" maki Shani setelah tahu siapa cyber yang berani menyerang keamanan mafianya.

Shani langsung menutup akses keamanannya dan langsung mengirim virus.

"Mau apa si Aevan brengsek meretas keamanan mafia gue, serang balik ajalah! belum tahu dia siapa gue!" kata Shani dengan senyum devilnya.

Jari jemari lentik milik Shani namun mematikan itu mulai mengetik tombol komputer dengan lihainya.

*DIMARKAS BLACKSCORPIO*

"Gila keamanan kita diserang balik woy!" panik Boy.

"Siapa yang nyerang kita?" tanya Aevan.

"Sepertinya keamanan mafia itu diperkuat dan ini kayaknya lawan kita makin kuat! tadi masih bisa gue atasi, tapi ini sedetik kemudian udah gak bisa dibuka lagi. Padahal tadi hampir aja kita tahu data Queen The Meteor, akh ... sialan!" kesal Boy karena gagal mencari tahu Queen The Meteor.

Tiba-tiba komputer Boy berasap dan muncul sebuha pesan.

"MAFIA BLACKSCORPIO, JANGAN MEMULAI KALAU TIDAK INGIN MATI. CAMKAN ITU BAIK-BAIK!"

Laptop Boy langsung meledak.

"Awas Boy," kata Aevan menarik Boy.

Tapi sepertinya Bima acuh saja apa yang terjadi barusan.

"Arkh ... komputernya meledak Van, hah hah ini bahaya!" kata Boy lagi dengan wajah paniknya.

"Sorry banget yah, gara-gara gue kita dapat pesan ancaman, dari mafia nomor satu di dunia!" kata Aevan.

"Iya gak papa Van, santai aja." Boy menjawab tapi matanya sekilas melirik ke arah Bima yang fokus dengan ponselnya.

Bima sebenarnya menyadari kalau dilirik Boy, tapi Bima ingin memberi pelajaran pada Boy. Makanya, Bima sama sekali tidak peduli dengan Boy dan memilih main ponsel.

Aevan langsung menegur Bima.

"Bim, lo gak respeck sama Boy! tadi dia hampir celaka lho!"

"Oh," sahut Bima.

"Cuma oh doang."

"Terus gue harus gimana?"

"Seenggaknya lo khawatir sama Boy! dia sahabat kita, sahabat lo juga."

"Gue gak ngerasa tuh punya sahabat yang pilih kasih."

"Maksud lo apa pilih kasih, ha!" kata Aevan mendekati Bima dan mencengkram kerah bajunya.

"Heh, orang yang paling dibela Boy sekarang maki-maki gue gitu. Cih ... lepas!" kata Boy dengan sinis lalu menyingkirkan tangan Aevan dari kerah bajunya.

Boy merasa tidak enak dan ingin melerai keduanya.

"Sudah, kita bersahabat jangan bertengkar!" kata Boy dengan suara sedikit tinggi.

Tiba-tiba ada serangan granat dan hampir mengenai Bima, untung saja Aevan melihat itu dan menariknya.

"Awas!" kata Aevan.

Boom ...

Mereka semua tiarap, saat mereka tiarap ada batu yang masuk dan memecahkan kaca jendela mereka.

Prankk ...

Semua masih tampak tiarap karena masih berasap, setelah kondisi aman. Aevan langsung berdiri dan mengecek siapa yang melakukan serangan, sampai anak buah yang lainnya keluar semua.

"Ada apa ini King, sepertinya kita diserang."

"Coba periksa! siapa tau ada musuh bersembunyi."

Bima tampak diam saja karena baru saja ditolong oleh Aevan.

Boy melihat kaca pecah dan matanya tertuju pada batu.

"Batu," gumam Boy lalu mengambil batu itu.

Aevan yang melihat langsung mendekati Boy.

"Ada apa Boy?"

"Kayaknya ada surat," sahut Boy.

"Buka aja apa isinya."

Boy membuka gulungan kertas itu.

"INI PERINGATAN PERTAMA UNTUK KALIAN, JANGAN MACAM-MACAM DENGAN THE METEOR!"

Aevan langsung mengepalkan tangannya.

"Sial, mereka pikir siapa ha! seenak jidat mengatur kita, mafia kita juga besar."

Boy menelan salivanya sedangkan Bima hanya diam.

"Ok, malam ini kita berjaga dan cari rencana untuk nyerang balik The Meteor." Aevan ingin menyerang balik The Meteor.

"Hah! The Meteor, itu ... mafia nomor satu dan terkenal kejam." Anak buah Aevan saling berbisik.

"Itu bahaya Van," seru Boy.

"Tapi gue gak terima diginiin Boy," sahut Aevan.

"Tapi kita duluan yang cari masalah sama mereka!" kata Boy lagi.

Aevan hanya diam.

Ternyata perdebatan mereka di intip oleh anggota The Meteor.

"Ayo kita pergi!" kata anak buah The Meteor.

***

Sedangkan Shani hanya tertawa dan bersiap ingin ke panti, tidak lupa pamit dengan Maminya.

"Mami ... Shani jalan dulu yahh."

"Boleh ko sayang, tapi pakai mobil yahh jangan pakai motor."

Shani tampak berfikir lalu terlintas rencana.

"Baik Mi."

"Tumben nurut."

"Sebagai anak yang baik harus nurut Mi."

"Bisa aja kamu ih, uang jajannya masih ada gak?"

"Masih ada ko Mi, emang Mami mau nambahin."

"Enggak deh kayaknya."

"Ikh pelit banget sih tapi tadi nanyak," sahut Shani cemberut dan itu membuat Shina tertawa.

"Hahaha ... kamu lucu banget sih sayang kalau cemberut, nih ambil kartu Mami."

"Wahh yang bener nih Mi."

"Iyalah, masa Mami bohong!"

"Pinnya."

"Tanggal lahir Mami dong! tau, kan tanggal lahir sama tahunnya."

"Tahulah, masa gak tahu! ya sudah Shani berangkat dulu yahh emmuahh..." cium Shani membuat Shina kelimpungan.

"Dachhh Mami ..."

"Kesambet apa tuh anak mau cium aku segitunya," gumam Shina menggelengkan kepalanya.

"Hati-hati jangan ngebut!" teriak Shina.

Shani pun tancap gas ke panti.

***

💓DUKUNG KARYA INI DENGAN LIKE DAN KOMENTAR SERTA VOTE💓

1
Ani Maryani
anak nya d adopsi sama sahabatnya Sina anaknya citra
Ani Maryani
aku suka tokoh nya tangguh dan kuat
Ani Maryani
my Thor ayah kandung jahat banget mudah mudahan nyesel keluarganya
Erlina Ibrik
Luar biasa
Êtiñg
Buruk
#ayu.kurniaa_
.
Sean xiao
Bagus alur ceritanya ngak ngebosenin dan akhirnya happy ending..
semoga ada season 2 nya
Sean xiao
Kak Xavier jodoh nich sama kak Dara
Sean xiao
makin seruuuu,walaupun salah nama terus
Sean xiao
Hadeuh dari awal sampek sini manggil namanya kok salah² terus thor
Sean xiao
ACH ngak seru banget masa Arga dan Dara jadi penghianat..
dari awal sampek sini padahal Arga dan Dara yang selalu ada disisi Shani
Sean xiao
Yaelah markas Queen mafia no 1 didunia,bisa kecolongan ,masa cuma seorang Laras wanita tua dan lemah bisa lolos dari markas mafia no 1
Sean xiao
Queen no 1 instingnya masa lemah,tidak bisa merasakan bahaya disekelilingnya..
Sean xiao
Alurnya bagus ngak cuma fokus ke satu,semua dikeluarin
Sean xiao
Dari awal baca sampek sini,salah tulis nama terus Thor😩
untung aku nya mudeng sama alur ceritanya..
Isabela Devi
knp umur anaknya Xavier 6 tahun sedangkan anaknya shina 5 tahun
Isabela Devi
astaga Shani mikirin temen temen pindah jd sakit, ada ajanya
Sean xiao
Aman ngak tuch burungnya🤣
Isabela Devi
kamu yg terbaik Shani
Sean xiao
masih bocah pikirannya udah seperti orang tua😩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!