Pernikahan karena perjodohan membuat kedua insan itu awalnya sulit untuk menerima hati masing-masing. Mars yang menerimanya karena sedang patah hati, sedangkan Vio yang terpaksa menerima perjodohan karena kekangan dari sang Papa, padahal sudah jelas-jelas dia mempunyai laki-laki yang sangat dia cintai.
Suatu hari Vio memberikan kesempatan selama 3 bulan untuk Mars agar membuatnya jatuh cinta. Hari demi hari terus Vio dan Mars lewati hingga seorang Mars akhirnya bisa membuat seorang Vio jatuh cinta.
Namun, saat Vio sudah benar-benar mencintai Mars, tiba-tiba suatu permasalahan datang dan terjadi kesalahpahaman. Mars tidak percaya bahwa dirinya masih perawan karena tak menemukan noda merah, berbagai cara Vio lakukan untuk membuat Mars percaya padanya, namun laki-laki itu justru tak percaya dan malah meminta cerai padanya.
Apakah hidup Vio hanya cukup sampai disini saja? Saat dimana Mars yang sudah membuat dirinya jatuh hati sedalam-dalamnya justru malah meninggalkannya?
[karya ke2]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AnLu Blue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17: Nasehat Papa
Pagi harinya.
Vio pun perlahan mulai menggeliat dari tidurnya. Ia juga mulai membuka matanya.
Hal yang pertama Vio lakukan adalah berfikir. Ia sejenak berfikir, bukannya tadi malam ia tidur dibawah?
Vio lalu melirik disampingnya, yang dimana Mars sedang tidur pulas sembari memeluk guling milik dirinya. Lalu kemudian ia menyibak selimut yang menutupi badannya sampai keatas dadanya.
Vio bernafas lega saat pakaian itu masih lengkap seperti semalam sebelum dia tidur. "Untung saja..." Ucap Vio dengan amat sangat bersyukur karena tidak terjadi apa-apa.
"Pagi Tan"
"Astaga!" Vio memegangi dadanya yang hampir copot karena kaget tiba-tiba saja bocah itu wajahnya dicondongkan dan kini tepat ada disamping wajahnya.
Mars tersenyum manis pada Vio.
Vio yang melihatnya pun menjadi salah tingkah dibuatnya. Sungguh senyuman bocah itu mampu membuat jantungnya berdebar. Vio menggelengkan kepalanya "Tidak. Sadarlah Vio, kamu sudah punya Arga" Batin Vio yang merasa dirinya ini sudah terhipnotis dengan ketampanan suaminya. Apalagi saat melihat rambut Mars yang berantakan, arrghhh... Siapa sih yang kuatttt?!
Mars menatap istrinya itu tanpa berkedip. Sungguh pemandangan luar biasa yang baru ia rasakan pertama kali, bangun tidur langsung disuguhkan dengan seorang perempuan yang mungkin Mars akan cintai selanjutnya. Ia pun perlahan semakin memajukan wajahnya, berniat untuk memberikan morning kisss pada sang istri.
Vio yang sudah tau Mars akan berbuat apa segera mendorong wajah Mars agar menjauh "Jangan berani-beraninya kamu melakukan itu lagi!"
Sebelum dia benar-benar akan kembali diapa-apakan oleh bocah itu, Vio segera bangun dan berniat untuk kabur.
Namun, bukan Mars namanya jika dia akan menyerah dan pasrah begitu saja dengan penolakan Vio. Pokoknya kemauannya harus berhasil!
Dengan gerakan cepat Mars menarik tangan Vio hingga jatuh keatas tubuhnya.
"Akhh..!" Pekik Vio saat tangannya ditarik. Ia melototkan matanya saat tiba-tiba sudah jatuh diatas tubuh Mars.
"Kenapa menghindar hmm? Dosa loh nolak ciuman suami"
Vio menelan ludahnya "A-ak-aku...tolong lepasin. Kan udah aku bilang jangan berani sentuh, kenapa kamu selalu egois sih!" Vio berusaha untuk melepas tangan Mars yang lagi-lagi mengunci tubuhnya dengan pelukan erat.
"Tan, kan aku bilang mau buat kamu jatuh cinta, ya ini cara aku biar Tante jantuh cinta"
Cup!
Mars langsung mengecup bibir milik Vio. Ini adalah yang ke 3 kalinya ia merasakan bibir manis itu. Pertama waktu sebelum menikah dibutik, kedua saat kemarin didepan kamar mandi, dan ini yang ketiga kalinya.
Ingin rasanya Vio menampol wajah bocah tapi bukan bocah dibawahnya ini. Tapi tangganya juga ikut dalam pelukan erat Mars. "Kamu...sudah berapa kali aku ingatkan untuk jangan menyentuh bibirku!" Bentak Vio. Ia sudah benar-benar capek selalu memperingatkan Mars untuk tidak lagi mencium bibirnya. Namun sepertinya hal itu tidak didengarkan oleh Mars.
"Mana bisa Tan, sekarang bibirmu adalah canduku" Jawab Mars dengan jujur, mungkin sekarang hobi paling tepat adalah melakukan kejahilan mesyum pada istri tua namun kecil.
*
*
"Pa, beneran nih enggak Papa Vio pindah?" Ucap Vio dengan wajah sedih sembari memegang koper jumbo yang berisi pakaian dan berkas-berkas penting untuk pekerjaannya.
Saat ini Vio, Mars dan juga Haris sedang berada dihalaman rumah. Rumah sudah sepi karena sudah pada pulang, begitupun dengan keluarga Mars yang juga sudah kembali ke Korea tadi pagi.
Sebenarnya Vio juga setengah senang berpindah kerumah baru. Senang karena artinya dia bisa bebas dari kekangan sang Papa untuk tidak lagi menemui Arga, senang karena dia juga bisa bebas melakukan apapun tanpa harus diatur. Tapi, Vio juga memikirkan kondisi Papa nya yang takut kenapa-kenapa nantinya.
Haris tersenyum menyembunyikan kesedihannya. Tentu saja, melapaskan anaknya bersama laki-laki lain adalah suatu hal yang cukup berat bagi Haris. Tapi dia juga bernafas lega saat tau yang menggantikan posisinya untuk menjaga putrinya adalah suami sah Vio, jadi Haris tidak perlu was-was lagi dan khawatir lagi.
Ia mengusap kepala sang putri yang sudah dewasa itu, putri yang sudah menginjak usia 27 tahun. Perempuan yang dulunya Haris kenal adalah perempuan cengeng dan manja sekarang sudah besar.
"Iya, Papa yakin sayang. Jaga diri baik-baik ya, harus nurut apa kata suami, jangan bandel, dan kurangi main game kamu, jangan begadang juga kalo malem minggu, terus jangan berani keluar kalo suami enggak mengizinkan" Ucap Haris yang pastinya tidak melewatkan sebuah nasehat pada putrinya.
Vio hanya mengangguk. "Iya, Papa juga jaga diri. Ada apa-apa telepon Vio langsung"
Beberapa saat mereka pun berpelukan. Vio segera melepas nya dan masuk duluan kedalam mobil milik Mars.
Mars yang baru saja selesai meletakkan koper dan barang lainnya dibagasi pun segera berlari menuju sang mertua.
"Pa, kalau gitu Mars pamit ya" Mars kemudian mencium tangan Haris.
Haris mengangguk tersenyum pada sang menantu "Sekali lagi Papa bilang, jaga Vio"
Mars mengangguk "Itu udah pasti Pa, itu juga adalah kewajiban Mars sebagai suami"
"Bukan cuman jaga badan Vio, tapi juga jaga pandangan mata dan juga hati Vio. Kamu tau kan orang yang Vio cintai sekarang?"
Dengan ragu-ragu Mars mengangguk pelan.
"Nah, pokoknya kamu rebut hati Vio sampai jatuh cinta sama kamu. Vio itu memang sangat mencintai Arga, tapi Papa yakin kalau kamu berusaha terus pasti akan berhasil untuk buat Vio jatuh cinta dengan Mars Angkasa"
Mars tersenyum "Makasih Pa udah dukung Mars"
Setelah mengobrol, Mars pun segera memasuki mobil juga. Lalu perlahan mobil yang Mars dan Vio tumpangi pun mulai berjalan menjauh dari pekarangan rumah menuju rumah baru yang ada dikota sebelah.
CIPTAIN KISAH BRONDONG LGI THOR. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻