Aku selalu tersakiti.
Tetapi, aku tidak membencinya.
Tidak. Seditikpun tidak.
Bahkan aku selalu berdoa untuknya.
"BANGSAT!!!, Ngapain kamu disitu? atau biar semua orang tahu kalau kamu adalah orang paling tersakiti? "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juu_30, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12 Aku Baik-Baik Saja
Hari ini, Vasca kembali bersemangat pergi ke sekolah, hatinya hari ini merasa baik saja. Dengan senyum merekah, Vasca keluar dari kontrakannya menuju ke sekolah.
Vasca tersenyum melihat Kiara yang sudah menunggunya digerbang sekolah.
"Morning Ki... " Sapa Vasca kepada Kiara
"Pagi Ca..... ayo cepatan, aku sudah gk sabar lagi ingin ke kelas, karena hari ini Senior kita akan mengunjungi kelas kita" Jawab Kiara sambil menarik tangan Vasca.
"Eh... apa-apaan ini, tali sepatu aku Kiiiii"Jawab Vasca heboh karena Kiara menariknya seperti kambing menuju sekolah.
"Kamu si lama banget". jawab Kiara gregetan.
"Huh... huh... huh... untung saja gk terlambat kita " kata Kiara waktu sampai di kelasnya.
"Yah... kamu si, kaya kesetanan aja larinya untung ya gk nabrak orang tadi". Gerutu Vasca.
"Eh Ca.... lo tau gk, kalau orang cantik itu gk pernah terlambat". Kata Kiara narsis.
"Idihh.....Pede banget si kamu". Kata Vasca geli dengan tertawa ringan.
Walaupun dalam hati, Vasca menyetujui kalimat dari Kiara bahwa ia cantik, sejatinya benar kalau Kiara itu cantik dan manis, namun yang bikin Vasca suka adalah Kiara baik. Tetapi, Vasca tidak memuji sahabatnya itu langsung didepan mata karena ia takut sahabatnya itu besar kepala, ya... Vasca memang merasa bahwa dia cocok berteman dengan Kiara karena sikapnya yang baik.
"Selamat pagi semua". Kata seseorang sambil masuk keruangan kelas.
"Pagi Kak.... " Jawab seisi kelas.
"Eh anjir manis banget" Puji Kiara.
"Itu ya ketua Osis kita? " Tanya Vasca pelan.
"Bukan.... itu mah wakilnya ". Jawab Kiara santai.
Vasca menganggukkan kepalanya tanda ia paham.
"Oke adik-adik sekalian, maaf kalau sudah mengganggu waktu kalian saya kesini mau memberikan pengumuman tentang jadwal kegiatan ekstrakurikuler kita tapi, kita akan menunggu ketua Osis kita untuk menjelaskan lebih baik". Kata sang wakil yang diketahui bernama Ansel itu.
"Ketua Osis kita kenapa Kak? " Tanya salah satu siswa.
"Ada, tadi lupa bawa surat daftar nama" Jawab Arsel mantap
"Pagi semua, maaf menunggu lama" Kata seseorang dari luar kelas.
Deg....
Vasca mengetahui siapa pemilik suara itu. Diapun mengangkat kepalanya untuk memastikan apakah benar.
Gleg ... Vasca menelan ludahnya paksa karena benar apa yang ia maksud tadi.
"Tuh.... ganteng kan Ketos kita" Kata Kata antusias.
"Perkenalkan nama saya saya Vasco Angelo Dirgantara. Panggil saja Vasco. Saya adalah ketua osis disini" Kata Vasco dingin namun tegas.
"Keren namanya... tapi eh Vasca kok nama kalian sama si? " Tanya Kiara bingung membuat Vasca kaget.
"Oke.... saya akan menjelaskan apa yang akan kita lakukan di hari Sabtu nanti"...
Huh.... syukurlah, batin Vasca karena bebas dari pertanyaan itu.
Vasco pun menjelaskan semua yang harus ia jelaskan dengan mantap sampai selesai.
"Cerdas" Puji Kiara pelan.
"Ya.... dia Kakakku tapi aku sudah tidak dianggap " Batin Vasca sedih.
🌹🌹🌹
Sore hari, Vasca sudah siap dengan pakayan kerjanya. Ya... semenjak sekolah, Vasca memang mengambil jam kerja di sore hari dari jam 4 sampai jam 8. Tentu saja Vasca bersyukur karena tidak mengganggu jam belajar dan kegiatan sekolahnya.
Vasca mengerjakan semua bagiannya dengan tulus tanpa mengeluh, sehingga dia tidak sadar ada yang diam-diam mengambil gambarnya dengan senyum liciknya.
"Oh... jadi sekarang, kerjanya pembantu? " kata orang itu dingin sambil melaju dengan motornya.
"Dek Vasca ayo duduk dulu, kan udah gk ada pengunjung ". Kata seorang rekan kerja Vasca yang umurnya sudah hampir 30 itu.
"Iya Kak Putri.... makasih" Jawab Vasca sopan.
Putri merasa bahagia berada dekat Vasca. Menurutnya, Vasca ini sangat manis dan juga baik.
"Dek.... kenapa kamu bisa kerja disini? " Tanya Putri lembut.
Vasca terdiam, kembali mengingat kejadian yang menimpanya sampai berakhir menjadi pekerja di Restoran ini.
"Gk kenapa-kenapa kok Kak.... aku mau aja kerja disini" Jawab Vasca dengan senyum manisnya, berbalikan dengan hatinya yang ingin menangis.
"Dek.... gk apa-apa kalau memang tidak mau cerita. Kakak yakin kalau kamu itu kuat, semangat ya".
Kata-kata itu seakan bagaikan energi tersendiri untuk Vasca tanpa sadar, Vasca menjatuhkan air matanya. Putri hanya bisa memeluk dan memberi kehangatan kepadanya, berharap itu bisa menguatkan Vasca.
Pukul 8 malam, waktunya Vasca dan yang lainnya pulang.
"Bye Ca.... sampai ketemu besok ya" Kata Putri.
"Iya Kak... makasih ya" Jawab Vasca semangat.
Vasca langsung pulang ke kontrakannya dengan berjalan kaki sambil menghirup udara malam yang dingin dan segar.
Tin... tin... tin...
Suara klakson berbunyi, Vasca berhenti dan melihat kearah orang tersebut.
"Ayo naik" Kata orang itu ramah.
"Langit? " Kata Vasca karena yang ada dimotor itu adalah Langit Cafagio Marcher teman kelasnya.
"Iya.... ayo naik, aku antar pulang ya". kata Langit pelan.
"Tapi Langit, kontrakan aku sudah mau dekat ini" balas Vasca.
"Gk apa-apa, ini juga mau hujan... ayo naik "
Vasca pun naik mengikuti Langit, Langit mengendarai motor dengan kecepatan sedang.
"Makasih ya Langit" Kataku begitu turun dari motor.
"Gk gratis lo" Kata Langit dengan senyum jailnya.
"Hah... emang kamu tukang ojek, tapi aku gak punya uang" balas Vasca sambil memelas.
"Siapa bilang aku minta uang? " Kata Langit dengan sedikit tertawa.
"Lah terus? " Tanya Vasca bingung.
"Bayaran nya pakai nomor HP kamu gimana, bisa gk?" Tanya Langit
"Oh gitu.... tapi aku gk punya paketan" Kata Vasca polos.
"Nanti aku yang telepon gunanya? " Tawar langit lagi.
Vasca menganggukkan kepalanya, dan memberikan nomor HP nya kepada Langit. Langit itu baik pikirnya, murah senyum, pengertian dan tidak membeda-bedakan teman.
"Oke makasih daa... sampai ketemu besok ya"
Kata Langit sambil melajukan motornya.
Vasca akhirnya masuk kedalam kontrakan kecilnya itu dengan perasaan bahagia karena Langit mau menjadi temannya.
Drrtt... drrttt... drrtt...
Vasca menoleh kesuatu tempat handphonenya diletakan.
"Nomor baru... siapa ya? " guman Vasca pelan. Vasca langsung menggeser ikon berwarna hijau dan
"Halo.... udah tidur ya? " Tanya orang itu
"Belum mi... ini siapa ya? " Tanya Vasca bingung
"Aku Tukang ojek tadi" Kata orang itu.
"Eh Langit.... selamat malam" Jawab Vasca
"Malam juga...kamu udah makan? jangan sakit ya, aku belum siap untuk sedih " Kata Langit datar.
"Idih..ngaco deh... " balas Vasca mencoba tertawa.
"Kalau aku serius gimana? Tanya Langit.
"Langit, seorang pria sejati pasti memenuhi janjinya. Aku tidak tahu jawabannya, coba saja" Kata Vasca sambil terkekeh. Langit itu baik, pikirnya.
"Makasih sudah kasih aku kesempatan, aku akan buktikan, cepat atau lambat kita pasti jadian" Jawab Langit tulus.
"Oke... bye Langit". tutup Vasca.
Vasca berpikir bahwa tidak ada salahnya kalau dia dan Langit berpacaran karena Langit adalah cowok yang baik juga cerdas.
Ting...
Bunyi pesan masuk, membuyarkan lamunan Vasca dia membukanya ternyata Langit yang mengirim pesan.
"Hai Vasca, kamu udah tidur?.... maaf ya mungkin kamu merasa canggung dengan apa yang kamu alami tadi. Sebenarnya aku suka melihat kamu. Jangan dibalas malam ini juga, tidak apa-apa karena aku ngerti kalau ini mendadak buat kamu. Ada banyak pertanyaan yang mau aku tanyakan kepada kamu, tapi nanti, setelah kita resmi berpacaran. Aku berharap kamu bisa terbuka dan jujur sama aku karena aku berpikir bahwa jika kamu menerimaku menjadi pacarmu, maka aku rasa kamu juga mau menceritakan banyak hal kepadaku. Bukan memaksa Vasca, tapi aku hanya mau kamu berbagi rasa sakitnya kepadaku. Aku tahu, bahwa banyak hal yang kamu sendiri mati-matian menutupnya agar dunia jangan tau rasa sakitnya. Maaf, tapi aku berjanji akan membantumu apapun situasinya..... sampai ketemu besok ya... Good Night Vasca Angela Dirgantara. "
#Langit Marcher #
Vasca menjatuhkan air matanya membaca pesan Langit. Menurutnya, Langit sangat memahami apa yang terjadi pada dirinya. Diumurnya sekarang, bekerja di Restoran dan tinggal di kontrakan adalah hal yang menjadi pertanyaan besar untuk orang lain. Jadi, wajar saja kalau Langit mencurigai kalau ada yang sudah terjadi dengan dirinya.
"Aku baik-baik saja Langit" Kata Vasca pada dirinya sendiri karena Langit memintanya untuk jangan membalas pesannya.
🙏