Memiliki kecantikan dan kepintaran saja tidak cukup untuk membuat ibu mertuanya senang padanya. Elleana Bella, seorang wanita karier dan juga ibu yang baik untuk putranya.
Namun ia selalu di cap sebagai menantu yang buruk oleh ibu mertuanya, bahkan suaminya pun selalu memojokan dan menyalahkan dirinya dalam segala hal dan selalu membenarkan kata-kata ibunya.
Bagaimana cara Bella menghadapi sikap toxic ibu mertuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QueenMama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Kini semua yang berada di ruangan itu pun tertawa dengan kepolosan Zayn.
"Janin anda sehat, di sarankan untuk beristirahat yang cukup hindari stres yang berlebihan karena akan memengaruhi pertumbuhannya." Ucap sang dokter menyarankan Bella.
"Baik dok,"
"Ini resep vitamin yang baik untuk anda konsumsi." Sang dokter pun memberikan secarik kertas resep pada Bella.
"Terima kasih dok. Ayo nak kita pulang." Ajak Bella, namun Zayn hanya diam melamun seperti memikirkan sesuatu.
"Ada apa nak?" Tanya Bella yang kini mensejajarkan tubuhnya dengan sang putra.
"Ma, mengapa adikku kecil sekali bagai mana aku menggendong nya nanti?" Tanya Zayn dengan wajah polosnya.
Bella dan sang dokter pun hanya tersenyum mendengar celotehan bocah laki-laki itu. "Hari ini adikmu masih sangat kecil, tapi tunggu waktunya tiba, kamu pasti bisa menggendong nya nanti." Jawab Bella yang kini mengusap rambut putra nya dengan penuh kelembutan.
Kini Bella pun keluar dari ruangan tersebut dan bersiap untuk menebus resep yang sudah di berikan dokter padanya. Namun kini ia merasa sangat terkejut saat Abimana datang dan bertanya pada sang resepsionis.
"Mas Abi ada disini?" Bella mulai berbalik dan menutupi wajahnya. Namun semuanya terlambat Abimana sudah melihat keberadaan nya.
"Bella!" panggil Abimana yang kini berlari menghampiri istrinya yang beberapa hari ini pergi meninggalkan rumah.
"Bella ayo kita pulang." Ajak Abimana mulai melembutkan suaranya. Namun Bella menolaknya mentah-mentah.
"Aku tidak mau mas, maaf aku harus pergi." Bella mulai berjalan meninggalkan kan Abimana, membuat Abimana sedikit kesal dengan cepat kini Abimana pun menarik tangan istrinya secara paksa dan membawanya kembali ke rumah.
"Kita bicarakan segalanya di rumah." Pinta Abimana sedikit memohon pada istrinya.
Bella terus memberontak meminta suaminya untuk membiarkan dirinya pergi. Bella masih merasa sangat takut jika Abimana akan memperlakukan dirinya dengan kasar lagi dan membuat bayi yang ada dalam kandungan nya dalam bahaya.
"Tolong jangan paksa aku kembali lagi, aku hanya ingin bahagia." Bella menangis pilu membuat Abimana melemah dan memeluk istrinya dengan sangat erat.
"Aku minta maaf sudah menyakiti mu, aku berjanji tidak akan pernah mengulangi hal itu lagi, aku mohon." Abimana bersimpuh di hadapan istrinya tak perduli semua orang kini tengah menatapnya.
"Aku tahu aku salah, aku sungguh minta maaf padamu, kembalilah bersamaku aku mohon lihatlah putra kita juga ikut bersedih karena hal ini." Abimana terus membujuk istrinya dengan suara lembutnya membuat Bella luluh dan mengiyakan ajakannya.
"Bangunlah mas, jangan seperti ini." Bella meminta suaminya berdiri saat ia melihat begitu banyak orang yang menonton nya bagaikan drama bioskop.
"Katakan iya jika kau memaafkan aku.?" Ucap Abimana yang kini menatap wajah istrinya penuh penyesalan.
Kini Bella menatap Zayn yang menangis di samping nya dan akhirnya Bella pun menganggukan kepalanya tanda setuju.
Ia melakukan semua ini hanya demi anak-anaknya. " Aku harap setelah ini ibu dan mas Abi bisa merubah sikap nya padaku tak seperti itu lagi." Gumam Bella lirih.
Kini ia pun bersedia pulang kembali ke rumah nya dan langsung di sambut oleh ibu mertuanya di depan rumah.
"Bella, kemana saja kamu nak?" Ibu Maya sedikit berlari menghampiri menantunya.
Ibu Maya memeluk Bella dengan menyembunyikan wajah penuh kebencian nya terhadap sang menantu.
"Apa kalian baik-baik saja, maafkan ibu nak ibu sudah salah padamu." Ucap Ibu Maya yang kini bersikap sangat baik pada menantunya.
Sejenak Bella merasa ada yang aneh dengan sikap ibu mertuanya, namun ia tak ingin berpikir buruk pada orang lain terlebih dia sedang mengandung saat ini.
Sedangkan Ibu Maya mulai menjelingkan matanya. "Cihh... Jika bukan karena Abimana yang mengancamku tidak akan memberikan uang bulanan lagi, mana sudi aku berdekatan atau pun bersentuhan secara pusik dengannya.
Ibu Maya terkihat sangat jijik dan mengambil tisu untuk membersihkan tangannya. Sekilas Bella menatap gelagat aneh ibu mertuanya. Namun Bella tak terlalu memikirkan nya ia lebih memilih pergi ke kamarnya untuk beristirahat karena merasakan lelah walaupun tidak banyak aktivitas hari ini.
Bella meluruskan kakinya dan memberikan sedikit pijatan agar terasa nyaman. Kini Abimana menghampiri istrinya dan mulai memijat kaki Bella dengan sangat lembut.
"Mas, apa ya g kamu lakukan?" Ucap Bella yang sedikit terkejut dengan ulah suami nya.
"Aku akan membantu mu memberikan sedikit pijatan agar kamu merasa rilek." Jawab Abimana dengan santai nya.
"Itu tidak perlu mas," Bella merasa tak enak hati dan menyuruh Abimana untuk beristirahat m, karena terlihar dengan jelas wajah lelah suaminya hari ini.
Bella menghela nafasnya secara perlahan, tiba-tiba kini ia mengingat ibu mertua dan suaminya mulai berubah menjadi yang lebih baik.
"Ya allah, semoga kebahagiaan ini tak akan pernah luntur sampai akhir waktu, inilah yang aku inginkan sejak lama. Hidup rukun dengan penuh kebahagiaan dalam satu rumah." Gumam Bella lirih dengan wajah senangnya.
"Kenapa kau hanya diam dan tersenyum disana kemarilah." Abimana meminta istrinya agar mendekat ke arahnya dan memeluknya dengan sangat erat.
Kini mereka pun mulai tertidur dengan sangat pulas melewati malam ini dengan penuh kemesraan.
***
Pagi ini Bella merasakan pagi indahnya kembali setelah sekian lama terus bertengkar dan berselisih paham dengan hal yang sepele sekali pun. Namun hari ini Bella seperti menemukan kembali suaminya yang telah lama pergi.
"Selamat pagi mas," Ucap Bella yang kini turun dari ranjangnya dan bersiap untuk mandi.
"Pagi juga sayang." Abimana tersenyum kearah istrinya.
Berbeda dengan sepasang suami istri yang mulai dekat kembali, namun berbeda dengan ibu Maya yang kini mulai merencanakan sesuatu pada hubungan mereka kembali.
"Aku harus mencari cara yang ampuh untuk melumpuhkan musuh tanpa terlihat sedikit pun." Ibu Maya mulai berpikir sesuatu
Bersamaan dengan suara bel pintu berbunyi beberapa kali. "Mas sepertinya ada orang." Ucap Bella yang berusaha melepaskan peluka suaminya .
"Biarkan saja aku tidak perduli.?" Ujar Abimana yang tak ingin di ganggu dari aktivitas paginya.
"Ohh... Ayolah mas, mereka pasti sudah menunggu kita sejak tadi." Bella sedikit menjauhkan tubuhnya dari sang suami. Namun sang suami masih tertidur nyaman di pangkuannya.
Ibu Maya membuka pintunya karena merasa sangat terganggu dengan suara bising bunyi bel pintu, begitu pula dengan Zayn yang kini baru saja terbangun dari mimpi indahnya.
Ceklek...
Kini ibu Maya menatap seorang yang berdiri di hadapan nya. "Kamu siapa, dan mau mencari siapa? tanya ibu Maya dengan. sedikit senyuman manis di wajahnya.
"Saya mencari Bella bu." Ucap Bagas yang langsung membuat ibu Maya terbelalak.
"Baru saha aku sedang memikirkan nya sekarang jasa eksklusif datang dengan sendirinya." Guman ibu Maya bermonolog menatap pria yang tengah berdiri di hadapannya
Bersambung.
