Belenggu Mertua Toxic

Belenggu Mertua Toxic

Bab 1

"Akhirnya selesai juga!" Ucap seorang wanita yang kini duduk di sofa dengan keringat yang mengucur membasahi pipinya.

Elleana Bella, wanita yang akrab di sapa Bella pun duduk dengan meluruskan kakinya melepas penat yang ia rasakan saat ini.

Rasa lelah setelah mengerjakan tugas sebagai seorang ibu rumah tangga membuat Bella sedikit mengantuk, terlebih ia harus setelahnya. Wajar saja jika saat ini ia mengantuk karena malam tadi ia tidak beristirahat dengan benar, karena ibu mertuanya meminta ia memijitnya hingga larut malam.

"Jam kerja masih ada dua puluh menit lagi, sebaiknya aku tidur lima menit agar bisa mengurangi rasa lelah dan kantukku." Gumam Bella yang kini mulai memejamkan matanya.

Saat Bella mulai terlelap dalam tidurnya. Ibu Maya, yang tak lain adalah ibu mertua Bella keluar dari dalam kamarnya, ia menatap menantunya dengan tatapan sinis. Setelah beberapa bulan berlalu kini ibu Maya ikut tinggal bersama dengan anak dan menantunya di kota.

Kini wajah ibu Maya tak menunjukkan rasa empati pada menantunya yang sedang terlelap tidur dengan wajah lelahnya, bahkan saat ini raut wajah ibu Maya terlihat sangat tidak suka pada Bella.

Memiliki menantu yang berpendidikan tinggi tak membuatnya merasa senang, ia selalu berpikir bahwa jika seorang wanita yang memiliki pendidikan lebih tinggi dari suaminya. Pasti akan memperlakukan pria sesuka hatinya dan tak mungkin bisa menghormati keputusan yang di ambil oleh kepala keluarganya.

Terlebih saat ia tahu pekerjaan menantunya lebih baik dari pada putranya. Bahkan, ia pun tahu betul bahwa gaji Bella lebih besar dari Abimana putranya.

"Ckk... Menantu model apa jam segini masih tidur! dasar pemalas! enak sekali dia tertidur disini, sedangkan putraku bekerja keras di bawah terik matahari dari pagi hingga sore." Cetus Ibu Maya yang kini berjalan kearah dapur.

Dengan sengaja wanita paruh baya itu pun menjatuhkan panci untuk membangunkan Bella dari tidurnya.

Praangg...

Bunyi suara nyaring itu pun membangunkan Bella dari mimpi indahnya. Bella merasa sangat terkejut pun terbangun seketika lalu berlari ke arah sumber suara.

"Ibu, sedang apa ibu disini?" tanya Bella dengan suara serak khas bangun tidur.

"Owhh... Ini, ibu tidak sengaja menjatuhkannya. Apa kamu marah pada ibu karena telah menjatuhkan barang kesayanganmu?" Jawab Bu Maya dengan wajah sinisnya.

"Aahh... tidak apa-apa bu, barang masih bisa di beli yang penting ibu tidak terluka. Lebih baik kita sarapan dulu, Bella udah nyiapin sarapan buat ibu di meja." Ajak Bella dengan senyuman sumringah.

Namun kini ibu Maya menunjukan wajah sinisnya. "Tapi ibu tidak suka dengan masakan bersantan, kamu tahu kan kolesterol ibu tinggi apa kamu mau ibu masuk rumah sakit?!" Tanya Bu Maya yang sedikit menaikan intronasi suaranya di hadapan Bella.

"Ya ampun bu,ibu kok ngomongnya gitu sih?" Bella sungguh tak percaya dengan ucapan ibu mertuanya yang menuduhnya tanpa alasan.

"Ada apa ini ribut-ribut?" Tanya Abimana suami Bella yang sudah siap dengan pakaian kerjanya dan menuntun Zayn putranya.

"Abi? kamu belum berangkat nak? Abi coba lihatlah istrimu, dia sengaja mau bikin kolesterol ibu naik dengan memasak makanan bersantan." Ucap Bu Maya yang mulai mengadu pada putranya.

Abimana menatap ke arah istrinya dengan raut wajah penuh kemarahan, Abimana sungguh tidak suka dengan kecerobohan yang istrinya lakukan. Kini Abimana pun berjalan dan membuang masakan yang istrinya buat dengan susah payah, tanpa memikirkan perasaan Bella saat ini.

"Aku harap lain kali kamu berpikir terlebih dahulu untuk memastikan makanan yang akan kamu berikan pada ibuku." Ucap Abimana yang kini lebih memilih untuk membeli makanan dari luar.

Bella hanya menatap nanar ke arah masakannya yang kini terbuang sia-sia. Ingin marah namun ia urungkan niatnya karena sejak tadi putranya terus menatap dengan wajah sendu ke arahnya. Bella tersenyum lalu menggelengkan kepalanya ke arah Zayn untuk memastikan bahwa dirinya baik-baik saja saat ini.

Sedangkan Ibu Maya tersenyum puas melihat raut wajah kemarahan di wajah putranya. "Rasain kamu Bella!" Batin Bu Maya.

Begitulah sikap ibu Maya yang selalu menyulitkan Bella, bahkan ia pun selalu membuat menantunya seperti pelayan di rumahnya sendiri, dan membuat perpecahan di dalam rumah tangga mereka.

Sebelumnya pernikahan Bella dan suaminya baik-baik saja, namun setelah ibu mertuanya ikut tinggal bersama mereka kehidupan rumah tangga Bella yang harmonis pun perlahan berubah menjadi dingin dan kelabu. Bella merasa sudah tak ada lagi kehangatan dan keharmonisan dalam rumahnya saat ini.

Setelah drama pagi. Kini Bella pun sudah nampak segar dan bersiap untuk pergi bekerja, namun lagi-lagi ibu Maya menyuruh Bella untuk membuatkan teh untuknya. Bella ingin menolak, namun ia merasa kasihan dan tidak tega melihat ibu mertuanya.

"Bella cepatlah sedikit!" Teriak bu Maya yang mulai tidak sabaran menunggu pesanannya.

"Sebentar bu," Bella melihat jam yang melingkar di tangannya dengan hati berdebar takut jika ia akan terlambat untuk pergi bekerja.

Karena terlalu terburu-buru Bella pun tak sengaja menumpahkan air panas itu ke tangannya. Bella meringis dan mencuci tangannya yang kini mulai memerah.

"Bella cepatlah sedikit!" Ibu Maya berteriak semakin keras.

Dengan cepat Bella pun menghampiri ibu mertuanya dengan memberikan secangkir minuman yang di minta ibu Maya.

"Bu, Bella berangkat sekarang, Bella sudah hampir terlambat." Seru Bella yang kini mulai mengambil tas nya bersiap untuk pergi bekerja. Namun kini langkah kakinya terhenti saat ibu mertuanya kembali memanggilnya.

"Bella tolong ambilkan camilan yang ada di kamar ibu sebentar. " Pinta ibu Maya yang sengaja mengulur waktu Bella.

"Maaf bu, tapi saya harus pergi sekarang!" Tolak Bella yang kini kembali melangkahkan kakinya.

"Apa begitu cara orang tuamu mendidik dan mengajarkanmu bersikap pada orang tua?" Ucap Ibu Maya dengan sinis menyinggung dan mempertanyakan didikan orang tua Bella.

Bella mengepal erat tangannya menahan emosi yang hampir meledak dalam dirinya. Bella menghela nafasnya perlahan menahan segala amarahnya. Ia masih tetap sabar menghadapi sikap ibu mertuanya yang mulai berbuat sesuka hatinya.

"Apa ibu perlu sesuatu yang lain lagi?" Tanya Bella yang kini memberikan camilan yang ibu mertuanya minta.

"Tidak, terima kasih, kau boleh pergi."

Setelah mendengar jawaban ibu mertuanya, Bella pun langsung berlari keluar rumahnya sebelum ibu mertuanya kembali berubah pikiran.

"Aku sudah sangat terlambat, semoga saja bos tidak marah dengan hal ini." Gumam Bella.

Bella menatap tangannya yang kini semakin memerah, lalu meniupnya perlahan agar bisa mengurangi rasa panas dan perihnya.

"Aku tidak tahu apa dan mengapa ibu selalu saja menyulitkanku dalam segala hal. Entah ini benar atau hanya pikiranku saja, tapi yang aku tahu setelah ibu datang dan ikut tinggal bersama kami, mas Abi sedikit berubah padaku." Bella menghela nafas perlahan dan mulai berpikir positif pada ibu mertuanya.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Liandiva2630

Liandiva2630

Itu mama mertua koq nyebelin bngt ya. Pingin kujitak 🤨

2023-03-16

1

Liandiva2630

Liandiva2630

Hi, kk. Aku pembaca baru. Ceritanya menarik dan mudah difahami, alurnya juga jelas dan gereget👍

2023-03-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!