Affair... Tidak suka skip.
"Kita berjanji hanya akan bersenang-senang tanpa ada ikatan. Kau memuaskan hasratku, aku membantumu membalas suamimu yang berkhianat. Saat salah satu dari kita meminta berhenti, kita akan berhenti dan saling melepaskan tanpa beban," Ujar sang Bos dari suaminya, Kendrick Kratos.
"Tentu saja, kau bisa tenang! Aku bukanlah wanita yang akan menangis - nangis pada seorang pria!" jawab Ameera dengan tegas.
-Pria hanya manusia dengan segala nafsunya dan dengan mudah berkhianat, tapi wanita akan menjadi pengkhianat saat dunia impiannya seketika hancur! Notes Ameera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia Calon Iparku, Kekasih Kakakku.
Sarapan di pagi terasa kaku untuk semua orang, apalagi bagi Ameera yang baru pertama kali makan satu meja setelah 4 tahun meninggalkan rumah.
"Cheril bilang kau sudah bercerai dengan pria miskin itu, itu lah akibatnya kalau tak menurut pada orang tua! Bah, lihat kakakmu dulu menikah dengan pria kaya sekarang mendapatkan pria mapan lagi dan akan menikah. Apa kamu mampu seperti kakakmu!" ucap sang Ayah.
"Pah, jangan begitu sama Ameera. Kalau bukan jodoh sama Immanuel, buat apa dipaksakan. Nanti akan ada pria baik untuk Ameera, aku yakin." Cheril menepuk tangan adiknya menyemangati.
"Di Perusahaan jangan bikin ulah, patuhi kakakmu dan calon kakak iparmu. Kau disana sama dengan pegawai lain, kerja dengan benar!"
Sang Mama melihat putri bungsunya terus dimarahi, "Udah dong Pah, Ameera udah 4 tahun baru makan bareng lagi sama kita. Jangan begini."
Akhirnya sang Ayah diam.
Kendrick menahan semua emosinya mendengar Ameera dihina oleh Ayah nya sendiri, bahkan dia teringat kembali saat dia dihina dulu hatinya tergores kembali.
Ameera malah tak perduli perkataan sang Papa, jika hidup sudah sesuai keinginan nya jika memang harus berakhir buruk setidaknya dia sudah menjalani hidupnya tanpa paksaan dari orang lain.
"Ah iya Ameera, itu yang nolong kamu Rudi keponakan Lela. Dia kerja di Perusahaan Papamu juga loh, jadi kepala divisi produksi disana. Kamu dulu kerja sebagai apa, sayang?" ucap sang Ibu.
"Kepala pemasaran, Mah." Jawab Ameera
"Nah, Cheril. Masukkan adikmu sebagai Kepala juga di Perusahaan, ya."
"Nggak usah, Ameera pengen kerja dari bawah. Nggak enak kalau kepala divisi sekarang tiba-tiba harus diganti sama Ameera. Juga Ameera minta tolong, kak Cheril dan Tuan Kendrick merahasiakan aku adalah anak Papa. Biarkan aku jadi pegawai biasa disana, kalau gitu aku pergi lebih dulu." Ameera bangun dari kursi makan, bersalaman pada Papa dan Ibunya dengan sopan.
"Nggak bareng kakakmu saja? Nak Kendrick juga bukannya mau ke Perusahaan sekarang?" ucap sang Mama.
"Iya, bareng sama kakak aja. Tunggu 30 menit lagi, kakak kan wakil Presdir gak mungkin waktu masuk sama dengan para karyawan." Ucap Cheril.
Kendrick malah ikut berdiri dari duduknya, " Kalau saya harus berangkat sekarang, Bu. Mungkin Ameera bisa saya anter ke Perusahaan sekalian lewat, saya kebetulan harus mencari Apartemen untuk tinggal sementara waktu. Ayo, Ameera."
"Nggak usah, aku bisa naik taxi. Besok-besok aku bisa beli mobil bekas, aku hanya belum sempat karena baru pulang." Ameera membenarkan tas kerjanya, lalu berbalik pergi keluar rumah.
Dia berjalan seraya akan memesan taxi online, tapi sebuah mobil melewatinya dan berhenti di samping. "Ameera, mau kemana?"
"Eh, Mas Rudi. Mau ke Perusahaan Papa, Mas. Katanya Mas juga kerja disana, aku baru tau dari Mama barusan."
"Oh, mulai kerja juga ya. Ayo masuk, bareng sama aku."
"Nggak usah Mas, aku baru mau mesan taxi."
"Lama lagi nunggu, ayo." Rudi membuka lock pintu mobil.
"Ameera..." panggil Kendrick yang baru saja turun dari mobil di belakang mobil Rudi.
Ameera berbalik melihat Kendrick tapi tak mengatakan apapun.
"Aku bilang akan mengantarmu sekalian lewat, ayo masuk." Ajak Kendrick.
"Nggak usah, ada Mas Rudi. Boleh aku masuk, Mas?"
"Masuk," Rudi membuka pintu mobil.
Kendrick berjalan menghampiri wanita itu tapi Ameera sudah naik ke dalam mobil Rudi.
"Kita sudah bisa berangkat? Itu tidak apa-apa dengan pria di belakang?" tanya Rudi.
"Berangkat aja, Mas. Dia calon iparku, kekasih kakakku."
Rudi tak ingin bertanya lagi, dia melajukan mobil pergi dari sana.
Kendrick berjalan kembali ke arah mobilnya, dia menghela nafas berat. "Ameera..."