Gabriel Atmaja seorang CEO muda yang suka bergonta ganti pasangan. Malam itu dia harus menyalurkan hasratnya dan menyuruh asisten kepercayaannya untuk mencari seorang wanita bayaran untuk menyalurkan hasratnya. Naya Reynita gadis cantik yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri setelah orangtuanya meninggal. Harta orangtuanya telah dikuasai oleh pamannya dan dia memperlakukan Naya seperti pembantu dirumahnya sendiri.
Malam itu saat dia baru pulang kerja dan menunggu bus yang lewat, dia diculik oleh dua orang pria yang tak dikenal untuk dibawa ke hotel. Sejak malam itulah kehidupan Naya berubah drastis karena selain kehilangan kesuciannya dia juga hamil sehingga membuat dia diusir dari rumahnya sendiri.
Akankah Naya akan bertemu dengan pria yang sudah menodainya?
Ataukah dia akan hidup bahagia hanya dengan anaknya kelak?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rianti45, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
"Aku kangen sama kamu."kata Reyna.
"Aku juga kangen sama kamu, lepasin kasian Elya gak bisa nafas."kata Naya yang membuat Reyna langsung saja melepas pelukannya.
"Maaf sayang, maafin aunty ya. Aku boleh gendong dia Nay?"kata Reyna.
"Boleh dong, kok kamu ada disini?"kata Naya.
"Aku ada kerjaan disini makanya aku bisa ketemu kamu padahal aku mau menginap diapartemen kamu tapi karena kamu disini aku menginap disini saja."kata Reyna sambil bermain dengan keponakannya.
"Kamu gak capek apa kalau menginap disini? Nanti kalau telepon kamu gimana?"kata Naya yang takut jika tante Sarah tau jika sepupunya ini menemuinya maka Reyna akan dimarahi oleh tantenya itu.
"Aku gak akan angkat telepon dari mama bilang saja besok kalau lagi sibuk kerja."kata Reyna.
"Itu mama kamu lo Reyn."kata Naya.
"Biarin malas aku sama bawelnya. Oh ya siapa nama keponakan ku ini?"kata Reyna.
"Elya Reynita A."kata Naya.
"Kenapa disingkat sih nama belakangnya kamu kan bisa langsung pakai nama Aditama?"kata Reyna membuat Tami terkejut soalnya nama Aditama itu tak asing baginya.
"Aku gak mau mereka tau jika kami adalah keturunan Aditama, aku lebih suka seperti ini."kata Naya yang mengingat tentang keluarga besarnya.
"Maaf ya Nay, kalau aku mengingatkan kamu dengan om dan tante."kata Reyna yang gak enak hati.
"Gak papa kok, oh ya aku sampai lupa kenalin ini sahabatku Tami dan Ketty. Mereka yang selalu ada buat aku selama aku ada disini."kata Naya memperkenalkan kedua temannya.
Mereka bertiga langsung saja saling berkenalan satu sama lain. Mereka baru saja berkenalan tapi bisa langsung akrab, apalagi Reyna adalah seorang model yang sedang naik daun.
"Aku gak nyangka jika bisa bertemu dengan seorang model terkenal disini."kata Tami.
"Ah kamu bisa saja, sebenarnya aku masih punya impian tapi aku gak tau apa itu bisa terwujud atau tidak."kata Reyna.
"Memangnya apa impian terbesar kamu Reyn?"kata Tami.
"Aku ingin suatu hari memakai gaun buatan Naya disebuah fashion show."kata Reyna membuat Naya terkejut.
"Aku yakin suatu saat kamu bisa memakai gaun buatan Naya, sekarang kami sedang berusaha untuk mengembangkan butik kami."kata Tami.
"Kamu merancang baju Nay?"kata Reyna yang senang dengan pekerjaan yang digeluti Naya.
"Iya doain kami ya."kata Naya.
"Siap aku akan selalu menunggu undangan kalian untuk menjadi model kalian."kata Reyna.
"Tunggu saja, kamu akan sering kesini menenggok keponakan kita kan?"kata Tami.
"Aku akan usahakan, tapi yang pasti jika ada pekerjaan disini aku akan selalu menjenguk kalian."kata Reyna.
"Memangnya pekerjaan kamu gak papa kamu tinggal hari ini?"kata Naya.
"Besok siang aku kerjanya tadi baru sampai dihotel langsung saja pergi ke apartemen kamu tapi kamunya gak ada."kata Reyna sambil meletakkan Elya didalam boxnya karena dia sedang tidur.
"Kamu gak capek apa kalau nungguin aku disini? Lagian ada Tami dan Ketty yang menjagaku, aku gak mau kamu kecapekaan Reyn."kata Naya yang khawatir jika sepupunya jatuh sakit.
"Aku gak papa kok."kata Reyna.
"Kamu ada apa? Apa ada masalah?"kata Naya yang tau jika sepupunya sedang menyembunyikan sesuatu.
"Gak ada apa-apa Nay."kata Reyna berbohong padahal dia teringat dengan janinnya yang keguguran karena dia terlalu sibuk kerja dan juga banyak pikiran karena mengetahui kenyataan kalau Diego hanya menjadikannya taruhan saja.
"Reyn, kalau ada masalah bilang saja?"kata Naya.
"Atau mau kami pergi dari sini dahulu?"kata Tami yang takut kalau Reyna tak nyaman jika ada mereka.
"Gak papa kok kalian disini saja, aku putus sama Diego."kata Reyna membuat Naya terkejut.
"Bukannya kalian saling mencintai ya lalu kenapa kamu bisa putus sama dia?"kata Naya.
"Dia hanya jadikan aku taruhannya saja."kata Reyna membuat Naya terkejut, Naya gak menyangka jika Diego bisa sekejam ini.
"Memang laki-laki semua sama saja, kalau aku tau pria itu pasti akan aku balaskan sakit hati kamu ini."kata Tami yang gak suka dengan pria yang hanya memanfaatkan perempuan.
"Wiih jangan esmosi kakak, kasian nanti Elya bangun mendengar teriakan kamu."kata Ketty yang tau jika Tami dari dulu gak suka dengan pria yang seenaknya sendiri.
"Aku gak papa kok, lagian sekarang aku bisa bebas mau ngapainpun gak ada yang melarang."kata Reyna.
"Kamu yakin?"kata Tami.
"Aku yakin, oh ya kalian sudah makan belum?"kata Reyna mengalihkan pembicaraan.
"Belum, kamu mau aku pesankan makanan?"kata Ketty.
"Boleh aku lapar banget ini."kata Reyna.
Ketty langsung saja memesan makanan yang mereka inginkan. Saat menunggu makanan terdengar suara Elya yang menangis. Tami langsung bangun dari duduknya dan melihat kenapa Elya menangis ternyata popoknya penuh. Tami langsung saja mengambil popok baru dan juga peralatannya setelah itu mengantikan popok Firza. Reyna yang melihat kalau Tami mahir dalam menganti popok merasa tenang ternyata Naya disini banyak yang membantunya.
"Kamu kenapa tersenyum melihat Tami menganti popok Elya?"kata Ketty.
"Aku senang saja disini Naya banyak yang membantu, lagi aku liat Tami juga cekatan menganti popok."kata Reyna yang membuat Tami tersenyum karena dia sedang menidurkan Elya lagi.
Tami langsung menidurkan Elya diboxnya kembali karena bayi cantik itu sudah tetidur pulas. Tami setelah itu langsung duduk kembali ditempatnya tadi.
"Aku boleh tanya sama kalian?"kata Tami.
"Bolehlah, kamu mau tanya apa?"kata Reyna.
"Apa kalian putri dari pemilik Aditama grup?"kata Tami.
"Nayalah pemilik sah perusahaan itu, sedangkan papaku hanya mengantikannya sejak orangtua Naya meninggal. Memangnya kenapa?"kata Reyna.
Tami bukannya menjawab, dia malah menangis dan memeluk erat Naya. Naya yang dipeluk malah bingung dan memandang kearah Ketty tapi Ketty sendiri hanya mengedikkan baju tanda dia tak mengerti.
"Apa kamu putri dari tante Zahra?"kata Tami.
"Kamu kenal mamaku?"kata Naya.
"Aku kenal dengan tante Zahra, nanti saat kamu sudah sehat beneran aku akan ajak kamu bertemu seseorang."kata Tami.
"Siapa?"kata Naya.
"Aku mau kamu bertemu dengan mamaku, dia sangat mengenal mama kamu. Kamu juga boleh ikut Reyn."kata Tami.
"Aku kayaknya gak bisa ikut, aku hanya disini selama dua hari."kata Reyna.
"Sayang sekali padahal aku mau memperkenalkan kamu sama mamaku."kata Tami.
"Lain kali saja, kan masih ada banyak waktu atau kalau nanti kamu mengajak Naya bertemu dengan mama kamu bisa sambil video callan."kata Reyna.
"Siap tapi kalau kamu sibuk gak usah dipaksa."kata Tami yang tau jika seorang model pasti akan sibuk apalagi Reyna adalah model yang sedang naik daun.