Perjodohan untuk Aleeza.
aleeza yg terpaksa menuruti kemauan sang kakek untuk menikah dg cucu sahabatnya membuat kehidupan Aleeza berubah 180° tidak ada hari tenang dan damai lagi ia harus menghadapi sang suami yang luar biasa membuat orang darah tinggi
tak hanya itu karena mereka berdua menikah karena perjodohan mereka pun menyembunyikan pernikahannya dari publik sehingga di mata publik
Aleeza dan Albian masih single atau lajang
karena hanya ke dua kelurga besarlah yg tau tentang pernikahan mereka itu pun juga syarat dari pengantin pria dan wanita.
bagaimana kisah rumah tangga yang mereka sembunyikan itu??
jangan lupa mampir di novel pertamaku
maaf jika banyak kekurangannya
jangan lupa likenm dn dukungannya ya
terima kasih😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon An ElfArmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17.Mengganggu
Aleeza menghapiri Kaif yang hari ini akan kembali ke negara B.
"Kak Kaif bisa tidak tinggal lebih lama lagi disini bersama Aleeza?" Tanya Aleeza manja kepada sang kakak.
"Maaf ya, untuk sekarang tidak bisa sayang kasihan Kriss disana menggantikan kakak. Tapi kakak pasti akan sering-sering berkunjung melihat adik cantik kakak yang satu ini." Jawab Kaif seraya mengelus surai sang adik.
Aleeza yang duduk di pangkuan Kaif benar-benar tidak rela jika sang kakak kembali sekarang.
"Aleeza masih kangen sama kakak."Ucapa Al sendu air matanya terjatuh membasahi baju sang kakak.
"Aleeza jangan sedih dong kakak kan selalu menghubungi Al, sesibuk apapun Kakak pasti akan menelpon mu. Ingat sekarang sudah menikah jadi harus lebih dewasa lagi ya.. "Bujuk sang kakak memeluk sang adik yang menangis di pelukkannya.
"Iya Al akan jadi istri yang baik, dan gak akan manja. Manjanya sama kakak Al saja." Jawab Al cemberut yang semakin erat memeluk sang kakak.
"Iya..iya sayang terserah Al saja, yang penting Al bahagia kakak ikut bahagia." Ucap Kaif lembut.
"Kakak janji sama Al, kakak akan sering-sering datang kesini ya. Jangan kak Kai saja yang sering, dari seringnya Al sampai bosan sama dia."Ucapa Al manja.
"Iya kesayangku. Apa Kai mengganggumu?"Tanya Kaif.
"Iya sering, tidak-tidak !! Kakak Kai selalu mengganguku kak."jawab Al.
"Kakak akan kurangi uang bulanannya dan akan kakak kasih untukmu bagaimana sayang?"Ucap Kaif.
"Beneran kak??" tanya Al girang.
"iya benaran lah sayang kapan kakak pernah berbohong dengan kamu sayang?"Jawab Kaif santai.
"Aka mau kak, biarin aja suruh siapa kakak kai gangguin Al terus, hehe.... Kakak Kaif terbaik. Cup...
Sebuah kecupan mendarat di pipi Kaif.
Terima kasih banyak ya kakak."Ucap Al yang senang.
"Sama-sama sayang, apa sih yang enggak buat kamu kesayangannya kakak."Ucap Kaif sambil mengacak rabut sang adik.
...****************...
Dikamar Alvis ada Albian yang berbaring di tempat tidur, sedangkan Alvis duduk di sofa membaca buku .
"Ngapain lo tiduran disinin ? Gak nemenin istri, malah nyasar kemari lagi."Ucap Alvin ketus.
"Dia lagi sama kak Kaif. Dari pada gw sendirian mending disini kan ada lo."Jawab Albian.
"Terus kenapa gak jalan sama mantan lo saja...? Yang udah bertahun-tahun lo rindukan."Ucap Alvis santai.
Sonta membuat Albian terkejut dan langsung duduk tegak.
"Lo tau dari mana dia udah pulang?" Tanya Albi antusias.
"Harus sepanik itu ya? Aku lihat dia semalam diresepsi lo dan diruangan kosong." Ucap Alvis tenang yang sesekali melirik Albi yang tegang.
"Berarti lo..lo tau semua... "Tanya Albian gugup.
"Ya gw kan gak sengaja, dan tiba-tiba lihat lo sama wanita itu berpelukan."Jawab Alvis.
"BIsakah kau merahasiakan itu semau Vis." Tanya Albi.
"Ehhh, iya tenang aja mana mungkin gw ngelapor, yang ada lo bisa jadi duda detik ini juga. Lo tau sendiri kakek sangat sayang sama Aleeza, mama juga begitu. Gw kasian sama lo boy." Ucapa Alvis berdiri dari duduknya dan menepuk bahu Albi.
"Tapi gw gak akan menemui dia lagi Vis, gw gak mau menyakiti Aleeza dan gw gak mau kehilangan Aleeza, gw gak mau."Ucap Albi lesu.
"Lo udah jatuh cinta sama Aleeza atau kau mencintai dua-duanya? Ingat ya, jangan rakus. Jika lo rakus, lo akan kehilangan semuanya Bi." Ucap Alvis menatap iba kepada Albi.
"Tidak, aku akan bersama Aleeza Vis, aku akan kubur Selia dalam-dalamm. Kini aku akan memulai dengan Aleeza."Ucap Albi penuh keyakinan.
"Iya itu pilihan yang terbaik, jangan jadi bodoh hanya karena rasa cinta Bi. Dia udah ninggalin lo bertahun-tahun dia juga udah membuat lo menderita."Ucap Alvis.
Saat mereka tengah mengobrol tiba-tiba ada ketukan pintu.
Tok..Tokk...Tok.
Alvis pun membukakan pintunya. Ternyata ada Aleeza yang mencari Albi.
"Bi lo dicariin istri lo nih , dah sana keluar dari kamar gw." Ucap Alvis.
"Al ada apa?" Tanya Albi lembut.
"Ya sudah, gw keluar lama-lama di kamarmu membuatku mual."Ucap Albi meledek Alvis.
"Mual tapi dari tadi lo ngoceh lancar banget tuh."Jawab Alvis ketus.
"Dasar sodara laknat. Mual.. !! Ciihh." Batin Alvis.
...****************...
Albi pun keluar dari kamar Alvis dan berjalan mengikuti Aleeza.
"Kakak Kaif mau kembali sekarang ke Negara B, dan yang lain nya akan kembali kemansion hari ini juga. Aku sudah beresin barang-barang kita."Ucap Aleeza.
"Baiklah kita pulang ke aparteman saja ya, dan siap-siap untuk bulan madu bagaimana?"Tanya Albian.
"Kenapa kamu itu pikirannya bulan madu terus sih..?" Tanya Aleeza malu-malu.
"Karena aku tidak sabar membuatmu mendesah keenak."Bisik Slbian genit di telinga Aleeza.
Aleeza yang mendengar ucapan Albian langsung mendorong tubuh Albian menjauh darinya.
"Dasar om-om mesum.."Ucap Aleeza malu-malu tapi dianya penasaran loh.hehe
Sleeza pun berlari ke kakaknya. Albian yang melihat tingkah polos sang istri membuatnya terkekekh sehingga membuat Albi bersemangat menggoda Aleeza.
Kedua keluarga besar mengantar kepergian Kaif sampai di depan hotel. Setalah itu baru mereka kembali ke mansion masing-masing. Albian yang ngotot ingin kembali ke apartemannya pun akhirnya dapar izin dari sang kakek dan sang mama.
Sesampai di aparteman.
"Bi aku lapar... "Ucap Al lemas.
"Kenapa tidak bilang dari tadi Al, kita kan bisa mampir kelestoran dulu." Ucap Albian.
"Aku capek Bi, pengan makan dirumah saja."ucap Al yang membaringkan rubuhnya disofa.
"Kamu mandi dulu, aku akan masak makan malam untuk kita."Ucapa Albi lembut.
"Ehmmm..!! Baiklah aku mandi dulu. Emang kamu bisa masak Bi?"Tanya Al kepada Albi.
"Bisalah, kamu jangan ngeremehin aku ya Al. "Ucap Albi Tegas.
"Siapa yang ngeremihin kamu..? Aku hanya tanya saja." Jawab Al sambil berjalan masuk kedalam kamar mereka.
15 menit kemudian Aleeza pun keluar dari kamar nya dan menghamiri Albian yang tengah memasak.
"Wah...!! Baunya wangi sekali Bi, aku jadi lapar." Ucap Aleeza.
"Iya tunggu sebentar lagi. Kamu duduk saja, aku akan menyiapkan semuanya untuk istriku."Ucap Albi lembut.
Membuat wajah Aleeza merona.
"Dia tadi bilang istriku!! Kenapa perasanku senang dia mengatan itu ya..? Ini sungguh membuatku malu." Gumam Aleeza.
Albi pun menata masakannya di meja makan dan mereka pun makan malam bersama, sungguh seperti keluarga yang bahagia.
"Makanlah yang banyak bukankah kamu udah sangat lapar Al?" ucap Alb.
"Iya, terima kasih ya bi. Makananmu enak sekali, aku suka. Lain kali masakin aku lagi ya bi." Ucap Al sambil tersenyum.
"Baiklah, asal jangan setiap hari saja Al. Bisa-bisa aku telat kekantornya." Ucap Albian.
"Iya ..iya, aku yang akan setiap hari masakin untuk kamu."Jawan Aleeza sambil senyum.
Selesai makan malam Albian pun pergi mandi dan Aleeza menonton tv sambil memangku Hely. kucing kesayangan Albian dan Aleeza.selesai mandi Albian menghampiri sang istri.dan duduk disebelahnya.
"Nonton apa sih Al .... ?"Tanya Albian.
"Nonton drakor Bi"? Jawab Al santai.
Merakapun menonton drakor bersama-sama, tapi pada saaat adegan ciuman berlangsung membuat Aleeza malu dan seperti ada perasaan aneh dalam dirinya.Biasanya saat dia menonton drakor meski ada adegang ciuman dia biasa aja tapi kali ini berbeda.
Tidak tau siapa yang memulai dahulu diantara keduanya tiba-tiba tangan mereka saling menggengm satu sama lain. Al dan Albi melihat tangan mereka yang berpegangan tidak ada niat untuk melepaskannya, Albi semakin erat menggengam tangan Aleeza, dan tatapan mereka semakin mendalam bahkan wajah mereka semakin mendekat detak jantung keduanya berpacu sangat cepat, seperti Albi bisa mendengar dan merasakan debaran di dadanya begitu pula Aleeza. Dan akhirnya
Cup.....
Bibir mereka saling menempel, kucing yang semula di pangkuan Aleeza tiba-tiba pergi begitu saja. Albian ******* bibir Aleeza dengan lembut Aleeza sangat menikmati ciuman Albi .
"Emmmmbbb mmmbbbbb ambbbbbb."
"Bibir Aleeza manis sekali, aku benar-benar menyukai bibirnya"Batin Albian.
Albian tak tak hanya ******* tapi kini memasukan lidahnya ke mulut Aleeza saling membit lidah satu sama yang lain.
"Ssllrrppp sssslllrrpp emmbbbbb sssssslllrrpp"
Suara ciuman mereka memenuhi ruang tv malam ini, bersaan dengan drama korea yang mereka tonton.
Aleeza semakin terbuai dengan ciuman Albian, dia pun mulai membalas ciuman albi dan membuat albian semakin bernafsu kepadanya.
Kini ciuman Albi mendarat di lehar Aleeza. Menciumin setiap inci leher, telinga, dan dada aleeza. Sedangkan tangan yang satunya mulai masuk kedalam mengelus perut Aleeza, elusannya terus berjalan sampai ke atas, hampir menyentuh bukit kembar Aleeza.
Namun kegiatan itu terhenti karena tiba-tiba ponsel Albian berbunyi terus menerus.
"Albian telpon mu terus berbunyi, angkatlah dulu siapa tau itu penting."Ucap Aleeza dengan suara yang mulai serak.
"Ehmm iya.." Ucap Albi .
"Ganggu saja, awas kalau tidak penting gw bakal...."Umpat Albian terhenti saat melihat nama dilayar yang menelpon ternyara Selia. Raut wajahnya pun berubah.