adult romance ❤
Kecantikan Alya Sanjaya yang membuat kaum adam rela bertekuk lutut,bahkan kecantikannya membuat Daffa Rahardian, suami Alyza Putri Pratama, kembar tidak identik dari Alya, mengejarnya untuk mendapatkannya dan menjadikannya istri dan ibu dari anaknya.
"Aku berharap akulah yang dipilih papa Reza dan mama Emy untuk diasuh mereka, tapi mereka malah memilih Alyza dan membuangku..."*Alya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nophie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17. Candu
Alya terbangun dengan tubuh yang masih polos tanpa sehelai benang, hanya tertutup
selimut putih tipis. Alya melihat ke sekeliling, Daffa sudah tidak ada di
tempat tidur, bahkan baby El yang biasanya masih tidur di box baby pun sudah
tidak ada.
Alya langsung bangun dan menyadari bahwa tubuhnya sakit semua, dan kemerah merahan
di beberapa tempat. Karena tadi malam seusai pertempuran pertama, masih ada
pertempuran kedua dan ketiga menjelang pagi hari tadi, setelah menidurkan baby
El yang ribut minta susu.
Alya pun beringsut perlahan, supaya tidak menambah rasa sakit di sekujur tubuhnya itu.
Gitu katanya mau menunggu sampai aku siap… tapi ini belum siap udah diajak perang aja, udah gitu nambah terus, itu lapar apa rakus, batin Alya kesal.
“Morning cantikkkk.” Tiba tiba suara Daffa mengagetkan Alya yang masih berusaha turun dari tempat tidurnya.
“Kenapa? Masih sakit banget ya? Maaf ya… aku kelepasan, habisnya kamu terlalu menggoda untuk dianggurin.” Kata Daffa dengan sorot mata penuh penyesalan. Menyesal tapi kepingin lagi, bahkan pagi ini melihat tubuh polos Alya membuat, dedek yang tertidur jadi bangun lagi, menegak minta masuk ke dalam rumahnya.
Alya masih diam saja, dia tidak menjawab, dia takut jawabannya memprovokasi Daffa dan
membuat Daffa jadi menginginkan Alya.
“Sini aku gendong dan mandiin… nanti setelahnya aku obatin, biar gak sakit lagi, jadi
malam nanti biar bisa fresh.” Kata Daffa lagi sambil berusaha menggendong Alya
ala bridal, kedalam bath tub yang sudah Daffa isi dengan sabun dan minyak
aromatherapy, agar Alya rileks dan fresh lagi. Alya pun hanya diam dan menurut
saja, karena Daffa tidak pernah bisa dibantah.
“Dad… jangan macam macam…masih sakit semua badan aku..” seru Alya ketika Daffa hanya membersihkan areal dada Alya dan area sensitive Alya lainnya, sedangkan tangan Alya sibuk menepis tangan Daffa
yang nakal.
“Mommm… aku cuman bantu bersihin yang kotor, itu loh merah merah…” goda Daffa sambil menunjuk dada Alya yang kemerahan bekas kissmark Daffa semalam.
“Itu kelakuanmu, Dad… sudah … aku sudah selesai mandi… aduh.. masih perih ini…” seru
Alya ketika Daffa membersihkan bagian intimnya.
"Aku mau obatin yang perih itu mom.." kata Daffa sambil menunjuk area sensitif Alya.
“Ga usah Dad, sudah gak terlalu sakit.....tapi tangan kamu nakal sekali, Dad… aku mau ganti baju … dan mengurus baby El… dan kamu ke kantor!!“lanjut Alya lagi, menepis tangan Daffa yang hendak meraba raba, sambil beranjak mengambil handuk dan berusaha keluar dari kamar mandi.
“Kamu itu bagaikan candu bagi aku, sayang….. Jangan lupa hari ini aku libur, mommyyy..
kan mau ngurus resepsi pernikahan kita. Jangan lupa siang ini kamu ada sessi fitting baju yang pertama, ajak baby El dan kita jalan sekalian membeli mahar buat kamu.” Kata Daffa lagi.
“Oh ya aku emang usahakan untuk selalu keluar bareng kamu\, tapi in case kalau kamu ingin belanja untuk kepentinganmu\, ini kartu atm mu\, no pinnya ******\, kamu bisa
gunakan, tiap bulan aku akan selalu kirim uang buat kamu. Ini kartu kredit
gold, juga buat kamu.” Lanjut Daffa sambil menyerahkan dua buah kartu kepada
Alya, yang sukses bikin Alya terbengong.
“Daddy, buat apa kamu kasih aku kartu? Aku kan udah punya sendiri.” Bantah Alya lagi.
“Eh … itu kan jatah bulanan dari suami, gimana sih kamu? Dipakai buat belanja ya... Kamu ini aneh, perempuan lain pada minta jatah sama suaminya, kamu malah gak mau menikmati uang hasil kerja suaminya.”rajuk
Daffa sambil memanyunkan bibirnya, membuat Alya menjadi gemas.
“Iya deh iyaaa…. Makasih hubby, daddy …kamu sumber uang akuu. Ntar duitnya kuhabiskan buat belanja.” goda Alya sambil mengambil dua kartu yang diberikan oleh Daffa tadi, sebelum Daffa ngomel ngomel
lagi. Jujur Alya lebih suka Daffa yang mesum daripada yang sukanya ngomel ngomel seperti ini.
“Huh? Kenapa sih kamu selalu menggoda aku… jadi pingin lagi nih … boleh satu sessi cepat aja gak, mommyy?” Tanya Daffa sambil mengerling manja sama Alya.
“Daddy… kamu itu kok gak ada capeknya sih…. Aku menggoda kamu dibagian mana sih? Rasanya aku gak goda kamu deh, dad..” jawab Alya sedikit ketakutan, karena dari kemarin sejak ‘gol’ yang pertama kayaknya Daffa jadi ketagihan untuk ‘bermain bola’ dengan Alya, yang membuat Alya kewalahan dan kelelahan.
“Aku gak tau deh, sayang…Aku gak pernah seperti ini, jujur bagi aku kamu manyun aja termasuk menggoda, kamu miring dikit aja, kayak menggoda, jangan jangan kamu kasih obat biar aku tergoda terus sama kamu
ya? “ Tanya Daffa penuh selidik.
" Dasar mesum, kamu tuh ga usah pake begituan ,Dad… karena nafsumu udah gak kira kira, kuat banget, emang gak capek apa?” balas Alya dengan sewot.
“Sayang.. itu tadi pujian apa kode mau minta lagi sih??” goda Daffa sambil mengedip
ngedipkan matanya.
“Itu mata kenapa? Kelilipan? “ Tanya Alya dengan polosnya. Inilah gak enaknya punya istri yang polosnya kebangetan, masa orang lagi menggoda dikatain kelilipan? Huh!,
batin Daffa sambil mengelus elus dadanya tanda harus banyak sabar dengan istri
nya ini.
“Sudahlah, aku mau main sama baby El… kayaknya aku denger dia nangis deh..” lanjut Alya berlalu, karena dia tahu kalau berlama lama dengan Daffa akan berujung di ranjang dan kelelahan.
“Kok bisa denger sih sayang? Padahal kamar ini tuh kedap loh..” kata Daffa sambil memakai baju.
Tok tok tok
Cekrek
“Nyonya, ini baby El nangis terus… nyariin mommynya… “ kata babysitter Elena, sambil
menenangkan Elena yang masih menangis sampai sesenggukan.
“Ya ampun… lain kali gausah nunggu sampe dia kayak gini langsung kasi ke aku aja, mbak…”
kata Alya gusar melihat baby El yang terisak isak seperti itu.
“Tadi soalnya tuan muda berpesan jangan ganggu dulu, maaf nyonya muda… “ lanjut mbak Ani babysitter baby El melanjutkan dengan takut takut.
“Ya udah gak pa pa… uhhhh chayangnya mommy, kangen ama mommy yaaa??? Maaf ya sayanggg, mommy kecapeann, jangan nangis terus donggg sayangnya mommyy…” hibur Alya ketika baby El terisak manja ketika digendong oleh mommy nya.
“Mommy belum sarapan nih baby… temenin mommy yaaa..” Daffa memperhatikan kasih sayang Alya sama baby El yang tulus, meskipun baby El tidak lahir dari rahimnya sendiri.
“Daddy juga belum sarapan kok mom… bareng yuk… sini anak daddy biar daddy yang gendong kebawah.” Kata Daffa sambil menyodorkan tangannya ke baby El dan ajaibnya pagi ini baby El mau nemplok sama daddynya. Biasanya kalau sudah nemplok ama mommy Alya, baby El tidak mau digendong sama yang lain, sekalipun itu daddynya.
“Wah… gara gara daddy naik ke puncak, daddy jadi dapet kesaktian mommy Al nih, jadi bisa
naklukin baby El dengan mudah. Ini berarti nanti malah daddy harus berguru dan
naik ke puncaknya mommy Alya ya… biar baby EL tambah lengket sama daddy…” goda
Daffa, sambil melirik ke Alya. Sontak Alya menjadi malu karena ucapan Daffa itu
di lontarkan di meja makan dimana masih ada mama Elza dan papa Andi disana.
.
.
.
TBC
\====================================
Lagi sebel sama internet ya
udah nulis
udah edit
udah sampe selesai
proses kirim loading
tau tau ilang semua
nyesekkkkk tauuuu...
hiks hiks
makanya thornya dikasi like ya, biar ga sedih...
komen juga
sukur sukur dapet poin
thankssss
pengemislike
mudah banget muve on...bedalah sama perempuan suka mikir 2x
mksih byk
maap
:)