Perjodohan Terindah

Saat istirahat Dara sedang berkumpul dengan teman temannnya didalam kelas.

'Habis pulang kampus kita jalan yu' ajak Vio

'Boleh, udah lama juga kita gak jalan bareng, lo ikut kan ra ? tanya Sisil

'Bentar deh gw ijin sama suami gw dulu'

Kemudian Dara mengambil ponsel dan menelfon Daniel.

'Halo bang, nanti pulang kuliah aku mau ijin jalan sama Vio sama Sisil ya' ijin Dara setelah setelah sambungan telefon terhubung

'Kemana?' tanya Daniel

'Ke Mol aja kok'

'Yaudah tapi nanti pulangnya telfon Abang biar pulang bareng ya' jawab Daniel dari sebrang telfon

'Iya oke dahh abang' Dara menutup telfon setelah mendapat ijin

'Beres' ucap Dara pada teman temannya.

Setibanya disebuah Mol saat melewati restoran mereka melihat seorang laki laki sedang makan berdua bersama seorang wanita.

Dia adalah lex yang sedang kencan dengan kenalan barunya.

'Ehh gaes liat deh itu bukanya Alex ya?' ujar Vio sabil menunjuk Alex

'Iya, yah patah hati deh gw, ternyata dia udah punya cewe' jawab Sisil lesu yang memang menaruh hati pada Alex saat pertama kali kenalan di Kantin.

'Gak heran si cowo kaya dia playboy' ujar Dara

'Ko lo bisa bicara gitu Ra?' tanya Sisil heran yang seakan tidak terima Alex dikatai playboy

'Iya lah orang tadi pagi aja dia maksa banget minta nomer telfon gw, terus sekarang lg sama cewe baru! apa coba kalo bukan playboy? jelas Dara.

'Serius lo ! Alex ngotot minta nomer lo?' Sisil yang seakan tidak percaya.

'Lo kenapa si gak bilang aja kalo udah nikah, jadinya dia kan gak deketin lo lagi' saran Vio dan diangguki oleh Sisil

'Sebenernya malu gw kalo ketauan udah nikah masa baru lulus sekolah udah punya suami' ujar Dara

'yaelah Ra ngapain malu coba , laki lo kan ganteng, keren, tajir lagi yang ada pada iri kali' ujar Vio

perkataan Vio membuat Dara terdiam dalam hati membenarkan kata Vio kenapa harus malu. 'Suaminya kan ganteng keren tajir ya meskipun udah tua tapi masih keliatan muda' kata hati Dara

'Ya deh nanti gw bilang, kalo perlu gw kasih papan pengumuman' perkataan Dara mendapat tawa dari teman temannya.

Saat sedang asik bercerita mereka memutuskan untuk masuk sebuah butik yang cukup mahal dan terkenal.

Dan saat Dara menemukan gaun yang indah, saat yang sama seorang wanita juga akan mengambilnya hingga mereka sedikit berebut.

'Maaf ya tante baju itu sudah mau saya ambil' tanya Dara mencoba mempertahankan gaunnya.

'Tante ?! kamu kira muka aku kaya tante tante apa?

kamu gak liat aku dulu yang ambil. Lagian ini baju mahal cewe udik kaya kamu gak akan bisa beli.' Serang Monik ternyata orang yang mengambil baju inceran Dara.

'Emang udah keliatan tua' gumam Dara lirih.

'Apa kamu bilang! ' kata Monik yang sedikit mendengar gumaman Dara.

'Gak papa' ngeles Dara

'Lagian ya Tante jangan pernah liat orang dari penampilannya aja, kalo mau sama butiknya juga bisa aku beli' ujar Dara sombong.

Dara memang gadis yang lembut dan sopan santun tapi jika orang itu bisa sama sama menghargai dan menghormati.

Lain halnya jika yang dihadapi tidak punya etika sopan santun dan sombong maka dara akan membalasnya.

seperti halnya pada Monik

'Cihhhh masih kecil aja belagu' mendesih Monik.

Saat suasana butik sedang ramai tiba tiba Monik merobek sedikit gaun yang dipegang dan dikembalikan pada Dara, kemudian dia berteriak kencang seolah olah Dara lah yang merobeknya.Hingga para pengunjung yang datang melihat sinis pada Dara.

'Maaf ya mba tapi mba harus mengganti gaun yang robek itu' kata soerang pegawai butik yang mendengar teriakan Monik.

'Tapi bukan aku yang rusakin Mba, Tante ini ni ya robekin!' kata dara sambil menunjuk Monik didepannya.

Ehhh jangan ngasal ya kalo ngomong, saya itu langganan disini mana mungkin mau robekin baju' ujar Monik

'Kalo gitu cek aja cctv' kata Dara lagi masih mencoba membela diri.

'Maaf Mba kebetulan cctv diruangan ini sedang mati' kata salah satu pegawai yang baru datang

'Mba kalo gak dibayar, bisa bisa nanti gaji kami yang akan dipotong' kata pengawainya lagi

Dara jadi tidak tega melihat muka karyawan butik yang ketakutan jika gaji mereka dipotong.

Selain itu terdengar desas desus dari para pengunjung butik yang mengira dara memang sengaja merusak gaun itu dan tidak bisa membayarnya.

Dara meghela nafas panjang kemudian dia mengeluarkan kartu sakti yang diberikan daniel tadi pagi.

'Ini saya bayar, sekalian sama belanjaannya tante ini, siapa tau dia yang gak bisa bayar' kata Dara keras sambil menyodorkan kartu saktinya.

Dalam hati Dara meminta maaf pada Daniel karna menguras kartu kreditnya untuk hal yang gak penting.

Membuat siapa saja yang melihatnya melongo termasuk kedua sahabatnya yang melihat Dara memberikan kartu itu,mereka menerka nerka siapa Dara sebenarnya kenapa dia memiliki kartu sakti itu termasuk Monik ya malu sendiri karna ternyata Dara tidak seperti yang difikirkannya.

Bahkan monik saja tidak punya kartu itu.

Kemudian Dara pergi dari hadapan Monik sambil melihat kearahnya dan senyum mengejek karna berhasil membuat Monik kalah akan jebakannya sendiri.

'Hebat lo ra bisa bales tu tante tante gila' kata Vio saat mereka sudah keluar dari butik.

'Iya ra, tapi ko lo punya kartu kaya gitu si? sejang kapan?' tanya Sisil yang masih penasaran dengan kartu milik Dara.

'Ohhh ini dari laki gw, katanya buat jajan' jawaban enteng Dara membuat kedua temannya melongo

'Omegattt Dara laki lo setajir apa bisa kasih kartu itu buat lo' heboh Sisil

Dara hanya mengedikan bahu sebagai jawabannya

'Mmm ra gimana kalo lo traktir kita makan pake kartu lo itu' ujar Vio sambil cengengesan diangguki cepat oleh Sisil

'Ya udah ayo, mau makan dimana kita' setuju Dara kemuadian mereka dengan semangat menuju restoran yang cukup mahal dimol itu.

......................

mohon dukungannya ya teman teman untuk novel ini

jangan lupa

like

comen

terimakasih🙏🙏🙏