NovelToon NovelToon
Istri Siri Tuan Dokter

Istri Siri Tuan Dokter

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahkontrak / Dokter / Tamat
Popularitas:38.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: AmiRas

Kinar menerima tawaran menikah dari sang dokter untuk melunasi hutangnya pada pihak Bank. Sedangkan, dr. Raditya Putra Al-Ghifari, Sp. B menikahinya secara siri hanya untuk mendapatkan keturunan.

Awalnya Kinar menjalaninya sesuai tujuan mereka, tapi lambat laun ia mulai merasa aneh dengan kedekatan mereka selama masa pernikahan. Belum lagi kelahiran anak yang ia kandung, membuatnya tak ingin pergi dari sisi sang dokter.

Kemanakah kisah Kinar akan bermuara?

Ikuti Kisahnya di sini!

follow ig author @amii.ras

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AmiRas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makan Siang Bersama Ibu Mertua

Radit baru saja memeriksa pasien di ruang vip ketika ia melihat Kinar yang tampak kerepotan dengan kardua di dekapnnya. Bergegas lelaki itu menghampiri Kinar dengan kekesalan menggunung.

Begitu sampai di hadapan Kinar, Dokter Radit langsung menyambar kardus di dekapan Kinar, sehingga kardus itu kini berpindah di tangannya.

"Kenapa kamu membawa barang berat ini sendiri? Kemana teman satu shiftmu? Kamu sedang hamil, Suster Kinar!" ucap Dokter Radit dengan lirih menekan setiap ucapannya.

"Tapi ini gak terlalu berat, Dokter!" sahut Kinar membela diri. Ia menoleh kanan kiri takut jika ada yang memergoki mereka berdua.

Dokter Radit menatap tajam Suster Kinar.

"Jangan ngada-ngada kamu. Kamu kira saya tidak tahu keringat di keningmu itu? Sudah, suruh perawat lelaki saja yang bawa ini. Sekarang ikut saya!" ucap Dokter Radit, meletakkan kardus itu di bangku besi di dekatnya. Lalu ia memanggil salah seorang perawat yang lewat dan memintanyabmembawa kardus berisi barang-barang yang sudah tak terpakai itu ke gudang.

"Mau kemana, Dok?" tanya Kinar mengikuti langkah Dokter Radit.

"Mau--"

"Radit!"

Suara wanita paruh baya itu menghentikan ucapan Radit. Lelaki itu menoleh dan mendapati ibunya yang tersenyum ceria padanya.

"Mama? Ada apa?" tanya Dokter Radit gelisah. Takut jika Mamanya tahu akan hubungannya dengan Kinar yang berdiri di belakangnya dengan menunduk.

"Eh ada Suster Kinar. Kalian jalan berdua mau kemana nih?" tanya Ibu Sonia dengan alis terangkat.

"Eh itu mau bahas tentang pasien, Ma. Kami akan mengobrol sambil makan siang," jawab Radit datar.

"Oh yaudah Mama mau ikut kalau gitu. Mama juga mau ngobrol sama Suster Kinar," ucap Ibu Sonia yang mau tak mau diangguki oleh Dokter Radit dengan terpaksa.

Mereka tak makan di kantin rumah sakit, karena begitu banyak staf lain yang bisa saja menggosipkan mereka. Untuk itulah, Radit memilih tempat makan siang di luar rumah yang jarak tempuhnya kurang lebih 5 menit saat ia mengendarai mobil.

Mereka berhenti di sebuah restoran cepat saji. Ada beberapa menu makanan khas indonesia yang disediakan. Radit memilih nasi dengan lauk ikan bakar, sedang mamanya memilih disamakan. Kinar sendiri menatap bingung buku menu, memilah milah yang mana kiranya menggugah seleranya. Ia memang tak berselera makan nasi, paling sering nyemil dan jajan bersama Suster Lina.

"Pesan apa, Suster Kinar?" tanya Ibu Sonia meneliti raut wajah Kinar yang tampak tak semangat.

"Pengennya sih makan sate, tapi di sini gak ada ya?" gumam Kinar lesu.

"Nasi dengan lauk ayam geprek saja deh!" ucapnya kemudian pada pramuniaga yang dari tadi menunggu.

Setelah kepergian pramuniaga, Ibu Sonia mulai memulai obrolannya. Ia menilik anaknya dan Suster Kinar yang menunduk.

"Katanya ada yang mau diomongi tentang pasien," ujar Ibu Sonia menatap curiga dua orang anak muda yang duduk di berhadapan dengannya.

"Gak enak Ma ngomonginnya kalau ada Mama di sini. Mama sendiri ngobrol saja jika ada yang mau diomongin dengan Suster Kinar," ucap Dokter Radit memilih sibuk dengan ponselnya.

"Ya udah deh. Suster Kinar mau ikut gabung di bisnis saya gak? Saya suka sama dompet rajut yang kemarin di kasih oleh, Suster. Jika dijual lumayan loh, apalagi karya tangan sendiri," ucap Ibu Sonia Menatap Suster Kinar meminta jawaban.

Dokter Radit yang mendengar tawaran ibunya untuk sang istri, menoleh pada Kinar yang duduk di sampingnya. Dilihatnya perempuan itu tampak kebingungan.

"Ehm, tapi saya sibuk di rumah sakit, Bu. Kayaknya gak ada waktu buat menjalankannya," jawab Kinar sejujurnya.

Ibu Sonia mengangguk. Tampak sedikit lesu, tapi segera kembali mengukir senyum.

"Eh, tapi saya lihat Suster Kinar agak isian ya sejak terakhir kita ketemu waktu itu."

Kinar tersedak ludah, sedang Radit kini menilik ekspresi Mamanya yang tak tertebak.

"Ah, iya saya memang belakangan ini agak meningkat napsu makannya, Bu," jawab Kinar pada akhirnya.

Ibu Sonia mengangguk. Tak lama kemudian, pramuniaga mengantarkan pesanan mereka. Ketiganya mulai menikmati makan siang masing-masing, tapi Kinar malah tak berselera, dan malah menatap penuh minat apada ayam bakar di piring Dokter Radit.

"Boleh minta gak, Dok?"

Kontan saja pertanyaan spontan Kinar itu membuat Dokter Radit dan Ibu Sonia menatapnya dengan pandangan berbeda-beda. Radit dengan netra datar, dan Ibu Sonia yang diam-diam mengulum senyum tanpa diketahui oleh dua anak muda itu.

"Eh, saya salah omong!" Kinar segera berkilah karena sadar ia telah salah menyuarakan keinginannya.

Namun, Dokter radit tetap memindahkan juga ikan bakar di piringnya ke piring Kinar, dan mengambil ayam geprek di piring perempuan itu untuk dipindahkan ke piringnya.

Semua hal itu tak luput dari netra Ibu Sonia. Wanita baya itu tampak tersenyum dengan senang, dalam hati berdoa untuk hubungan putranya dan Suster Kinar.

Setelah selesai dengan makan siang mereka, ketiganya kembali ke rumah sakit. Di mobil hanya percakapan Kinar dan Mamanya yang mengisi perjalanan singkat itu, sedang Radit akan menyahut jika ditanya.

"Eh, suster Kinar tunggu!" Kinar yang hendak berjalan masuk ke dalam ruamh sakit menghentikan langkahnya.

Dilihatnya, Ibu Sonia mengeluarkan sesuatu dari tas tangannya. Kinar membelalak terkejut ketika gelang titanium dengan ukiran indah itu dilingkarkan oleh Ibu Sonia di lengan tangan kirinya.

"Eh, ini berlebihan, Bu!" Kinar hendak membuka kembali gelang itu, tapi ditahan oleh wanita baya di depannya.

"Jika kamu menolaknya, sama saja dengan kamu tak menghargai saya."

Kinar menggeleng, "tapi ini berlebihan, Bu. "

"Gak. Ini sebagai ucapan terima kasih saya karena waktu itu kamu juga memberikan saya dompet rajut itu." Ibu Sonia tersenyum dengan mengelus pipi Kinar yang mulai tampak berisi.

Kinar akhirnya mengangguk, dan menerima pemberian dari Ibu pak dokter itu.

"Terima kasih kalau begitu, Bu. Saya duluan, ya!"

Kinar berpamitan dengan menyalami tangan Ibu Sonia. Setelahnya ia melenggang masuk ke dalam rumah sakit, meninggalkan Ibu Sonia yang masih berdiri di tempatnya dengan senyuman cerah.

"Apa yang Mama rencanakan?"

Ibu Sonia menoleh ke belakang dan berhadapan dengan Putranya yang menatap penuh selidik.

"Ih, kamu curiga terus ya sama Mama. Mama gak ada ya rencanain hal yang jahat," sahut Ibu Sonia kesal.

"Pulang sana, Ma! Ngapain sih betah banget di rumah sakit," ucap Dokter Radit datar.

Ibu Sonia merengut kesal. Menepuk lengan putranya itu sebelum berlalu menuju mobilnya. Radit memperhatika hingga mobil Mamanya itu keluar dari area parkir, lalu masuk ke dalam rumah sakit. Ia mencari keberadaan Kinar, dan segera berjalan cepat begitu melihat perempuan itu hendak masuk ke dalam lift.

"Buat kamu!" ujar Radit memberikan sekantong buah anggur dalam kantong kresek hitam berukuran kecil.

Kinar mengucapkan terima kasih. Setidaknya di usia kehamilannyan yang sudah menginjak bulan ketiga ini, Dokter Radit mula menunjukkan banyak perhatian kecilnya meski masih dengan wajah datar pria itu. Kinar senang tentu saja, dan ia boleh gak sih berharap lebih?

...Bersambung.......

1
Tamirah
Waduh raja tega benar ya mertuamu ngerjain kamu Kinar,....tapi gak papa toh habis gelap terbitlah terang...😄😄😄
Tamirah
Kalau readers sih mau nya jual mahal dulu tunggu Si Radit termehek-mehek.Wes gak sesuai ekspektasi..... Payah kamuu Kinar .
Tamirah
waduh Kinar kamu kok gampang banget meleleh' , apa Kamu kangen sama sentuhannya.Gak usah gengsi sama sama menahan hasrat wesss angelllll.
Tamirah
Cuek aja Kinar, anjing' menggonggong kapilah berlalu.
Tamirah
Kinar buat Radit bertekuk lutut,Kamu bisa balas sakit hatimu dimulai dari rumah mertua mu.
Tamirah
Tunggu aja kamu Radit seorang wanita kalau sudah disakiti sampai ketingkat paling bawah dia akan berubah menjadi monster 😂😂😂😂
Tamirah
Setelah ada kelahiran anak mereka tentu akan ada konflik sesuai kesepakatan awal. Bisa di tebak mereka gak akan berpisah.
Tamirah
Radit memberikan 🏡 sebagai kompensasi,lak sistim Barter Kinar dapat 🏡 Radit dapat anak.Aduh kasihan Kamu Kinar.
Tapi gak papa suster Kinar kamu sudah ditunggu jandanya sama dr Ardi.....!
Tamirah
Tuh mertua yg luar biasa,gak sekedar nuduh tapi dia cari tahu dan menyimpulkan bahwa putra nya sudah.......?????
Tamirah
Ternyata dr Ririn sdh tahu kalau Kinar dan dr Radit ada hubungan,Betul ada kata kata bijak,sepandai pandai nya bangkai ditutupi akan tercium juga.
Tamirah
Resiko kalau ada yg nyinyir padamu' Kinar ,orang orang tahu nya kamu blm nikah tapi perutmu sdh blenduk.
Tamirah
Sekilas Kinar udah dapat Restu dari Kanjeng Ratu alias mertua...🤭🤭🤭
Tamirah
Yang baca juga gregetan sama Radit,enak aja perhatian yg belebih tapi demi anak yg dikandung nya saja . Gak perduli dgn perasaan istri sirinya yg memendam rasa kecewa.
Tamirah
Nih mulai ada konflik.Judul Novel nya diganti aja Thor menjadi** Meminjam Rahim Suster Cantik**. atau kontrak rahim perawat Cantik. Kan hanya butuh anak saja tanpa ibunya ,setelah lahir anaknya,ibunya dibuang .
Tamirah
Biasa nya novel yg awal nya pernikahan karena kesepakatan ujung ujung gak jadi pisah alias cerai.Yang terjadi justru sang laki termehek mehek sama sama istri nya.....!!!!
Tamirah
Nah tahu kalau Kinar hamil bingung sendiri gimana mau menutupi sekandal mereka walau sdh halal.
Tamirah
Ya nama saja sdh beristri walau istri siri,tapi kalau ada orang yg menyukai istrinya tentu sang suami berubah jadi singa garang alias cemburu makanya diresmikan dan dipublikasikan.wes angelllll....!
Tamirah
salah ngetik harus nya dr Radit gak peka...🤭🤭🤭
Tamirah
Kalau lihat gejalanya Kinar itu hamil.Hanya saja Dr Radit yg peka.yg nama wanita kalau sudah nikah tahu tahu sering mual,entah itu bau parfum bau keringat bau masakan itulah pemicunya, beda mual nya sama penyakit asam lambung,,,!!
Tamirah
Gampang banget punya hutang lunas,tapi syarat nya mau dinikahi.Dari pada ribet mikir diterima aja gitu aja repot....! Apa lagi nikah nya sama dosen ,di dunia nyata juga para wanita gak mungkin nolak brooo...😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!