Setelah sekian lama berperang di medan perang akhirnya kembali ke tanah kelahirannya untuk mencari cinta sejati.
Tidak ada yang tahu dengan identitasnya yang sebenarnya.
Dia adalah pemimpin organisasi yang di takuti oleh dunia.
Bagaimana kisah Jendral Perang mencari cintanya....
Yukk... simak ceritanya...
jangan lupa untuk
Like 👍
Vote 🎟️
Komen 💬
Dan favoritkan ❤️ biar tidak ketinggalan update.
R"Azk 🥇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rivaldi AZK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 Mengamankan Aset Yang Paling Berharga
Mengamankan Aset Yang Paling Berharga
"Bukan aku tidak percaya kepada kamu… tapi mari kita buat masalah ini menjadi mudah… kamu bawa uang cash ke casino di ujung jalan ini dalam 2 jam… bagaimana mana apa kamu setuju…" Dacheng punya rencana lain kepada Viky.
"Baiklah… dalam 2 jam aku akan pergi ke sana…" Jawab Viky dengan santai, dia tidak mungkin melakukan kekerasan di depan Ibu serta adiknya, jadi hanya bisa menggiring Dacheng menjauh dari mereka.
"Bos bagaimana kalau kita hancurkan saja rumah mereka…" Ucap salah satu bawahan Dacheng.
"Boleh saja… tapi nanti jika mereka tidak membayar… kalian bisa menghancurkan rumah ini" Jawab Dacheng melihat ke arah Viky.
"Jika kamu berani kabur dan tidak menepati janji jangan harap aku bisa melepaskan kalian, tidak ada yang bisa menyelamatkan kalian semua atas kemarahan aku nanti…" Ancam Dacheng, dia melihat ke anak buahnya dan tersenyum licik.
Setelah Dacheng selesai berkata… dia pun melangkah pergi meninggalkan tempat tersebut, dengan hati yang sangat gembira.
Sekali beraksi dapat 2 keuntungan. setelah mendapat uang, dapat seorang gadis, cantik pula. untuk dia dan anak buahnya bersenang-senang
Viky menatap ke arah Ibu dan adiknya, terlihat wajah mereka putih pucat karena ketakutan.
"Nak… apa kamu akan pergi ke casino untuk menemui Dacheng… ?" Tanya Ibu Viky yang masih ketakutan.
"Aki harus membereskan masalah ini sampai tuntas bu…" Viky mencoba meyakinkan Ibunya.
"Tapi nak… Dacheng itu orang nya sangat licik… jika dia sudah mendapatkan uangmu… ibu rasa dia tidak akan melepaskan kamu…" Ibu Viky mencoba merayu Viky untuk tidak pergi ke casino
"Iya benar kak… Dacheng itu terkenal akan kelicikan dan kekejamannya…" Timpal Lisa.
"Kalian tenang saja… yang terpenting kalian harus pergi dulu dari sini" Viky mencoba menenangkan Ibu dan adiknya.
"Kak… apa kakak berencana kabur dan meninggalkan rumah ini…" Tanya Lisa.
"Sebenarnya tidak… tapi hanya untuk berjaga-jaga jika Dacheng berbuat curang dan pergi menemui kalian…" Itu hanya alasan Viky saja untuk membuat Ibu dan adiknya pergi dari tempat itu, dan menempati rumah baru yang akan di siapkan oleh Viky.
"Hemm…" Lisa mengangguk setuju, karena dia tahu Dacheng tidak akan melepaskan dia begitu saja demi uang 20 juta.
"Lisa kamu bantu Ibu untuk mengemas barang-barang… Kakak akan menelpon seseorang untuk menyiapkan kalian tinggal untuk sementara…" Ucap Viky kemudian dia pergi menjadi dari Ratna dan Lisa.
Viky mengeluarkan ponselnya dan menelpon Aldo
"Aldo kamu bawa uang cash 20 juta kesini… untuk lokasinya nanti aku kirim… kamu bisa meminta dulu kepada Deky… aku tidak ada waktu untuk ke bank" Perintah Viky setelah telpon tersambung kepada Aldo.
"Baik Tuan… akan segera saya kerjakan" Jawab Aldo dengan tegas
Viky mematikan telponnya dan menghubungi Deky.
"Deky… nanti Aldo akan ke tempat kamu untuk mengambil uang 20 juta… tolong kamu siapkan…" Perintah Viky kepada Deky.
"Dan Kamu kirim juga sopir untuk menjemput seseorang… perintahkan dia untuk mengikuti Aldo…" Lanjut Viky.
"Satu lagi…… siapkan hotel dan tepat makan yang bagus…" Perintah Viky.
"Baik Tuan… akan segera saya siapkan…" jawab Deky.
"Untuk mobilnya jangan terlalu mewah… kamu kirim mobil yang biasa saja…"
"Baik Tuan… tapi siapa orang yang akan di jemput…" Jawab Deky dengan penasaran.
"Ibu dan adikku…" Jawab Viky
"Kenapa Tuan tidak memberikan mobil terbaik untuk mereka Tuan…" Deky memberi saran.
"Akan sangat banyak pertanyaan nanti jika mengirim mobil yang bagus… dan itu akan merepotkan… biar mereka tahu perlahan tetang siapa aku…" Viky menjelaskan kepada Deky, biar nanti dia tidak salah langkan menangani ibu dan adiknya.
Setelah Deky mendengar penjelasan dari Viky, dia pun akhirnya mengerti akan tujuan dari Viky.
"Tuan orang-orang kita sangat menantikan kehadiran Tuan… mereka semua sangat bersemangat ingin sekali bertemu dengan Tuan… apa Tuan bisa menghadiri pertemuan dengan mereka… jumat malam" Tanya Deky dengan hati-hati, takut dia salah bicara.
"Baik lah… mungkin jumat malam aku bisa menghadiri acara tersebut…" Ucap Viky.
"Terima kasih Tuan… orang-orang kita pasti akan sangat senang mendengar kabar ini…" Deky menjawab dengan penuh semangat.
Setelah menutup telpon Viky kembali ke rumahnya, melihat apa Ibu dan adiknya sudah siap…
"Penderitaan kalian terlalu berat… cukup sampai di sini kalian menderita, Aku bersumpah di masa depan tidak akan ada yang akan mengganggu kalian…" Gumam Viky di dalam hatinya, sambil melihat Ibu dan adiknya yang sedang mengemas barang-barang, tanpa terasa air mata Viky menetes kembali. bukan berarti Viky adalah orang yang cengeng tapi karena dia sangat sedih melihat kehidupan Ibu dan juga adiknya yang sangat menderita, ditindas dan di injak-injak oleh orang lain.
"Kak… kita sudah selesai mengemas barang-barang yang akan kita bawa… kapan kita mau berangkat…?" Tanya Lisa dengan wajah manja kepada Viky.
"Kita tunggu dulu sebentar… tunggu teman kakak menjemput…" Balas Viky dengan tersenyum ke arah Lisa.
Barang-barang yang mereka bawa tidak terlalu banyak, bukan tidak terlalu banyak tapi hanya sedikit karena tidak ada barang-barang berharga yang bisa di bawa, hanya beberapa potong baju dan foto-foto kenangan masa kecil Viky dan Lisa, serta sebuah foto yang sudah kusam, foto pernikahan antara Ibu dan Ayah Viky.
Waktu berjalan lebih cepat, Aldo beserta sopir yang di kirim oleh Deky sudah sampai di rumah Viky.
"Nak… kenapa kamu tidak ikut bersama kita pergi…?" Tanya Ratna yang kebingungan karena Viky tidak ikut pergi bersama mereka.
"Aku akan menyusul nanti setelah aku selesai berkunjung ke makam Ayah…" Jawab Viky yang sedikit berbohong.
tidak mungkin dia memberitahukan kepada Ibunya kalau dia akan pergi menemui Dacheng
"Kenapa kamu tidak bilang dari tadi…? kita bisa pergi bersama mengunjungi Ayah kamu…" Raut wajah Ratna terlihat sangat khawatir, insting seorang Ibu memang lah sangat kuat.
"Benar kak… kenapa kamu tidak bilang dari tadi… aku bisa menemani kakak pergi berkunjung…" Timpal Lisa
"Kakak ada urusan yang harus di selesaikan, Mungkin lain kali kita bisa pergi bersama… dan untuk sekarang Ibu dan Lisa harus pergi bersembunyi dulu dari Dacheng, setelah masalah ini selesai kita bisa pergi bersama…" Jawab Viky dengan tersenyum sambil mengusap kepala Lusa.
"Kamu jaga Ibu baik-baik, setelah urusan kakak di sini selesai kakak akan segera menyusul kamu…" Ucap Viky sambil mencubit pipi imut dari Lisa.
"Tapi bagaimana dengan kamu…? Dacheng pasti akan menemukan kamu jika kamu masih berada di sini…?" Ucap Ratna semakin khawatir
*Jadwal Update Berubah menjadi jam 6 Sore.
...****************...
Terima kasih sudah membaca :
...✨Jendral Perang✨...
Jika ada Saran dtan Kritikan silahkan tulis di
kolom komentar.
❗Dukung terus novel Jendral Perang dengan cara :
...Like👍...
...Komen💬...
...Vote🎟️...
...Hadiah🎁...
...Dan Klik Favorit ❤️ Biar Tidak Ketinggalan Update...
...Terima kasih🙏...
...R"Azk 🥇...