Tiga persahabatan Laras, Clarisa dan Maria telah menikah dengan pasangan masing - masing hingga di karuniai anak - anak yang tampan dan cantik.
Alviana anak dari pasangan Alvonso dan Laras seorang sekretaris menjalin hubungan dengan bosnya bernama Arlan seorang pria CEO dan tanpa di ketahui oleh Alviana ternyata CEO tersebut ternyata seorang ketua mafia yang sangat kejam tidak segan membunuh orang yang berkhianat selain itu ternyata pria tersebut musuh bebuyutan kakaknya Alvonso. Akankah hubungan berlanjut ke jenjang pernikahan atau kandas di tengah jalan?
Ada juga Liani seorang sekretaris bekerja di kantor Harlan, seringnya bertemu merekapun saling jatuh cinta walau jarak usia terlampau jauh tapi tidak diperdulikan oleh mereka berdua.
Akankah hubungan Liani dan Harlan sampai ke jenjang pernikahan atau kandas di jalan? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyerangan Laras
Dokter Kennanth baru saja selesai memimpin meeting rapat di rumah sakit miliknya. Berjalan menuju ke ruangan icu untuk menemui istri tercintanya.
Dari arah kejauhan terlihat istri sahabatnya yaitu Clarisa keluar dalam kondisi rambutnya berantakan seperti habis berantem membuat pikirannya tidak tenang sehingga dokter Kennath berlari agar sampai di ruangan icu.
Sampai di depan ruangan icu tampak Clarisa sedang menelphone sedangkan dua orang bodyguard milik Alvonso dan dua orang lagi milik daddynya membawa satu orang dokter dan satu oang perawat dalam kondisi babak belur.
Dokter Kennath langsung berjalan menuju ruangan icu karena takut terjadi sesuatu dengan istrinya Clarisa.
ceklek
Dokter Kennath membuka pintunya tampak Laras berbicara dengan istrinya. Dokter Kennath terkejut dan sangat bahagia akhirnya setelah berbulan - bulan istrinya tersadar.
Laras yang menengok ke arah pintu terbuka meninggalkan ruangan icu agar mereka bisa bicara berdua.
Dokter Kennath mengecek kondisi istrinya setelah di cek baik - baik saja dokter Kennath melepas semua selang yang menempel di tubuh istrinya kecuali selang infus.
Setelah Dokter Kennath melakukan pekerjaannya melepas semuanya, dokter Kennath menatap wajah istrinya begitu pula Maria menatap wajah suaminya tampak Maria mukanya sendu menatap wajah orang yang sangat dicintainya dan perlahan air matanya jatuh dan semakin lama semakin deras.
Hal itu membuat dokter Kennath terkejut melihat istrinya menangis dan membuatnya kuatir, dokter Kennath pun menghapus air mata istrinya dengan menggunakan ke dua ibu jarinya dan memeluk tubuh istrinya dan mengusap punggungnya memberikan pelukan hangat.
" Sayang, apa ada yang sakit?" tanya dokter Kennath lembut.
" Tidak ada." ucap Maria
" Lalu kenapa sayangku menangis?" tanya dokter Kennath bingung.
" Maafkan aku dan kumohon jangan tinggalkan aku." pinta Maria sambil terisak.
" Tidak, justru aku yang meminta maaf dan jangan tinggalkan aku karena aku sangat mencintaimu." ucap dokter Kennath lembut.
" Kumohon maafkan semua perkataanku yang telah menyakiti hatimu, lupakan waktu itu dan aku berjanji untuk berusaha menjadi suami yang baik untukmu." sambung dokter Kennath.
Maria yang tidak percaya apa yang di dengarnya langsung melepaskan pelukannya dan mendorong pelan tubuh suaminya.
Maria memandangi wajah suaminya tampak wajah suaminya sangat kurus, mata panda dan sembab, rambut agak berantakkan seakan tidak percaya karena biasanya suami tampannya selalu rapih.
" Sayang, kenapa dengan wajah dan tubuhmu?" tanya Maria bingung.
" Aku sedih karena sayangku belum sadar dari koma membuatku tidak bisa tidur dan malas makan." ucap dokter Kennath jujur.
" Sekarang sudah makan?" tanya Maria.
" Belum yank, aku malas makan." ucap dokter Kennath lesu dan manja sambil memeluknya kembali istrinya.
" Pesan makan di kantin ya terus makan biar suamiku tambah ganteng dan tubuh suamiku tidak begitu kurus." pinta Maria
" Ok."jawab dokter Kennath bahagia melihat istrinya kini sadar dan perhatian padanya.
Dokter Kennath memencet bel dan datanglah dokter dan dua perawat, dokter Kennath memerintahkan agar istrinya dipindahkan di ruang inap vvip miliknya.
Kini Maria sudah ada di ruang rawat inap vvip. Tampak dua sahabatnya bersama suaminya masing - masing sekaligus sahabat suaminya.
" Coba ceritakan apa yang terjadi sebenarnya dan kemana mereka berada ?" tanya Alvonso geram pasalnya ada orang yang berusaha ingin membunuh istrinya.
" Waktu aku tersadar dari koma aku melihat orang yang berpakaian seragam dokter hendak menancapkan pisau ke tubuh Laras yang sedang tertidur, aku berusaha menahan tangan pria itu dan melintirnya. Pria tersebut berteriak kesakitan membuat Laras terbengun dan menyerang mereka berdua kemudian datanglah Clarisa dari arah kamar mandi dan ikut membantunya." ucap Maria
" Dua orang itu berhasil kami ringkus dan meminta Clarisa untuk memanggil bodyguard yang berada di depan kemudian membawanya. Mengenai mereka di mana aku tidak tahu." ucap Laras menyambung perkataan Maria.
" Mereka berdua di markas daddyku dan sedang di interogasi." ucap dokter Kennath menambahkan.
" Kalau begitu perketat keamanan rumah sakit ini dan juga perketat keamanan rumah takutnya ketika kita bertiga sibuk bekerja para istri kita dan anak - anak kita dalam bahaya." ucap Alvonso
" Aku dan Ronald pergi ke markas ingin mengetahui motif kenapa mereka ingin membunuh istriku. Clarisa kamu pulang diantar Laras bawa dua orang bodyguard kabarin kalau ada masalah" sambung Alvonso.
" Baik Kak Al." jawab Clarisa
" Aku sementara menunggu istriku sampai istriku pulih kembali, aku titip sementara anakku padamu ya Al dan maaf sering merepotkan kalian" pinta dokter Kennath.
" Ok, santai aja kita semua adalah satu keluarga walau tidak ada hubungan darah sekalipun kita tetap saudara dan harus saling tolong menolong." jawab Alvonso.
" Iya betul apa yang dikatakan Alvonso kia satu keluarga." ucap Ronald tulus
Dokter Kennath terharu begitupula dengan Ronald dulu Ronald memanggil Alvonso dengan sebutan tuan sekarang berubah menjadi Alvonso sedangkan Alvonso merasa sangat senang mempunyai dua sahabat yang saling membantu, mereka bertiga saling berpelukan.
Selesai berpelukan merekapun pulang, Laras dan Clarisa bersama dua orang bodyguard sedangkan Alvonso dan Ronald menuju markas mafia milik Mr. Aldrian.
Mr. Aldrian saat ini sedang sibuk mengurus bisnisnya di luar negri dan mempercayakan mafianya kepada anaknya Andreas atau di kenal dengan dokter Kennath dan Alvonso serta Ronald. Mafia milik Mr. Aldrian tidak menjual barang - barang ilegal melainkan membunuh orang - orang yang bermain - main dengan mereka.
Laras, Clarisa dan Maria awalnya tidak setuju tapi karena masing - masing menceritakan tujuan di dirikan oleh Mr. Aldrian mafia itu untuk melindungi keluarganya dan menangkap orang - orang yang jahat akhirnya mereka setuju tapi dengan catatan jangan membunuhnya cukup beri pelajaran saja mereka bertigapun setuju.
Laras, Clarisa dan dua orang bodyguard ke rumah Clarisa. Selesai mengantar Clarisa mereka bertiga Laras bersama dua orang bodyguard melanjutkan perjalanan pulang.
Di tengah jalan yang sunyi ada tiga mobil yang menghalangi mereka melanjutkan jalan membuat sopir sekaligus bodyguard menghentikan mobilnya.
" Nyonya tunggu di sini biar saya yang melihatnya." ucap bodyguard yang di samping pengemudi.
" Baik, hati - hati." ucap Laras.
Bodyguard itu turun dan menuju ke arah 3 mobil yang menghadang mereka. Baru saja mendekati bodyguard itu di tembak dan langsung mati di tempat karena pelakunya menembak bersembunyi di balik pohon tanpa sepengetahuan bodyguard itu.
Laras dan satu orang bodyguard terkejut. Bodyguard itu langsung memutar arah balik sedangkan Laras menelephone suaminya. Sambungan pertama langsung di angkat oleh suaminya.
📞 " Ada apa sayang." tanya Alvonso
📞 " Ada tiga mobil yang menyerangku, satu orang bodyguard mati ditembak oleh satu dari mereka, cepat datang kami lagi kejar - kejaran minta bantuan anak kita 3 Al jika kesulitan mencariku." ucap Laras
📞 " Baik, Mas akan datang ke sana. Jaga dirimu." ucap Alvonso
tut tut tut tut
Telephonepun di tutup oleh Laras. Laras menengok ke arah belakang tampak salah satu mobil menembak ban mobil Laras membuat mobil Laras oleng dan menabrak pembatas jalan.
