Kehilangan akibat peperangan dari pengkhianatan. Membuat Hui Wen juga tiada pada akhirnya. Tapi keinginan yang belum tercapai membawa keluarganya ke dalam kedamaian membuat Hui Wen justru terpanggil ke masa yang begitu jauh dibandingkan masa kelahirannya.
Hui Wen terbangun di raga seorang putri kaya yang ceroboh, b0doh dan suka foya-foya. Akankah Hui Wen dapat beradaptasi dengan cepat dan menjadikan keluarga itu seperti yang diinginkannya?
"Aku harus merubah pesona gadis ceroboh ini!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Begitu tiba-tiba
"Belum tidur?" Sera menoleh saat melihat kehadiran Lea ke dalam kamarnya.
"Mommy. Aku sedang menyelesaikan tugas, sedikit lagi." Ujar Sera.
"Ini, minumlah." Sera melihat segelas teh yang beruap diletakkan disebelahnya.
"Teh hangat seperti biasanya." Ujar Lea.
"Mommy tidak perlu repot. Aku bisa sendiri kalau haus." Jelas Sera.
Lea tersenyum dan mendekati putrinya. Dia mengelus rambut Sera dengan lembut. "Mommy tidak repot. Biasanya juga begitu kan?" Ucapan itu membuat Sera terdiam, dia ingat, gadis ini begitu manja.
"Tapi, untuk kedepannya tidak perlu mommy. Aku bisa sendiri, aku sudah besar."
"Ya, putri mommy sudah besar."
"Mommy, apa Lexa juga....."
"Ada pengasuh nya. Mommy bertemu dengan nya di dapur tadi." Jelas Lea.
"Mommy, aku rasa..... Lexa tidak membutuhkannya lagi. Maksudku, Lexa sudah besar, dia bukan anak kecil lagi yang harus disiapkan ini dan itu."
"Tidak sayang, mommy tidak akan memecat nya."
"Aku tidak bilang begitu mommy.... Aku hanya mengatakan untuk dia tidak mengurus Lexa lagi. Dia bisa mengerjakan tugas lain bukan?" Jelas Sera.
"Kau merasa ingin diberikan pengasuh lagi? Kau pasti teringat dengan pengasuh mu ya?" Entah mengapa, suara Lea terdengar rendah dan matanya tampak mengembun.
"Tidak mommy. Pengasuh manapun, tidak akan bisa menggantikan posisi mommy. Aku sayang mommy."
"Putriku Sera....." Lea memeluk tubuh putrinya. "Mommy sayang padamu. Mommy senang dengan perubahan mu, mommy berharap....."
"Mommy tenang saja, aku tidak akan membuat mommy khawatir dan menangis lagi."
"Putriku.... Kau sungguh sudah besar dan dewasa."
"Mommy, apa mommy akan mempertimbangkan ucapan ku?" Sera ingin pengasuh yang merangkap sebagai pelayan itu menjauhi adiknya, entah mengapa... Dia merasa pengasuh itu tidak sesederhana itu.
"Baiklah mommy akan coba."
"Lexa akan mengerti. Dia adalah putri mommy."
"Ya, kalian adalah putri mommy." Ujar Lea.
"Sera, mommy juga senang kau menerima perjodohan ini."
*********************
"Merlin! Tunggu!" Sontak, langkah itu berhenti.
"Iya nyonya?" Ujarnya.
"Kau mau ke kamar Lexa?"
"Iya nyonya. Seperti biasa, ini hari nona Lexa sekolah."
"Aku tau, tapi.... Kau tidak perlu mengantarkan makanan ataupun minuman lagi ke kamarnya. Sarapan pagi akan disiapkan." Jelas Lea.
"Maksud nyonya?"
"Aku ingin, kau tidak perlu melayani nona Lexa lagi. Dia sudah remaja, dia bisa mengurus dirinya sendiri. Dan itu harus!"
"Tapi nyonya....."
"Aku tau Merlin, kau adalah pengasuh putri bungsuku. Kau menjaganya dengan baik, membantu ku saat aku kesulitan untuk itu. Tapi, sekarang dia sudah besar. Kau mengerti kan?"
"Aku tidak memecat mu. Kau bisa melakukan tugas lainnya."
"Kau mengerti kan Merlin?" Tanya Lea kembali.
"Ya nyonya. Saya akan lakukan." Merlin kembali meletakkan minuman itu ke dapur.
"Biar aku yang melihatnya." Jelas Lea menaiki tangga. Merlin menatap dari bawah, matanya menjadi nyalang. Napasnya mulai memburu, tangannya terkepal.
"Kenapa? Kenapa dengan nya?"
***************
"Ya masuk saja m......"
"Mommy?"
"Selamat pagi Lexa! Kau sudah bersiap rupanya."
"Ya mommy, hari ini aku ingin datang lebih awal." Jelas Lexa.
"Aku pikir tadi....."
"Lexa, mulai sekarang Merlin tidak akan menyajikan apapun lagi kepadamu. Kau kan sudah besar, kau bisa mengurus dirimu sendiri. Mommy juga ada. Apa kau masih butuh pengasuh?"
"Baiklah, mommy."
"Segera turun ya. Sarapan pagi sudah siap."
"Baik mommy." Balas Lexa tersenyum.
****************
Sepasang mata itu berjaga sambil tangannya memasukkan sesuatu ke dalam jus itu. "Seperti biasa. Ini adalah hal yang akan membuat gadis itu, menjadi seperti orang tidak berpendidikan. Dia begitu tenang beberapa hari ini, dia mengacaukan segalanya dan membuat Lexa kesulitan. Dan sekarang? Aku tidak boleh mendekati nya? Sekarang lihatlah balasan nya! Apa yang akan aku lakukan pada Sera." mata itu menatap puas jus itu melarutkan semuanya dengan baik. Tidak akan ada yang tau, tidak akan!
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak 🥰🥰🥰🙏
semoga ketahuan n di gagalin